TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#9
Spoiler for Episode 1 Act 2:
Sore harinya, Asuka duduk di bangku panjang warna merah yang ada di sebuah taman bermain sambil membaca buku dengan sampul berjudul 'Masked Hero'. Busana yang ia kenakan adalah baju hitam yang dibalut jaket jeans berwarna biru dengan dua kantong serta rok batas paha warna hitam dan sepatu hak tinggi merah. Ia melirik jam tangan emasnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 17:00. Ia menghela napas dan menghembuskannya dengan keras dan kembali membaca. Tak lama, seorang pemuda berambut mohawk dengan jaket kulit cokelat datang.
"Asuka!!" panggil orang itu.
Asuka langsung berhenti membaca dan menoleh ke arah samping, arah datangnya suara itu. "Lagi-lagi kau telat, Shuici!" omelnya.
![kaskus-image]()
Created by: Mr.Thonie
Shuici mengusap-usap belakang kepalanya dengan tangan kanannya. "Hehe, maaf. Sekarang, ayo kita bermain!"
Asuka memasukkan buku komiknya ke dalam tas merah tali satu yang ada di sampingnya, memakainya, kemudian berdiri.
Shuici langsung menggandeng lengan Asuka, mengajaknya berjalan menuju tempat komedi putar. Setelah membeli karcis, mereka pun masuk dan menaiki komedi putar berbentuk kuda itu. Shuici terlihat sangat senang, bahkan sesekali ia melonjak-lonjak di atas kuda komedi putar itu. Sementara Asuka memasang wajah bosan, kedua tangannya ia lipat di atas kepala kuda komedi putar tersebut dengan dagu menempel di atasnya.
"Huh, kalau bukan dipaksa orangtua, aku tidak akan mau menghabiskan waktu bersamanya!" batin Asuka.
Selesai naik komedi putar, mereka kemudian naik Roller Coaster, Bom-bom Car, dan terakhir menembak berhadiah. Dari permainan menembak berhadiah, Shuici berhasil mendapatkan boneka teddy besar yang ia berikan pada Asuka. Tapi, sepertinya Asuka tidak bergembira mendapatkan hadiah dari Shuici, daritadi ia terus saja cemberut.
"Kau kenapa sih, Asuka? Setiap jalan denganku kenapa wajahmu selalu cemberut?" tanya Shuici. Sekarang mereka berdua duduk di bangku panjang warna merah.
"Aku cemberut atau tidak, itu bukan urusanmu!" balas Asuka sebal.
"Tentu saja itu urusanku! Kita ini kan tunangan," balas Shuici.
"Berisik!!" teriak Asuka.
"Asuka, maaf telah menunggu lama," ucap seorang pemuda yang tiba-tiba datang.
Asuka dan Shuici langsung menoleh ke arahnya. Wajah serta fisik orang tersebut sangat mirip dengan Shuici, hanya saja pakaiannya beda. Orang itu mengenakan kaos warna merah bergambar serigala dan celana jeans biru, sepatunya adalah sepatu kets hitam sama seperti milik Shuici.
Asuka kaget sekaligus bingung, begitu juga dengan Shuici yang ada di samping Asuka. Orang yang baru datang itu juga kaget begitu melihat Shuici.
"Siapa kau?" tanya Asuka pada orang tersebut.
"Aku Shuici," jawab orang itu. Ia lalu menunjuk Shuici. "Tapi, dia siapa ya?? Kok wajahnya mirip denganku?? Jangan-jangan ..."
"Aku Shuici!" sanggah Shuici. Ia lalu memicingkan matanya. "Jangan-jangan ... Kau adalah makhluk yang semalam berubah wujud menjadi diriku!?"
"Berubah wujud katamu??" Asuka menatap Shuici berjaket dengan dahi mengernyit.
"Apa-apaan kau! Kau lah makhluk aneh yang berubah wujud menjadi diriku! Sekarang, tunjukkan rupa aslimu!" gertak Shuici berkaos.
Asuka berdiri lalu mengambil sebuah pistol perak kecil dengan badan silinder dari dalam saku jaketnya dan menodongkannya pada Shuici berkaos. "Aku tahu siapa kau, tunjukkan wujud aslimu!"
Shuici berkaos diam dan menatap mata Asuka.
Tiba-tiba, Shuici berjaket perlahan berubah wujud menjadi makhluk berkulit hijau dengan kepala lonjong dan memiki sirip di belakangnya.
"Asuka, awas!" teriak Shuici berkaos sambil mendorong Asuka ke samping kanan, membuat pistol di tangannya lepas dari genggamannya.
Asuka terjatuh. Begitu ia bangun, ia melihat Shuici ditusuk oleh jari makhluk berkulit hijau tersebut hingga tembus ke belakang.
"SHUICIII!!!" teriak Asuka. Saat itu, orang-orang yang ada di sana berlarian sambil berteriak ketakutan.
Makhluk hijau itu berjalan perlahan mendekati Asuka.
"Worm, tak kusangka bangsa kalian akan datang secepat ini!" ucap Asuka yang kemudian mengambil sebuah benda dari dalam tasnya.
