TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#61
Spoiler for Legend Of Deux: Part 5 Act 2 {End}:
Sementara itu, di Force Secret Base, Cyborg terlihat tengah berlutut di depan singgasana seorang pria berjubah serta bertudung hitam. Pria itu membuka tudungnya hingga terlihatlah wajahnya yang diterpa sinar matahari. Wajahnya cukup tampan dengan mata tajam, hidung mancung, dan bibir kecil.
“Rencana apa yang ingin kau usulkan padaku, Cyborg?” tanya pria itu.
“Sebetulnya sih sederhana, Tuan Keith. Aku ingin dalam misi kali ini akulah yang jadi pimpinannya. Aku ingin kepercayaan 100 persen darimu,” jawab Cyborg. “Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu, tuan!”
“Hmm… Hanya itu saja? Baiklah, aku berikan kepercayaan 100 persen padamu. Ingat, jangan pernah kembali sebelum berhasil!” balas pria yang diketahui bernama Keith itu.
“Siap tuanku!” ucap Cyborg, sebelum akhirnya pergi dari ruangan itu.
“Kamen Rider Deux. Aku telah menunggu lama sekali untuk mendapatkan kekuatanmu!” gumam Keith sembari mengingat-ingat masa lalunya.
Masa lalu tersebut adalah ketika ia dan pasukannya perang melawan Kamen Rider Deux dan pasukannya. Setelah gagal melakukan jurus ‘Strike Force’, Keith pun tersegel hingga jutaan tahun lamanya. Itu semua karena jurus Strike Force memiliki resiko. Resikonya adalah jika setelah digunakan sang pengguna masih memiliki satu jiwa setelah menggunakan jurus itu, maka ia akan tersegel oleh jurus tersebut. Intinya, jurus pengambilan jiwa beserta kekuatan seseorang itu harus berhasil, jika gagal maka penggunanya akan tersegel dalam jangka waktu yang sangat lama. Akan tetapi, meski tersegel hingga jutaan tahun lamanya, fisik Keith tidak menua. Ketika pertama kali segelnya terlepas, Keith menggunakan berbagai macam cara untuk mencari dan menangkap Kamen Rider Deux. Hingga akhirnya, ia berhasil menciptakan alat untuk merasakan aura Kamen Rider Deux serta alat untuk menyatukan diri yang akan ia gunakan untuk menyatukan dirinya dengan Deux tanpa ada resiko yang harus ia tanggung. Apapun ia lakukan untuk mendapatkan kekuatan Kamen Rider Deux dan menguasai dunia, termasuk menciptakan organisasi Force serta monster yang bisa ia perintah untuk menangkap Kamen Rider Deux. Kira-kira begitulah masa lalu Keith. Ia tidak akan puas sebelum mendapatkan kekuatan Kamen Rider Deux.
Keesokan harinya, di taman belakang kampus Tensai University, Asuka terlihat sedang fokus memainkan sebuah laptop ber-casing biru yang ia letakkan di pahanya. Taman belakang kampus adalah salah satu tempat favorit Asuka karena udaranya yang sejuk dan tidak ada yang mengganggunya. Namun, tiba-tiba ia terganggu oleh bayangan seseorang yang terpantul di laptopnya. Asuka pun berhenti memainkan laptop dan mendongak ke atas.
“Ada apa?” tanya Asuka ketus.
“Aku ingin penjelasan darimu,” jawab orang yang ternyata adalah Ariel.
“Penjelasan apa?” Asuka bertanya lagi dengan nada yang tetap ketus.
“Akhir-akhir ini kau berubah. Apa yang terjadi?” tanya Ariel.
Asuka kembali fokus dengan laptopnya. “Itu tidak penting,”
“Tapi penting bagiku!” ucap Ariel, sedikit meninggikan nada bicaranya.
Asuka terdiam. Ia berhenti memainkan laptopnya. “Sebelumnya, aku ingin bertanya padamu …” Ia lalu menyipitkan matanya. “Apa arti ciumanmu di rumah sakit tahun lalu padaku? Jawab, Ariel!”
“Itu …” Ariel terdiam.
“Jawab, Ariel!” tegas Asuka.
