TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#17
Spoiler for Episode 3 Act 3:
Begitu sampai ke rumah, mata Ariel membelalak. Ia melihat seorang pria berkulit putih dan berkumis tebal ditusuk oleh seorang pria di depan rumahnya. Pria itu berbrewok, berambut agak panjang yang disisir ke belakang, berkulit cokelat, berwajah oval, bermata agak sipit dengan alis yang panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, dan berdaun telinga kecil. Ia mengenakan kemeja hitam berdasi yang dibalut rompi dan mantel bulu cokelat serta celana panjang cokelat pula. Orang itu sangat dikenali Ariel.
“Paman Speed?? Kenapa dia menusuk ayah???” gumam Ariel. Ia pun segera turun dari mobil, membuka pagar yang kebetulan tidak digembok, dan berlari menghampiri Speed lalu menyerangnya dengan tendangan terbang. Tapi, kaki Ariel ditangkap dan tubuhnya dilempar begitu saja. Speed bilang jangan mengganggunya karena dia harus pergi dan punya urusan penting.
Setelah Speed pergi, Ariel menghampiri ayahnya yang tergeletak bersimbah darah.
“Ariel…,” panggil ayah Ariel, Abner Matsuyama.
Dengan berlinang air mata Ariel berkata, “Ayah… Kenapa Paman Speed menusuk ayah?”
“Dia mencuri alat buatan ayah yang ingin ayah berikan pada Tendou untuk melawan Worm yang Speed bilang akan datang lagi ke bumi. Ayah sempat menghentikannya, tapi akhirnya malah seperti ini. Ariel … Kuharap mulai saat ini kau jadi orang yang hebat, agar bisa meneruskan ayah sebagai pemilik perusahaan Matsuyama Enterprises.” Setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya.
“Ayah ayah!” Ariel menggoncang-goncangkan tubuh ayahnya. Ia mengecek aliran napas dan denyut nadi ayahnya, kedua bagian itu tidak menunjukkan tanda kehidupan. Ariel pun berteriak keras, “Ayah!!!”
Keesokan harinya di tempat latihan, Ariel menceritakan kematian ayahnya pada gurunya yang dibunuh oleh Speed pada Yaguruma dan Tendou. Ariel bersumpah akan menuntut balas atas perbuatan orang yang membunuh ayahnya. Yaguruma dan Tendou turut berduka cita atas apa yg menimpa Ariel dan tak menyangka ayah Ariel dibunuh oleh rekannya sendiri. Tendou sangat kesal, karena alat yang diciptakan untuknya dicuri oleh orang itu. Setelah itu, Ariel latihan seperti biasa. Latihan hari ini sore hari, karena paginya Ariel harus sekolah.
Malam harinya, Tendou dan Ariel pergi jalan-jalan ke mall. Mereka membeli banyak sekali belanjaan dan bersuka ria, melepas kesedihan Ariel atas kematian ayahnya. Hari itu, Ariel hanya bersikap hangat pada orang terdekatnya.
Namun, tiba-tiba, Ariel dan Tendou terkejut ketika mendengar teriakan minta tolong dari seorang bocah laki-laki. Tendou pun menghetikan motor sport merahnya. Tak lama, bocah laki-laki berbaju hijau ke muncul di hadapan Tendou dan Ariel dan tengah dikejar oleh seseorang sambil terus berteriak minta tolong. Orang yang mengejar si bocah sangat dikenali oleh Ariel.
“Speed??” ucap Ariel kaget.
“Kebetulan sekali, akan kubalaskan dendam ayahmu hari ini juga!” kata Tendou.
Setelah turun dari motor, Tendou menghadang Speed yang tengah mengejar si bocah laki-laki sembari berkata, “Hari ini adalah ajalmu! Bersiap-siaplah!”
“Hooh. Begitu ya?” ucap Speed. “Kau lah yang akan jadi korbanku berikutnya!”
“Ariel, cepat pergi dan carilah tempat sembunyi!”
Ariel mengangguk dan beranjak pergi dari sana menuju semak-semak yang ada di jalan itu.
Tubuh Speed langsung bercahaya dan berubah menjadi monster setengah manusia setengah serangga berwarna dominan ungu yang kepalanya memiliki antena yang memanjang serta sepasang sayap berwarna kuning. Kini, namanya adalah Faster Native.
