TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#55
Spoiler for Legend of Deux: Part 3 Act 2:
Sepulangnya dari kampus, Ariel pergi ke rumah mewah yang ada di samping rumahnya. Itu adalah rumah Miu.
Setelah Ariel menekan bel yang menempel di pinggir pagar rumah Miu beberapa kali, seorang security keluar dari pos yang ada di dalam rumah itu dan membukakan pagar.
“Ada perlu apa, tuan?” tanya security kurus tinggi itu.
“Aku ingin bertemu Miu. Apa dia ada?” kata Ariel.
“Oh, ada tuan. Tunggu sebentar ya….” Si security kemudian masuk ke dalam rumah.
Tak berselang lama, security itu keluar dari dalam rumah bersama Miu dan berjalan menuju depan pagar.
“Kau?” ucap Miu begitu sampai di hadapan Ariel. Ia lalu tersenyum. “Yang tinggal di samping rumahku itu ya? Ada perlu apa?”
Ariel menyodorkan mangkuk kaca putih kepada Miu. “Aku mau mengembalikan mangkukmu. Oh iya, panggil saja aku Ariel.”
“Oh, terimakasih, Ariel….” Miu tersenyum sambil menerima mangkuk itu.
“Tenang saja, itu sudah dicuci kok,” ucap Ariel.
“Ya ampun, tidak perlu dicuci segala juga tidak apa-apa,” balas Miu.
“Hmm …” Ariel memegangi dagunya. Setelah itu ia berkata, “Hari ini kau ada waktu kosong tidak?”
“Ada. Memangnya kenapa? Kebetulan sekali daritadi aku bosan bermain game untuk mengisi waktu kosongku,” jawab Miu.
“Maukah kau jalan-jalan denganku?” tanya Ariel.
“Jalan-jalan? Oh, boleh-boleh!” ujar Miu sembari tersenyum ceria. Ia terlihat sangat senang. “Kalau begitu aku ganti baju dulu ya.” Kemudian ia melenggang pergi dan masuk ke dalam rumah.
Beberapa menit kemudian, Miu kembali dengan busana kaos pink yang dibalut rompi biru dan celana hotpants biru batas paha. Rambutnya dihiasi oleh jepitan kupu-kupu warna pink pula. Tas slempang kecil berwarna cokelat tidak ketinggalan mempercantik penampilannya.
“Aku sudah siap!” ucap Miu. “Ayo kita naik mobilku saja!”
“Tidak usah!” kata Ariel. “Naik motorku saja!”
“Hmm, oke, ” ucap Miu.
Miu pun keluar dari pagar. Sementara Ariel memasang helm full face merah di kepalanya. Kemudian Ariel memberikan helm kecil pada Miu.
“Lho, kau bawa dua helm?” kata Miu.
Ariel mengangguk. “Aku kan ingin mengajakmu jalan.”
“Begitu ya.” Miu tersenyum.
Setelah Ariel naik ke motor sport merahnya, Miu pun naik di belakang motor itu. Lalu, Ariel pun tancap gas meninggalkan rumah Miu.
Beberapa menit kemudian, sampailah Ariel dan Miu di sebuah mall bernama ‘Arnius Mall’. Setelah memarkirkan motornya, Ariel dan Miu turun dari motor dan masuk ke dalam mall yang sangat besar itu.
Di dalam, Ariel dan Miu jalan-jalan sambil menikmati sejuknya ‘AC’ di mall tersebut dan melihat-lihat sesuatu untuk dibeli. Ariel bilang, Miu boleh belanja apapun yang Miu suka. Bukan main girangnya Miu saat itu. Segala keperluan make up dengan ‘brand ternama’ pun diborongnya. Ia juga membeli beberapa perlengkapan lain seperti baju, celana, tas, dompet, dan sepatu. Miu juga membeli beberapa snack mahal untuk camilannya di rumah. Terakhir, Ariel mengajak Miu makan di restoran mewah yang ada di dalam mall sambil bicara banyak hal.
