Kaskus

Story

irulfm24Avatar border
TS
irulfm24
Cerita Waras (untold story)
Setelah sekian lama vakum dalam dunia perceritaan, aku kembali terniat ingin berbagi cerita dan kisah hidupku.

Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.

Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).

Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.

Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.

Status : On going
Cerita Waras (untold story)


Quote:


Spoiler for Q&A:


Spoiler for INDEX:


Quote:

Quote:
Diubah oleh irulfm24 11-07-2022 08:19
aryanti.storyAvatar border
MenthogAvatar border
wong.tanpo.aranAvatar border
wong.tanpo.aran dan 10 lainnya memberi reputasi
9
16.7K
243
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
irulfm24Avatar border
TS
irulfm24
#128
Spesial Chapter 65.4 : Rumit
<<Sebelumnya Spesial Chapter 65.3 Nurul

 Gue ingat waktu itu pas Lebaran Idul Adha. Tanpa terasa, hubungan gue dan Rini sudah berjalan beberapa bulan, namun makin ke sini, gue merasa kalau hubungan kami semakin renggang. Gue yang udah terlanjur sayang sama dia, menganggap semua akan baik-baik saja.

 Malam lebaran ke tiga, Sifa kembali mengajak kami untuk berkumpul di rumahnya. Benar-benar di rumah dia, karna masih suasana lebaran dan kebetulan masih ada hidangan dan kue-kue lebaran, jadi kami dengan senang hati menerima ajakan tersebut.

 Kali ini, kami kedatangan anggota geng baru, awalnya yang hanya bertiga, kini ada dua orang lagi yang ikut serta dengan kami.

 Gue, Idam dan Hasrul. Sedangkan dua orang lagi yaitu Ali dan Kiki. Ali ini setahun lebih muda dari gue, tubuhnya sedikit berisi dibandingkan gue yang cungkring (pada saat itu), kulitnya juga putih. Sedangkan Kiki setahun lebih tua dari gue, tubuhnya tinggi dan berkulit agak gelap namun tidak hitam.

 Malam itu, kami berlima akhirnya berangkat menuju rumah Sifa.

 Singkat cerita, kami pun sampai. Di sana, sudah ramai cewek-cewek, yaitu teman-temannya Sifa yang tak lain adalah, Rini, Nurul, Fitri dan Dian (kakaknya Sifa).

 "Ayo di makan kue nya, jangan malu-malu" Ujar Sifa sebagai tuan rumahnya.

 "Wah, ga usah repot-repot, hehe" Jawab Idam sembari menjumput kue yang sudah selesai dipotong.

 "Eh, Rul. Kok diem aja. Ga usah malu-malu gitu lah, hihi" Ledek Fitri yang kebetulan duduk di depanku. Tepat di seberang meja.

 "Gpp Fit, lagi banyak fikiran aja.. Hehe" Jawab gue dengan tawa yang dipaksakan. Karna emang beberapa hari ini, gue lagi bertengkar sama Rini.

 Meskipun begitu, entah kenapa Rini tetap hadir pada malam itu. Namun dia juga ikut terdiam seperti tak ada moodsama sekali.

 "Ngomong-ngomong. Ini dua orang ga mau kenalan dulu?" Tanya Sifa lagi, sambil tersenyum ke arah Ali dan Kiki.

 Mereka bedua masih tampak malu-malu. Sambil menggaruk-garuk kepala yang udah jelas, engga gatal. Alhasil, Hasrul yang memperkenalkan mereka.

 "Ini Kiki, nah yang di sana itu Ali. Mereka masih jomblo loh, hahaha" Ujar Hasrul sembari tertawa.

 "Owwh jomblo ya. Ini sama Fitri. Atau engga, sama kakak gue. Hahaha" Balas Sifa pula.

 "Eh, gue udah punya cowok kali" bantah Fitri.

 Kami semua pun tertawa melihat tingkah Fitri yang tampak mulai malu-malu karna dijodoh-jodohin sama Sifa.

 Usai mengobrol-ngobrol di ruang tamu. Kami mulai asik sendiri dengan pasangan masing-masing. Idam mulai ngobrol dengan Nurul, sedangkan gue mencoba untuk ngobrol berdua dengan Rini. Sisanya masih asik bercanda satu sama lain.