Benda itu ialah sebuah sabuk berwarna perak dengan landasan bercorak hitam di bagian depannya. Corak hitam tersebut ialah warna pada sisi dan lengkungan sebelah kiri landasan sabuk. Lengkungan di sebelah kiri itu terlihat sedikit menonjol ke depan. Dan di badan landasan sabuk tersebut ada motif segitiga berwarna kuning yang ujungnya mengarah ke kiri. Selain itu, di dekat ujung motif segitiga kuning tersebut ada motif persegi panjang warna hitam yang di sampingnya ada beberapa motif persegi panjang kecil-kecil warna hijau yang berbaris memanjang ke arah kiri. Lalu, di badan landasan tersebut ada motif yang entah itu membentuk kotak ataupun hanya garis-garis saja. Sisi kanan dan kiri sabuk itu berbentuk kotak. Asuka lalu memakai sabuk
tersebut di pinggangnya dan berdiri.
"Datanglah, Zecter-ku!!" teriak Asuka sambil mengangkat telapak tangannya ke langit dan mendongakkan kepala ke atas.
Namun, tak terjadi apapun setelah Asuka melakukannya.
Asuka mencobanya sekali lagi. "Datanglah, Zecter-ku!" Kali ini teriakannya lebih keras.
Tapi, lagi-lagi tak terjadi apapun.
Tiba-tiba, dalam posisi kepala yang masih mendongak ke atas, tubuh Asuka ditubruk oleh makhluk bernama Worm itu hingga terpental ke belakang.
Asuka berusaha bangkit, tapi ia kembali terjatuh. Worm itu berjalan menghampiri Asuka. Begitu sudah dekat, ia mengayunkan kuku runcingnya ke arah Asuka.
Akan tetapi...
DUAKKHH!!
Worm tersebut mendapat tendangan terbang oleh seseorang dari samping hingga terpental ke kiri.
Rupanya yang menendang Worm itu adalah seorang pemuda yang memiliki rambut belah pinggir yang miring ke kanan dengan poni menutupi dahinya. Ia mendarat mulus di permukaan tanah dengan posisi berlutut. Ia mengenakan kaos merah yang dibalut 'Zip Up Hoodie' berwarna hitam dengan tiga garis merah di sebelah kiri lengannya. Ia juga mengenakan celana panjang hitam, rantai yang menggantung di samping kanan bagian depan pinggangnya yang berakhir di pinggang belakang sebelah kanannya, sepasang sarung tangan hitam yang bolong berbentuk persegi di bagian punggung tangan serta setengah jarinya sehingga jarinya nampak jelas keluar dari bolongan itu, jam tangan hitam di tangan kirinya, dan sepatu kets hitam bertali merah. Tatapan matanya yang tajam bagai elang menatap Worm itu. Ia memiliki kulit putih, wajah lonjong, alis tebal, hidung mancung, bibir yang tidak tebal juga tidak tipis, dan daun telinga sedang. Sebuah tahi lalat di atas dagu sebelah kanan, tepatnya di tengah-tengah antara dagu dan bibir nampak menghiasi wajahnya.
"Ariel?" ucap Asuka, menyebutkan nama pemuda itu.
![kaskus-image]()
Redraw/Edit by: Anggi
Pemuda itu, Ariel, berdiri. Kemudian diambilnya sebuah sabuk perak dari dalam saku Zip Up Hoodienya. Sabuk tersebut mirip dengan sabuk milik Asuka. Sabuk itu lalu dipasangkannya di pinggangnya.
"Datanglah, Kabuto Zecter!" teriak Ariel sambil mendongak ke atas.
Hal tak terduga terjadi. Dari langit keluar sebuah robot 'kumbang badak' berwarna merah yang kira-kira seukuran ponsel dan memiliki enam kaki berbentuk 'kotak' warna putih, tiga kaki di sebelah kanan dan tiga lainnya di sebelah kiri. Di permukaan kaki sebelah kirinya masing-masing ada tombol kecil. Benda tersebut terbang ke arah Ariel.
TAP!
Robot kumbang
bernama 'Kabuto Zecter' itu pun hinggap di telapak tangan kanan Ariel yang mengangkat telapak tangannya setinggi wajah dengan telapak yang mengarah ke depan. Sepasang sayap benda itu pun langsung menutup.
Henshin!!" seru Ariel dengan nada dingin
begitu ia menggenggam Kabuto Zecter lalu menempelkan benda itu pada landasan yang ada di depan sabuknya.
"HENSHIN!!" Kabuto Zecter yang sudah menempel di sabuk Ariel mengeluarkan suara dan lampu-lampu yang ada di bagian punggungnya berkelap-kelip.
Pada saat yang hampir bersamaan, cahaya berbentuk lingkaran tipis warna hijau muncul berulang kali dari Kabuto Zecter di sekitar tubuh Ariel seperti layaknya ombak. Lalu sekujur tubuh Ariel langsung dilapisi oleh kumpulan diagram hexagonal yang membawa pakaian ketat berwarna hitam garis-garis dan lempengan baja berwarna dominan merah yang dipadu dengan warna perak yang melapisi bagian tangan, bahu, dada, punggung, dan kepala. Lempengan baja juga melapisi bagian samping kedua paha, lutut, bagian samping kedua betis, dan bagian atas pergelangan kaki sampai sepatunya, seluruhnya berwarna perak. Di waktu yang sama, di sekujur tubuhnya muncul cahaya-cahaya putih panjang dan runcing.