“Jadi, kau juga punya perusahaan?” tanya Ariel pada Miu yang duduk berhadapan dengannya.
“Um!” Miu mengangguk.
“Apa nama perusahaanmu?” tanya Ariel lagi.
“Clever Industries,” jawab Miu. “Perusahaanku bergerak di bidang peralatan canggih.”
“Hebat juga,” balas Ariel.
Tiba-tiba, keadaan mall menjadi kacau, banyak orang berlarian sambil berteriak minta tolong. Hal itu membuat Ariel dan Miu kebingungan.
“Ada apa ini???” ucap Miu panik dan berdiri dari bangkunya.
Tak berselang lama, muncullah beberapa sosok ‘monster’ di sana. Dua monster berbentuk manusia setengah hiu, dua lagi berbentuk manusia setengah paus, dan satu lagi berbentuk lumba-lumba. Tentu saja kehadiran para monster itu membuat Ariel dan Miu makin bingung.
“Mo-monster??” ucap Miu.
“Dari mana sebenarnya asal mereka?” batin Ariel yang kemudian berdiri dari bangkunya.
Salah satu monster manusia hiu berteriak, “Kamen Rider Deux, keluar kau!! Jika tidak, tempat ini akan kami hancurkan!”
Ariel terkejut dan berkata dalam hati, “Mereka mencariku?”
“Ariel, ayo kita pergi dari sini!” ajak Miu.
“Kau duluan saja! Nanti aku menyusul!” kata Ariel.
“Tapi …”
“Tidak ada kata ‘tapi’, selamatkan dirimu sekarang juga!” perintah Ariel.
Miu mengangguk, kemudian pergi. Setelah jarak Miu sudah jauh, Ariel pun langsung menghampiri monster-monster itu.
“Siapa kalian? Kenapa mencariku?” tanya Ariel pada para monster tersebut.
“Jadi kau Kamen Rider Deux? Baiklah, namaku Sharkbolt,” ujar salah satu monster manusia hiu.
“Aku Sharkon,” kata monster manusia hiu satu lagi.
“Whalen,” ucap salah satu monster manusia paus.
“Whalem,” ujar monster manusia paus satu lagi.
“Dholpino,” ucap monster manusia lumba-lumba.
“Serahkan kekuatanmu sekarang juga, maka kau tak perlu berurusan dengan kami!” ujar Sharkon.
“Apa kalian teman dari monster-monster yang bilang bahwa aku adalah Kamen Rider Deux?” tanya Ariel.
“Jika kau berkata begitu, maka jawabannya ‘iya’,” jawab Whalen.
“Tapi aku masih belum mengerti kenapa kalian memanggilku Kamen Rider Deux,” ucap Ariel.
“Jangan berpura-pura bodoh!” gertak Sharkon. “Serahkan kekuatanmu sekarang juga atau kami akan mencabut nyawamu!”
“Kekuatan apapun itu, ambil saja jika kalian bisa!” ujar Ariel dengan nada dingin. Ia kemudian mengambil Rider Belt dari dalam saku sebelah kanan hoodienya, lalu ia pasangkan di pinggangnya.
Kabuto Zecter muncul dari luar jendela dan terbang ke arah Ariel. Benda itu pun langsung ditangkap oleh Ariel.
“Henshin,” ucap Ariel datar seraya menempelkan Kabuto Zecter pada landasan di depan sabuknya.
“HENSHIN!” Suara Kabuto Zecter menggema.
Diagram hexagonal langsung berkerumun di sekujur tubuh Ariel. Diagram tersebut berubah menjadi pakaian ketat hitam garis-garis dan zirah dengan warna merah yang mendominasi dan beberapa bagian termasuk bagian kaki berwarna perak. Armor itu terlihat sangat berat kecuali bagian kaki. Bersamaan dengan itu, muncul lingkaran hijau berulang kali seperti ombak dari Kabuto Zecter. Lensa mata biru besar helm bertanduk kecil yang melapisi kepala Ariel berkedip. Sekarang, Ariel sempurna menjadi Kamen Rider Kabuto.
