TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#56
Spoiler for Legend of Deux: Part 3 Act 3 (End):
Kini tubuh Ariel tengah terbaring di sebuah kasur bersprei putih yang ada di salah satu ruangan di dalam Denliner. Di samping kasur itu, Ryotaro tengah duduk dengan didampingi oleh Momotaros. Sementara Imagin lainnya berdiri di sekeliling kasur.
Tidak lama kemudian, Ariel sadar dari pingsannya. Pemandangan yang pertama kali dilihatnya adala Momotaros dan Ryotaro yang membuatnya terkejut.
“Akhirnya sadar juga,” ucap Ryotaro sambil tersenyum.
“Dimana aku? Dan siapa kalian?” tanya Ariel dingin.
“Aku Ryotaro,” jawab Ryotaro. “Dan ini Momotaros.” Tunjuknya pada Momotaros di sebelahnya. “Sekarang kau ada di dalam Denliner.”
“Denliner??” Dahi Ariel mengernyit. Ia lalu duduk dan kembali terkejut ketika melihat tiga Imagin lainnya. “Siapa mereka?”
“Mereka Imagin,” jawab Ryotaro. “Tenang saja, mereka tidak jahat kok.”
“Lalu, kenapa aku bisa ada di sini?” tanya Ariel dengan nada datar.
“Kami yang membawamu kesini setelah kau pingsan sehabis bertarung dengan para monster di mall tadi,” jawab Ryotaro. Ia lalu tersenyum simpul.
“Hey, anak muda, kau punya kekuatan yang berbahaya, tau!” kata Momotaros.
“Berbahaya??” Dahi Ariel berkerut bingung.
“Masa kau tidak tahu kalau kau Kamen Rider Deux?” ucap Momotaros sambil menunjuk Ariel.
Ariel tersentak. Ini kesekian kalinya ia dibilang Kamen Rider Deux.
“Betul apa yang dibilang Momotaros,” kata Ryotaro. “Kekuatanmu itu-“
“Apa maksud kalian?” sergah Ariel. “Banyak sekali yang bilang bahwa aku ini Kamen Rider Deux. Memangnya siapa itu Kamen Rider Deux?”
“Apa?? Kau tidak sadar kah??” tanya Momotaros.
“Bukan hanya tidak sadar, tapi juga tidak tahu!” jawab Ariel.
“Apa kau tidak tahu kalau monster-monster di mall tadi kau habisi dengan mudah dengan kekuatan Kamen Rider Deux milikmu?” tanya Ryotaro. “Kami sudah melihat semuanya.”
Ariel kembali tersentak. “A-apa? Setahuku, aku pingsan usai diserang dengan roket. Setelah itu aku tidak tahu lagi apa yang terjadi.”
“Hah???” Ryotaro dan para Imagin melongo.
Ryotaro mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk tangan kanannya. “Jangan-jangan kekuatan Kamen Rider Deux milikmu itu keluar ketika kau tidak sadar? Atau kekuatanmu itu yang mengendalikan dirimu tanpa kau sadari?”
Ariel menghela napas. “Entahlah.”
“Apapun itu, kau punya kekuatan yang sangat berbahaya, anak muda,” ucap Momotaros.
“Lalu, apa tujuan kalian membawaku kesini?” tanya Ariel datar.
“Kau sedang diincar oleh ‘Force’,” jawab Ryotaro.
“Force?” Dahi Ariel mengernyit.
“Baiklah anak muda, aku akan menceritakanmu semuanya,” kata Momotaros.