 Gue mengajak Rini untuk duduk berdua di teras. Dia pun setuju, dan mulai ikut berjalan menuju teras.

 "Dek, kamu masih marah?" Tanya gue sedikit basa-basi.

 "Engga" Dia menjawab singkat.

 "Maaf ya, bukan maksud aku engga peduli. Tapi kebetulan waktu itu aku lagi sibuk di bengkel. Jadi engga sempat balas sms kamu"

 "Ga usah dibahas lagi Bang, Adek udah maafin kok. Lagipula sekarang kan suasana lebaran"

 "Tapi kenapa kaya cuek begitu?"

 "Gpp, lagi ga enak badan aja"

 Gue pun terdiam, hanya memadangi wajahnya yang tampak murung seolah bosan dengan hubungan kami. Gue mencoba memegang tangannya, namun ia mengalihkan kedua tangannya dan memeluk tubuh.

 Entahlah... Gue engga tau apalagi salah gue. Gue bisa merasakan kalau hubungan ini tidak akan bertahan lama.

***

 Beberapa hari kemudian. Sifa kembali mengajak kami untuk kumpul lagi. Kali ini, di rumah Wita. Namun gue tidak bisa ikut karna kebetulan motor gue rusak dan harus bermalam di bengkel. Gue benar-benar engga punya motor saat itu. Ya ada sih, Supra butut gue (Baca : Spesial Chapter 10.2 Jalan Bareng). Tapi lagi dipakai sama orang tua. FYI, saat itu gue udah beli motor Shogun 125 yang gue modifikasi catnya itu (Baca : Chapter 12 Diam-Diam). Alhasil, gue jadi engga bisa ke mana-mana.

 Bisa saja malam itu gue ikut nebeng sama Hasrul yang kebetulan lewat depan rumah. Tapi gue lagi engga mau ngerepotin temen. Yah, cuma ngumpul doang, sesekali engga ikut juga engga masalah.

 Malam itu gue hanya berbalas sms saja dengan Rini. Yang akhirnya gue tau, siapa saja yang ikut ngumpul pada malam itu. Antara lain ada Idam, Hasrul, Kiki dan Ali.

 Saat ini semuanya tampak baik-baik saja.

 Keesokan harinya, gue kembali disibukkan oleh pekerjaan gue di bengkel. Gue harus segera menyelesaikan motor gue yang saat itu bongkar mesin. Namun di saat yang sama, bengkel juga lagi ramai konsumen. Jadinya gue terpaksa lembur demi menyelesaikan sepeda motor gue.

 Kurang lebih jam 8 malam, akhirnya motor gue selesai. Gue benar-benar lelah saat itu. Sebelum pulang, gue pun memesan segelas kopi untuk menghilangkan penat. Kebetulan, di sebelah bengkel ada warung kopi yang masih buka sampai malam.

 Gue mengaduk-ngaduk kopi hangat itu agar gulanya larut. Sambil bersandar pada kursi plastik, gue memeriksa HP sebentar.

 Sudah ada beberapa sms yang masuk di HP gue. Dan semua itu adalah sms dari Rini.

  04.30 PM "Bang lagi apa?"

 05.00 PM "Kok engga dibalas?"

 06.45 PM "Bang? Kok ga balas sms aku sih!"

 07.10 PM "udahlah males!'

 07.30 PM "Aku mau tidur! Capek! Gak usah balas sekalian!"

 Kira-kira seperti itu isi pesannya. Baru jam 8 malam kok udah mau tidur? Aneh-aneh aja.

 Gue sebenarnya juga males kalau tiap saat tiap waktu harus selalu balas sms. Maksud gue itu, ya mengerti lah dengan kesibukan gue. Emang sih, ga wajar kalau jam segini gue masih sibuk di bengkel. Tapi karna keadaannya begini ya mau gimana lagi?

 Karna lagi cape, gue pun mengabaikan sms dari dia dan memilih untuk membalasnya esok hari saja. Karna percuma juga dibalas kalau orangnya aja udah bilang mau tidur kan?

 Ahhh.....Pusing!!!! Gue pun menaruh kembali HP gue, lalu menyalakan sebatang rokok. Gue masih memandangi gelas berisi kopi hitam yang terdiam di atas meja. Asap tipisnya masih jelas kelihatan melayang-layang di udara dan menyatu dengan asap rokok.