“Karena … Karena kau sahabatku,” jawab Ariel pelan.
“Cukup,” ucap Asuka. Ia melipat laptopnya, memegang laptop itu dengan tangan kiri dan berdiri. “Jangan pernah muncul lagi di hadapanku!” Sebelum akhirnya melangkah pergi.
Namun, baru beberapa langkah saja Asuka berjalan, Ariel memegang tangan kanan Asuka. Tangan Asuka yang berkulit putih itu terasa halus dan lembut.
“Tunggu Asuka! Beri dulu aku penjelasan kenapa kau menjauhiku?” pinta Ariel.
Asuka membalikkan badannya. Sambil menangis ia berkata, “Kalau begitu, jawab dulu pertanyaanku! Siapa gadis yang mirip dengan Mai yang kau cium di pinggir pantai Naizu tempo lalu?”
“Kau?” Ariel terkejut.
“Aku melihatnya, Ariel!” Asuka masih menangis. “Siapa gadis itu?? Kenapa kau menciumnya sama seperti kau menciumku??”
“Itu …” Ariel kehabisan kata-kata.
Asuka langsung menyentakkan tangan kanannya dengan kasar hingga genggaman Ariel terlepas. “Aku benci padamu!” ucapnya sesaat sebelum melangkah pergi. Pergi meninggalkan Ariel yang terpaku menatapnya.
Di sepanjang jalan menuju kampus, Asuka menangis sambil meracau.
“Kupikir kau mencintaiku!? Tapi kenapa kau juga melakukan itu pada gadis lain!” ucap Asuka sembari menghapus setiap air matanya yang keluar.
Tiba-tiba, di saat seperti itu, seseorang berjaket hitam menghadang Asuka yang membuatnya terkejut. Tanpa basa-basi orang itu langsung memukul tengkuk Asuka yang membuat gadis itu pingsan.
Kembali ke Ariel yang masih ada di belakang kampus. Kini pemuda tersebut tengah duduk di bangku panjang sambil memikirkan kejadian tadi. Ia benar-benar bingung harus berkata apa. Sebenarnya dia mencium Mai karena terbawa perasaan, begitu pula ketika dia mencium Asuka. Ariel terus memikirkan solusi apa yang dapat membuat Asuka kembali bersama-sama dengannya. Di saat seperti itu, seekor burung berbentuk ‘robot’ lewat di atas kepala Ariel dan menjatuhkan gulungan kertas di dekat kakinya.
Ariel tersentak. Ketika ia melihat ke atas, burung tadi sudah menghilang. Ia lalu memungut gulungan kertas itu dan membukanya.
Gulungan kertas tersebut berisi surat yang memberitahukan kalau si penculik yang sudah mengintip percakapan Ariel dengan Asuka saat ini sedang menculik Asuka. Jika ingin Asuka selamat, sepulang kuliah Ariel harus pergi ke suatu tempat dan menyerahkan kekuatan Kamen Rider Deux.
“Tcih! Lagi-lagi mereka!” geram Ariel.
Sepulang kuliah, Ariel mengendarai motor sport merahnya ke tempat yang ditunjukkan surat yang ia temukan yaitu di belakang bukit Tokyo Selatan.
Sesampainya di tempat tersebut Ariel melihat Asuka tengah diikat dengan rantai di salah satu tiang besi. Ariel pun langsung melepas helm merahnya turun dari motornya.
“Apa yang kau lakukan di sini??” teriak Asuka.
“Aku kesini untuk menyelamatkanmu, Asuka!” balas Ariel.
“Menyelamatkanku?? Sudah kubilang jangan pernah muncul lagi di hadapanku!” teriak Asuka lagi.
“Ariel!” panggil seseorang yang mendadak muncul di belakang Ariel.
Ariel tersentak dan menoleh ke belakang. “Siapa kau?” tanyanya.
Orang yang ternyata pria berjaket hitam yang memukul tengkuk Asuka di kampus tadi menjawab. “Aku Cheetah. Serahkan dirimu sekarang juga!”
Ariel pun menempelkan kedua tangannya di belakang.