Momotaros pun menceritakannya. Dia dan teman-temannya sebetulnya berasal dari tahun 2030. Mereka kembali ke tahun 2021 untuk mencegah Keith yang sekarang menjadi kaisar Jepang menjadi kaisar lagi. Karena, di tahun 2030, Keith sudah sangat kuat, seisi bumi tunduk pada organisasi Force pimpinan Keith yang menghancurkan masyarakat dengan melegalkan narkoba dan tindakan-tindakan yang sebetulnya melanggar hukum. Momo cs yang menentang Force sudah berusaha melawan force, tapi tidak berhasil, karena Force terlalu kuat. Akhirnya, Momo cs berinisiatif ke masa dimana Force belum sekuat tahun 2030 yaitu tahun 2021 untuk membunuh pimpinan Force. Momo cs diberitahu oleh mantan tentara elit yang membelot pada Force kalau pimpinan mereka, Keith, menjadi sangat kuat karena di tahun 2021 ia mengambil alih tubuh seseorang bernama Ariel Matsuyama yang memiliki kekuatan Kamen Rider Deux. Momo pun harus mencegah hal itu terjadi dan mencari keberadaan Ariel untuk membantunya dengan kekuatan Kamen Rider Deux untuk melawan Keith karena kata mantan anak buah Keith, sebelum bergabung dengan Ariel pun Keith sudah sangat kuat, kecil kemungkinan Momo cs bisa menang. Momo cs pergi ke tahun 2021 juga karena penasaran dengan kekuatan Kamen Rider Deux yang baru ada di dalam tubuh Ariel pada tahun tersebut. Pada tahun 2020 ketika pertama kali Keith menjadi kaisar pun Momo cs yang melakukan pemberontakan tidak sanggup melawannya, terlebih tahun 2021 ketika sudah bersatu dengan Ariel yang pada saat itu momo cs tidak mengetahuinya. Itulah sekelumit cerita dari Momotaros. Namun, sekarang ini, meski Keith telah jadi kaisar, ia masih merahasiakan keberadaan organisasi Force. Karena kata mantan anak buah Force yang memberikan info pada Momo cs itu, Keith akan mempengaruhi rakyat dulu, baru setelah bersatu dengan Ariel dan menjadi tak terkalahkan ia berani terang-terangan memperkenalkan organisasi Force.
“Kaisar baru itu … Aku tidak sudi menjadi budaknya!” ucap Ariel sambil mengepalkan tangan kanannya.
“Kalau begitu, bergabunglah bersama kami! Kita hancurkan Force bersama-sama!” kata Ryotaro.
“Tapi …” ucapan Ariel menggantungkan.
“Kenapa?” tanya Ryotaro.
“Kekuatan Kamen Rider Deux saja tidak bisa kukendalikan. Bagaimana bisa aku menghancurkan Force?”
Ryotaro menepuk pundak Ariel. Ia lalu tersenyum dan berkata, “Meski tidak bisa dikendalikan, yang penting kau tetap bisa bertarung kan walau kau tidak menyadarinya?! Semoga saja nanti kekuatan itu muncul ketika melawan Keith dan anak buahnya.”
Ariel mengangguk pelan.
***
Di sebuah taman, Naoto terlihat sedang membeli es krim di penjual es krim keliling. Begitu es krim pesanannya sudah jadi, Naoto langsung membayarnya dan pergi. Ia membeli es krim rasa cokelat yang ditumpuk oleh es krim vanila dan strawberry.
“Hmm, lezat sekali,” ucap Naoto setelah menjilat es krimnya.
“Kau!” kata seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan Naoto dengan suara seperti suara mesin. Tubuh orang itu dibaluti baja berwarna perak dan dominan oranye dengan tiga bagian runcing di pundak serta satu bagian runcing di punggung. Pinggangnya dihiasi oleh jubah pinggang warna perak. Dari lekuk tubuhnya dipastikan kalau dia itu wanita.
Naoto yang sedang menjilati es krimnya langsung menatap ke depan dan terkejut. “Kau? Cyborg?!”
“Serahkan kekuatan Kamen Rider Sasword milikmu!” ujar wanita itu yang diketahui bernama Cyborg itu.
“Darimana kau tahu aku punya kekuatan Kamen Rider Sasword?” tanya Naoto.
“Kau tidak perlu tahu!” balas Cyborg. “Serahkan kekuatanmu itu sekarang juga, sebelu aku menggunakan cara kasar!” ancamnya.
“Kau pembunuh ayahku! Aku tidak akan menyerahkan kekuatanku padamu! Dan kau akan kuhabisi hari ini juga!” gertak Naoto dengan tatapan tajam.
“Silahkan saja!” Cyborg mengangkat dagunya untuk sesaat.
