TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#63
Spoiler for Legend Of Deux: Part 6 Act 2:
Tapi, bukannya meletakkan pedang Sasword Yaiver-nya, Naoto justru malah menebas Cyborg dengan pedang itu hingga mundur beberapa depa.
“STAND BY!” Saat itu, Sasword Zecter muncul dengan menghancurkan lantai dan lompat ke arah Naoto.
Naoto pun menangkap benda tersebut dengan tangan kirinya dan menempelkan benda itu pada landasan Sasword Yaiver.
“HENSHIN!!” Sasword Zecter bersuara.
Suit hitam serta lempengan baja berat berwarna cokelat dan ungu langsung melapisi tubuh Naoto, merubahnya menjadi Kamen Rider Sasword.
Setelah itu, Sasword cepat-cepat menekan ekor Sasword Zecter hingga menempel di punggung benda itu.
“CAST OFF!!” Sasword Zecter berkumandang.
Lempengan-lempengan baja yang terlihat berat pada tubuh Sasword langsung tercerai-berai ke segala arah, memperlihatkan armor dominan ungu yang jauh lebih ringan dengan kedua bahu yang lancip. Beberapa lempengan baja yang terpental menghantam tubuh Cyborg yang membuatnya mundur beberapa depa lagi. Sekarang, Sasword masuk ke tahap Rider Form dari perubahannya.
“Kau … Apa yang kau lakukan??” berang Cyborg.
“HOI! ADA APA ITU???” teriak Keith.
“Orang ini berkhianat!” jawab Cyborg.
“Apa??? Kalau begitu habisi dia!!!” teriak Keith lagi.
Sasword tertawa. “Kalau tipu menipu, akulah yang paling ahli!” Sebelum akhirnya melompat ke kasur tempat Ariel terbaring dan menebasi selang-selang yang menempel di tubuh Ariel hingga putus.
“CLOCK UP!!” Sabuk Sasword mengeluarkan suara persis ketika Sasword memijit bagian samping kirinya.
Sasword yang sudah memapah Ariel pun lenyap secepat kilat.
Sasword berhenti persis di belakang Force Secret Base dan menyenderkan tubuh Ariel di dindingnya.
Perlahan, mata Ariel terbuka. “Kau? Di mana aku?” ucapnya lemah.
“Kau tunggu saja di sini! Aku mau membalaskan dendamku hari ini juga!” ucap Sasword. Ia lalu pergi meninggalkan Ariel.
Beberapa langkah kemudian, Sasword bertemu dengan Cyborg yang mengejarnya.
“Bagus! Akan kuakhiri kau di sini!” ucap Cyborg geram.
“Seharusnya aku yang berkata begitu!” bantah Sasword. “Hrrraaa!!!” teriaknya sambil berlari mendekati Cyborg.
Cyborg pun menyongsong Sasword dengan pedang bergagang C yang sudah berada di genggaman tangan kanannya.
Begitu keduanya bertemu, mereka segera mengadu jurus berpedang dengan berbagai gerakan. Keduanya terlihat sangat mahir.
Sampai pada akhirnya, pertahanan Cyborg jebol. Sasword berhasil menebas dadanya dua kali yang disusul dengan menendang perutnya. Akibatnya, Cyborg pun terpental beberapa meter ke belakang dan terguling di tanah.
Begitu berhenti terguling, Cyborg kembali bangun di saat Sasword kembali merangsek ke arahnya. Ia kemudian menekuk tangan kanannya, lalu mengepalnya.
“HYPER CLOCK UP!!” Tiba-tiba terdengar suara rekaman digital.
Tubuh Cyborg mendadak terlempar jauh ke arah kiri. Begitu jatuh ke tanah, banyak sekali percikan listrik di tubuhnya.
“HYPER CLOCK OVER!!”
Tiba-tiba, Kamen Rider Kabuto dalam wujud ‘Hyper Form’ muncul di depan Sasword.
Bersamaan dengan itu, Force Secret Base tiba-tiba menghilang dan Cyborg masuk ke dalam tanah.
“Siapa kau??” tanya Sasword pada Hyper Kabuto.
Kabuto Zecter dan Hyper Zecter yang menempel di sabuk Hyper Kabuto langsung terbang ke langit, membuat wujud Hyper Kabuto rontok menjadi kumpulan diagram hexagonal yang masuk ke dalam sabuknya dan mengembalikan wujud Hyper Kabuto ke wujud Ariel.