“Itu bukan kekuatan Kamen Rider Deux. Kekuatan apa itu??” ucap Sharkbolt.
“Apapun itu, SERAAANNGG!!!” teriak Sharkon sambil berlari ke arah Kabuto yang langsung diikuti oleh beberapa monster lainnya.
Monster-monster itu mengepung Kabuto. Mereka melancarkan serangan fisik dari berbagai arah dengan bermacam pukulan dan tendangan.
Awalnya, Kabuto tidak terlihat kepayahan menghadapi para monster tersebut. Semua serangan mereka dapat dikembalikan dengan mudah. Akan tetapi, persis ketika Kabuto gagal mendaratkan tendangan keras di perut Sharkbolt, Whalen menubruk punggungnya dari belakang dengan cepat dan sangat bertenaga, membuat Kabuto terlempar ke arah Sharkon yang ternyata telah menyiapkan bogem mentah yang langsung dihantamkan ke dagu Kabuto. Hal itu membuat Kabuto melenting ke atas. Saat itu, Whalem melompat dan langsung menghantam kepala Kabuto dengan kedua tangannya yang mengepal hingga Kabuto melenting ke bawah. Di bawah, Dholpino segera menghantam perut Kabuto dengan tendangan lurus ke depan dengan sangat cepat dan keras. Kabuto pun terlempar sejauh beberapa meter kemudian menabrak tembok dan jatuh terduduk.
“Bagaimana? Serahkan kekuatanmu sekarang, Deux!” ujar Sharkbolt.
Kabuto mendecih. Ia lalu berusaha bangkit sambil menahan rasa sakit di perutnya. Cast Off!” serunya seraya menarik tanduk Zecternya yang teracung ke arah kiri badannya ke arah kanan.
“CAST OFF!!” Kabuto Zecter bergema.
Bagian-bagian baja berat yang melapisi kepala, dada sekaligus punggung, bahu, dan kedua tangannya yang seperti gelang berbaris tercerai berai ke segala arah, memperlihatkan armor berbentuk lain yang awalnya ditutupi oleh armor berat yang sudah tercerai berai tersebut. Beberapa lempengan armor yang tercerai berai itu terpental ke arah para monster yang melawan Kabuto, namun mereka berhasil menghindari pentalan armor itu.
Tanduk yang mirip seperti tanduk kumbang badak berwarna merah yang menempel di dadanya, naik ke atas, kemudian menempel di tengah-tengah helmnya.
“CHANGE BEETLE!” gema suara Kabuto Zecter. Lensa mata biru helm Kabuto yang sudah berganti rupa pun berkedip.
Sekarang, sempurna lah wujud Kabuto dari Masked Form menjadi Rider Form.
“Clock Up,” ucap Kabuto datar seraya menepuk bagian kotak di sebelah kanan sabuknya.
“CLOCK UP!” Rider Belt Kabuto pun bersuara.
Kabuto pun langsung berlari. Dengan gerakan yang secepat kilat, ia menyerang para monster di hadapannya. Monster-monster itu terlontar-lontar dan ada beberapa yang terombang-ambing di udara. Beberapa dari mereka terjatuh ke properti dagang milik para pedagang yang berupa etalase, ruko, dan juga kursi serta meja.
“Apa itu tadi???” ucap Dholpino bertanya-tanya sambil berusaha bangkit dari jatuhnya.
“Itu lawan kita tadi!” balas Sharkon.
Tiba-tiba, Dholpino terlempar ke atas. Ia pun terhantam-hantam di udara.
“Dia bergerak dengan kecepatan yang hebat. Baiklah kalau begitu!” ucap Sharkon. Matanya langsung bersinar merah.
Sharkon segera dapat melihat gerakan Kabuto yang kecepatannya mendekati kecepatan cahaya itu. Ia segera mengubah tangan kanannya menjadi ‘bilah’ pedang, lalu menebas Kabuto persis di dadanya. Akibatnya, Kabuto pun terlontar cukup jauh.
