Kaskus

Story

irulfm24Avatar border
TS
irulfm24
Cerita Waras (untold story)
Setelah sekian lama vakum dalam dunia perceritaan, aku kembali terniat ingin berbagi cerita dan kisah hidupku.

Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.

Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).

Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.

Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.

Status : On going
Cerita Waras (untold story)


Quote:


Spoiler for Q&A:


Spoiler for INDEX:


Quote:

Quote:
Diubah oleh irulfm24 11-07-2022 08:19
aryanti.storyAvatar border
MenthogAvatar border
wong.tanpo.aranAvatar border
wong.tanpo.aran dan 10 lainnya memberi reputasi
9
16.7K
243
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
irulfm24Avatar border
TS
irulfm24
#42
Chapter 38 : Akhir Acara
 Sampai di Wisma, aku langsung mandi namun malam ini kami tidak perlu repot-repot lagi keluar malam untuk nyari makan. Ku lihat jam di layar HP sudah menunjukkan jam 09.35 PM. Aku mencoba menelpon Ayunda.

"Tuuuuuut.... tuuuuut...."Aku menunggu panggilanku diangkat. Namun tidak ada jawaban. Aku pun mencoba sekali lagi.

"Tuuuuuuut.... tuuuuut...." Aku terus menunggu, namun tetap saja, panggilan ku tidak diangkat.

 "Mungkin dia sudah tidur" ucapku dalam hati. Lalu ku kirimi saja dia SMS, sekedar memberi kabar dan ucapan selamat tidur.

 Aku pun merebahkan tubuhku di tempat tidur, merentangkan kedua tangan ke atas lalu ku selipkan ke celah bantal sambil mendorong bantalku, rapat ke kepala. Pandanganku kosong, hanya menatap baling-baling kipas angin yang tergantung. Kipas itu jarang kami nyalakan, karna suaranya yang berisik. Aku terdiam, dan merenung. Mengingat masa lalu.

 Dulu pernah, aku putus sama mantan gara-gara aku jarang ngasih kabar, telat balas sms. Karna aku sibuk, aku ga punya banyak waktu untuk hanya sekedar basa-basi ngasih kabar, sms yang isinya hanya itu-itu saja. Menurutku, saling percaya saja sudah cukup. Aku ga mau hal sama kembali terulang. Mungkin karna mantan-mantanku terdahulu lebih muda dariku, sangat muda, sehingga pemikirannya masih labil dan tidak cocok denganku yang lebih tua. Namun, berbeda dengan Ayunda, dia sedikit lebih tua dariku. Meskipun kita seangkatan, namun masih ada sedikit perbedaan umur antara kami, hanya selisih beberapa bulan saja. Dengan usianya yang lebih tua dariku, aku berharap dia juga punya pemikiran yang lebih dewasa lagi.

"Tok tok tok" ada yang mengetok pintu kamar disusul suara seseorang. "Rul, kamu ada di dalam?" ucap suara tersebut.

 Aku pun berhenti melamun, lalu turun dari tempat tidur dan membukakan pintu. Ternyata yang memanggilku adalah Febri.

 "Kamu sendirian rul?" tanya dia sambil memantau ke dalam kamar.

 "Iya sendiri, si Ikhsan tadi pamit katanya mau nonton balap liar, si Asep ga tau kemana. Eh, masuk aja ke dalam" jawabku mempersilahkan masuk.

 Febri pun masuk lalu duduk di kursi kecil, sedangkan aku duduk di kasur.

 "besok kamu pulang pakai apa, Rul?" tanya Febri sambil membuka bungkus rokok, dan mengeluarkan sebatang isinya.

 "Belum tau Feb" jawabku. Aku pun ikut mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celanaku. Seketika asap rokok pun memenuhi seisi kamar.

 "Aku punya kenalan nih, supir taxi. Gimana kalau kita pulangnya bareng"

 Mendengar itu, aku sedikit lega. Memang hal itu sedikit mengganggu pikiranku. Nanti pulangnya mau pakai apa. Yah, ternyata aku sangat bernasib baik.