![kaskus-image]()
Redraw/Edit by: Anggi
Saat itu, di pinggang Tendou telah terpasang sabuk perak dengan pola kotak kecil hijau yang berbaris dan segitiga di depan landasannya.
Tak lama, Kabuto Zecter keluar dari langit menuju Tendou dan hinggap di telapak tangan kanannya.
“Henshin!!” teriak Tendou seraya memasang Kabuto Zecter di landasan sabuknya.
“HENSHIN!!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara. Dan Tendou pun beralih rupa menjadi Kamen Rider Kabuto dalam tahap Masked Form. Lensa mata biru besar helm Kabuto mengedipkan cahaya biru terang.
“Cast Off!” seru Kabuto seraya menarik tanduk Kabuto Zecter ke arah kiri badannya.
Kabuto Zecter pun mengeluarkan suara, “CAST OFF!!”
Bagian-bagian armor berat pada tubuh Kabuto langsung tercerai-berai ke segala arah.
“CHANGE BEETLE!” suara Kabuto Zecter terdengar lagi persis ketika tanduk yang menempel di dadanya mencuat ke atas, menempel di tengah-tengah helmnya.
Kabuto sudah masuk tahap Rider Form. Tubuhnya terlihat lebih ringan dibanding sebelumnya.
“Clock Up!!” seru Kabuto sambil menampar kotak di sisi kanan sabuknya.
“CLOCK UP!!” Sabuk Kabuto mengeluarkan suara lagi.
“Ultra Clock Up!!” seru Faster Worm.
“ULTRA CLOCK UP!!” Tubuh Faster Native mengeluarkan suara.
Dalam sekejap mata, Faster Native langsung ada di hadapan Kabuto dan muncul penusuk runcing di tangan kanannya yang menusuk dada Kabuto hingga tembus ke belakang. Setelah Faster Native menarik tangannya tersebut dari tubuh Kabuto, rider itu pun langsung roboh ke tanah dengan dada yang bersimbah darah dan kembali ke wujud Tendou. Kabuto Zecter yang menempel di sabuknya langsung terbang ke langit.
Faster Native menatap Tendou beberapa detik, sebelum akhirnya berkata, “Sekarang kau lihat, siapa yang dijemput oleh ajal.” Sebelum akhirnya menghilang.
Ariel yang bersembunyi di balik semak-semak pun langsung keluar dan menghampiri Tendou. “Paman Tendou, kau tidak apa-apa?” tanyanya.
“Aku … Ahakh!” Tendou muntah darah. “Sudah tidak kuat lagi. Ahakh!”
“Paman Tendou, bertahanlah… Aku akan memanggil ambulans,” ucap Ariel panik.
“Ti-tidak perlu!” balas Tendou. “Ajalku sudah menjemput. Tidak perlu kau memanggil ambulans.”
“Tidak! Tidak, paman! Jangan berkata seperti itu!” Air mata pun keluar membasahi pipi Ariel.
Tendou melepas sabuk perak yang ia kenakan dari pinggangnya dan memberikannya pada Ariel. “Ini! Balaskanlah dendam ayahmu dengan ini dan berlatihlah Karate-Do lebih keras lagi! Dengan Kabuto Zecter sebagai penunjangnya, kau bisa berubah menjadi sepertiku tadi, menjadi Kamen Rider. Gantikanlah posisiku sebagai pembasmi Worm yang Speed bilang pada ayahmu sebentar lagi akan tiba di bumi. Itu adalah permintaan terakhirku padamu,” ucapnya. Ia kembali muntah darah.
“Lalu?” tanya Ariel.
Tendou langsung melepas tas kecil yang tersampir di bahunya lalu memberikannya pada Ariel. “Ini! Di dalamnya ada alat untuk menunjang aksimu dan ada beberapa buku yang pernah kudapatkan dari ZECT yang berguna untuk membantumu sebagai penggantiku. Terakhir, ambillah motorku sebagai penunjang aksimu juga.”
“Tidak, Paman Tendou kau harus bertahan!” ucap Ariel.
“Tolong, Ariel. Itu permintaan terakhirku. Jangan lupa beritahukan ini pada Yaguruma dan bilang juga agar dia menjagamu yang sudah tidak punya orangtua dan juga adikku, Jyuka serta Hiyori. Latihlah dirimu lebih keras lagi agar kau bisa menaklukkan Kabuto Zecter untuk menggantikanku. Dan selalulah berada di jalan kebenaran. Se-selamat ti-tinggal.” Akhirnya Tendou pun menghembuskan napas terakhirnya.