“Kau??” ucap Sasword bingung.
=***=
Di kamarnya, Asuka tengah memikirkan sesuatu sambil berbaring di kasur bersprei birunya. Dia berpikir kenapa Ariel rela mengorbankan diri demi dia? Jika itu karena cinta pada Asuka, lantas kenapa dia mencium gadis lain selain Asuka? Pikiran Asuka campur aduk. Namun, hati kecilnya mengatakan kalau Ariel bebas memilih siapapun yang dicintainya. Mungkin saat mencium Asuka, Ariel ada rasa terhadapnya. Tapi, sekarang rasa itu telah berpaling ke gadis lain dan pengorbanan diri itu hanya karena Asuka sahabat Ariel. Apapun kemungkinan yang akan terjadi, Asuka telah siap. Kira-kira begitulah dugaan Asuka. Jika cinta Ariel masih pada gadis itu, Asuka harus ikhlas merelakan Ariel.
Tiba-tiba, bel rumah Asuka berbunyi. Lamunan Asuka pun buyar dan langsung pergi ke lantai bawah.
“Iya sebentar!!” teriak Asuka. Begitu sampai di depan pintu luar, Asuka langsung membukanya.
Ternyata yang membunyikan bel rumah adalah Naoto.
“Kau? Ada apa?” tanya Asuka.
“Lihat siapa yang aku bawa!” ucap Naoto sambil memutar bahunya ke belakang hingga terlihatlah sosok Ariel yang sudah memakai baju dengan setelan biasanya tengah berdiri beberapa meter darinya.
Perasaan Asuka pun langsung senang melihatnya. “Ariel??”
“Sudah kubilang, aku akan melakukan apapun untukmu, Asuka!” kata Naoto sambil mengangkat kerah bajunya.
“Apa kau yang menyelamatkannya?” tanya Asuka pada Naoto.
“Silahkan tanya sendiri pada orangnya!” jawab Naoto yang kemudian tersenyum.
Ariel mengangguk. “Meski aku benci mengakuinya, tapi memang Naoto lah yang menyelamatkanku.”
Asuka tersenyum lebar. “Kalau begitu, ayo kalian berdua masuk, kebetulan ada kue yang kubuat sendiri! Kalian harus mencicipinya!”
Ariel dan Naoto pun menuruti Asuka masuk ke rumahnya. Sesampainya di dalam, setelah dipersilahkan duduk, Ariel dan Naoto duduk di sofa empuk berwarna biru yang di depannya terletak meja dengan taplak berwarna biru pula, sementara Asuka pergi ke dapur sebentar dan tak lama ia kembali dengan membawa nampan berisi kue bolu bundar warna hitam dan dua gelas teh hangat.
“Ayo silahkan dicicipi bolu ketannya!” ucap Asuka sambil menaruh bolunya di atas meja lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa yang diduduki Ariel dan Naoto.
“Kalau soal mencicipi makanan, akulah yang berada di peringkat teratas!” ujar Naoto yang kemudian memotong bolu ketan yang terletak di atas nampan itu, sebelum akhirnya memakannya.
“Bagaimana?” tanya Asuka sambil melirik Naoto.
“Enak! Enak sekaliii!!” kata Naoto setelah mengunyah bolu tersebut.
“Terimakasih….” Asuka tersenyum manis.
“Ya ampuuunn… Senyummu manis sekaliii!! Bisa-bisa aku diabetes melihatnya!” ucap Naoto sambil menatap Asuka.
Pipi Asuka pun langsung merona merah dan tertawa kecil. “Kau ini, bisa saja!” Ia lalu melirik Ariel. “Sekarang giliranmu!”
Ariel memotong bolu itu dengan pisau yang disediakan, kemudian memakannya.
“Bagaimana?” tanya Asuka.
“Enak seperti biasanya,” balas Ariel.
“Terimakasih…,” ucap Asuka dengan senyuman manis. “Tapi …” Asuka kemudian tertunduk sedih.
“Apa?” tanya Ariel.
“Ibu pernah bilang kalau aku harus belajar lagi agar kue buatanku bisa seenak buatannya,” jawab Asuka masih tertunduk sedih.
“Apa??” sela Naoto. Ia kemudian memegang kedua bahu Asuka. “Kenalkan aku pada ibumu!”
