TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#24
UPDATE!!
Seminggu telah berlalu sejak pertarungan Ariel melawan Shadow. Waktu terus berjalan, dalam pertarungannya melawan Worm, Ariel masih sering bertemu dengan Shadow dan bertarung. Kadang Ariel menang, kadang juga kalah, begitu pun sebaliknya. Mereka memang 'rival' yang sengit.
Lalu Asuka, ia terus berusaha menaklukkan Zecter-nya, tapi terus gagal, hingga saat ini.
Suatu ketika, Asuka berkunjung ke makam tunangannya, Shuici, yang mati dibunuh oleh Worm. Asuka berdoa dengan tulus di makam itu.
“Shuici, maafkan sikapku selama ini padamu. Ternyata kau orang yang sangat baik. Aku salut padamu yang rela berkorban nyawa untukku. Hanya doa yang bisa kupanjatkan sebagai balas budi. Semoga kau tenang dan bahagia di alam sana.” Begitulah Asuka berucap, sebelum akhirnya menaruh beberapa tangkai bunga di kuburan Shuici.
Tiba-tiba, smartphone milik Asuka berdering. Begitu menerima panggilan itu, Asuka langsung kaget bercampur senang. Setelah menutup panggilan pada smartphone bercasing merah-biru tersebut, Asuka segera pergi dari makam.
.
.
.
Asuka duduk di sebuah bangku berwarna hitam di restoran mewah yang sangat rapih dan bersih. Daritadi ia terus bermain game di smartphone merah-birunya. Tak lama kemudian, seseorang menepuk bahunya.
Asuka menoleh ke samping kiri, lalu berkata, “Hizawa?”
Bibir tipis pria bernama Hizawa itu tersenyum, hingga terlihatlah giginya yang putih bersih. Ia memiliki wajah bulat yang dihiasi rambut pendek menyamping, kulit putih, mata sayu, alis tipis, hidung mancung, dan daun telinga kecil. Busana yang dikenakannya yakni kemeja putih yang dibalut jas hitam, celana panjang hitam, jam hitam, dan sepatu ‘pantovel’ hitam.
Asuka terkejut. “Wajahmu dari dulu tidak berubah ya.”
Hizawa tersenyum lagi. “Maaf, telah membuatmu menunggu lama.”
“Tidak apa-apa kok,” balas Asuka sambil tersenyum.
Hizawa pun duduk di bangku yang berhadapan dengan Asuka dan dibatasi oleh meja kaca bertaplak hitam.
“Dari SMU sampai sekarang ternyata kau tidak ganti nomor ponsel ya, Asuka. Tapi syukurlah, jadi aku masih bisa bertemu denganmu,” kata Hizawa sembari tersenyum.
“Bertemu denganku?” Asuka tersentak. “Apa kau … Membaca surat yang dulu selalu kukirimkan untukmu??”
Hizawa mengangguk dan tersenyum lagi. “Karena penasaran, aku membaca salah satu surat darimu.”
Asuka terkejut. Wajahnya langsung memerah. “Itu berarti … Kau … Kau tahu perasaanku padamu?”
“Tentu saja.” Hizawa tersenyum lebar. “Tapi aku akan menjawab perasaanmu nanti. Sekarang, aku ingin bertemu denganmu dulu.”
“Ooh… Begitu. Baiklah,” balas Asuka sambil tersenyum ceria.
Hizawa adalah kakak kelas Asuka ketika SMU dan merupakan ketua OSIS. Asuka menyimpan perasaan pada Hizawa dan sering memberikan surat cinta pada Hizawa berikut nomor handphone-nya. Namun, Hizawa belum juga membalas perasaan Asuka, sampai akhirnya cinta asuka berpaling pada Ariel. Tapi sekarang, entah kenapa Hizawa menghubungi Asuka dan ingin bertemu dengannya.
Selesainya makan di restoran itu, Asuka pulang ke rumah. Ia senyum-senyum sendiri sambil merebahkan diri di kasur mengingat pengalamannya dengan Hizawa, entah ketika makan Hizawa curi-curi pandang, sampai Hizawa mengelap mulut Asuka yang belepotan karena makan cake cokelat. Itu semua membuat Asuka sangat senang, hampir saja jantungnya melompat keluar.
Keesokan harinya, sepulang kuliah, motor Asuka mogok. Ia pun membawanya ke bengkel terdekat.