“Paman Tendou! Paman Tendou, bangun! Bangun Paman Tendou! Bangun!!!” kata Ariel sambil mengguncang-guncangkan tubuh Tendou. Setelah itu ia memeriksa napas dan denyut nadi Tendou. Keduanya sudah berhenti. Ariel pun berteriak keras, “Paman Tendou!!!”
Hujan turun membasahi bumi, seolah turut menangisi kepergian Tendou. Di tengah rintik hujan, Ariel hanya bisa menangis sambil memeluk jasad Tendou. Orang-orang yang ia sayangi kini telah tiada, meninggalkannya menuju alam baka.
Esoknya, Ariel memberitahukan pada Yaguruma tentang kematian dan pesan dari Tendou. Yaguruma pun turut berduka cita dan makin benci pada Speed. Dan sesuai amanat Tendou, Yaguruma akan terus menjaga Ariel serta adik Tendou yakni Jyuka dan Hiyori.
Setelah itu, hari-hari Ariel lalui dengan berbagai macam latihan yang telah diajari Tendou sebelumnya, kecuali latihan beladiri, dia diajari oleh Yaguruma dan terkadang mempelajarinya lagi di rumah. Itu semua sesuai amanat dari Tendou.
Waktu terus bergulir, Ariel pun tumbuh menjadi orang yang kuat dan multitalenta serta dikagumi oleh banyak orang berkat latihan-latihan yang dulu diberikan Tendou dan tekadnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh sejak Tendou tiada. Perkataan ‘Tinggi bagaikan gunung pinus. Tangguh seperti singa utusan Tuhan’ kini cocok untuknya. Karena hal itulah, akhirnya Kabuto Zecter yang menurut buku dari Tendou hanya bisa ditaklukkan oleh orang dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi berhasil ia taklukkan.
“Oh jadi begitu ya?” Asuka manggut-manggut mendengar cerita Ariel. “Jahat sekali orang-orang yang pernah membully dan mengucilkanmu! Speed juga jahat! Tapi, kalau kata Speed pada pamanku dulu bukan cuma Worm yang akan datang, tapi Native yang Speed bilang akan menguasai planet bumi.”
“Makhluk apapun itu, takkan kubiarkan mereka mengambil alih planet bumi,” balas Ariel.
Asuka menyedot jus stroberinya, kemudian berkata, “Betul! Semoga saja Zecter peninggalan pamanku bisa secepatnya kutaklukkan.”
“Paman Speed?? Kenapa dia menusuk ayah???” gumam Ariel. Ia pun segera turun dari mobil, membuka pagar yang kebetulan tidak digembok, dan berlari menghampiri Speed lalu menyerangnya dengan tendangan terbang. Tapi, kaki Ariel ditangkap dan tubuhnya dilempar begitu saja. Speed bilang jangan mengganggunya karena dia harus pergi dan punya urusan penting.
Setelah Speed pergi, Ariel menghampiri ayahnya yang tergeletak bersimbah darah.
“Ariel…,” panggil ayah Ariel, Abner Matsuyama.
Dengan berlinang air mata Ariel berkata, “Ayah… Kenapa Paman Speed menusuk ayah?”
“Dia mencuri alat buatan ayah yang ingin ayah berikan pada Tendou untuk melawan Worm yang Speed bilang akan datang lagi ke bumi. Ayah sempat menghentikannya, tapi akhirnya malah seperti ini. Ariel … Kuharap mulai saat ini kau jadi orang yang hebat, agar bisa meneruskan ayah sebagai pemilik perusahaan Matsuyama Enterprises.” Setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya.
“Ayah ayah!” Ariel menggoncang-goncangkan tubuh ayahnya. Ia mengecek aliran napas dan denyut nadi ayahnya, kedua bagian itu tidak menunjukkan tanda kehidupan. Ariel pun berteriak keras, “Ayah!!!”
Keesokan harinya di tempat latihan, Ariel menceritakan kematian ayahnya pada gurunya yang dibunuh oleh Speed pada Yaguruma dan Tendou. Ariel bersumpah akan menuntut balas atas perbuatan orang yang membunuh ayahnya. Yaguruma dan Tendou turut berduka cita atas apa yg menimpa Ariel dan tak menyangka ayah Ariel dibunuh oleh rekannya sendiri. Tendou sangat kesal, karena alat yang diciptakan untuknya dicuri oleh orang itu. Setelah itu, Ariel latihan seperti biasa. Latihan hari ini sore hari, karena paginya Ariel harus sekolah.