Ariel langsung mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara dengan posisi lengan menekuk. “Nenek pernah berkata, jangan berkecil hati pada kemampuan yang belum maksimal. Jika terus belajar, maka kemampuan maksimal itu bisa kita miliki.”
Asuka tersenyum dan menatap Ariel tanpa mempedulikan Naoto yang masih memegang pundaknya. “Begitu ya? Terimakasih,” ucapnya.
Naoto langsung melepaskan tangannya dari pundak Asuka, lalu menatap Ariel. “Kau! Di berbagai hal, yang terpenting adalah melakukan hal-hal yang benar. Semua nenek-nenek juga tahu!”
Ariel langsung menatap tajam Naoto selama beberapa saat. “Kapan kita duel lagi? Belum ada pemenang dari duel kita.”
Naoto pun langsung membalas menatap tajam Ariel. “Kapanpun aku siap!”
Asuka yang melihatnya cuma menghela napas panjang dan bersandar di sofa.
Malam harinya, Asuka mengajak Ariel ke pantai Naizu. Dinginnya udara di tempat itu membuat mereka harus membeli masing-masing secangkir kopi yang mereka beli dari pedagang yang mangkal di sekitar sana dan masing-masing memakai jaket tebal. Asuka jaket biru dan Ariel jaket merah.
“Jadi, apa yang ingin kau bicarakan padaku di tempat ini?” tanya Ariel pada Asuka yang duduk di sebelah kirinya.
“Aku mau kau bicara sejujur-jujurnya padaku,” jawab Asuka.
“Tentang apa?” tanya Ariel lagi.
Asuka menatap mata Ariel dengan seksama. “Kenapa ketika di rumah sakit tahun lalu kau menciumku? Apa yang membuatmu melakukan itu??”
Ariel diam sejenak, sebelum akhirnya menjawab dengan serius, “Itu … Karena aku terbawa perasaan. Perasaan cinta padamu.”
Asuka pun langsung terkejut. “Apa?? Jadi kau-“
“Iya, aku mencintaimu!”
Dada Asuka langsung berdesir. Pipinya pun merona merah. “Tapi karena apa??”
“Karena, kau lah satu-satunya orang yang di sampingku ketika aku hampir saja mati,” jawab Ariel. “Aku tahu karena aku hanya melihat kau saja di sampingku. Selain itu, kau juga yang paling mengkhawatirkan diriku. Bagiku, itu adalah hal yang spesial. Tapi …”
“Tapi apa??” Dahi Asuka mengernyit.
“Begitu Mai mendonorkan hatinya padaku, rasa cintaku padamu pudar. Dan menganggap bahwa cinta Mai lah yang sejati, karena dia sudah rela mengorbankan nyawa untukku,” jawab Ariel lagi.
Asuka tertunduk sedih. “Begitu ya? Lalu, apa yang membuatmu mencium gadis itu?? Gadis yang wajahnya mirip dengan Mai!”
“Itu karena rasa bersalahku yang belum hilang terhadap Mai dan aku yang melihat sosok Mai di gadis bernama Miu itu langsung kehilangan akal sehat dan bersumpah ingin membahagiakannya bagaimanapun caranya! Dan puncaknya, aku yang terbawa perasaan menciumnya sama ketika aku menciummu. Aku terbawa rasa cinta padanya di dalam hatiku,” jawab Ariel panjang lebar.
Asuka terisak pelan, lalu berkata. “Jadi nama gadis itu Miu ya? Ya terserah padamu sih mau memilih siapa. Tapi, kenapa kau rela mengorbankan dirimu untukku ketika aku diculik? Apa … Rasa cintamu padaku masih ada?” Ia lalu menggigit bibir bawahnya.
“Tidak,” jawab Ariel.
“Oh,” balas Asuka dengan wajah yang hampir menangis.
“Tapi …”
“Apa?”
“Karena kau sahabatku. Aku tidak mau kehilanganmu sebagai sahabatku!”
“Oh, begitu? Tapi, sekarang siapa orang yang kau cintai?” tanya Asuka.
“Sepertinya tidak ada. Sepertinya rasa cintaku pada Miu telah hilang karena sekarang aku lebih mencintai sahabatku,” jawab Ariel. “Mau kah kau menjadi sahabatku selamanya?”
Ekspresi Asuka langsung terlihat senang. Ia mengangguk dan tersenyum manis. “Um!”