Cheetah tersenyum licik. Ia berjalan menghampiri Ariel dan berubah menjadi sesosok monster berwujud manusia-macan tutul. Akan tetapi, Kabuto Zecter tiba-tiba muncul dan menabrak Cheetah beberapa kali dengan tanduknya hingga jatuh. Lalu Kabuto Zecter terbang menuju Ariel dan langsung Ariel tangkap dengan telapak tangan kanannya.
“Tunggu Asuka, aku pasti akan menyelamatkanmu!” ucap Ariel. “Henshin!” serunya seraya menempelkan Kabuto Zecter pada sabuk yang sudah terpasang di pinggangnya.
“HENSHIN!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara rekaman digital.
Kumpulan diagram hexagonal langsung mengerumuni tubuh Ariel yang kemudian mewujud menjadi pakaian ketat hitam garis-garis serta armor baja yang didominasi warna merah dan terlihat berat dan dihiasi gambar kumbang tanduk berwarna merah yang ditiban logo ZECT di bahu sebelah kirinya serta helm bertanduk seperti huruf ‘V’ dengan lensa mata biru besar yang kemudian berkedip bersamaan dengan munculnya lingkaran hijau berulang kali pada tubuh Kabuto Zecter. Ariel telah berubah menjadi Kamen Rider Kabuto.
“Kurang ajar! Tidak akan kumaafkan!!” teriak Cheetah sambil berusaha berdiri.
Kabuto langsung menghampiri Cheetah ketika Cheetah sudah berdiri. Setelah itu, keduanya langsung ‘baku hantam’.
Karena armor Kabuto sangat tebal dan berat, serangan Cheetah daritadi tidak terlalu berpengaruh pada Kabuto. Serangan Cheetah hanya membuat sedikit getaran pada tubuh Kabuto.
Cheetah mundur sebentar lalu merendahkan tubuhnya dan lenyap dengan cepat dari pandangan mata.
Tidak lama kemudian, tubuh Kabuto terhantam-hantam dari berbagai arah oleh sesuatu dengan kecepatan di luar batas. Begitu tubuhnya terputar, Kabuto pun jatuh terjerembab ke tanah.
Kabuto yang terjatuh kembali berdiri dan menarik tanduk Kabuto Zecter ke arah kanan seraya berkata, “Cast Off!”
“CAST OFF!!” Kabuto Zecter berkumandang serta lampu-lampu kecil di tubuhnya berkelap-kelip.
Lempengan-lempengan baja yang memberatkan tubuh Kabuto yaitu bagian dada, punggung, bahu, tangan, dan kepala tercerai-berai ke segala arah, memperlihatkan armor lain dengan bagian dada yang mirip tubuh kumbang tanduk. Tanduk yang bentuknya seperti tanduk kumbang badak yang menempel di armor bagian dada Kabuto mencuat ke atas.
“CHANGE BEETLE!” Kabuto Zecter kembali bersuara begitu tanduk tersebut menempel di tengah-tengah lensa mata besar helm Kabuto yang kini bentuknya berbeda.
Pada saat yang sama, lensa mata besar helm Kabuto mengedipkan cahaya biru.
Sekarang, armor Kabuto jadi terlihat lebih ringan dari sebelumnya dengan tetap didominasi warna merah.
“Clock Up,” ucap Kabuto seraya tangan kanannya menepuk bagian berbentuk kotak kecil di samping kanan sabuknya.
“CLOCK UP!!” Sabuk Kabuto mengeluarkan suara.
Kabuto pun langsung berlari dengan kecepatan di luar nalar dan ia langsung melihat Cheetah yang tengah berlari ke arahnya. Itu semua karena kini kecepatan mereka sebanding.
Kabuto langsung memukul dada Cheetah dengan kepalan tangan kanannya hingga membuat Cheetah terhuyung ke belakang.
“Kau?” Cheetah terheran. “Bagaimana bisa??”
“Ini baru saja dimulai,” ucap Kabuto.
Cheetah kembali maju dan mengayunkan tangannya untuk meninju dada Kabuto. Tapi, Kabuto memutar bahu kanannya ke belakang hingga pukulan tersebut meleset.