Semua lempengan baja yang melapisi tubuh Ariel terlihat besar dan berat, kecuali bagian kaki sampai sepatu. Bagian kedua tangannya seperti memakai gelang baja yang sangat banyak dan berjejer rapih dari pergelangan tangan hingga hampir sampai ke bahunya. Lempengan baja bundar warna merah menghiasi bagian sikunya. Sementara kedua punggung tangannya dilapisi baja merah tebal dengan tepi warna perak. Potongan busa berwarna merah dengan motif persegi panjang kecil-kecil di permukaannya menghiasi kedua telapak tangannya yang terbungkus oleh sarung tangan hitam. Di kedua bahunya terdapat bulatan hitam, dan di bulatan sebelah kiri tertoreh lambang kumbang badak berwarna merah yang ditiban logo 'ZECT' berwarna merah dengan huruf warna putih. Kerah baja yang cukup besar terlihat pada bagian samping kanan, kiri, dan depan, masing-masing kerah menjulang ke atas. Di kepalanya terdapat dua tanduk 'berlapis', dua warna perak dan dua warna hitam, dilengkapi dengan dua bulatan merah kecil di tengah-tengah bagian bawahnya yang berbaris vertikal dan yang bagian atas sedikit lebih besar. Tanduk perak dengan ujung bagian atas sedikit melengkung ke depan berdiri kokoh di bagian belakang tanduk berlapisnya. Di samping kanan dan kiri belakang helmnya ada lempengan baja perak berbentuk kotak kecil yang tersambung dengan lempengan baja segitiga perak yang juga kecil dengan ujung yang tidak runcing dan mengarah ke lempengan baja kotak tersebut dan setengah dari bagiannya seperti terpotong bagian tengah belakangnya. Di bagian kedua pipinya terdapat kabel pendek berwarna hitam yang saling menyambung ke baja perak berbentuk silinder yang ada di dagunya. Di tengah-tengah bagian mulutnya ada sepasang garis panjang yang di tengahnya dihiasi garis-garis kecil yang berbaris dari atas hingga bawah dan motif persegi warna hitam di bagian atas kanan dan kirinya. Lalu di samping kanan serta kiri mulutnya masing-masing ada garis hitam kecil yang ujungnya meruncing ke bawah. Lensa mata biru besar pada helmnya berkedip. Di waktu yang sama, dua bulatan merah kecil pada tanduknya mengeluarkan cahaya yang berkedip. Jika diperhatikan secara seksama, di dalam lensa mata biru helmnya dipenuhi dengan pola persegi panjang kecil-kecil berwarna senada. Kini sosok Ariel telah berubah menjadi Kamen Rider Kabuto.
Melihat hal tersebut, Worm itu berlari ke arah Ariel yang telah berubah wujud itu, kemudian melayangkan cakarnya.
Namun, serangan Worm tersebut dapat ditepis oleh Kabuto dengan mudahnya. Beberapa kali Worm itu menyerang, hasilnya tetap sama; Ditepis dengan mudah oleh Kabuto.
Lalu, serangan tersebut dibalas oleh Kabuto dengan meninju perut Worm itu bertubi-tubi, kemudian menendang dadanya hingga Worm tersebut terlempar beberapa meter ke belakang.
Worm yang terjatuh itu kemudian bangkit kembali dan menggeram. Tiba-tiba, kulit tubuhnya terkelupas dan meleleh, memperlihatkan sosok monster lain seperti kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu. Terlihat jelas loreng-loreng merah di setiap bagian tubuhnya yang berwarna biru gelap. Kelima kuku jari tangannya terlihat sangat tajam. Di kedua pundaknya ada sulur berujung runcing, satu di kanan dan empat di kiri. Nama sosoknya saat ini adalah 'Aracnea Rubor'.
Kabuto kemudian mencungkil tanduk Kabuto Zecter-nya
dengan jempol tangan kiri ke arah kanan badannya yang artinya sama saja arahnya dengan bagian belakang tubuh Kabuto Zecter.
Aliran listrik berwarna biru muncul dan menyelimuti Kabuto Zecter. Kemudian listrik tersebut mengalir ke setiap bagian armor Kabuto termasuk sabuknya. Pada saat yang sama, bagian-bagian berat pada armor Kabuto perlahan melonggar dan mengembang. Dari bagian dada sekaligus kerah, punggung, bahu, kepala, tanduk, dan kedua tangannya (terutama yang seperti gelang berbaris), semuanya melonggar. Cahaya putih bundar dan beberapa cahaya putih lancip berkelip di bagian pundak armor Kabuto ketika bagian armor tersebut melonggar. Cahaya-cahaya itu juga muncul pada armor yang menempel di dadanya persis ketika bagian tersebut melonggar. Dan cahaya yang sama pun berkedip di armor bagian kepalanya tepat ketika bagian itu melonggar. Bagian kaki sampai sepatu, tanduk 'bagian belakang' tanduk berlapis, suit hitam yang melapisi tubuhnya, sarung tangan hitam yang melekat di kedua tangannya, dan busa di telapak tangannya tidak melonggar. Bagian itu tetap normal tanpa adanya perubahan.