Tangan kiri Ariel langsung merangkul pundak Asuka yang membuat Asuka terkejut. Apalagi ketika Ariel menyandarkan kepala Asuka di bahunya, kedua pipi Asuka langsung memerah saat itu juga.
“Lihat bulan yang bersinar terang itu!” tunjuk Ariel pada bulan purnama yang bersinar di langit. “Sinarnya yang terang seperti persahabatan kita.”
Air mata Asuka menetes. Ia terharu bercampur senang, meski Ariel cuma menganggapnya sahabat.
Tapi, Ariel berkata dalam hati, “Maafkan aku, Asuka. Sebenarnya aku masih mencintai Miu. Aku berkata seperti itu agar kita bisa tetap bersahabat.”
Keesokan harinya, Ariel mengajak Asuka dan Naoto yang diajak oleh Asuka untuk duduk di sebuah cafe dan berdiskusi tentang penyerangan markas Force karena Ariel yang sudah tahu semua tentang Force menceritakan itu pada Asuka semalam. Naoto yang baru tahu hal itu termasuk identitas kedua Asuka yang sebenarnya adalah Kamen Rider Gatack langsung bisa masuk dalam diskusi. Sementara Asuka terkejut begitu tahu kalau yang membunuh ayah Naoto ternyata juga anggota Force. Di sisi lain, Ariel jadi tahu ternyata Naoto ingin balas dendam pada Cyborg karena ayahnya dibunuh. Ariel juga diberitahu oleh Naoto tentang asal-usulnya menjadi Kamen Rider.
“Jadi, kau saja yang menghancurkan pimpinan Force, biar aku membalaskan dendamku pada Cyborg bersama Asuka yang aku cintai!” perintah Naoto.
“Inilah kenapa aku malas mengajak orang sepertimu,” kata Ariel sambil menatap Naoto.
“Ariel, sudah sudah!” sela Asuka.
“Tenang saja, Asuka! Dia tidak akan berkata macam-macam lagi. Akan kupastikan itu!” Naoto menatap Asuka dan tersenyum yang membuat Ariel menatapnya tajam.
“Jika kau tidak niat bekerjasama, lebih baik pergi dari sini!” gertak Ariel dengan nada dingin pada Naoto.
“Sudah cukup!” sela Asuka lagi. “Kalian bisa tidak sih akur sehariii saja?”
“Baik, karena itu permintaan Asuka, aku akan menurutinya,” ucap Naoto. “Aku adalah orang teratas dalam menuruti permintaan.”
“Kalau begitu, turuti permintaanku!” sela Ariel.
Naoto menatap Ariel sambil memicingkan matanya. “Untukmu pengecualian.”
Asuka menghela napas panjang. “Kalau begitu biar aku saja yang tentukan strateginya!”
“Bagus! Itulah yang aku harapkan!” ucap Naoto senang.
“Jadi, aku dan Ariel menghadapi raja mereka, Keith. Dan Naoto menghadapi Cyborg,” kata Asuka.
“Apa?? Kau dan Ariel??” sergah Naoto. “Aku tidak mau! Asuka harus bersamaku!”
Asuka kembali menghela napas. “Kalau begitu, aku tidak ikut dalam misi ini deh!” Ia kemudian berdiri.
Naoto langsung memegang tangan Asuka. “Baiklah baik! Akan aku turuti! Aku adalah orang yang paling ahli dalam-“
“Cukup!” potong Asuka. “Awas kalau kau membantah lagi!” Ia lalu kembali duduk.
“Tapi, bagaimana jika musuh kita tidak hanya Keith dan Cyborg?” kata Ariel.
“Biar aku yang membantu kalian!” ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang Ariel.
Ariel pun menengok ke arahnya. “Ryotaro?” ucapnya yang ternyata benar.
“Siapa kau?” tanya Asuka pada Ryotaro.
“Namaku Nogami Ryotaro. Salam kenal,” jawab Ryotaro sambil membungkukkan badannya. “Apa yang Kamen Rider di sini cuma Ariel?” tanyanya kemudian.
Asuka dan Naoto terkejut berbarengan.
“Darimana kau tahu kalau Ariel adalah Kamen Rider??” tanya Asuka.
“Dia itu temanku,” sela Ariel.
“Temanmu??” Asuka mengernyitkan dahinya sambil menatap Ariel.