Di saat Asuka menunggu di bengkel, tiba-tiba Hizawa lewat. Hizawa yang melihat Asuka pun memberhentikan motornya yang membuat Asuka terkejut. Setelah mengobrol sedikit tentang Asuka yang motornya sedang di servis, akhirnya Asuka diantar pulang oleh Hizawa dengan motor sportnya, tentunya setelah Asuka memberitahu alamat lengkap rumahnya untuk memudahkan Hizawa yang dibantu ‘Google Maps’.
Asuka melingkarkan dengan erat tangannya di pinggang Hizawa. Ia sangat senang, terlebih tubuh Hizawa sangat wangi. Di sepanjang jalan, Asuka terus menyandarkan kepalanya di punggung Hizawa hingga akhirnya tertidur.
Setelah sampai di depan rumah Asuka, Hizawa membangunkan Asuka dengan cara menggoyang-goyangkan punggungnya. Ia tertawa begitu mengetahui Asuka tertidur. Setelah Asuka bangun, gadis itu segera turun dari motor dan berterimakasih pada Hizawa. Hizawa bilang, besok sore ia ingin mengajak Asuka berbelanja di mall. Mata Asuka langsung berbinar senang dan menerima ajakan Hizawa. Asuka pun menerima tawaran itu.
Esoknya sepulang kuliah, Asuka pergi ke mobil Tadokoro. Ia terkejut begitu mengetahui bahwa target ZECT selanjutnya adalah Hizawa. Menurut informasi yang didapat Tadokoro, Makoto Hizawa sudah mati tiga bulan yang lalu karena dibunuh oleh Worm. Dan kata seorang saksi mata yang melihatnya, Worm itu mengcopy wujud Hizawa.
Asuka langsung lemas dan tak menyangka kebenaran itu. Ia segera turun dari mobil dan menangis sejadi-jadinya. Ia tak mau menerima kenyataan itu.
Sorenya, Asuka tetap pergi ke mall bersama Hizawa. Setelah belanja dari mall, wajah sedihnya berubah menjadi wajah gembira, terlebih ketika Hizawa mengajaknya ke taman.
“Terimakasih atas semuanya, Hizawa.” Asuka yang membawa dua kantong plastik besar tersenyum pada Hizawa yang juga membawa dua kantong plastik besar.
Hizawa membalasnya dengan senyuman. “Ah, bukan apa-apa.”
Tanpa disadari Asuka, Hizawa mundur sedikit ke belakang lalu berubah menjadi makhluk bertubuh hitam dengan aksen berwarna hijau dan memiliki beberapa titik di dadanya, kuku jari tangan yang panjang, serta beberapa runcingan di tepi luar kedua tangannya. Ia memiliki beberapa sulur di kedua pundaknya, sepasang tanduk runcing di kepalanya, beberapa bulatan di dahinya, dan sepasang capit di mulutnya. Bulu berwarna putih nampak menghiasi leher, kedua pergelangan tangan, di atas kedua lutut, serta kedua pergelangan kakinya. Namanya saat ini adalah ‘Brachypelma Worm Viridis’. Ia mencoba mencekik Asuka.
![kaskus-image]()
Untunglah Asuka refleks menghindar dan menatap Worm itu. Ia terkejut tatkala melihat Worm itu berubah lagi menjadi Hizawa.
Air mata asuka langsung tumpah. “Kenapa??? Kenapa harus seperti ini??? Kenapa???” racaunya. Saat itu, lima sosok Worm datang dari balik semak-semak dan orang-orang yang ada di sana berlarian sambil berteriak ketakutan.
“Asuka, ayo ikutlah denganku! Setelah salah satu teman Worm ku ini membunuhmu, kau akan terlahir kembali dan menjadi abadi setelah dimimic olehnya. Setelah itu akan kuterima cintamu. Kita akan hidup abadi selamanya!” ajak Hizawa.
Dengan tangan bergetar, Asuka mengacungkan pistol kecil berlogo ‘ZECT’ yang sering dibawanya. “Mundur!” perintahnya.
“Silahkan Asuka… Apa kau bisa menembakku?” kata Hizawa yang kemudian berubah lagi menjadi Brachypelma Worm.
Perlahan, Asuka menurunkan pistolnya. Lima Worm tadi berjalan menghampirinya.
Namun, empat dari lima Worm itu terlempar ke atas dan tak lama kemudian meledak, menimbulkan asap berwarna hijau. Asuka dan Brachypelma Worm terkejut berbarengan.