Kabuto lalu menyentuh tanduk Kabuto Zecter. Listrik berwarna biru langsung menyelimuti benda itu walau hanya sesaat. "Cast Off!!" serunya seraya tangan kanannya menarik tanduk Kabuto Zecter yang menempel di landasan di depan sabuknya ke arah kanan tubuhnya secara penuh, membuat bagian depan badan Kabuto Zecter bergeser lebih ke depan, ke arah kiri tubuh Kabuto. Tanduk Kabuto Zecter kini berwarna emas, dan itu adalah bagian belakangnya.
"CAST OFF!!" Suara Kabuto Zecter bergaung pada waktu yang sama. Bersamaan dengan itu, lampu-lampu kecil yang ada di punggung benda tersebut berkedap-kedip dan listrik warna biru pun menyelimuti benda itu dan mengalir sedikit ke bagian tangan Kabuto.
Setelahnya, armor-armor yang memberatkan tubuh Kabuto itu termasuk kabel di kedua pipinya dan dua tanduk berlapis di kepalanya yang membentuk huruf 'V' (namun agak melebar) langsung tercerai-berai ke segala arah, kecuali bagian kaki, mulut, tanduk di 'bagian belakang' tanduk berlapis (yang tercerai-berai), busa di telapak tangan, suit hitam yang melapisi sekujur tubuhnya sekaligus sepasang sarung tangan hitam, dan lensa mata besar helmnya. Cahaya-cahaya putih berbentuk jarum muncul dan berkedip di bagian-bagian tubuhnya, seirama dengan tercerai-berainya armor tersebut satu persatu. Bagian armor itu ada yang menubruk Aracnea hingga ia terlontar dan menubruk pohon, lalu jatuh ke tanah.
Rupanya setelah armor-armor berat Kabuto tercerai berai, masih ada lagi armor yang melapisi tubuhnya di bagian dada, punggung, bahu, kedua tangan, dan kepalanya. Sementara kaki sampai sepatunya masih sama seperti sebelumnya.
Pelat baja yang bentuknya mirip dengan tanduk kumbang badak berwarna merah yang menempel di armor bagian dada Kabuto yang ujung belakangnya tersambung dengan pelat baja di bagian dagunya langsung naik ke atas, menempel di tengah-tengah lensa mata besar helmnya, menutupi lempengan baja persegi panjang dengan bulatan hitam yang berdiri vertikal di tengah dahinya dan garis-garis di mulutnya.
"CHANGE BEETLE!" Suara Kabuto Zecter berkumandang bersamaan dengan berkedipnya lensa mata biru dan titik merah di tengah-tengah tanduk Kabuto. Tanduk tersebut bagian tengah atasnya bolong, dan motif persegi panjang hitam garis-garis di kanan dan kirinya menjorok miring ke bawah.
Armor Kabuto kini terlihat berbeda dan lebih ringan dari sebelumnya. Bagian dadanya berwarna merah dengan bentuk yang agak mirip dengan pungung kumbang tanduk, dan di sisi kanan dan kirinya bawahnya terdapat lempengan baja putih bermotif garis-garis. Armor di punggungnya juga berwarna merah dengan lempengan baja putih bergaris-garis di samping kanan dan kiri bawahnya, motif hitam ikut menghiasi bagian tengah bawahnya. Lempengan baja yang melapisi pundaknya juga berwarna merah dengan corak putih di bagian bawah serta tengah bagian tepinya, dan di permukaan bagian tepinya terdapat pola persegi panjang yang berdiri vertikal berwarna hitam. Lalu kedua tangannya, tepatnya di bagian samping, dilapisi lempengan baja berwarna perak di bawah bahu sampai siku dan siku sampai hampir ke pergelangan tangannya. Dan tepat di kedua sikunya dilapisi baja perak pula. Di atas pergelangan tangannya menempel tiga baja berbentuk gelang tipis berbaris vertikal yang juga berwarna perak. Di pergelangan tangannya melingkar gelang baja perak nan tebal. Punggung tangannya juga ditutupi lempengan baja persegi warna hitam dengan bagian tepi berwarna perak nan tebal. Kemudian helmnya juga berwarna merah dengan motif garis tebal hitam yang berdiri vertikal agak miring sedikit di bawah samping kanan serta kiri helmnya, masing-masing ada dua garis, dan di tepi bawah serta atasnya juga dihiasi garis tebal yang melingkari helmnya. Pola persegi panjang kecil warna hitam yang berdiri vertikal tak ketinggalan menghiasi bagian bawah belakang helmnya, tepat di tengah-tengah. Disamping kanan dan kiri bawah lensa matanya yang besar ada pola hitam tebal. Bagian bawah dagunya secara keseluruhan berwarna hitam. Lempengan baja persegi panjang warna perak dengan bulatan hitam yang berdiri vertikal di tengah bawahnya tidak ketinggalan menghiasi bagian tengah
dahinya yang merupakan kaca helmnya.
Perlahan, Kabuto mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara.