Tangan kiri Naoto langsung mengambil pedang Sasword Yaiver dari balik hoodie ungunya.
“STAND BY!” Sasword Zecter muncul dari dalam tanah dan melompat ke tangan kanan Naoto.
“Henshin!” seru Naoto seraya menempelkan Sasword Zecter di permukaan landasan pada Sasword Yaiver.
“HENSHIN!” Sasword Zecter pun mengeluarkan suara.
Bulatan ungu muncul berulang kali pada Sasword Zecter. Bersamaan dengan itu, diagram hexagonal yang tak terhitung jumlahnya langsung berkerumun di tubuh Naoto. Diagram tersebut lalu berubah menjadi pakaian ketat hitam berlapis ‘armor’ berwarna cokelat dan ungu yang terlihat berat menutupi tubuh Naoto. Bagian bahunya nampak runcing. Selang berwarna oranye tidak ketinggalan menghiasi beberapa bagian armor tersebut. Lensa mata hijau helm yang melapisi kepala Naoto berkedip. Kini, ia telah berubah menjadi Kamen Rider Sasword.
“Raaaaaa!!!” Sasword berteriak dan berlari ke hadapan Cyborg.
Cyborg pun memasang kuda-kuda ‘siaga’. Begitu pedang Sasword terayun ke arah pundaknya, Cyborg mengelak ke samping. Dari tangan kanan wanita berbaju besi itu tiba-tiba muncul pedang bergagang perak dengan cabang gagang membentuk huruf ‘C’ berwarna oranye. Dengan pedang tersebut ia melakukan serangan balik dan berhasil menebas dada Sasword hingga terlempar beberapa depa dan terjatuh.
Sasword mendecih. Ia kembali bangun lalu maju menyerang Cyborg dengan pedangnya.
TRINKK!!
Cyborg menepis serangan yang terarah ke kepalanya dengan mata pedang miliknya.
Naoto pun kembali mengayunkan pedangnya yang berhasil ditepis itu. Cyborg yang melihatnya juga mengayunkan pedangnya, hingga terjadilah adu jurus dengan sengit. Dentingan pedang terdengar nyaring berulang kali. Jurus-jurus yang dikeluarkan seolah tak mengijinkan lawannya untuk bernapas. Sampai pada akhirnya, Cyborg yang gagal menangkis ayunan pedang yang sangat cepat serta bertenaga Sasword ditebas bagian kepalanya hingga helm Cyborg terbelah dua, memperlihatkan sosok wanita yang rambut pendeknya tergerai dan wajahnya mirip dengan Naoto, yang membedakan hanya hidungnya yang pipih serta bulu matanya yang lentik.
“I-ibu???” Sasword terkejut bukan main melihat wajah asli Cyborg. Ia mundur beberapa langkah dan tertegun selama beberapa saat.
“Halo Naoto!” ucap Cyborg dengan suara yang tidak seperti mesin lagi.
“I-ini tidak mungkin!” kata Sasword terbata. “Kau seharusnya sudah meninggal, ibu!”
Cyborg tertawa, lalu berkata, “Kau sudah dibohongi oleh ayahmu, Naoto. Ayahmu telah merekayasa kematianku.”
“Apa??” Sasword tersentak. “Jika benar begitu, kenapa kau membunuh ayah? Kenapa???” Dari balik helmnya, air matanya meleleh.
“Kita akan bertemu lagi nanti,” balas Cyborg. “Setelah itu aku akan menceritakan semuanya padamu!” Kemudian sosoknya menghilang.
Naoto terbangun di kasur bersprei ungu berukuran besar dengan napas terengah-engah dan langsung duduk.
“Mi-mimpi??” ucap Naoto pelan. “Tapi mimpi macam apa ini??”
Naoto yang penasaran dengan mimpinya pergi ke tukang ramal untuk menanyakan tentang mimpinya. Apa arti mimpi tersebut? Apakah mimpi itu kenyataan?
