Sebuah kamar berukuran 4 x 5 meter, dengan empat buah tempat tidur bertingkat yang masing-masing dua tingkat di sebelah kiri, dan dua tingkat lagi di sebelah kanan. Di satu sisi kamar terdapat lemari baju, yang tertanam langsung ke tembok kamar, kemudian di sebelahnya ada sebuah jendela kaca yang tertutup tirai berwarna oranye. Di langit-langit kamar ada sebuah kipas gantung dan satu buah lampu compact fluorescent.
Benar-benar kamar kelas ekonomi sekali.

 Tanpa berlama-lama lagi, aku langsung merapikan tas dan segera mandi. Kamar mandi ada di luar, yah kamar mandinya sih ada enam seingatku.

 Selesai mandi, aku pun memeriksa HP, yang sudah selesai ku charge di ruangan kelas tadi siang.

 Jam di layar HP menunjukkan 06.45 PM.
 "Nelpon Ayunda bentar ah"batinku. Aku pun mulai menelpon Ayunda, sambil duduk di kursi sedangkan badanku bersandar di meja kecil yang ada di kamar. Di depan ku, ada sebuah cermin seukuran badan manusia, dan aku bisa melihat dengan jelas wajahku di sana.

 tuuuuut.... tuuuuuut.... ceklek
 "hallo" suara Ayunda yang lembut menyapaku.

 "hallo, yank maaf ya baru sempat ngasih kabar" aku membuka pembicaraan.

 "iya, gpp.. Gimana acaranya hari ini. Lancar?"

 "alhamdulillah, lancar. Tadi HP ku sempet lowbat, karna kelupaan ngecharge" aku mencoba menjelaskan biar Ayunda tidak mikirin yang engga-engga.

 "oww,, Huh! kirain kamu udah lupa sama aku yank" jawab Ayunda sedikit bercanda.

 "ya engga lah, ga mungkin" jawabku lagi.

 "sekarang nginap di mana?" tanyanya lagi.

 "nginap di wisma, ga nginap di hotel" jawab ku dengan sedikit kecewa.

 "gpp, asal ga jadi gelandangan aja.. hihi" suara tawa Ayunda yang lucu. Membuatku sedikit melupakan kesibukan hari ini.

 Selesai telponan, perutku benar-benar lapar. Tapi aku masih takut untuk keluar makan sendirian. Sedangkan di sekitar sini, engga ada yang jual makanan.

 "Heh, bengong aja" suara seseorang mengagetkanku..

Bersambung...