Aracnea yang terlempar (karena tertabrak bagian armor berat Kabuto) dan jatuh kembali bangun dan memasang kuda-kuda dengan tubuh yang sedikit direndahkan. Tak lama kemudian, sosoknya langsung menghilang dari pandangan.
"Asuka!!" panggil orang itu.
Asuka langsung berhenti membaca dan menoleh ke arah samping, arah datangnya suara itu. "Lagi-lagi kau telat, Shuici!" omelnya.
Spoiler for Asuka:

Created by: Mr.Thonie
Shuici mengusap-usap belakang kepalanya dengan tangan kanannya. "Hehe, maaf. Sekarang, ayo kita bermain!"
Asuka memasukkan buku komiknya ke dalam tas merah tali satu yang ada di sampingnya, memakainya, kemudian berdiri.
Shuici langsung menggandeng lengan Asuka, mengajaknya berjalan menuju tempat komedi putar. Setelah membeli karcis, mereka pun masuk dan menaiki komedi putar berbentuk kuda itu. Shuici terlihat sangat senang, bahkan sesekali ia melonjak-lonjak di atas kuda komedi putar itu. Sementara Asuka memasang wajah bosan, kedua tangannya ia lipat di atas kepala kuda komedi putar tersebut dengan dagu menempel di atasnya.
"Huh, kalau bukan dipaksa orangtua, aku tidak akan mau menghabiskan waktu bersamanya!" batin Asuka.
Selesai naik komedi putar, mereka kemudian naik Roller Coaster, Bom-bom Car, dan terakhir menembak berhadiah. Dari permainan menembak berhadiah, Shuici berhasil mendapatkan boneka teddy besar yang ia berikan pada Asuka. Tapi, sepertinya Asuka tidak bergembira mendapatkan hadiah dari Shuici, daritadi ia terus saja cemberut.
"Kau kenapa sih, Asuka? Setiap jalan denganku kenapa wajahmu selalu cemberut?" tanya Shuici. Sekarang mereka berdua duduk di bangku panjang warna merah.
"Aku cemberut atau tidak, itu bukan urusanmu!" balas Asuka sebal.
"Tentu saja itu urusanku! Kita ini kan tunangan," balas Shuici.
"Berisik!!" teriak Asuka.
"Asuka, maaf telah menunggu lama," ucap seorang pemuda yang tiba-tiba datang.
Asuka dan Shuici langsung menoleh ke arahnya. Wajah serta fisik orang tersebut sangat mirip dengan Shuici, hanya saja pakaiannya beda. Orang itu mengenakan kaos warna merah bergambar serigala dan celana jeans biru, sepatunya adalah sepatu kets hitam sama seperti milik Shuici.
Asuka kaget sekaligus bingung, begitu juga dengan Shuici yang ada di samping Asuka. Orang yang baru datang itu juga kaget begitu melihat Shuici.
"Siapa kau?" tanya Asuka pada orang tersebut.
"Aku Shuici," jawab orang itu. Ia lalu menunjuk Shuici. "Tapi, dia siapa ya?? Kok wajahnya mirip denganku?? Jangan-jangan ..."
"Aku Shuici!" sanggah Shuici. Ia lalu memicingkan matanya. "Jangan-jangan ... Kau adalah makhluk yang semalam berubah wujud menjadi diriku!?"
"Berubah wujud katamu??" Asuka menatap Shuici berjaket dengan dahi mengernyit.
"Apa-apaan kau! Kau lah makhluk aneh yang berubah wujud menjadi diriku! Sekarang, tunjukkan rupa aslimu!" gertak Shuici berkaos.
Asuka berdiri lalu mengambil sebuah pistol perak kecil dengan badan silinder dari dalam saku jaketnya dan menodongkannya pada Shuici berkaos. "Aku tahu siapa kau, tunjukkan wujud aslimu!"
Shuici berkaos diam dan menatap mata Asuka.
Tiba-tiba, Shuici berjaket perlahan berubah wujud menjadi makhluk berkulit hijau dengan kepala lonjong dan memiki sirip di belakangnya.
"Asuka, awas!" teriak Shuici berkaos sambil mendorong Asuka ke samping kanan, membuat pistol di tangannya lepas dari genggamannya.
Asuka terjatuh. Begitu ia bangun, ia melihat Shuici ditusuk oleh jari makhluk berkulit hijau tersebut hingga tembus ke belakang.
"SHUICIII!!!" teriak Asuka. Saat itu, orang-orang yang ada di sana berlarian sambil berteriak ketakutan.
Makhluk hijau itu berjalan perlahan mendekati Asuka.
"Worm, tak kusangka bangsa kalian akan datang secepat ini!" ucap Asuka yang kemudian mengambil sebuah benda dari dalam tasnya.
Benda itu ialah sebuah sabuk berwarna perak dengan landasan bercorak hitam di bagian depannya. Corak hitam tersebut ialah warna pada sisi dan lengkungan sebelah kiri landasan sabuk. Lengkungan di sebelah kiri itu terlihat sedikit menonjol ke depan. Dan di badan landasan sabuk tersebut ada motif segitiga berwarna kuning yang ujungnya mengarah ke kiri. Selain itu, di dekat ujung motif segitiga kuning tersebut ada motif persegi panjang warna hitam yang di sampingnya ada beberapa motif persegi panjang kecil-kecil warna hijau yang berbaris memanjang ke arah kiri. Lalu, di badan landasan tersebut ada motif yang entah itu membentuk kotak ataupun hanya garis-garis saja. Sisi kanan dan kiri sabuk itu berbentuk kotak. Asuka lalu memakai sabuk
tersebut di pinggangnya dan berdiri.