“Ya, kami baru saja kenal akhir-akhir ini,” jawab Ariel.
“STAND BY!” Saat itu, Sasword Zecter muncul dengan menghancurkan lantai dan lompat ke arah Naoto.
Naoto pun menangkap benda tersebut dengan tangan kirinya dan menempelkan benda itu pada landasan Sasword Yaiver.
“HENSHIN!!” Sasword Zecter bersuara.
Suit hitam serta lempengan baja berat berwarna cokelat dan ungu langsung melapisi tubuh Naoto, merubahnya menjadi Kamen Rider Sasword.
Setelah itu, Sasword cepat-cepat menekan ekor Sasword Zecter hingga menempel di punggung benda itu.
“CAST OFF!!” Sasword Zecter berkumandang.
Lempengan-lempengan baja yang terlihat berat pada tubuh Sasword langsung tercerai-berai ke segala arah, memperlihatkan armor dominan ungu yang jauh lebih ringan dengan kedua bahu yang lancip. Beberapa lempengan baja yang terpental menghantam tubuh Cyborg yang membuatnya mundur beberapa depa lagi. Sekarang, Sasword masuk ke tahap Rider Form dari perubahannya.
“Kau … Apa yang kau lakukan??” berang Cyborg.
“HOI! ADA APA ITU???” teriak Keith.
“Orang ini berkhianat!” jawab Cyborg.
“Apa??? Kalau begitu habisi dia!!!” teriak Keith lagi.
Sasword tertawa. “Kalau tipu menipu, akulah yang paling ahli!” Sebelum akhirnya melompat ke kasur tempat Ariel terbaring dan menebasi selang-selang yang menempel di tubuh Ariel hingga putus.
“CLOCK UP!!” Sabuk Sasword mengeluarkan suara persis ketika Sasword memijit bagian samping kirinya.
Sasword yang sudah memapah Ariel pun lenyap secepat kilat.
Sasword berhenti persis di belakang Force Secret Base dan menyenderkan tubuh Ariel di dindingnya.
Perlahan, mata Ariel terbuka. “Kau? Di mana aku?” ucapnya lemah.
“Kau tunggu saja di sini! Aku mau membalaskan dendamku hari ini juga!” ucap Sasword. Ia lalu pergi meninggalkan Ariel.
Beberapa langkah kemudian, Sasword bertemu dengan Cyborg yang mengejarnya.
“Bagus! Akan kuakhiri kau di sini!” ucap Cyborg geram.
“Seharusnya aku yang berkata begitu!” bantah Sasword. “Hrrraaa!!!” teriaknya sambil berlari mendekati Cyborg.
Cyborg pun menyongsong Sasword dengan pedang bergagang C yang sudah berada di genggaman tangan kanannya.
Begitu keduanya bertemu, mereka segera mengadu jurus berpedang dengan berbagai gerakan. Keduanya terlihat sangat mahir.
Sampai pada akhirnya, pertahanan Cyborg jebol. Sasword berhasil menebas dadanya dua kali yang disusul dengan menendang perutnya. Akibatnya, Cyborg pun terpental beberapa meter ke belakang dan terguling di tanah.
Begitu berhenti terguling, Cyborg kembali bangun di saat Sasword kembali merangsek ke arahnya. Ia kemudian menekuk tangan kanannya, lalu mengepalnya.
“HYPER CLOCK UP!!” Tiba-tiba terdengar suara rekaman digital.
Tubuh Cyborg mendadak terlempar jauh ke arah kiri. Begitu jatuh ke tanah, banyak sekali percikan listrik di tubuhnya.
“HYPER CLOCK OVER!!”
Tiba-tiba, Kamen Rider Kabuto dalam wujud ‘Hyper Form’ muncul di depan Sasword.
Bersamaan dengan itu, Force Secret Base tiba-tiba menghilang dan Cyborg masuk ke dalam tanah.
“Siapa kau??” tanya Sasword pada Hyper Kabuto.
Kabuto Zecter dan Hyper Zecter yang menempel di sabuk Hyper Kabuto langsung terbang ke langit, membuat wujud Hyper Kabuto rontok menjadi kumpulan diagram hexagonal yang masuk ke dalam sabuknya dan mengembalikan wujud Hyper Kabuto ke wujud Ariel.
“Kau??” ucap Sasword bingung.