 "Wah, boleh juga tuh" jawabku dengan rasa bahagia.

 "Tapi kita berangkatnya pagi minggu" kata dia sambil menghembuskan asap putih ke udara. Perlahan kamar yang pengap ini pun dipenuhi aroma asap rokok. Aku langsung berdiri dan berjalan ke arah saklar kipas angin, lalu menyalakannya.

 "gapapa, nanti tinggal kita kasih tau aja sama Pak Cipta, kalau kita nginap lagi satu malam" jawabku. Aku sekarang berdiri di dekatnya, memutar saklar lalu membuka pintu kamar lebar-lebar.

 Suara kipas angin pun menderu bak suara helikopter. Obrolan kami pun terus berlanjut sampai larut malam.

***

29 September 2012

 Kami berkumpul bersama di ruangan tengah yang terdapat meja besar dengan kursi-kursi tersusun di sekelilingnya. Kami memindahkan kursi-kursi itu, lalu menyusunnya berjajar di dekat tembok yang ada di sebelah. Di depan tembok itu, terpasang spanduk besar bertuliskan "Technical Training Level 1 2012". Ini adalah sesi foto bersama. Karna badanku yang kurang tinggi, aku pun duduk di kursi depan, paling pojok sebelah kanan, di sebelahku juga duduk beberapa peserta yang lain. Sedangkan sisanya berdiri di belakang.

"cekrek, cekrek"suara kamera mengabadikan kenangan kami semua.

 Selesai sesi foto, ujian akhir pun dimulai. Diawali dengan soal-soal tertulis, sampai ujian praktek. Hari ini benar-benar menegangkan. Karna dari semua peserta, bakal di pilih tiga orang sebagai pemenang. Dan mendapatkan piala, serta banyak hadiah-hadiah lain yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu.

 Singkat cerita, ujian pun berakhir. Waktu sudah menunjukkan jam 03.00 PM. Kami break sebentar untuk ngopi dan bersantai, sedangkan di ruang kelas, tim juri dan instruktur sedang sibuk mengoreksi dan menjumlahkan nilai-nilai kami.

 Selesai istirahat, kami semua dikumpulkan kembali di ruang kelas. Sudah terpajang piala-piala di atas meja, sedangkan di lantai ada banyak sekali bingkisan dan hadiah-hadiah lain.

 "Baiklah, sekarang adalah waktu pengumuman. Siapa saja yang akan berhasil mendapatkan juara di acara TTL1 tahun ini" Suara Pak Herman sebagai MC, bergema di seisi ruangan.

 Suasana menjadi semakin tegang, kira-kira siapa yang akan mendapatkan juara 1 nanti. Hmm, pemenang pun diumumkan dari posisi tiga. Ternyata diambil oleh seorang peserta yang masih sangat muda, paling muda di kelas (aku sudah lupa namanya).

 Suara tepuk tangan pun bergemuruh menambah meriah suasana.

 "Selanjutnya juara dua, dengan perolehan nilai (disebutkan nilainya) jatuh kepada...... (hening sebentar)

 Ihksan Ali" lanjut MC yang mulai bertepuk tangan dan mempersilahkan Ikhsan untuk maju ke depan.

 "Wah, hebat lu bro" Aku memberikan ucapan selamat kepada Ikhsan, jujur aku juga ikut senang karna teman sekamarku ini bisa mendapatkan peringkat.

"Kira-kira siapa ya juara satu" batinku. Aku memandang sekeliling, memperhatikan satu per satu wajah peserta yang mungkin ada yang bermuka genius diantara kami.

 MC pun melanjutkan pembawaan acara "sekarang adalah momen yang paling ditunggu. Peserta yang mendapatkan juara 1 dengan perolehan nilai (disebutkan lagi nilainya) jatuh kepada.....

Bersambung...
Diubah oleh irulfm24 24-06-2021 22:01
Menthog
Menthog memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.