Cheetah yang tidak menyerah mengayunkan kaki kanan ke samping kanan ke arah perut Kabuto. Namun Kabuto menghindar dengan mundur sedikit.
Merasa kesal, Cheetah membesarkan kedua tangannya. Kini, kuku Cheetah menjadi kuku besi yang panjang. Dengan kuku tersebut ia berhasil mencakar Kabuto yang gagal menghindar sebanyak dua kali dengan tangan kanan dan kiri hingga Kabuto terlempar dan jatuh ke tanah. Kemudian Cheetah berlari ke arah Kabuto yang jatuh untuk menerkam Kabuto dengan sepasang cakarnya.
Akan tetapi, Kabuto yang sudah menyiapkan Kabuto Kunai Gun dalam mode pistol menembaki Cheetah yang membuatnya mundur ke belakang.
Kabuto kemudian berdiri dan terus menembaki Cheetah yang memaksa Cheetah harus mundur lagi ke belakang dan sulit bergerak.
Asuka yang menyaksikan pertarungan itu hanya bisa melihat kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh pertarungan super cepat tersebut. Beberapa pohon dibuat tumbang dan batu-batu besar dibuat hancur.
Cheetah mencoba mencakar Kabuto lagi dengan kedua tangannya secara bergantian. Tapi, Kabuto mengelak gesit ke kanan dan kiri. Sekarang, Kabuto bertarung tanpa senjata. Setelah beberapa kali menghindar, Kabuto yang melihat celah pada pertahanan Cheetah yang terbuka langsung meninju dada Cheetah bertubi-tubi yang dilanjutkan dengan menendang perutnya. Cheetah pun terlempar beberapa meter ke belakang.
“ONE! TWO! THREE!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara persis ketika Kabuto menekan tiga tombol pada badan benda itu. Kemudian ia mendorong tubuh Kabuto Zecter dengan tangan kirinya ke arah kanan serta membalik tanduk benda tersebut ke arah kiri.
Melihat hal itu, Cheetah berlari menghampiri Kabuto dengan penuh amarah. “MATI KAU!!!” teriaknya.
“Rider … Kick,” ucap Kabuto dengan nada dingin sambil menarik tanduk Kabuto Zecter kembali ke kanan.
“RIDER KICK!!” Kabuto Zecter bergema.
Listrik berwarna biru langsung muncul di Kabuto Zecter menuju tanduk Kabuto lalu mengalir ke kaki kanan Kabuto.
Persis ketika jarak Cheetah sudah dekat, Kabuto menendang kepala sebelah kiri Cheetah dengan ujung sepatu kanannya sambil berputar ke belakang yang membuat tubuh Cheetah terputar dan jatuh tersungkur ke tanah. Lalu tak lama kemudian tubuh Cheetah meledak hancur. Ledakannya terdengar cukup nyaring.
“CLOCK OVER!!” Kabuto Zecter bersuara. Efek kecepatan Clock Up Kabuto telah habis.
Di balik kepulan asap dari ledakan, Kabuto mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara. “Kembalilah ke jalan surga,” ucapnya.
“Kamen Rider Deux!” teriak seseorang dari belakang Kabuto dengan suara seperti mesin.
Perlahan, Kabuto menengok ke belakang. Ia lalu terkejut begitu melihat Cyborg tengah menodongkan pedang ke leher Asuka.
“Menyerahlah sekarang, atau kubunuh gadis ini!” ancam Cyborg.
“Tolong jangan sakiti Asuka!” teriak Kabuto. “Aku akan melakukan apapun demi dia!” Ia langsung berjalan perlahan ke arah Cyborg. Kabuto Zecter terbang dari sabuk Kabuto yang membuat Kabuto kembali ke wujud Ariel.
Sesampainya Ariel di hadapan Cyborg, Cyborg langsung mengeluarkan rantai dari telapak tangan kirinya yang langsung mengikat tubuh Ariel secara otomatis.
“Sekarang, lepaskan Asuka!” perintah Ariel.
Cyborg mengangguk dan segera menebas rantai yang mengikat Asuka hingga putus.
“Pergilah, nona! Kau sudah tidak dibutuhkan!” perintah Cyborg pada Asuka, sebelum akhirnya ia yang memegang pundak Ariel menghilang bersama Ariel.