=***=
Di kamarnya, Asuka tengah memikirkan sesuatu sambil berbaring di kasur bersprei birunya. Dia berpikir kenapa Ariel rela mengorbankan diri demi dia? Jika itu karena cinta pada Asuka, lantas kenapa dia mencium gadis lain selain Asuka? Pikiran Asuka campur aduk. Namun, hati kecilnya mengatakan kalau Ariel bebas memilih siapapun yang dicintainya. Mungkin saat mencium Asuka, Ariel ada rasa terhadapnya. Tapi, sekarang rasa itu telah berpaling ke gadis lain dan pengorbanan diri itu hanya karena Asuka sahabat Ariel. Apapun kemungkinan yang akan terjadi, Asuka telah siap. Kira-kira begitulah dugaan Asuka. Jika cinta Ariel masih pada gadis itu, Asuka harus ikhlas merelakan Ariel.
Tiba-tiba, bel rumah Asuka berbunyi. Lamunan Asuka pun buyar dan langsung pergi ke lantai bawah.
“Iya sebentar!!” teriak Asuka. Begitu sampai di depan pintu luar, Asuka langsung membukanya.
Ternyata yang membunyikan bel rumah adalah Naoto.
“Kau? Ada apa?” tanya Asuka.
“Lihat siapa yang aku bawa!” ucap Naoto sambil memutar bahunya ke belakang hingga terlihatlah sosok Ariel yang sudah memakai baju dengan setelan biasanya tengah berdiri beberapa meter darinya.
Perasaan Asuka pun langsung senang melihatnya. “Ariel??”
“Sudah kubilang, aku akan melakukan apapun untukmu, Asuka!” kata Naoto sambil mengangkat kerah bajunya.
“Apa kau yang menyelamatkannya?” tanya Asuka pada Naoto.
“Silahkan tanya sendiri pada orangnya!” jawab Naoto yang kemudian tersenyum.
Ariel mengangguk. “Meski aku benci mengakuinya, tapi memang Naoto lah yang menyelamatkanku.”
Asuka tersenyum lebar. “Kalau begitu, ayo kalian berdua masuk, kebetulan ada kue yang kubuat sendiri! Kalian harus mencicipinya!”
Ariel dan Naoto pun menuruti Asuka masuk ke rumahnya. Sesampainya di dalam, setelah dipersilahkan duduk, Ariel dan Naoto duduk di sofa empuk berwarna biru yang di depannya terletak meja dengan taplak berwarna biru pula, sementara Asuka pergi ke dapur sebentar dan tak lama ia kembali dengan membawa nampan berisi kue bolu bundar warna hitam dan dua gelas teh hangat.
“Ayo silahkan dicicipi bolu ketannya!” ucap Asuka sambil menaruh bolunya di atas meja lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa yang diduduki Ariel dan Naoto.
“Kalau soal mencicipi makanan, akulah yang berada di peringkat teratas!” ujar Naoto yang kemudian memotong bolu ketan yang terletak di atas nampan itu, sebelum akhirnya memakannya.
“Bagaimana?” tanya Asuka sambil melirik Naoto.
“Enak! Enak sekaliii!!” kata Naoto setelah mengunyah bolu tersebut.
“Terimakasih….” Asuka tersenyum manis.
“Ya ampuuunn… Senyummu manis sekaliii!! Bisa-bisa aku diabetes melihatnya!” ucap Naoto sambil menatap Asuka.
Pipi Asuka pun langsung merona merah dan tertawa kecil. “Kau ini, bisa saja!” Ia lalu melirik Ariel. “Sekarang giliranmu!”
Ariel memotong bolu itu dengan pisau yang disediakan, kemudian memakannya.
“Bagaimana?” tanya Asuka.
“Enak seperti biasanya,” balas Ariel.
“Terimakasih…,” ucap Asuka dengan senyuman manis. “Tapi …” Asuka kemudian tertunduk sedih.
“Apa?” tanya Ariel.
“Ibu pernah bilang kalau aku harus belajar lagi agar kue buatanku bisa seenak buatannya,” jawab Asuka masih tertunduk sedih.
“Apa??” sela Naoto. Ia kemudian memegang kedua bahu Asuka. “Kenalkan aku pada ibumu!”
Ariel langsung mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara dengan posisi lengan menekuk. “Nenek pernah berkata, jangan berkecil hati pada kemampuan yang belum maksimal. Jika terus belajar, maka kemampuan maksimal itu bisa kita miliki.”