Spoiler for Episode 5: Cintaku:
Episode 5: Cintaku
Seminggu telah berlalu sejak pertarungan Ariel melawan Shadow. Waktu terus berjalan, dalam pertarungannya melawan Worm, Ariel masih sering bertemu dengan Shadow dan bertarung. Kadang Ariel menang, kadang juga kalah, begitu pun sebaliknya. Mereka memang 'rival' yang sengit.
Lalu Asuka, ia terus berusaha menaklukkan Zecter-nya, tapi terus gagal, hingga saat ini.
Suatu ketika, Asuka berkunjung ke makam tunangannya, Shuici, yang mati dibunuh oleh Worm. Asuka berdoa dengan tulus di makam itu.
“Shuici, maafkan sikapku selama ini padamu. Ternyata kau orang yang sangat baik. Aku salut padamu yang rela berkorban nyawa untukku. Hanya doa yang bisa kupanjatkan sebagai balas budi. Semoga kau tenang dan bahagia di alam sana.” Begitulah Asuka berucap, sebelum akhirnya menaruh beberapa tangkai bunga di kuburan Shuici.
Tiba-tiba, smartphone milik Asuka berdering. Begitu menerima panggilan itu, Asuka langsung kaget bercampur senang. Setelah menutup panggilan pada smartphone bercasing merah-biru tersebut, Asuka segera pergi dari makam.
.
.
.
Asuka duduk di sebuah bangku berwarna hitam di restoran mewah yang sangat rapih dan bersih. Daritadi ia terus bermain game di smartphone merah-birunya. Tak lama kemudian, seseorang menepuk bahunya.
Asuka menoleh ke samping kiri, lalu berkata, “Hizawa?”
Bibir tipis pria bernama Hizawa itu tersenyum, hingga terlihatlah giginya yang putih bersih. Ia memiliki wajah bulat yang dihiasi rambut pendek menyamping, kulit putih, mata sayu, alis tipis, hidung mancung, dan daun telinga kecil. Busana yang dikenakannya yakni kemeja putih yang dibalut jas hitam, celana panjang hitam, jam hitam, dan sepatu ‘pantovel’ hitam.
Asuka terkejut. “Wajahmu dari dulu tidak berubah ya.”
Hizawa tersenyum lagi. “Maaf, telah membuatmu menunggu lama.”
“Tidak apa-apa kok,” balas Asuka sambil tersenyum.
Hizawa pun duduk di bangku yang berhadapan dengan Asuka dan dibatasi oleh meja kaca bertaplak hitam.
“Dari SMU sampai sekarang ternyata kau tidak ganti nomor ponsel ya, Asuka. Tapi syukurlah, jadi aku masih bisa bertemu denganmu,” kata Hizawa sembari tersenyum.
“Bertemu denganku?” Asuka tersentak. “Apa kau … Membaca surat yang dulu selalu kukirimkan untukmu??”
Hizawa mengangguk dan tersenyum lagi. “Karena penasaran, aku membaca salah satu surat darimu.”
Asuka terkejut. Wajahnya langsung memerah. “Itu berarti … Kau … Kau tahu perasaanku padamu?”
“Tentu saja.” Hizawa tersenyum lebar. “Tapi aku akan menjawab perasaanmu nanti. Sekarang, aku ingin bertemu denganmu dulu.”
“Ooh… Begitu. Baiklah,” balas Asuka sambil tersenyum ceria.
Hizawa adalah kakak kelas Asuka ketika SMU dan merupakan ketua OSIS. Asuka menyimpan perasaan pada Hizawa dan sering memberikan surat cinta pada Hizawa berikut nomor handphone-nya. Namun, Hizawa belum juga membalas perasaan Asuka, sampai akhirnya cinta asuka berpaling pada Ariel. Tapi sekarang, entah kenapa Hizawa menghubungi Asuka dan ingin bertemu dengannya.
Selesainya makan di restoran itu, Asuka pulang ke rumah. Ia senyum-senyum sendiri sambil merebahkan diri di kasur mengingat pengalamannya dengan Hizawa, entah ketika makan Hizawa curi-curi pandang, sampai Hizawa mengelap mulut Asuka yang belepotan karena makan cake cokelat. Itu semua membuat Asuka sangat senang, hampir saja jantungnya melompat keluar.
Keesokan harinya, sepulang kuliah, motor Asuka mogok. Ia pun membawanya ke bengkel terdekat.