“Ariel …” gumam Asuka.
“Rencana apa yang ingin kau usulkan padaku, Cyborg?” tanya pria itu.
“Sebetulnya sih sederhana, Tuan Keith. Aku ingin dalam misi kali ini akulah yang jadi pimpinannya. Aku ingin kepercayaan 100 persen darimu,” jawab Cyborg. “Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu, tuan!”
“Hmm… Hanya itu saja? Baiklah, aku berikan kepercayaan 100 persen padamu. Ingat, jangan pernah kembali sebelum berhasil!” balas pria yang diketahui bernama Keith itu.
“Siap tuanku!” ucap Cyborg, sebelum akhirnya pergi dari ruangan itu.
“Kamen Rider Deux. Aku telah menunggu lama sekali untuk mendapatkan kekuatanmu!” gumam Keith sembari mengingat-ingat masa lalunya.
Masa lalu tersebut adalah ketika ia dan pasukannya perang melawan Kamen Rider Deux dan pasukannya. Setelah gagal melakukan jurus ‘Strike Force’, Keith pun tersegel hingga jutaan tahun lamanya. Itu semua karena jurus Strike Force memiliki resiko. Resikonya adalah jika setelah digunakan sang pengguna masih memiliki satu jiwa setelah menggunakan jurus itu, maka ia akan tersegel oleh jurus tersebut. Intinya, jurus pengambilan jiwa beserta kekuatan seseorang itu harus berhasil, jika gagal maka penggunanya akan tersegel dalam jangka waktu yang sangat lama. Akan tetapi, meski tersegel hingga jutaan tahun lamanya, fisik Keith tidak menua. Ketika pertama kali segelnya terlepas, Keith menggunakan berbagai macam cara untuk mencari dan menangkap Kamen Rider Deux. Hingga akhirnya, ia berhasil menciptakan alat untuk merasakan aura Kamen Rider Deux serta alat untuk menyatukan diri yang akan ia gunakan untuk menyatukan dirinya dengan Deux tanpa ada resiko yang harus ia tanggung. Apapun ia lakukan untuk mendapatkan kekuatan Kamen Rider Deux dan menguasai dunia, termasuk menciptakan organisasi Force serta monster yang bisa ia perintah untuk menangkap Kamen Rider Deux. Kira-kira begitulah masa lalu Keith. Ia tidak akan puas sebelum mendapatkan kekuatan Kamen Rider Deux.
Keesokan harinya, di taman belakang kampus Tensai University, Asuka terlihat sedang fokus memainkan sebuah laptop ber-casing biru yang ia letakkan di pahanya. Taman belakang kampus adalah salah satu tempat favorit Asuka karena udaranya yang sejuk dan tidak ada yang mengganggunya. Namun, tiba-tiba ia terganggu oleh bayangan seseorang yang terpantul di laptopnya. Asuka pun berhenti memainkan laptop dan mendongak ke atas.
“Ada apa?” tanya Asuka ketus.
“Aku ingin penjelasan darimu,” jawab orang yang ternyata adalah Ariel.
“Penjelasan apa?” Asuka bertanya lagi dengan nada yang tetap ketus.
“Akhir-akhir ini kau berubah. Apa yang terjadi?” tanya Ariel.
Asuka kembali fokus dengan laptopnya. “Itu tidak penting,”
“Tapi penting bagiku!” ucap Ariel, sedikit meninggikan nada bicaranya.
Asuka terdiam. Ia berhenti memainkan laptopnya. “Sebelumnya, aku ingin bertanya padamu …” Ia lalu menyipitkan matanya. “Apa arti ciumanmu di rumah sakit tahun lalu padaku? Jawab, Ariel!”
“Itu …” Ariel terdiam.
“Jawab, Ariel!” tegas Asuka.
“Karena … Karena kau sahabatku,” jawab Ariel pelan.
“Cukup,” ucap Asuka. Ia melipat laptopnya, memegang laptop itu dengan tangan kiri dan berdiri. “Jangan pernah muncul lagi di hadapanku!” Sebelum akhirnya melangkah pergi.