Asuka tersenyum dan menatap Ariel tanpa mempedulikan Naoto yang masih memegang pundaknya. “Begitu ya? Terimakasih,” ucapnya.
Naoto langsung melepaskan tangannya dari pundak Asuka, lalu menatap Ariel. “Kau! Di berbagai hal, yang terpenting adalah melakukan hal-hal yang benar. Semua nenek-nenek juga tahu!”
Ariel langsung menatap tajam Naoto selama beberapa saat. “Kapan kita duel lagi? Belum ada pemenang dari duel kita.”
Naoto pun langsung membalas menatap tajam Ariel. “Kapanpun aku siap!”
Asuka yang melihatnya cuma menghela napas panjang dan bersandar di sofa.
Malam harinya, Asuka mengajak Ariel ke pantai Naizu. Dinginnya udara di tempat itu membuat mereka harus membeli masing-masing secangkir kopi yang mereka beli dari pedagang yang mangkal di sekitar sana dan masing-masing memakai jaket tebal. Asuka jaket biru dan Ariel jaket merah.
“Jadi, apa yang ingin kau bicarakan padaku di tempat ini?” tanya Ariel pada Asuka yang duduk di sebelah kirinya.
“Aku mau kau bicara sejujur-jujurnya padaku,” jawab Asuka.
“Tentang apa?” tanya Ariel lagi.
Asuka menatap mata Ariel dengan seksama. “Kenapa ketika di rumah sakit tahun lalu kau menciumku? Apa yang membuatmu melakukan itu??”
Ariel diam sejenak, sebelum akhirnya menjawab dengan serius, “Itu … Karena aku terbawa perasaan. Perasaan cinta padamu.”
Asuka pun langsung terkejut. “Apa?? Jadi kau-“
“Iya, aku mencintaimu!”
Dada Asuka langsung berdesir. Pipinya pun merona merah. “Tapi karena apa??”
“Karena, kau lah satu-satunya orang yang di sampingku ketika aku hampir saja mati,” jawab Ariel. “Aku tahu karena aku hanya melihat kau saja di sampingku. Selain itu, kau juga yang paling mengkhawatirkan diriku. Bagiku, itu adalah hal yang spesial. Tapi …”
“Tapi apa??” Dahi Asuka mengernyit.
“Begitu Mai mendonorkan hatinya padaku, rasa cintaku padamu pudar. Dan menganggap bahwa cinta Mai lah yang sejati, karena dia sudah rela mengorbankan nyawa untukku,” jawab Ariel lagi.
Asuka tertunduk sedih. “Begitu ya? Lalu, apa yang membuatmu mencium gadis itu?? Gadis yang wajahnya mirip dengan Mai!”
“Itu karena rasa bersalahku yang belum hilang terhadap Mai dan aku yang melihat sosok Mai di gadis bernama Miu itu langsung kehilangan akal sehat dan bersumpah ingin membahagiakannya bagaimanapun caranya! Dan puncaknya, aku yang terbawa perasaan menciumnya sama ketika aku menciummu. Aku terbawa rasa cinta padanya di dalam hatiku,” jawab Ariel panjang lebar.
Asuka terisak pelan, lalu berkata. “Jadi nama gadis itu Miu ya? Ya terserah padamu sih mau memilih siapa. Tapi, kenapa kau rela mengorbankan dirimu untukku ketika aku diculik? Apa … Rasa cintamu padaku masih ada?” Ia lalu menggigit bibir bawahnya.
“Tidak,” jawab Ariel.
“Oh,” balas Asuka dengan wajah yang hampir menangis.
“Tapi …”
“Apa?”
“Karena kau sahabatku. Aku tidak mau kehilanganmu sebagai sahabatku!”
“Oh, begitu? Tapi, sekarang siapa orang yang kau cintai?” tanya Asuka.
“Sepertinya tidak ada. Sepertinya rasa cintaku pada Miu telah hilang karena sekarang aku lebih mencintai sahabatku,” jawab Ariel. “Mau kah kau menjadi sahabatku selamanya?”
Ekspresi Asuka langsung terlihat senang. Ia mengangguk dan tersenyum manis. “Um!”