Tukan ramal yang merupakan seorang wanita tua bertudung hitam mengusap-usap bola kristal putih di atas meja di depannya dengan kedua tangannya, setelah itu berkata, “Dari hasil penerawanganku, lewat bola kristal ini, mimpimu itu kemungkinan adalah kenyataan.”
Naoto tersentak. “A-apa???”
“Tenang saja, anak muda. Baru kemungkinan kok,” ucap si tukang ramal. “Meski begitu, kau tetap harus bersiap-siap, karena ramalanku hampir tak pernah meleset.”
Naoto menelan ludah. “B-baik!”
Sementara itu, Ariel dan Miu terlihat sedang berduaan di pinggir pantai Naizu. Mereka mengobrol sambil bercanda. Sembari menatap Miu yang tengah melihat ombak dan tertawa lepas setelah melawak di hadapan Ariel, pemuda itu bergumam, “Andai Mai masih hidup, pasti tertawa lepasnya sama seperti Miu.” Ariel menyesal atas keangkuhannya pada Mai dan ingin melihat Mai tertawa lepas dengan penuh kebahagiaan seperti Miu saat ini seandainya Mai masih hidup dan mau memaafkannya. Tapi sekarang, hal itu sudah terwakilkan. Ariel menganggap Miu adalah Mai dan sudah tersihir oleh kemiripannya.
“Hey!” seruan Miu memecahkan lamunan Ariel.
Tapi, Ariel malah menatap mata Miu dalam-dalam dan cukup lama. Miu yang ditatap seperti itu pun balas menatap mata Ariel. Mereka terdiam dalam kebisuan, sebelum akhirnya Ariel mendekatkan wajahnya ke wajah Miu. Mereka berdua terbawa perasaan hingga akhirnya Ariel mencium bibir Miu. Bibir mereka berdua merekat cukup lama.
Di saat seperti itu, tiba-tiba Asuka lewat tak jauh dari tempat Ariel dan Miu berciuman. Asuka kaget melihat Ariel berciuman dengan Miu yang sangat mirip dengan Mai. Tapi, keterkejutan Asuka dikalahkan oleh rasa cemburunya melihat pemandangan itu. Air mata Asuka langsung tumpah dan ia pun lari tak tentu arah.
Asuka berhenti di sebuah taman yang sedang sepi. Ia duduk di bangku taman itu dan menangis sejadi-jadinya. Ia masih bingung siapa perempuan itu? Kenapa bisa sangat mirip dengan Mai? Tapi, kesedihannya berhasil mengalahkan prasangkanya.
“Ariel … Kenapa?? Apa artinya ciumanmu waktu itu padaku? Dan kenapa kau juga melakukannya pada wanita lain? Kupikir waktu itu kau menciumku karena kau mencintaiku. Tapi, kenapa sekarang malah begini?? Kenapa??” Asuka meracau sambil terisak dengan air mata yang terus keluar.
“Sudah, tidak usah dipikirkan!” ucapan seorang pria dari belakang Asuka tiba-tiba mengagetkan gadis itu.
Dengan wajah masih dipenuhi air mata, Asuka menoleh. “Naoto?” ucapnya begitu melihat pria berambut ungu di berdiri belakangnya.
Naoto berjalan beberapa langkah ke depan dan kemudian duduk di sebelah kiri bangku panjang yang diduduki Asuka yang masih kosong. “Sudah… Tidak usah kau pikirkan laki-laki bernama Ariel itu,” ucapnya lembut.
Asuka tersentak. “Darimana kau tahu masalahku?”
“Aku sudah mendengar semuanya,” jawab Naoto. Ia lalu menghapus air mata Asuka dengan jempol kanannya. Setelah itu ia menyenderkan kepala Asuka di pundak kanannya.
Asuka diam saja ketika kepalanya disandarkan di pundak Naoto. Tak lama setelah itu, ia kembali menangis. Tapi kali ini Asuka merasa nyaman dan hangat, terlebih badan Naoto sangat wangi.
Naoto membelai lembut kepala Asuka dan berkata, “Tenang saja, sekarang ada aku yang akan selalu ada di sampingmu.”
Asuka yang masih menangis pun mengangguk pelan.