Di saat Asuka menunggu di bengkel, tiba-tiba Hizawa lewat. Hizawa yang melihat Asuka pun memberhentikan motornya yang membuat Asuka terkejut. Setelah mengobrol sedikit tentang Asuka yang motornya sedang di servis, akhirnya Asuka diantar pulang oleh Hizawa dengan motor sportnya, tentunya setelah Asuka memberitahu alamat lengkap rumahnya untuk memudahkan Hizawa yang dibantu ‘Google Maps’.
Asuka melingkarkan dengan erat tangannya di pinggang Hizawa. Ia sangat senang, terlebih tubuh Hizawa sangat wangi. Di sepanjang jalan, Asuka terus menyandarkan kepalanya di punggung Hizawa hingga akhirnya tertidur.
Setelah sampai di depan rumah Asuka, Hizawa membangunkan Asuka dengan cara menggoyang-goyangkan punggungnya. Ia tertawa begitu mengetahui Asuka tertidur. Setelah Asuka bangun, gadis itu segera turun dari motor dan berterimakasih pada Hizawa. Hizawa bilang, besok sore ia ingin mengajak Asuka berbelanja di mall. Mata Asuka langsung berbinar senang dan menerima ajakan Hizawa. Asuka pun menerima tawaran itu.
Esoknya sepulang kuliah, Asuka pergi ke mobil Tadokoro. Ia terkejut begitu mengetahui bahwa target ZECT selanjutnya adalah Hizawa. Menurut informasi yang didapat Tadokoro, Makoto Hizawa sudah mati tiga bulan yang lalu karena dibunuh oleh Worm. Dan kata seorang saksi mata yang melihatnya, Worm itu mengcopy wujud Hizawa.
Asuka langsung lemas dan tak menyangka kebenaran itu. Ia segera turun dari mobil dan menangis sejadi-jadinya. Ia tak mau menerima kenyataan itu.
Sorenya, Asuka tetap pergi ke mall bersama Hizawa. Setelah belanja dari mall, wajah sedihnya berubah menjadi wajah gembira, terlebih ketika Hizawa mengajaknya ke taman.
“Terimakasih atas semuanya, Hizawa.” Asuka yang membawa dua kantong plastik besar tersenyum pada Hizawa yang juga membawa dua kantong plastik besar.
Hizawa membalasnya dengan senyuman. “Ah, bukan apa-apa.”
Tanpa disadari Asuka, Hizawa mundur sedikit ke belakang lalu berubah menjadi makhluk bertubuh hitam dengan aksen berwarna hijau dan memiliki beberapa titik di dadanya, kuku jari tangan yang panjang, serta beberapa runcingan di tepi luar kedua tangannya. Ia memiliki beberapa sulur di kedua pundaknya, sepasang tanduk runcing di kepalanya, beberapa bulatan di dahinya, dan sepasang capit di mulutnya. Bulu berwarna putih nampak menghiasi leher, kedua pergelangan tangan, di atas kedua lutut, serta kedua pergelangan kakinya. Namanya saat ini adalah ‘Brachypelma Worm Viridis’. Ia mencoba mencekik Asuka.
Spoiler for Brachypelma Worm Viridis:

Untunglah Asuka refleks menghindar dan menatap Worm itu. Ia terkejut tatkala melihat Worm itu berubah lagi menjadi Hizawa.
Air mata asuka langsung tumpah. “Kenapa??? Kenapa harus seperti ini??? Kenapa???” racaunya. Saat itu, lima sosok Worm datang dari balik semak-semak dan orang-orang yang ada di sana berlarian sambil berteriak ketakutan.
“Asuka, ayo ikutlah denganku! Setelah salah satu teman Worm ku ini membunuhmu, kau akan terlahir kembali dan menjadi abadi setelah dimimic olehnya. Setelah itu akan kuterima cintamu. Kita akan hidup abadi selamanya!” ajak Hizawa.
Dengan tangan bergetar, Asuka mengacungkan pistol kecil berlogo ‘ZECT’ yang sering dibawanya. “Mundur!” perintahnya.
“Silahkan Asuka… Apa kau bisa menembakku?” kata Hizawa yang kemudian berubah lagi menjadi Brachypelma Worm.
Perlahan, Asuka menurunkan pistolnya. Lima Worm tadi berjalan menghampirinya.
Namun, empat dari lima Worm itu terlempar ke atas dan tak lama kemudian meledak, menimbulkan asap berwarna hijau. Asuka dan Brachypelma Worm terkejut berbarengan.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 01-05-2020 03:03
noprirf memberi reputasi
1
Kutip
Balas