- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Waras (untold story)
...
TS
irulfm24
Cerita Waras (untold story)
Setelah sekian lama vakum dalam dunia perceritaan, aku kembali terniat ingin berbagi cerita dan kisah hidupku.
Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.
Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).
Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.
Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.
Status : On going

Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.
Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).
Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.
Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.
Status : On going

Quote:
Spoiler for Q&A:
Spoiler for INDEX:
Quote:
Quote:
Diubah oleh irulfm24 11-07-2022 08:19
wong.tanpo.aran dan 10 lainnya memberi reputasi
9
16.7K
243
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
irulfm24
#50
Spesial Chapter 41.4 : First Kiss
Teng! Teng! Teng!
Bel istirahat kedua. Gue tetap di dalam kelas karna gue malas mau ke luar dan gue manfaatkan situasi ini buat tidur. Gue berdiri dari bangku dan celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan buat nyari kursi yang bisa dipake buat tidur. Gue ambil satu kursi yang ada di pojokan dan menaruhnya diantara kedua kursi yang udah ada di dekat gue. Tiga buah kursi berjajar, sekarang waktunya tidur (horeeee)...
Gw mulai merebahkan tubuh gue yang pendek di atas ketiga kursi tadi, gue tutup muka gue pake buku tulis dan mulai memejamkan mata
1 menit
2 menit
5 menit
BRUKKKK !!!!
"WADOOOHHHHWWWW !!!!!"
Gue jatuh ke lantai gara-gara kursi yang gue jadiin tempat tidur salah satunya di tarik ke belakang, alhasil gue jatuh tepat di kepala gue yang menghantam lantai semen.
"Sakit tau, begok!!!!" Teriak gue sambil mengelus-elus kepala gue yang bentar lagi benjol.
"Upsss, sorry Rul gak sengaja" jawab Nadiah yang keliatan cemas melihat ekspresi marah gue
"Ngapain lo isengin gue"
"Niat gue cuman becanda, taunya kek gini, sakit ya?" jawab Nadiah sembari menyentuh belakang kepala gue dengan tangan halusnya, tampak dari wajahnya yang keliatan menyesali tindakannya tadi, karna melihat wajah Nadiah yang udah nyesel banget kaya nya gue jadi gak tega buat marah-marahin dia.
"gak kok, cuman benjol dikit aja" kata gue yang kemudian beranjak ke bangku gue
Nadiah menyusul gue dan kemudian duduk di sebelah gue yang masih mengelus-elus belakang kepala gue yang makin keliatan benjolnya. Dia memperhatikan namun tetap diam, kami berdua sama-sama larut dalam keheningan, tiba-tiba tangan Nadiah memegang tangan gue.
"maaf...." kata Nadiah yang sepertinya bener-bener nyesal banget.
Gue terdiam, cuman memandang tangannya yang masih menggenggam tangan gue, dan berpaling memandang wajah Nadiah, mata kami saling bertatapan...
Hening.....
Hanya terdengar teriakan-teriakan kecil yang terdengar jauh di luar kelas, sesekali terdengar gesekan antara daun-daun pepohonan di belakang kelas yang tertiup angin dan suara langkah kaki dari anak-anak yang berlalu lalang di beranda sekolah..
Kami masih bertatap, gue dapat melihat dengan jelas wajahnya yang putih halus nyaris tanpa goresan, hidungnya yang mungil tapi mancung dan matanya yang indah yang membuat gue gak bisa berkedip...
Nadiah memejamkan matanya dan wajah kami semakin dekat 10cm, 5cm 1cm dan
CUPPPPP.......
Bibir kami saling bersentuhan, gue cuman bisa diam, gak tau harus ngapain,, tubuh gue serasa mematung, pikiran gue melayang seakan waktu telah berhenti. Cukup lama bibir kami saling bergulat dan gue masih tetap seperti tadi, gue kaku, Nadiah mulai melepaskan ciumannya, kedua tangannya menyentuh kedua pipi gie dan dia tersenyum manis, sangat manis..
"aku sayang kamu, Hairul" kata Nadiah dengan suara pelan yang kemudian tersenyum indah.