Tidak lama kemudian, Ariel sadar dari pingsannya. Pemandangan yang pertama kali dilihatnya adala Momotaros dan Ryotaro yang membuatnya terkejut.
“Akhirnya sadar juga,” ucap Ryotaro sambil tersenyum.
“Dimana aku? Dan siapa kalian?” tanya Ariel dingin.
“Aku Ryotaro,” jawab Ryotaro. “Dan ini Momotaros.” Tunjuknya pada Momotaros di sebelahnya. “Sekarang kau ada di dalam Denliner.”
“Denliner??” Dahi Ariel mengernyit. Ia lalu duduk dan kembali terkejut ketika melihat tiga Imagin lainnya. “Siapa mereka?”
“Mereka Imagin,” jawab Ryotaro. “Tenang saja, mereka tidak jahat kok.”
“Lalu, kenapa aku bisa ada di sini?” tanya Ariel dengan nada datar.
“Kami yang membawamu kesini setelah kau pingsan sehabis bertarung dengan para monster di mall tadi,” jawab Ryotaro. Ia lalu tersenyum simpul.
“Hey, anak muda, kau punya kekuatan yang berbahaya, tau!” kata Momotaros.
“Berbahaya??” Dahi Ariel berkerut bingung.
“Masa kau tidak tahu kalau kau Kamen Rider Deux?” ucap Momotaros sambil menunjuk Ariel.
Ariel tersentak. Ini kesekian kalinya ia dibilang Kamen Rider Deux.
“Betul apa yang dibilang Momotaros,” kata Ryotaro. “Kekuatanmu itu-“
“Apa maksud kalian?” sergah Ariel. “Banyak sekali yang bilang bahwa aku ini Kamen Rider Deux. Memangnya siapa itu Kamen Rider Deux?”
“Apa?? Kau tidak sadar kah??” tanya Momotaros.
“Bukan hanya tidak sadar, tapi juga tidak tahu!” jawab Ariel.
“Apa kau tidak tahu kalau monster-monster di mall tadi kau habisi dengan mudah dengan kekuatan Kamen Rider Deux milikmu?” tanya Ryotaro. “Kami sudah melihat semuanya.”
Ariel kembali tersentak. “A-apa? Setahuku, aku pingsan usai diserang dengan roket. Setelah itu aku tidak tahu lagi apa yang terjadi.”
“Hah???” Ryotaro dan para Imagin melongo.
Ryotaro mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk tangan kanannya. “Jangan-jangan kekuatan Kamen Rider Deux milikmu itu keluar ketika kau tidak sadar? Atau kekuatanmu itu yang mengendalikan dirimu tanpa kau sadari?”
Ariel menghela napas. “Entahlah.”
“Apapun itu, kau punya kekuatan yang sangat berbahaya, anak muda,” ucap Momotaros.
“Lalu, apa tujuan kalian membawaku kesini?” tanya Ariel datar.
“Kau sedang diincar oleh ‘Force’,” jawab Ryotaro.
“Force?” Dahi Ariel mengernyit.
“Baiklah anak muda, aku akan menceritakanmu semuanya,” kata Momotaros.