“CLOCK OVER!!” Gema suara sabuk Kabuto.
Tubuh Kabuto pun kembali dapat dilihat oleh pandangan mata. Ia berusaha bangkit dengan armor bagian dada berasap-asap. Akan tetapi, begitu ia sudah berdiri, Sharkbolt mengeluarkan banyak roket dari lubang yang tiba-tiba muncul di telapak tangan kanannya yang langsung menyerang Kabuto. Tubuh Kabuto yang terkena roket-roket itu pun meledak hebat.
Sharkon diikuti monster-monster yang lain tertawa terbahak-bahak.
Setelah ledakan reda, tubuh Kabuto dipenuhi dengan asap. Ia jatuh tersimpuh, sebelum akhirnya terkapar di lantai dan kembali ke wujud Ariel.
“Akhirnya, kekuatanmu akan jadi milik kami, Deux,” ucap Sharkbolt. Ia lalu berjalan menghampiri Ariel. Begitu sudah dekat, ia mengangkat tubuh Ariel lalu membopongnya.
Namun, baru beberapa langkah saja Sharkbolt berjalan, Ariel membuka matanya dan turun secara paksa dari pundak Sharkbolt yang membuat Sharkbolt terkejut dan terheran-heran.
Ariel tersenyum aneh dan berkata, “Aku akan menghabisimu hari ini juga, monster dungu!”
“Hoo, sudah sadar rupanya,” ujar Sharkbolt.
Tiba-tiba, tubuh Ariel bercahaya. Pancaran cahaya itu membuat Sharkbolt terlempar ke samping. Beberapa monster lagi kaget dibuatnya. Setelah itu, dada Ariel diselimuti oleh baja berwarna hitam. Baja tersebut menjalar ke sekujur tubuhnya dan membentuk pakaian pelindung berwarna dominan hitam dengan sedikit aksen putih dan helm bertanduk seperti ‘kumbang badak’. Di sabuknya yang berwarna perak, menempel robot kumbang badak seukuran telapak tangan warna hitam dengan tombol berwarna serupa. Lensa helmnya yang berwarna ungu menyala terang.
Semua monster terapana melihat perubahan wujud Ariel.
“I-itu kan-” ucap Whalen.
“Kamen Rider Deux!” potong Sharkon.
“Akhirnya,” kata Whalem. “Sekarang lah saatnya!” Ia kemudian berlari ke arah Kamen Rider Deux.
Namun, begitu sampai ke arah Deux, ia langsung ditinju oleh Deux hingga meledak hancur.
“L-luar biasa!!” Sharkon kaget bukan kepalang. Begitu pula monster lainnya.
Sharkon dan Whalen pun berlari ke arah Deux. Tapi, tiba-tiba gerakan mereka terhenti persis ketika Deux memajukan kedua telapak tangannya. Setelah itu, Deux mengangkat kedua telapaknya tersebut ke atas. Hal itu membuat Sharkon dan Whalen melayang di udara. Begitu Deux mengepalkan kedua telapak tangannya yang terbuka, Sharkon dan Whalen pun meledak, hancur berkeping-keping.
Sharkbolt yang sudah bangkit berdiri langsung berlari menghampiri Deux. Tapi, hanya dengan satu tendangan saja dari Deux, Sharkbolt terpental jauh dan bernasib sama dengan ketiga temannya, meledak hancur.
Whalem yang melihatnya segera berlari ke arah Deux. Disusul dengan Dholpino di belakangnya. Namun, dengan satu tinju saja, Whalem dan Dholpino langsung hancur secara berurutan, meledak dengan suara yang cukup nyaring.
Tak lama setelah itu, armor Kamen Rider Deux rontok dari tubuh Ariel. Pemuda itu kemudian jatuh pingsan.
Sebuah kereta berlampu merah besar bernama ‘Denliner’ melintas di rel yang muncul secara ajaib dari atap mall. Kereta itu melintas di depan Ariel. Dan begitu kereta tersebut masuk lagi ke dalam atap mall, tubuh Ariel menghilang.