Gw speacless, gak bisa ngomong. Yang bisa gw lakukan cuman diam dan gue menyentuh bibir gue sendiri, masih terasa lembutnya bibir seorang bidadari yang duduk manis di hadapan gue sampai-sampai gue lupa, lupa kalau tujuan kami saat itu adalah ngerjain PR, gue masih melamun seakan gak percaya dengan apa yang barusan gue alami, apa ini mimpi? Seorang cewek yang pernah gue kagumi sekarang ada di depan gue dan mencium bibir gue, gue pasti mimpi.
"AWWW!!!!" pipi gue dicubit nadiah dan gue mulai tersadar, sadar kalau gue gak mimpi.
"ngelamun aja lo, buruan nih ajarin gie " sebuah dialog dari Nadiah yang seketika dari Aku-Kamu berubah jadi Gue-Elo, cewek memang aneh.
"eh, iya hehe,,, " jawab gue sambil mengelus-elus pipi gw yang habis dicubit Nadiah.
Gue memeriksa soal-soal dari PR Bahasa Inggrisnya ternyata cuman nyocokin kata yang udah di acak kedalam sebuah dialog percakapan, "Ini mah gampang" batin gue.
"btw, lo belum pernah ciuman ya?"
"ha? Gu gu... Guuuee be bbelum pernah pacaran apalagi ciuuman " jawab gue terbatu-bata.
"gue juga belum pernah" jawab Nadiah dengan senyum khasnya.
"jadi itu tadi.....?"
"ciuman pertama gue," jawabnya dengan senyum manis banget
Gue masih terdiam menatap kagum akan kecantikan wajah seorang gadis cantik yang tersenyum manis di hadapan gue.
"kok lo mau nyium gue sih?"
"karna gue suka sama lo, Rul.."
"tapi gue, gue belum siap pacaran Diah"
Mendengar ucapan gue barusan, Nadiah cuman bisa diam, wajahnya sendu namun tetap dengan senyum tipis di bibirnya.
"gue gak berharap kita pacaran kok, gue cuman mau ungkapin perasaan gue, Rul"
"Gue juga suka kok sama lo, Diah, gue seneng dekat lo, tapi gue belum siap buat jadi pacar lo" jawab gue sembari memalingkan pandangan gue ke depan, ke arah buku yang bertumpuk di atas meja seakan menjadi saksi bisu diantara dua bocah SMP yang saling mengungkapkan isi hatinya.
Bersambung...
Bel istirahat kedua. Gue tetap di dalam kelas karna gue malas mau ke luar dan gue manfaatkan situasi ini buat tidur. Gue berdiri dari bangku dan celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan buat nyari kursi yang bisa dipake buat tidur. Gue ambil satu kursi yang ada di pojokan dan menaruhnya diantara kedua kursi yang udah ada di dekat gue. Tiga buah kursi berjajar, sekarang waktunya tidur (horeeee)...
Gw mulai merebahkan tubuh gue yang pendek di atas ketiga kursi tadi, gue tutup muka gue pake buku tulis dan mulai memejamkan mata
1 menit
2 menit
5 menit
BRUKKKK !!!!
"WADOOOHHHHWWWW !!!!!"
Gue jatuh ke lantai gara-gara kursi yang gue jadiin tempat tidur salah satunya di tarik ke belakang, alhasil gue jatuh tepat di kepala gue yang menghantam lantai semen.
"Sakit tau, begok!!!!" Teriak gue sambil mengelus-elus kepala gue yang bentar lagi benjol.
"Upsss, sorry Rul gak sengaja" jawab Nadiah yang keliatan cemas melihat ekspresi marah gue
"Ngapain lo isengin gue"
"Niat gue cuman becanda, taunya kek gini, sakit ya?" jawab Nadiah sembari menyentuh belakang kepala gue dengan tangan halusnya, tampak dari wajahnya yang keliatan menyesali tindakannya tadi, karna melihat wajah Nadiah yang udah nyesel banget kaya nya gue jadi gak tega buat marah-marahin dia.
"gak kok, cuman benjol dikit aja" kata gue yang kemudian beranjak ke bangku gue
Nadiah menyusul gue dan kemudian duduk di sebelah gue yang masih mengelus-elus belakang kepala gue yang makin keliatan benjolnya. Dia memperhatikan namun tetap diam, kami berdua sama-sama larut dalam keheningan, tiba-tiba tangan Nadiah memegang tangan gue.
