- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Waras (untold story)
...
TS
irulfm24
Cerita Waras (untold story)
Setelah sekian lama vakum dalam dunia perceritaan, aku kembali terniat ingin berbagi cerita dan kisah hidupku.
Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.
Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).
Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.
Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.
Status : On going

Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.
Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).
Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.
Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.
Status : On going

Quote:
Spoiler for Q&A:
Spoiler for INDEX:
Quote:
Quote:
Diubah oleh irulfm24 11-07-2022 08:19
wong.tanpo.aran dan 10 lainnya memberi reputasi
9
16.7K
243
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
irulfm24
#29
Chapter 27 : Bermalam
Langit sore berwarna merah mewarnai perjalanan kami, seperti itulah warna langit saat kabut asap menyelimuti seluruh cakrawala. Di tengah suara mesin motor yang menderu, samar-samar terdengar suara azan magrib berkumandang. Kami pun menghentikan perjalanan dan mampir ke mesjid untuk shalat. Perjalanan masih jauh, bahkan kami belum nyampai ke kota Singkawang.
Selesai shalat, kami melanjutkan lagi perjalanan. Satu jam kemudian, kami pun sampai di kota Singkawang, namun bukannya melanjutkan perjalanan. Bos malah mengarahkan sepeda motornya ke arah jalanan yang sepi dan berkerikil. Ternyata, bos menuju kost anak perempuannya yang kebetulan saat itu kuliah di sana.
Sebuah rumah kecil dengan cat warna hijau, terlihat seseorang membukakan pintu. Seorang gadis berambut panjang hitam lurus, dengan kulit wajah putih sedikit jerawat manis di pipinya. Artiana, itu adalah nama gadis itu.
"yuk kita masuk dulu" ajak bos ku. Dan aku pun berjalan mengikut dari belakang sambil melepas helm dan kita pun masuk ke dalam.
"malam ini kita bermalam di sini dulu ya rul, besok habis shalat subuh baru kita lanjut ya"
"iya pak, aku ikut aja... hehe" jawabku karna emang aku ga tau apa-apa bahkan pergi jauh-jauh aja belum pernah.
Singkat cerita, kami pun bermalam di kost anaknya bos ku ini. Malam itu aku sulit tidur, karna kepikiran terus. Bagaimana nasibku nanti di pontianak, harus mandiri, bergaul dengan orang asing dan aku bahkan tidak punya pengalaman apa pun. Aku takut, tapi aku penasaran. Karna saking banyaknya fikiran-fikiran yang berkecamuk di kepala, aku pun tanpa sadar langsung tertidur.
"Rul, rul.. Bangun. Sudah subuh" suara bos ku membangunkan sambil tangannya menggoyang-goyangkan kakiku. Seketika aku terbangun, kepalaku pusing, namun masih ku coba tetap sadar dan langsung cuci muka. Selesai shalat subuh, kami melanjutkan lagi perjalanan, yang kira-kira masih memakan waktu 3 jam..
Bersambung...
Selesai shalat, kami melanjutkan lagi perjalanan. Satu jam kemudian, kami pun sampai di kota Singkawang, namun bukannya melanjutkan perjalanan. Bos malah mengarahkan sepeda motornya ke arah jalanan yang sepi dan berkerikil. Ternyata, bos menuju kost anak perempuannya yang kebetulan saat itu kuliah di sana.
Sebuah rumah kecil dengan cat warna hijau, terlihat seseorang membukakan pintu. Seorang gadis berambut panjang hitam lurus, dengan kulit wajah putih sedikit jerawat manis di pipinya. Artiana, itu adalah nama gadis itu.
"yuk kita masuk dulu" ajak bos ku. Dan aku pun berjalan mengikut dari belakang sambil melepas helm dan kita pun masuk ke dalam.
"malam ini kita bermalam di sini dulu ya rul, besok habis shalat subuh baru kita lanjut ya"
"iya pak, aku ikut aja... hehe" jawabku karna emang aku ga tau apa-apa bahkan pergi jauh-jauh aja belum pernah.
Singkat cerita, kami pun bermalam di kost anaknya bos ku ini. Malam itu aku sulit tidur, karna kepikiran terus. Bagaimana nasibku nanti di pontianak, harus mandiri, bergaul dengan orang asing dan aku bahkan tidak punya pengalaman apa pun. Aku takut, tapi aku penasaran. Karna saking banyaknya fikiran-fikiran yang berkecamuk di kepala, aku pun tanpa sadar langsung tertidur.
***
"Rul, rul.. Bangun. Sudah subuh" suara bos ku membangunkan sambil tangannya menggoyang-goyangkan kakiku. Seketika aku terbangun, kepalaku pusing, namun masih ku coba tetap sadar dan langsung cuci muka. Selesai shalat subuh, kami melanjutkan lagi perjalanan, yang kira-kira masih memakan waktu 3 jam..
Bersambung...
Diubah oleh irulfm24 23-06-2021 16:41
Menthog dan 2 lainnya memberi reputasi
3