Setelah Ariel menekan bel yang menempel di pinggir pagar rumah Miu beberapa kali, seorang security keluar dari pos yang ada di dalam rumah itu dan membukakan pagar.
“Ada perlu apa, tuan?” tanya security kurus tinggi itu.
“Aku ingin bertemu Miu. Apa dia ada?” kata Ariel.
“Oh, ada tuan. Tunggu sebentar ya….” Si security kemudian masuk ke dalam rumah.
Tak berselang lama, security itu keluar dari dalam rumah bersama Miu dan berjalan menuju depan pagar.
“Kau?” ucap Miu begitu sampai di hadapan Ariel. Ia lalu tersenyum. “Yang tinggal di samping rumahku itu ya? Ada perlu apa?”
Ariel menyodorkan mangkuk kaca putih kepada Miu. “Aku mau mengembalikan mangkukmu. Oh iya, panggil saja aku Ariel.”
“Oh, terimakasih, Ariel….” Miu tersenyum sambil menerima mangkuk itu.
“Tenang saja, itu sudah dicuci kok,” ucap Ariel.
“Ya ampun, tidak perlu dicuci segala juga tidak apa-apa,” balas Miu.
“Hmm …” Ariel memegangi dagunya. Setelah itu ia berkata, “Hari ini kau ada waktu kosong tidak?”
“Ada. Memangnya kenapa? Kebetulan sekali daritadi aku bosan bermain game untuk mengisi waktu kosongku,” jawab Miu.
“Maukah kau jalan-jalan denganku?” tanya Ariel.
“Jalan-jalan? Oh, boleh-boleh!” ujar Miu sembari tersenyum ceria. Ia terlihat sangat senang. “Kalau begitu aku ganti baju dulu ya.” Kemudian ia melenggang pergi dan masuk ke dalam rumah.
Beberapa menit kemudian, Miu kembali dengan busana kaos pink yang dibalut rompi biru dan celana hotpants biru batas paha. Rambutnya dihiasi oleh jepitan kupu-kupu warna pink pula. Tas slempang kecil berwarna cokelat tidak ketinggalan mempercantik penampilannya.
“Aku sudah siap!” ucap Miu. “Ayo kita naik mobilku saja!”
“Tidak usah!” kata Ariel. “Naik motorku saja!”
“Hmm, oke, ” ucap Miu.
Miu pun keluar dari pagar. Sementara Ariel memasang helm full face merah di kepalanya. Kemudian Ariel memberikan helm kecil pada Miu.
“Lho, kau bawa dua helm?” kata Miu.
Ariel mengangguk. “Aku kan ingin mengajakmu jalan.”
“Begitu ya.” Miu tersenyum.
Setelah Ariel naik ke motor sport merahnya, Miu pun naik di belakang motor itu. Lalu, Ariel pun tancap gas meninggalkan rumah Miu.
Beberapa menit kemudian, sampailah Ariel dan Miu di sebuah mall bernama ‘Arnius Mall’. Setelah memarkirkan motornya, Ariel dan Miu turun dari motor dan masuk ke dalam mall yang sangat besar itu.
Di dalam, Ariel dan Miu jalan-jalan sambil menikmati sejuknya ‘AC’ di mall tersebut dan melihat-lihat sesuatu untuk dibeli. Ariel bilang, Miu boleh belanja apapun yang Miu suka. Bukan main girangnya Miu saat itu. Segala keperluan make up dengan ‘brand ternama’ pun diborongnya. Ia juga membeli beberapa perlengkapan lain seperti baju, celana, tas, dompet, dan sepatu. Miu juga membeli beberapa snack mahal untuk camilannya di rumah. Terakhir, Ariel mengajak Miu makan di restoran mewah yang ada di dalam mall sambil bicara banyak hal.
“Jadi, kau juga punya perusahaan?” tanya Ariel pada Miu yang duduk berhadapan dengannya.
“Um!” Miu mengangguk.