Tangan kiri Ariel langsung merangkul pundak Asuka yang membuat Asuka terkejut. Apalagi ketika Ariel menyandarkan kepala Asuka di bahunya, kedua pipi Asuka langsung memerah saat itu juga.
“Lihat bulan yang bersinar terang itu!” tunjuk Ariel pada bulan purnama yang bersinar di langit. “Sinarnya yang terang seperti persahabatan kita.”
Air mata Asuka menetes. Ia terharu bercampur senang, meski Ariel cuma menganggapnya sahabat.
Tapi, Ariel berkata dalam hati, “Maafkan aku, Asuka. Sebenarnya aku masih mencintai Miu. Aku berkata seperti itu agar kita bisa tetap bersahabat.”
Keesokan harinya, Ariel mengajak Asuka dan Naoto yang diajak oleh Asuka untuk duduk di sebuah cafe dan berdiskusi tentang penyerangan markas Force karena Ariel yang sudah tahu semua tentang Force menceritakan itu pada Asuka semalam. Naoto yang baru tahu hal itu termasuk identitas kedua Asuka yang sebenarnya adalah Kamen Rider Gatack langsung bisa masuk dalam diskusi. Sementara Asuka terkejut begitu tahu kalau yang membunuh ayah Naoto ternyata juga anggota Force. Di sisi lain, Ariel jadi tahu ternyata Naoto ingin balas dendam pada Cyborg karena ayahnya dibunuh. Ariel juga diberitahu oleh Naoto tentang asal-usulnya menjadi Kamen Rider.
“Jadi, kau saja yang menghancurkan pimpinan Force, biar aku membalaskan dendamku pada Cyborg bersama Asuka yang aku cintai!” perintah Naoto.
“Inilah kenapa aku malas mengajak orang sepertimu,” kata Ariel sambil menatap Naoto.
“Ariel, sudah sudah!” sela Asuka.
“Tenang saja, Asuka! Dia tidak akan berkata macam-macam lagi. Akan kupastikan itu!” Naoto menatap Asuka dan tersenyum yang membuat Ariel menatapnya tajam.
“Jika kau tidak niat bekerjasama, lebih baik pergi dari sini!” gertak Ariel dengan nada dingin pada Naoto.
“Sudah cukup!” sela Asuka lagi. “Kalian bisa tidak sih akur sehariii saja?”
“Baik, karena itu permintaan Asuka, aku akan menurutinya,” ucap Naoto. “Aku adalah orang teratas dalam menuruti permintaan.”
“Kalau begitu, turuti permintaanku!” sela Ariel.
Naoto menatap Ariel sambil memicingkan matanya. “Untukmu pengecualian.”
Asuka menghela napas panjang. “Kalau begitu biar aku saja yang tentukan strateginya!”
“Bagus! Itulah yang aku harapkan!” ucap Naoto senang.
“Jadi, aku dan Ariel menghadapi raja mereka, Keith. Dan Naoto menghadapi Cyborg,” kata Asuka.
“Apa?? Kau dan Ariel??” sergah Naoto. “Aku tidak mau! Asuka harus bersamaku!”
Asuka kembali menghela napas. “Kalau begitu, aku tidak ikut dalam misi ini deh!” Ia kemudian berdiri.
Naoto langsung memegang tangan Asuka. “Baiklah baik! Akan aku turuti! Aku adalah orang yang paling ahli dalam-“
“Cukup!” potong Asuka. “Awas kalau kau membantah lagi!” Ia lalu kembali duduk.
“Tapi, bagaimana jika musuh kita tidak hanya Keith dan Cyborg?” kata Ariel.
“Biar aku yang membantu kalian!” ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang Ariel.
Ariel pun menengok ke arahnya. “Ryotaro?” ucapnya yang ternyata benar.
“Siapa kau?” tanya Asuka pada Ryotaro.
“Namaku Nogami Ryotaro. Salam kenal,” jawab Ryotaro sambil membungkukkan badannya. “Apa yang Kamen Rider di sini cuma Ariel?” tanyanya kemudian.
Asuka dan Naoto terkejut berbarengan.
“Darimana kau tahu kalau Ariel adalah Kamen Rider??” tanya Asuka.
“Dia itu temanku,” sela Ariel.
“Temanmu??” Asuka mengernyitkan dahinya sambil menatap Ariel.
“Ya, kami baru saja kenal akhir-akhir ini,” jawab Ariel.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 16-05-2021 17:04
0
Kutip
Balas