Namun, baru beberapa langkah saja Asuka berjalan, Ariel memegang tangan kanan Asuka. Tangan Asuka yang berkulit putih itu terasa halus dan lembut.
“Tunggu Asuka! Beri dulu aku penjelasan kenapa kau menjauhiku?” pinta Ariel.
Asuka membalikkan badannya. Sambil menangis ia berkata, “Kalau begitu, jawab dulu pertanyaanku! Siapa gadis yang mirip dengan Mai yang kau cium di pinggir pantai Naizu tempo lalu?”
“Kau?” Ariel terkejut.
“Aku melihatnya, Ariel!” Asuka masih menangis. “Siapa gadis itu?? Kenapa kau menciumnya sama seperti kau menciumku??”
“Itu …” Ariel kehabisan kata-kata.
Asuka langsung menyentakkan tangan kanannya dengan kasar hingga genggaman Ariel terlepas. “Aku benci padamu!” ucapnya sesaat sebelum melangkah pergi. Pergi meninggalkan Ariel yang terpaku menatapnya.
Di sepanjang jalan menuju kampus, Asuka menangis sambil meracau.
“Kupikir kau mencintaiku!? Tapi kenapa kau juga melakukan itu pada gadis lain!” ucap Asuka sembari menghapus setiap air matanya yang keluar.
Tiba-tiba, di saat seperti itu, seseorang berjaket hitam menghadang Asuka yang membuatnya terkejut. Tanpa basa-basi orang itu langsung memukul tengkuk Asuka yang membuat gadis itu pingsan.
Kembali ke Ariel yang masih ada di belakang kampus. Kini pemuda tersebut tengah duduk di bangku panjang sambil memikirkan kejadian tadi. Ia benar-benar bingung harus berkata apa. Sebenarnya dia mencium Mai karena terbawa perasaan, begitu pula ketika dia mencium Asuka. Ariel terus memikirkan solusi apa yang dapat membuat Asuka kembali bersama-sama dengannya. Di saat seperti itu, seekor burung berbentuk ‘robot’ lewat di atas kepala Ariel dan menjatuhkan gulungan kertas di dekat kakinya.
Ariel tersentak. Ketika ia melihat ke atas, burung tadi sudah menghilang. Ia lalu memungut gulungan kertas itu dan membukanya.
Gulungan kertas tersebut berisi surat yang memberitahukan kalau si penculik yang sudah mengintip percakapan Ariel dengan Asuka saat ini sedang menculik Asuka. Jika ingin Asuka selamat, sepulang kuliah Ariel harus pergi ke suatu tempat dan menyerahkan kekuatan Kamen Rider Deux.
“Tcih! Lagi-lagi mereka!” geram Ariel.
Sepulang kuliah, Ariel mengendarai motor sport merahnya ke tempat yang ditunjukkan surat yang ia temukan yaitu di belakang bukit Tokyo Selatan.
Sesampainya di tempat tersebut Ariel melihat Asuka tengah diikat dengan rantai di salah satu tiang besi. Ariel pun langsung melepas helm merahnya turun dari motornya.
“Apa yang kau lakukan di sini??” teriak Asuka.
“Aku kesini untuk menyelamatkanmu, Asuka!” balas Ariel.
“Menyelamatkanku?? Sudah kubilang jangan pernah muncul lagi di hadapanku!” teriak Asuka lagi.
“Ariel!” panggil seseorang yang mendadak muncul di belakang Ariel.
Ariel tersentak dan menoleh ke belakang. “Siapa kau?” tanyanya.
Orang yang ternyata pria berjaket hitam yang memukul tengkuk Asuka di kampus tadi menjawab. “Aku Cheetah. Serahkan dirimu sekarang juga!”
Ariel pun menempelkan kedua tangannya di belakang.
Cheetah tersenyum licik. Ia berjalan menghampiri Ariel dan berubah menjadi sesosok monster berwujud manusia-macan tutul. Akan tetapi, Kabuto Zecter tiba-tiba muncul dan menabrak Cheetah beberapa kali dengan tanduknya hingga jatuh. Lalu Kabuto Zecter terbang menuju Ariel dan langsung Ariel tangkap dengan telapak tangan kanannya.
