Aku pun memilih motor matic dengan warna full hitam, karena menurutku warna hitam tidak cepat membuatku bosan. Dan untuk mencari cover body warna hitam juga tidak sulit. Apalagi kalau suatu saat warnanya kusam, aku tinggal pilok saja kembali, karna jualan cat pilok hitam sangat banyak.

 Malam hari pun tiba, aku sudah tidak sabar ingin membonceng Ayunda dengan motor matic yang baru aku beli ini. Singkat cerita, kita berdua pun jalan-jalan. Biasalah sekalian mojok.

 "yank, gimana rasanya naik motor baru?" aku memulai percakapan di tengah perjalanan kami.

 "enak, ga kaya motor kamu yang dulu. suaranya berisik"

 "ya iya lah, btw.. Kita mau kemana nih yank?" karna bingung mau jalan ke mana, kita juga pake baju biasa biasa aja malam itu.

 "terserah" jawab Ayunda, sambil memelukku dari belakang, terasa sesuatu yang menonjol dan lembut menyentuh punggungku, karena posisi duduk Ayunda sangat mepet banget ke tubuhku.

 Alhasil, Si Burung Hantupun bangun. "yank, minta jatah ya" to the poin aja, aku karna lagi pengen juga, yah sebelum-sebelumya juga pasti baik kalau ada kesempatan, pas jalan-jalan malam, apalagi banyak tempat-tempat sepi di daerah sini.

 "di mana?" jawabnya singkat.

 "di tempat kita biasa lah" aku pun menarik handle gas lebih besar, dan kami pun melaju. Aku sudah tidak sabar ingin kenthu :v :v

 Kami pun tiba di tempat biasa, yaitu sebuah tebing di pinggir pantai yang di seberang jalannya terdapat kuburan china. Yah, kalau orang mau buat dosa mah, setan pun males ganggu.

 Aku kemudian mematikan mesin motor, kami berada di tengah jalanan kecil berpasir. Sengaja, biar kalau ada orang mau mergokin tinggal gas, langsung cabut. Malam itu sangat gelap, namun samar-samar masih terlihat jelas bentuk tubuh Ayunda yang sangat seksi.

 Tanpa basa-basi lagi, aku pun langsung memeluk Ayunda yang sedang duduk menyamping di jok motor paling depan, sedangkan aku berdiri di hadapan dan mencium bibirnya.

Bersambung...