Malam harinya, Tendou dan Ariel pergi jalan-jalan ke mall. Mereka membeli banyak sekali belanjaan dan bersuka ria, melepas kesedihan Ariel atas kematian ayahnya. Hari itu, Ariel hanya bersikap hangat pada orang terdekatnya.
Namun, tiba-tiba, Ariel dan Tendou terkejut ketika mendengar teriakan minta tolong dari seorang bocah laki-laki. Tendou pun menghetikan motor sport merahnya. Tak lama, bocah laki-laki berbaju hijau ke muncul di hadapan Tendou dan Ariel dan tengah dikejar oleh seseorang sambil terus berteriak minta tolong. Orang yang mengejar si bocah sangat dikenali oleh Ariel.
“Speed??” ucap Ariel kaget.
“Kebetulan sekali, akan kubalaskan dendam ayahmu hari ini juga!” kata Tendou.
Setelah turun dari motor, Tendou menghadang Speed yang tengah mengejar si bocah laki-laki sembari berkata, “Hari ini adalah ajalmu! Bersiap-siaplah!”
“Hooh. Begitu ya?” ucap Speed. “Kau lah yang akan jadi korbanku berikutnya!”
“Ariel, cepat pergi dan carilah tempat sembunyi!”
Ariel mengangguk dan beranjak pergi dari sana menuju semak-semak yang ada di jalan itu.
Tubuh Speed langsung bercahaya dan berubah menjadi monster setengah manusia setengah serangga berwarna dominan ungu yang kepalanya memiliki antena yang memanjang serta sepasang sayap berwarna kuning. Kini, namanya adalah Faster Native.
Spoiler for Faster Native:

Redraw/Edit by: Anggi
Saat itu, di pinggang Tendou telah terpasang sabuk perak dengan pola kotak kecil hijau yang berbaris dan segitiga di depan landasannya.
Tak lama, Kabuto Zecter keluar dari langit menuju Tendou dan hinggap di telapak tangan kanannya.
“Henshin!!” teriak Tendou seraya memasang Kabuto Zecter di landasan sabuknya.
“HENSHIN!!” Kabuto Zecter mengeluarkan suara. Dan Tendou pun beralih rupa menjadi Kamen Rider Kabuto dalam tahap Masked Form. Lensa mata biru besar helm Kabuto mengedipkan cahaya biru terang.
“Cast Off!” seru Kabuto seraya menarik tanduk Kabuto Zecter ke arah kiri badannya.
Kabuto Zecter pun mengeluarkan suara, “CAST OFF!!”
Bagian-bagian armor berat pada tubuh Kabuto langsung tercerai-berai ke segala arah.
“CHANGE BEETLE!” suara Kabuto Zecter terdengar lagi persis ketika tanduk yang menempel di dadanya mencuat ke atas, menempel di tengah-tengah helmnya.
Kabuto sudah masuk tahap Rider Form. Tubuhnya terlihat lebih ringan dibanding sebelumnya.
“Clock Up!!” seru Kabuto sambil menampar kotak di sisi kanan sabuknya.
“CLOCK UP!!” Sabuk Kabuto mengeluarkan suara lagi.
“Ultra Clock Up!!” seru Faster Worm.
“ULTRA CLOCK UP!!” Tubuh Faster Native mengeluarkan suara.
Dalam sekejap mata, Faster Native langsung ada di hadapan Kabuto dan muncul penusuk runcing di tangan kanannya yang menusuk dada Kabuto hingga tembus ke belakang. Setelah Faster Native menarik tangannya tersebut dari tubuh Kabuto, rider itu pun langsung roboh ke tanah dengan dada yang bersimbah darah dan kembali ke wujud Tendou. Kabuto Zecter yang menempel di sabuknya langsung terbang ke langit.
Faster Native menatap Tendou beberapa detik, sebelum akhirnya berkata, “Sekarang kau lihat, siapa yang dijemput oleh ajal.” Sebelum akhirnya menghilang.
Ariel yang bersembunyi di balik semak-semak pun langsung keluar dan menghampiri Tendou. “Paman Tendou, kau tidak apa-apa?” tanyanya.
“Aku … Ahakh!” Tendou muntah darah. “Sudah tidak kuat lagi. Ahakh!”
“Paman Tendou, bertahanlah… Aku akan memanggil ambulans,” ucap Ariel panik.