“Tunggu Asuka, aku pasti akan menyelamatkanmu!” ucap Ariel. “Henshin!” serunya seraya menempelkan Kabuto Zecter pada sabuk yang sudah terpasang di pinggangnya.
“HENSHIN!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara rekaman digital.
Kumpulan diagram hexagonal langsung mengerumuni tubuh Ariel yang kemudian mewujud menjadi pakaian ketat hitam garis-garis serta armor baja yang didominasi warna merah dan terlihat berat dan dihiasi gambar kumbang tanduk berwarna merah yang ditiban logo ZECT di bahu sebelah kirinya serta helm bertanduk seperti huruf ‘V’ dengan lensa mata biru besar yang kemudian berkedip bersamaan dengan munculnya lingkaran hijau berulang kali pada tubuh Kabuto Zecter. Ariel telah berubah menjadi Kamen Rider Kabuto.
“Kurang ajar! Tidak akan kumaafkan!!” teriak Cheetah sambil berusaha berdiri.
Kabuto langsung menghampiri Cheetah ketika Cheetah sudah berdiri. Setelah itu, keduanya langsung ‘baku hantam’.
Karena armor Kabuto sangat tebal dan berat, serangan Cheetah daritadi tidak terlalu berpengaruh pada Kabuto. Serangan Cheetah hanya membuat sedikit getaran pada tubuh Kabuto.
Cheetah mundur sebentar lalu merendahkan tubuhnya dan lenyap dengan cepat dari pandangan mata.
Tidak lama kemudian, tubuh Kabuto terhantam-hantam dari berbagai arah oleh sesuatu dengan kecepatan di luar batas. Begitu tubuhnya terputar, Kabuto pun jatuh terjerembab ke tanah.
Kabuto yang terjatuh kembali berdiri dan menarik tanduk Kabuto Zecter ke arah kanan seraya berkata, “Cast Off!”
“CAST OFF!!” Kabuto Zecter berkumandang serta lampu-lampu kecil di tubuhnya berkelap-kelip.
Lempengan-lempengan baja yang memberatkan tubuh Kabuto yaitu bagian dada, punggung, bahu, tangan, dan kepala tercerai-berai ke segala arah, memperlihatkan armor lain dengan bagian dada yang mirip tubuh kumbang tanduk. Tanduk yang bentuknya seperti tanduk kumbang badak yang menempel di armor bagian dada Kabuto mencuat ke atas.
“CHANGE BEETLE!” Kabuto Zecter kembali bersuara begitu tanduk tersebut menempel di tengah-tengah lensa mata besar helm Kabuto yang kini bentuknya berbeda.
Pada saat yang sama, lensa mata besar helm Kabuto mengedipkan cahaya biru.
Sekarang, armor Kabuto jadi terlihat lebih ringan dari sebelumnya dengan tetap didominasi warna merah.
“Clock Up,” ucap Kabuto seraya tangan kanannya menepuk bagian berbentuk kotak kecil di samping kanan sabuknya.
“CLOCK UP!!” Sabuk Kabuto mengeluarkan suara.
Kabuto pun langsung berlari dengan kecepatan di luar nalar dan ia langsung melihat Cheetah yang tengah berlari ke arahnya. Itu semua karena kini kecepatan mereka sebanding.
Kabuto langsung memukul dada Cheetah dengan kepalan tangan kanannya hingga membuat Cheetah terhuyung ke belakang.
“Kau?” Cheetah terheran. “Bagaimana bisa??”
“Ini baru saja dimulai,” ucap Kabuto.
Cheetah kembali maju dan mengayunkan tangannya untuk meninju dada Kabuto. Tapi, Kabuto memutar bahu kanannya ke belakang hingga pukulan tersebut meleset.
Cheetah yang tidak menyerah mengayunkan kaki kanan ke samping kanan ke arah perut Kabuto. Namun Kabuto menghindar dengan mundur sedikit.