"Datanglah, Zecter-ku!!" teriak Asuka sambil mengangkat telapak tangannya ke langit dan mendongakkan kepala ke atas.
Namun, tak terjadi apapun setelah Asuka melakukannya.
Asuka mencobanya sekali lagi. "Datanglah, Zecter-ku!" Kali ini teriakannya lebih keras.
Tapi, lagi-lagi tak terjadi apapun.
Tiba-tiba, dalam posisi kepala yang masih mendongak ke atas, tubuh Asuka ditubruk oleh makhluk bernama Worm itu hingga terpental ke belakang.
Asuka berusaha bangkit, tapi ia kembali terjatuh. Worm itu berjalan menghampiri Asuka. Begitu sudah dekat, ia mengayunkan kuku runcingnya ke arah Asuka.
Akan tetapi...
DUAKKHH!!
Worm tersebut mendapat tendangan terbang oleh seseorang dari samping hingga terpental ke kiri.
Rupanya yang menendang Worm itu adalah seorang pemuda yang memiliki rambut belah pinggir yang miring ke kanan dengan poni menutupi dahinya. Ia mendarat mulus di permukaan tanah dengan posisi berlutut. Ia mengenakan kaos merah yang dibalut 'Zip Up Hoodie' berwarna hitam dengan tiga garis merah di sebelah kiri lengannya. Ia juga mengenakan celana panjang hitam, rantai yang menggantung di samping kanan bagian depan pinggangnya yang berakhir di pinggang belakang sebelah kanannya, sepasang sarung tangan hitam yang bolong berbentuk persegi di bagian punggung tangan serta setengah jarinya sehingga jarinya nampak jelas keluar dari bolongan itu, jam tangan hitam di tangan kirinya, dan sepatu kets hitam bertali merah. Tatapan matanya yang tajam bagai elang menatap Worm itu. Ia memiliki kulit putih, wajah lonjong, alis tebal, hidung mancung, bibir yang tidak tebal juga tidak tipis, dan daun telinga sedang. Sebuah tahi lalat di atas dagu sebelah kanan, tepatnya di tengah-tengah antara dagu dan bibir nampak menghiasi wajahnya.
"Ariel?" ucap Asuka, menyebutkan nama pemuda itu.
Spoiler for Ariel:

Redraw/Edit by: Anggi
Pemuda itu, Ariel, berdiri. Kemudian diambilnya sebuah sabuk perak dari dalam saku Zip Up Hoodienya. Sabuk tersebut mirip dengan sabuk milik Asuka. Sabuk itu lalu dipasangkannya di pinggangnya.
"Datanglah, Kabuto Zecter!" teriak Ariel sambil mendongak ke atas.
Hal tak terduga terjadi. Dari langit keluar sebuah robot 'kumbang badak' berwarna merah yang kira-kira seukuran ponsel dan memiliki enam kaki berbentuk 'kotak' warna putih, tiga kaki di sebelah kanan dan tiga lainnya di sebelah kiri. Di permukaan kaki sebelah kirinya masing-masing ada tombol kecil. Benda tersebut terbang ke arah Ariel.
Spoiler for Kabuto Zecter:
TAP!
Robot kumbang
bernama 'Kabuto Zecter' itu pun hinggap di telapak tangan kanan Ariel yang mengangkat telapak tangannya setinggi wajah dengan telapak yang mengarah ke depan. Sepasang sayap benda itu pun langsung menutup.
Henshin!!" seru Ariel dengan nada dingin
begitu ia menggenggam Kabuto Zecter lalu menempelkan benda itu pada landasan yang ada di depan sabuknya.
"HENSHIN!!" Kabuto Zecter yang sudah menempel di sabuk Ariel mengeluarkan suara dan lampu-lampu yang ada di bagian punggungnya berkelap-kelip.
Pada saat yang hampir bersamaan, cahaya berbentuk lingkaran tipis warna hijau muncul berulang kali dari Kabuto Zecter di sekitar tubuh Ariel seperti layaknya ombak. Lalu sekujur tubuh Ariel langsung dilapisi oleh kumpulan diagram hexagonal yang membawa pakaian ketat berwarna hitam garis-garis dan lempengan baja berwarna dominan merah yang dipadu dengan warna perak yang melapisi bagian tangan, bahu, dada, punggung, dan kepala. Lempengan baja juga melapisi bagian samping kedua paha, lutut, bagian samping kedua betis, dan bagian atas pergelangan kaki sampai sepatunya, seluruhnya berwarna perak. Di waktu yang sama, di sekujur tubuhnya muncul cahaya-cahaya putih panjang dan runcing.