“Ti-tidak perlu!” balas Tendou. “Ajalku sudah menjemput. Tidak perlu kau memanggil ambulans.”
“Tidak! Tidak, paman! Jangan berkata seperti itu!” Air mata pun keluar membasahi pipi Ariel.
Tendou melepas sabuk perak yang ia kenakan dari pinggangnya dan memberikannya pada Ariel. “Ini! Balaskanlah dendam ayahmu dengan ini dan berlatihlah Karate-Do lebih keras lagi! Dengan Kabuto Zecter sebagai penunjangnya, kau bisa berubah menjadi sepertiku tadi, menjadi Kamen Rider. Gantikanlah posisiku sebagai pembasmi Worm yang Speed bilang pada ayahmu sebentar lagi akan tiba di bumi. Itu adalah permintaan terakhirku padamu,” ucapnya. Ia kembali muntah darah.
“Lalu?” tanya Ariel.
Tendou langsung melepas tas kecil yang tersampir di bahunya lalu memberikannya pada Ariel. “Ini! Di dalamnya ada alat untuk menunjang aksimu dan ada beberapa buku yang pernah kudapatkan dari ZECT yang berguna untuk membantumu sebagai penggantiku. Terakhir, ambillah motorku sebagai penunjang aksimu juga.”
“Tidak, Paman Tendou kau harus bertahan!” ucap Ariel.
“Tolong, Ariel. Itu permintaan terakhirku. Jangan lupa beritahukan ini pada Yaguruma dan bilang juga agar dia menjagamu yang sudah tidak punya orangtua dan juga adikku, Jyuka serta Hiyori. Latihlah dirimu lebih keras lagi agar kau bisa menaklukkan Kabuto Zecter untuk menggantikanku. Dan selalulah berada di jalan kebenaran. Se-selamat ti-tinggal.” Akhirnya Tendou pun menghembuskan napas terakhirnya.
“Paman Tendou! Paman Tendou, bangun! Bangun Paman Tendou! Bangun!!!” kata Ariel sambil mengguncang-guncangkan tubuh Tendou. Setelah itu ia memeriksa napas dan denyut nadi Tendou. Keduanya sudah berhenti. Ariel pun berteriak keras, “Paman Tendou!!!”
Hujan turun membasahi bumi, seolah turut menangisi kepergian Tendou. Di tengah rintik hujan, Ariel hanya bisa menangis sambil memeluk jasad Tendou. Orang-orang yang ia sayangi kini telah tiada, meninggalkannya menuju alam baka.
Esoknya, Ariel memberitahukan pada Yaguruma tentang kematian dan pesan dari Tendou. Yaguruma pun turut berduka cita dan makin benci pada Speed. Dan sesuai amanat Tendou, Yaguruma akan terus menjaga Ariel serta adik Tendou yakni Jyuka dan Hiyori.
Setelah itu, hari-hari Ariel lalui dengan berbagai macam latihan yang telah diajari Tendou sebelumnya, kecuali latihan beladiri, dia diajari oleh Yaguruma dan terkadang mempelajarinya lagi di rumah. Itu semua sesuai amanat dari Tendou.
Waktu terus bergulir, Ariel pun tumbuh menjadi orang yang kuat dan multitalenta serta dikagumi oleh banyak orang berkat latihan-latihan yang dulu diberikan Tendou dan tekadnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh sejak Tendou tiada. Perkataan ‘Tinggi bagaikan gunung pinus. Tangguh seperti singa utusan Tuhan’ kini cocok untuknya. Karena hal itulah, akhirnya Kabuto Zecter yang menurut buku dari Tendou hanya bisa ditaklukkan oleh orang dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi berhasil ia taklukkan.
“Oh jadi begitu ya?” Asuka manggut-manggut mendengar cerita Ariel. “Jahat sekali orang-orang yang pernah membully dan mengucilkanmu! Speed juga jahat! Tapi, kalau kata Speed pada pamanku dulu bukan cuma Worm yang akan datang, tapi Native yang Speed bilang akan menguasai planet bumi.”
“Makhluk apapun itu, takkan kubiarkan mereka mengambil alih planet bumi,” balas Ariel.
Asuka menyedot jus stroberinya, kemudian berkata, “Betul! Semoga saja Zecter peninggalan pamanku bisa secepatnya kutaklukkan.”
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-10-2022 13:57
noprirf memberi reputasi
1
Kutip
Balas