Merasa kesal, Cheetah membesarkan kedua tangannya. Kini, kuku Cheetah menjadi kuku besi yang panjang. Dengan kuku tersebut ia berhasil mencakar Kabuto yang gagal menghindar sebanyak dua kali dengan tangan kanan dan kiri hingga Kabuto terlempar dan jatuh ke tanah. Kemudian Cheetah berlari ke arah Kabuto yang jatuh untuk menerkam Kabuto dengan sepasang cakarnya.
Akan tetapi, Kabuto yang sudah menyiapkan Kabuto Kunai Gun dalam mode pistol menembaki Cheetah yang membuatnya mundur ke belakang.
Kabuto kemudian berdiri dan terus menembaki Cheetah yang memaksa Cheetah harus mundur lagi ke belakang dan sulit bergerak.
Asuka yang menyaksikan pertarungan itu hanya bisa melihat kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh pertarungan super cepat tersebut. Beberapa pohon dibuat tumbang dan batu-batu besar dibuat hancur.
Cheetah mencoba mencakar Kabuto lagi dengan kedua tangannya secara bergantian. Tapi, Kabuto mengelak gesit ke kanan dan kiri. Sekarang, Kabuto bertarung tanpa senjata. Setelah beberapa kali menghindar, Kabuto yang melihat celah pada pertahanan Cheetah yang terbuka langsung meninju dada Cheetah bertubi-tubi yang dilanjutkan dengan menendang perutnya. Cheetah pun terlempar beberapa meter ke belakang.
“ONE! TWO! THREE!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara persis ketika Kabuto menekan tiga tombol pada badan benda itu. Kemudian ia mendorong tubuh Kabuto Zecter dengan tangan kirinya ke arah kanan serta membalik tanduk benda tersebut ke arah kiri.
Melihat hal itu, Cheetah berlari menghampiri Kabuto dengan penuh amarah. “MATI KAU!!!” teriaknya.
“Rider … Kick,” ucap Kabuto dengan nada dingin sambil menarik tanduk Kabuto Zecter kembali ke kanan.
“RIDER KICK!!” Kabuto Zecter bergema.
Listrik berwarna biru langsung muncul di Kabuto Zecter menuju tanduk Kabuto lalu mengalir ke kaki kanan Kabuto.
Persis ketika jarak Cheetah sudah dekat, Kabuto menendang kepala sebelah kiri Cheetah dengan ujung sepatu kanannya sambil berputar ke belakang yang membuat tubuh Cheetah terputar dan jatuh tersungkur ke tanah. Lalu tak lama kemudian tubuh Cheetah meledak hancur. Ledakannya terdengar cukup nyaring.
“CLOCK OVER!!” Kabuto Zecter bersuara. Efek kecepatan Clock Up Kabuto telah habis.
Di balik kepulan asap dari ledakan, Kabuto mengangkat jari telunjuk kanannya ke udara. “Kembalilah ke jalan surga,” ucapnya.
“Kamen Rider Deux!” teriak seseorang dari belakang Kabuto dengan suara seperti mesin.
Perlahan, Kabuto menengok ke belakang. Ia lalu terkejut begitu melihat Cyborg tengah menodongkan pedang ke leher Asuka.
“Menyerahlah sekarang, atau kubunuh gadis ini!” ancam Cyborg.
“Tolong jangan sakiti Asuka!” teriak Kabuto. “Aku akan melakukan apapun demi dia!” Ia langsung berjalan perlahan ke arah Cyborg. Kabuto Zecter terbang dari sabuk Kabuto yang membuat Kabuto kembali ke wujud Ariel.
Sesampainya Ariel di hadapan Cyborg, Cyborg langsung mengeluarkan rantai dari telapak tangan kirinya yang langsung mengikat tubuh Ariel secara otomatis.
“Sekarang, lepaskan Asuka!” perintah Ariel.
Cyborg mengangguk dan segera menebas rantai yang mengikat Asuka hingga putus.
“Pergilah, nona! Kau sudah tidak dibutuhkan!” perintah Cyborg pada Asuka, sebelum akhirnya ia yang memegang pundak Ariel menghilang bersama Ariel.
“Ariel …” gumam Asuka.
End Of Part
Saya selaku Author dari FanFic ini mengucapkan
![kaskus-image]()
Spoiler for Ucapan:

0
Kutip
Balas