Semua lempengan baja yang melapisi tubuh Ariel terlihat besar dan berat, kecuali bagian kaki sampai sepatu. Bagian kedua tangannya seperti memakai gelang baja yang sangat banyak dan berjejer rapih dari pergelangan tangan hingga hampir sampai ke bahunya. Lempengan baja bundar warna merah menghiasi bagian sikunya. Sementara kedua punggung tangannya dilapisi baja merah tebal dengan tepi warna perak. Potongan busa berwarna merah dengan motif persegi panjang kecil-kecil di permukaannya menghiasi kedua telapak tangannya yang terbungkus oleh sarung tangan hitam. Di kedua bahunya terdapat bulatan hitam, dan di bulatan sebelah kiri tertoreh lambang kumbang badak berwarna merah yang ditiban logo 'ZECT' berwarna merah dengan huruf warna putih. Kerah baja yang cukup besar terlihat pada bagian samping kanan, kiri, dan depan, masing-masing kerah menjulang ke atas. Di kepalanya terdapat dua tanduk 'berlapis', dua warna perak dan dua warna hitam, dilengkapi dengan dua bulatan merah kecil di tengah-tengah bagian bawahnya yang berbaris vertikal dan yang bagian atas sedikit lebih besar. Tanduk perak dengan ujung bagian atas sedikit melengkung ke depan berdiri kokoh di bagian belakang tanduk berlapisnya. Di samping kanan dan kiri belakang helmnya ada lempengan baja perak berbentuk kotak kecil yang tersambung dengan lempengan baja segitiga perak yang juga kecil dengan ujung yang tidak runcing dan mengarah ke lempengan baja kotak tersebut dan setengah dari bagiannya seperti terpotong bagian tengah belakangnya. Di bagian kedua pipinya terdapat kabel pendek berwarna hitam yang saling menyambung ke baja perak berbentuk silinder yang ada di dagunya. Di tengah-tengah bagian mulutnya ada sepasang garis panjang yang di tengahnya dihiasi garis-garis kecil yang berbaris dari atas hingga bawah dan motif persegi warna hitam di bagian atas kanan dan kirinya. Lalu di samping kanan serta kiri mulutnya masing-masing ada garis hitam kecil yang ujungnya meruncing ke bawah. Lensa mata biru besar pada helmnya berkedip. Di waktu yang sama, dua bulatan merah kecil pada tanduknya mengeluarkan cahaya yang berkedip. Jika diperhatikan secara seksama, di dalam lensa mata biru helmnya dipenuhi dengan pola persegi panjang kecil-kecil berwarna senada. Kini sosok Ariel telah berubah menjadi Kamen Rider Kabuto.
Spoiler for Kamen Rider Kabuto (Masked Form):
Melihat hal tersebut, Worm itu berlari ke arah Ariel yang telah berubah wujud itu, kemudian melayangkan cakarnya.
Namun, serangan Worm tersebut dapat ditepis oleh Kabuto dengan mudahnya. Beberapa kali Worm itu menyerang, hasilnya tetap sama; Ditepis dengan mudah oleh Kabuto.
Lalu, serangan tersebut dibalas oleh Kabuto dengan meninju perut Worm itu bertubi-tubi, kemudian menendang dadanya hingga Worm tersebut terlempar beberapa meter ke belakang.
Worm yang terjatuh itu kemudian bangkit kembali dan menggeram. Tiba-tiba, kulit tubuhnya terkelupas dan meleleh, memperlihatkan sosok monster lain seperti kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu. Terlihat jelas loreng-loreng merah di setiap bagian tubuhnya yang berwarna biru gelap. Kelima kuku jari tangannya terlihat sangat tajam. Di kedua pundaknya ada sulur berujung runcing, satu di kanan dan empat di kiri. Nama sosoknya saat ini adalah 'Aracnea Rubor'.
Spoiler for Aracnea Rubor:
Kabuto kemudian mencungkil tanduk Kabuto Zecter-nya
dengan jempol tangan kiri ke arah kanan badannya yang artinya sama saja arahnya dengan bagian belakang tubuh Kabuto Zecter.
Aliran listrik berwarna biru muncul dan menyelimuti Kabuto Zecter. Kemudian listrik tersebut mengalir ke setiap bagian armor Kabuto termasuk sabuknya. Pada saat yang sama, bagian-bagian berat pada armor Kabuto perlahan melonggar dan mengembang. Dari bagian dada sekaligus kerah, punggung, bahu, kepala, tanduk, dan kedua tangannya (terutama yang seperti gelang berbaris), semuanya melonggar. Cahaya putih bundar dan beberapa cahaya putih lancip berkelip di bagian pundak armor Kabuto ketika bagian armor tersebut melonggar. Cahaya-cahaya itu juga muncul pada armor yang menempel di dadanya persis ketika bagian tersebut melonggar. Dan cahaya yang sama pun berkedip di armor bagian kepalanya tepat ketika bagian itu melonggar. Bagian kaki sampai sepatu, tanduk 'bagian belakang' tanduk berlapis, suit hitam yang melapisi tubuhnya, sarung tangan hitam yang melekat di kedua tangannya, dan busa di telapak tangannya tidak melonggar. Bagian itu tetap normal tanpa adanya perubahan.