"maaf...." kata Nadiah yang sepertinya bener-bener nyesal banget.
Gue terdiam, cuman memandang tangannya yang masih menggenggam tangan gue, dan berpaling memandang wajah Nadiah, mata kami saling bertatapan...
Hening.....
Hanya terdengar teriakan-teriakan kecil yang terdengar jauh di luar kelas, sesekali terdengar gesekan antara daun-daun pepohonan di belakang kelas yang tertiup angin dan suara langkah kaki dari anak-anak yang berlalu lalang di beranda sekolah..
Kami masih bertatap, gue dapat melihat dengan jelas wajahnya yang putih halus nyaris tanpa goresan, hidungnya yang mungil tapi mancung dan matanya yang indah yang membuat gue gak bisa berkedip...
Nadiah memejamkan matanya dan wajah kami semakin dekat 10cm, 5cm 1cm dan
CUPPPPP.......
Bibir kami saling bersentuhan, gue cuman bisa diam, gak tau harus ngapain,, tubuh gue serasa mematung, pikiran gue melayang seakan waktu telah berhenti. Cukup lama bibir kami saling bergulat dan gue masih tetap seperti tadi, gue kaku, Nadiah mulai melepaskan ciumannya, kedua tangannya menyentuh kedua pipi gie dan dia tersenyum manis, sangat manis..
"aku sayang kamu, Hairul" kata Nadiah dengan suara pelan yang kemudian tersenyum indah.
Gw speacless, gak bisa ngomong. Yang bisa gw lakukan cuman diam dan gue menyentuh bibir gue sendiri, masih terasa lembutnya bibir seorang bidadari yang duduk manis di hadapan gue sampai-sampai gue lupa, lupa kalau tujuan kami saat itu adalah ngerjain PR, gue masih melamun seakan gak percaya dengan apa yang barusan gue alami, apa ini mimpi? Seorang cewek yang pernah gue kagumi sekarang ada di depan gue dan mencium bibir gue, gue pasti mimpi.
"AWWW!!!!" pipi gue dicubit nadiah dan gue mulai tersadar, sadar kalau gue gak mimpi.
"ngelamun aja lo, buruan nih ajarin gie " sebuah dialog dari Nadiah yang seketika dari Aku-Kamu berubah jadi Gue-Elo, cewek memang aneh.
"eh, iya hehe,,, " jawab gue sambil mengelus-elus pipi gw yang habis dicubit Nadiah.
***
Gue memeriksa soal-soal dari PR Bahasa Inggrisnya ternyata cuman nyocokin kata yang udah di acak kedalam sebuah dialog percakapan, "Ini mah gampang" batin gue.
"btw, lo belum pernah ciuman ya?"
"ha? Gu gu... Guuuee be bbelum pernah pacaran apalagi ciuuman " jawab gue terbatu-bata.
"gue juga belum pernah" jawab Nadiah dengan senyum khasnya.
"jadi itu tadi.....?"
"ciuman pertama gue," jawabnya dengan senyum manis banget
Gue masih terdiam menatap kagum akan kecantikan wajah seorang gadis cantik yang tersenyum manis di hadapan gue.
"kok lo mau nyium gue sih?"
"karna gue suka sama lo, Rul.."
"tapi gue, gue belum siap pacaran Diah"
Mendengar ucapan gue barusan, Nadiah cuman bisa diam, wajahnya sendu namun tetap dengan senyum tipis di bibirnya.
"gue gak berharap kita pacaran kok, gue cuman mau ungkapin perasaan gue, Rul"
"Gue juga suka kok sama lo, Diah, gue seneng dekat lo, tapi gue belum siap buat jadi pacar lo" jawab gue sembari memalingkan pandangan gue ke depan, ke arah buku yang bertumpuk di atas meja seakan menjadi saksi bisu diantara dua bocah SMP yang saling mengungkapkan isi hatinya.
Bersambung...
Diubah oleh irulfm24 23-06-2021 17:38
Menthog memberi reputasi
1