“Apa nama perusahaanmu?” tanya Ariel lagi.
“Clever Industries,” jawab Miu. “Perusahaanku bergerak di bidang peralatan canggih.”
“Hebat juga,” balas Ariel.
Tiba-tiba, keadaan mall menjadi kacau, banyak orang berlarian sambil berteriak minta tolong. Hal itu membuat Ariel dan Miu kebingungan.
“Ada apa ini???” ucap Miu panik dan berdiri dari bangkunya.
Tak berselang lama, muncullah beberapa sosok ‘monster’ di sana. Dua monster berbentuk manusia setengah hiu, dua lagi berbentuk manusia setengah paus, dan satu lagi berbentuk lumba-lumba. Tentu saja kehadiran para monster itu membuat Ariel dan Miu makin bingung.
“Mo-monster??” ucap Miu.
“Dari mana sebenarnya asal mereka?” batin Ariel yang kemudian berdiri dari bangkunya.
Salah satu monster manusia hiu berteriak, “Kamen Rider Deux, keluar kau!! Jika tidak, tempat ini akan kami hancurkan!”
Ariel terkejut dan berkata dalam hati, “Mereka mencariku?”
“Ariel, ayo kita pergi dari sini!” ajak Miu.
“Kau duluan saja! Nanti aku menyusul!” kata Ariel.
“Tapi …”
“Tidak ada kata ‘tapi’, selamatkan dirimu sekarang juga!” perintah Ariel.
Miu mengangguk, kemudian pergi. Setelah jarak Miu sudah jauh, Ariel pun langsung menghampiri monster-monster itu.
“Siapa kalian? Kenapa mencariku?” tanya Ariel pada para monster tersebut.
“Jadi kau Kamen Rider Deux? Baiklah, namaku Sharkbolt,” ujar salah satu monster manusia hiu.
“Aku Sharkon,” kata monster manusia hiu satu lagi.
“Whalen,” ucap salah satu monster manusia paus.
“Whalem,” ujar monster manusia paus satu lagi.
“Dholpino,” ucap monster manusia lumba-lumba.
“Serahkan kekuatanmu sekarang juga, maka kau tak perlu berurusan dengan kami!” ujar Sharkon.
“Apa kalian teman dari monster-monster yang bilang bahwa aku adalah Kamen Rider Deux?” tanya Ariel.
“Jika kau berkata begitu, maka jawabannya ‘iya’,” jawab Whalen.
“Tapi aku masih belum mengerti kenapa kalian memanggilku Kamen Rider Deux,” ucap Ariel.
“Jangan berpura-pura bodoh!” gertak Sharkon. “Serahkan kekuatanmu sekarang juga atau kami akan mencabut nyawamu!”
“Kekuatan apapun itu, ambil saja jika kalian bisa!” ujar Ariel dengan nada dingin. Ia kemudian mengambil Rider Belt dari dalam saku sebelah kanan hoodienya, lalu ia pasangkan di pinggangnya.
Kabuto Zecter muncul dari luar jendela dan terbang ke arah Ariel. Benda itu pun langsung ditangkap oleh Ariel.
“Henshin,” ucap Ariel datar seraya menempelkan Kabuto Zecter pada landasan di depan sabuknya.
“HENSHIN!” Suara Kabuto Zecter menggema.
Diagram hexagonal langsung berkerumun di sekujur tubuh Ariel. Diagram tersebut berubah menjadi pakaian ketat hitam garis-garis dan zirah dengan warna merah yang mendominasi dan beberapa bagian termasuk bagian kaki berwarna perak. Armor itu terlihat sangat berat kecuali bagian kaki. Bersamaan dengan itu, muncul lingkaran hijau berulang kali seperti ombak dari Kabuto Zecter. Lensa mata biru besar helm bertanduk kecil yang melapisi kepala Ariel berkedip. Sekarang, Ariel sempurna menjadi Kamen Rider Kabuto.
“Itu bukan kekuatan Kamen Rider Deux. Kekuatan apa itu??” ucap Sharkbolt.