Kabuto lalu menyentuh tanduk Kabuto Zecter. Listrik berwarna biru langsung menyelimuti benda itu walau hanya sesaat. "Cast Off!!" serunya seraya tangan kanannya menarik tanduk Kabuto Zecter yang menempel di landasan di depan sabuknya ke arah kanan tubuhnya secara penuh, membuat bagian depan badan Kabuto Zecter bergeser lebih ke depan, ke arah kiri tubuh Kabuto. Tanduk Kabuto Zecter kini berwarna emas, dan itu adalah bagian belakangnya.
"CAST OFF!!" Suara Kabuto Zecter bergaung pada waktu yang sama. Bersamaan dengan itu, lampu-lampu kecil yang ada di punggung benda tersebut berkedap-kedip dan listrik warna biru pun menyelimuti benda itu dan mengalir sedikit ke bagian tangan Kabuto.
Setelahnya, armor-armor yang memberatkan tubuh Kabuto itu termasuk kabel di kedua pipinya dan dua tanduk berlapis di kepalanya yang membentuk huruf 'V' (namun agak melebar) langsung tercerai-berai ke segala arah, kecuali bagian kaki, mulut, tanduk di 'bagian belakang' tanduk berlapis (yang tercerai-berai), busa di telapak tangan, suit hitam yang melapisi sekujur tubuhnya sekaligus sepasang sarung tangan hitam, dan lensa mata besar helmnya. Cahaya-cahaya putih berbentuk jarum muncul dan berkedip di bagian-bagian tubuhnya, seirama dengan tercerai-berainya armor tersebut satu persatu. Bagian armor itu ada yang menubruk Aracnea hingga ia terlontar dan menubruk pohon, lalu jatuh ke tanah.
Rupanya setelah armor-armor berat Kabuto tercerai berai, masih ada lagi armor yang melapisi tubuhnya di bagian dada, punggung, bahu, kedua tangan, dan kepalanya. Sementara kaki sampai sepatunya masih sama seperti sebelumnya.
Pelat baja yang bentuknya mirip dengan tanduk kumbang badak berwarna merah yang menempel di armor bagian dada Kabuto yang ujung belakangnya tersambung dengan pelat baja di bagian dagunya langsung naik ke atas, menempel di tengah-tengah lensa mata besar helmnya, menutupi lempengan baja persegi panjang dengan bulatan hitam yang berdiri vertikal di tengah dahinya dan garis-garis di mulutnya.
"CHANGE BEETLE!" Suara Kabuto Zecter berkumandang bersamaan dengan berkedipnya lensa mata biru dan titik merah di tengah-tengah tanduk Kabuto. Tanduk tersebut bagian tengah atasnya bolong, dan motif persegi panjang hitam garis-garis di kanan dan kirinya menjorok miring ke bawah.
Armor Kabuto kini terlihat berbeda dan lebih ringan dari sebelumnya. Bagian dadanya berwarna merah dengan bentuk yang agak mirip dengan pungung kumbang tanduk, dan di sisi kanan dan kirinya bawahnya terdapat lempengan baja putih bermotif garis-garis. Armor di punggungnya juga berwarna merah dengan lempengan baja putih bergaris-garis di samping kanan dan kiri bawahnya, motif hitam ikut menghiasi bagian tengah bawahnya. Lempengan baja yang melapisi pundaknya juga berwarna merah dengan corak putih di bagian bawah serta tengah bagian tepinya, dan di permukaan bagian tepinya terdapat pola persegi panjang yang berdiri vertikal berwarna hitam. Lalu kedua tangannya, tepatnya di bagian samping, dilapisi lempengan baja berwarna perak di bawah bahu sampai siku dan siku sampai hampir ke pergelangan tangannya. Dan tepat di kedua sikunya dilapisi baja perak pula. Di atas pergelangan tangannya menempel tiga baja berbentuk gelang tipis berbaris vertikal yang juga berwarna perak. Di pergelangan tangannya melingkar gelang baja perak nan tebal. Punggung tangannya juga ditutupi lempengan baja persegi warna hitam dengan bagian tepi berwarna perak nan tebal. Kemudian helmnya juga berwarna merah dengan motif garis tebal hitam yang berdiri vertikal agak miring sedikit di bawah samping kanan serta kiri helmnya, masing-masing ada dua garis, dan di tepi bawah serta atasnya juga dihiasi garis tebal yang melingkari helmnya. Pola persegi panjang kecil warna hitam yang berdiri vertikal tak ketinggalan menghiasi bagian bawah belakang helmnya, tepat di tengah-tengah. Disamping kanan dan kiri bawah lensa matanya yang besar ada pola hitam tebal. Bagian bawah dagunya secara keseluruhan berwarna hitam. Lempengan baja persegi panjang warna perak dengan bulatan hitam yang berdiri vertikal di tengah bawahnya tidak ketinggalan menghiasi bagian tengah
dahinya yang merupakan kaca helmnya.
Spoiler for Kamen Rider Kabuto setelah Cast Off (Rider Form):
Perlahan, Kabuto mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara.
Aracnea yang terlempar (karena tertabrak bagian armor berat Kabuto) dan jatuh kembali bangun dan memasang kuda-kuda dengan tubuh yang sedikit direndahkan. Tak lama kemudian, sosoknya langsung menghilang dari pandangan.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 26-09-2022 19:44
noprirf memberi reputasi
1
Kutip
Balas