 "Punya pacar bukannya bikin tenang, malah bikin pusing" gue membatin.

 Entah sudah berapa lama gue melamun sambil menikmati kopi sedikit demi sedikit. Tanpa sadar, gelas di tangan gue itupun kosong, dan yang tersisa hanya ampasnya saja.

 Tiba-tiba angin malam mulai bertiup, sangat dingin. Sepertinya hari akan segera hujan. Gue memutuskan untuk segera pulang, dan benar gerimis pun mulai turun.

 Malam itu, gue tidak bisa tidur. Saat gue tengah rebahan, tiba-tiba HP gue bergetar. Ada panggilan masuk dari Inui. Dan seperti yang sudah gue ceritakan, gue akhirnya menjemput Inui yang lagi ditinggal sama pacarnya. (Baca : Spesial Chapter 10.5 Ciuman Di Kala Hujan)

***

 Keesokan harinya.

 Pagi itu, gue mengirimi pesan sms pada Rini. Seperti biasa gue sedikit basa-basi, seolah tidak terjadi apa-apa.

 "Met pagi sayang, udah bangun belum?"

 Namun, bisa ditebak tak ada satupun balasan dari dia. Sampai hari menjelang siang, sms yang sudah gue kirim berkali-kali juga tak satupun dibalasnya. Gue akhirnya memutuskan untuk menelpon saja.

 Entah berapa kali sudah gue menelpon, namun tak kunjung dijawab. Meskipun begitu, gue tidak menyerah dan pada akhirnya panggilan gue diangkat.

 "Dek, kok dari tadi engga diangkat?"

 Diam. Dia hanya diam saja.

 "Dek, aku salah apa lagi sih? Kemarin aku sibuk, serius"

 "Aku ga ada pulsa buat balas sms Bang" Dia pun menjawab.

 "Tapi kenapa lama jawab panggilan?" Tanya gue lagi.

 "Lagi sibuk siap-siap mau berangkat sekolah"

 "Owh, yaudah. Nanti Abang telpon lagi ya"

 "Iya, tapi Adek ga bawa HP ke sekolah"

 "Hmmb, iye deh" Gue pun mengakhiri panggilan.

 Gue bisa mengerti karna emang Sekolahnya itu masuknya siang dan pulangnya sore. Entah kenapa, hari itu gue dengan senang hati mengisikan dia pulsa. Karna kebetulan tadi juga dia bilang engga ada pulsa. Sebelum-sebelumnya gue ga pernah ngisiin cewek pulsa. Dan dia adalah pacar pertama yang gue kirimin pulsa pada masa itu.

 Gue pun mulai membayangkan wajah Rini yang senang karna udah gue kirimin pulsa.

 "Pasti dia senang dan ga cuek lagi" batin gue.

 Singkat cerita lagi. Sore pun tiba. Rini mengirimi gue sms. Bukannya berterima kasih namun dia malah marah-marah.

 "Bang. Tadi transfer pulsa ya?"

 "Iya, kenapa Dek?"

 "Kok diisiin pulsa sih? Kan aku engga nyuruh kamu"

 "Gpp, aku ikhlas kok"

 "Engga! Aku ga mau. Pokoknya aku bakal balikin uang kamu"

 "Kok gitu sih. Gpp aku ikhlas. Ga perlu dibalikin"

 "Aku ga mau nerima apa-apa dari cowok. Aku ga enak pokoknya aku bakal ganti uang kamu"

 Duh, kok malah jadi gini sih? Gue jadi tambah bingung. Sebenarnya ini cewek maunya apa sih? Pusing gue mikirinnya. Karna ga mau berdebat, gue akhirnya mengalah dan iya-iyain aja apa maunya dia.

 Sampai di sini, hubungan Gue dan Rini semakin rumit. Gue engga tau apakah harus tetap bertahan atau menyerah menghadapi sikapnya yang terlalu Manipulatif. Gue selalu terlihat salah di mata dia, sedangkan gue, gue mencoba untuk mengimbangi sikap dia yang menurut gue masih labil. Yah, namanya juga masih SMP.

 Dari sini gue mulai berfikir. Mungkin menjalani hubungan dengan wanita yang lebih dewasa adalah lebih baik.

Bersambung...
Diubah oleh irulfm24 02-09-2021 23:08
Menthog
limdarmawan
limdarmawan dan Menthog memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.