“Apapun itu, SERAAANNGG!!!” teriak Sharkon sambil berlari ke arah Kabuto yang langsung diikuti oleh beberapa monster lainnya.
Monster-monster itu mengepung Kabuto. Mereka melancarkan serangan fisik dari berbagai arah dengan bermacam pukulan dan tendangan.
Awalnya, Kabuto tidak terlihat kepayahan menghadapi para monster tersebut. Semua serangan mereka dapat dikembalikan dengan mudah. Akan tetapi, persis ketika Kabuto gagal mendaratkan tendangan keras di perut Sharkbolt, Whalen menubruk punggungnya dari belakang dengan cepat dan sangat bertenaga, membuat Kabuto terlempar ke arah Sharkon yang ternyata telah menyiapkan bogem mentah yang langsung dihantamkan ke dagu Kabuto. Hal itu membuat Kabuto melenting ke atas. Saat itu, Whalem melompat dan langsung menghantam kepala Kabuto dengan kedua tangannya yang mengepal hingga Kabuto melenting ke bawah. Di bawah, Dholpino segera menghantam perut Kabuto dengan tendangan lurus ke depan dengan sangat cepat dan keras. Kabuto pun terlempar sejauh beberapa meter kemudian menabrak tembok dan jatuh terduduk.
“Bagaimana? Serahkan kekuatanmu sekarang, Deux!” ujar Sharkbolt.
Kabuto mendecih. Ia lalu berusaha bangkit sambil menahan rasa sakit di perutnya. Cast Off!” serunya seraya menarik tanduk Zecternya yang teracung ke arah kiri badannya ke arah kanan.
“CAST OFF!!” Kabuto Zecter bergema.
Bagian-bagian baja berat yang melapisi kepala, dada sekaligus punggung, bahu, dan kedua tangannya yang seperti gelang berbaris tercerai berai ke segala arah, memperlihatkan armor berbentuk lain yang awalnya ditutupi oleh armor berat yang sudah tercerai berai tersebut. Beberapa lempengan armor yang tercerai berai itu terpental ke arah para monster yang melawan Kabuto, namun mereka berhasil menghindari pentalan armor itu.
Tanduk yang mirip seperti tanduk kumbang badak berwarna merah yang menempel di dadanya, naik ke atas, kemudian menempel di tengah-tengah helmnya.
“CHANGE BEETLE!” gema suara Kabuto Zecter. Lensa mata biru helm Kabuto yang sudah berganti rupa pun berkedip.
Sekarang, sempurna lah wujud Kabuto dari Masked Form menjadi Rider Form.
“Clock Up,” ucap Kabuto datar seraya menepuk bagian kotak di sebelah kanan sabuknya.
“CLOCK UP!” Rider Belt Kabuto pun bersuara.
Kabuto pun langsung berlari. Dengan gerakan yang secepat kilat, ia menyerang para monster di hadapannya. Monster-monster itu terlontar-lontar dan ada beberapa yang terombang-ambing di udara. Beberapa dari mereka terjatuh ke properti dagang milik para pedagang yang berupa etalase, ruko, dan juga kursi serta meja.
“Apa itu tadi???” ucap Dholpino bertanya-tanya sambil berusaha bangkit dari jatuhnya.
“Itu lawan kita tadi!” balas Sharkon.
Tiba-tiba, Dholpino terlempar ke atas. Ia pun terhantam-hantam di udara.
“Dia bergerak dengan kecepatan yang hebat. Baiklah kalau begitu!” ucap Sharkon. Matanya langsung bersinar merah.
Sharkon segera dapat melihat gerakan Kabuto yang kecepatannya mendekati kecepatan cahaya itu. Ia segera mengubah tangan kanannya menjadi ‘bilah’ pedang, lalu menebas Kabuto persis di dadanya. Akibatnya, Kabuto pun terlontar cukup jauh.
“CLOCK OVER!!” Gema suara sabuk Kabuto.
Tubuh Kabuto pun kembali dapat dilihat oleh pandangan mata. Ia berusaha bangkit dengan armor bagian dada berasap-asap. Akan tetapi, begitu ia sudah berdiri, Sharkbolt mengeluarkan banyak roket dari lubang yang tiba-tiba muncul di telapak tangan kanannya yang langsung menyerang Kabuto. Tubuh Kabuto yang terkena roket-roket itu pun meledak hebat.
Sharkon diikuti monster-monster yang lain tertawa terbahak-bahak.
Setelah ledakan reda, tubuh Kabuto dipenuhi dengan asap. Ia jatuh tersimpuh, sebelum akhirnya terkapar di lantai dan kembali ke wujud Ariel.
“Akhirnya, kekuatanmu akan jadi milik kami, Deux,” ucap Sharkbolt. Ia lalu berjalan menghampiri Ariel. Begitu sudah dekat, ia mengangkat tubuh Ariel lalu membopongnya.
Namun, baru beberapa langkah saja Sharkbolt berjalan, Ariel membuka matanya dan turun secara paksa dari pundak Sharkbolt yang membuat Sharkbolt terkejut dan terheran-heran.
Ariel tersenyum aneh dan berkata, “Aku akan menghabisimu hari ini juga, monster dungu!”
“Hoo, sudah sadar rupanya,” ujar Sharkbolt.
Tiba-tiba, tubuh Ariel bercahaya. Pancaran cahaya itu membuat Sharkbolt terlempar ke samping. Beberapa monster lagi kaget dibuatnya. Setelah itu, dada Ariel diselimuti oleh baja berwarna hitam. Baja tersebut menjalar ke sekujur tubuhnya dan membentuk pakaian pelindung berwarna dominan hitam dengan sedikit aksen putih dan helm bertanduk seperti ‘kumbang badak’. Di sabuknya yang berwarna perak, menempel robot kumbang badak seukuran telapak tangan warna hitam dengan tombol berwarna serupa. Lensa helmnya yang berwarna ungu menyala terang.
Spoiler for Perubahan wujud Ariel:
Semua monster terapana melihat perubahan wujud Ariel.
“I-itu kan-” ucap Whalen.
“Kamen Rider Deux!” potong Sharkon.
“Akhirnya,” kata Whalem. “Sekarang lah saatnya!” Ia kemudian berlari ke arah Kamen Rider Deux.
Namun, begitu sampai ke arah Deux, ia langsung ditinju oleh Deux hingga meledak hancur.
“L-luar biasa!!” Sharkon kaget bukan kepalang. Begitu pula monster lainnya.
Sharkon dan Whalen pun berlari ke arah Deux. Tapi, tiba-tiba gerakan mereka terhenti persis ketika Deux memajukan kedua telapak tangannya. Setelah itu, Deux mengangkat kedua telapaknya tersebut ke atas. Hal itu membuat Sharkon dan Whalen melayang di udara. Begitu Deux mengepalkan kedua telapak tangannya yang terbuka, Sharkon dan Whalen pun meledak, hancur berkeping-keping.
Sharkbolt yang sudah bangkit berdiri langsung berlari menghampiri Deux. Tapi, hanya dengan satu tendangan saja dari Deux, Sharkbolt terpental jauh dan bernasib sama dengan ketiga temannya, meledak hancur.
Whalem yang melihatnya segera berlari ke arah Deux. Disusul dengan Dholpino di belakangnya. Namun, dengan satu tinju saja, Whalem dan Dholpino langsung hancur secara berurutan, meledak dengan suara yang cukup nyaring.
Tak lama setelah itu, armor Kamen Rider Deux rontok dari tubuh Ariel. Pemuda itu kemudian jatuh pingsan.
Sebuah kereta berlampu merah besar bernama ‘Denliner’ melintas di rel yang muncul secara ajaib dari atap mall. Kereta itu melintas di depan Ariel. Dan begitu kereta tersebut masuk lagi ke dalam atap mall, tubuh Ariel menghilang.
0
Kutip
Balas