Momotaros pun menceritakannya. Dia dan teman-temannya sebetulnya berasal dari tahun 2030. Mereka kembali ke tahun 2021 untuk mencegah Keith yang sekarang menjadi kaisar Jepang menjadi kaisar lagi. Karena, di tahun 2030, Keith sudah sangat kuat, seisi bumi tunduk pada organisasi Force pimpinan Keith yang menghancurkan masyarakat dengan melegalkan narkoba dan tindakan-tindakan yang sebetulnya melanggar hukum. Momo cs yang menentang Force sudah berusaha melawan force, tapi tidak berhasil, karena Force terlalu kuat. Akhirnya, Momo cs berinisiatif ke masa dimana Force belum sekuat tahun 2030 yaitu tahun 2021 untuk membunuh pimpinan Force. Momo cs diberitahu oleh mantan tentara elit yang membelot pada Force kalau pimpinan mereka, Keith, menjadi sangat kuat karena di tahun 2021 ia mengambil alih tubuh seseorang bernama Ariel Matsuyama yang memiliki kekuatan Kamen Rider Deux. Momo pun harus mencegah hal itu terjadi dan mencari keberadaan Ariel untuk membantunya dengan kekuatan Kamen Rider Deux untuk melawan Keith karena kata mantan anak buah Keith, sebelum bergabung dengan Ariel pun Keith sudah sangat kuat, kecil kemungkinan Momo cs bisa menang. Momo cs pergi ke tahun 2021 juga karena penasaran dengan kekuatan Kamen Rider Deux yang baru ada di dalam tubuh Ariel pada tahun tersebut. Pada tahun 2020 ketika pertama kali Keith menjadi kaisar pun Momo cs yang melakukan pemberontakan tidak sanggup melawannya, terlebih tahun 2021 ketika sudah bersatu dengan Ariel yang pada saat itu momo cs tidak mengetahuinya. Itulah sekelumit cerita dari Momotaros. Namun, sekarang ini, meski Keith telah jadi kaisar, ia masih merahasiakan keberadaan organisasi Force. Karena kata mantan anak buah Force yang memberikan info pada Momo cs itu, Keith akan mempengaruhi rakyat dulu, baru setelah bersatu dengan Ariel dan menjadi tak terkalahkan ia berani terang-terangan memperkenalkan organisasi Force.
“Kaisar baru itu … Aku tidak sudi menjadi budaknya!” ucap Ariel sambil mengepalkan tangan kanannya.
“Kalau begitu, bergabunglah bersama kami! Kita hancurkan Force bersama-sama!” kata Ryotaro.
“Tapi …” ucapan Ariel menggantungkan.
“Kenapa?” tanya Ryotaro.
“Kekuatan Kamen Rider Deux saja tidak bisa kukendalikan. Bagaimana bisa aku menghancurkan Force?”
Ryotaro menepuk pundak Ariel. Ia lalu tersenyum dan berkata, “Meski tidak bisa dikendalikan, yang penting kau tetap bisa bertarung kan walau kau tidak menyadarinya?! Semoga saja nanti kekuatan itu muncul ketika melawan Keith dan anak buahnya.”
Ariel mengangguk pelan.
***
Di sebuah taman, Naoto terlihat sedang membeli es krim di penjual es krim keliling. Begitu es krim pesanannya sudah jadi, Naoto langsung membayarnya dan pergi. Ia membeli es krim rasa cokelat yang ditumpuk oleh es krim vanila dan strawberry.
“Hmm, lezat sekali,” ucap Naoto setelah menjilat es krimnya.
“Kau!” kata seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan Naoto dengan suara seperti suara mesin. Tubuh orang itu dibaluti baja berwarna perak dan dominan oranye dengan tiga bagian runcing di pundak serta satu bagian runcing di punggung. Pinggangnya dihiasi oleh jubah pinggang warna perak. Dari lekuk tubuhnya dipastikan kalau dia itu wanita.
Naoto yang sedang menjilati es krimnya langsung menatap ke depan dan terkejut. “Kau? Cyborg?!”
“Serahkan kekuatan Kamen Rider Sasword milikmu!” ujar wanita itu yang diketahui bernama Cyborg itu.
Spoiler for Cyborg:
“Darimana kau tahu aku punya kekuatan Kamen Rider Sasword?” tanya Naoto.
“Kau tidak perlu tahu!” balas Cyborg. “Serahkan kekuatanmu itu sekarang juga, sebelu aku menggunakan cara kasar!” ancamnya.
“Kau pembunuh ayahku! Aku tidak akan menyerahkan kekuatanku padamu! Dan kau akan kuhabisi hari ini juga!” gertak Naoto dengan tatapan tajam.
“Silahkan saja!” Cyborg mengangkat dagunya untuk sesaat.
Tangan kiri Naoto langsung mengambil pedang Sasword Yaiver dari balik hoodie ungunya.
“STAND BY!” Sasword Zecter muncul dari dalam tanah dan melompat ke tangan kanan Naoto.
“Henshin!” seru Naoto seraya menempelkan Sasword Zecter di permukaan landasan pada Sasword Yaiver.
“HENSHIN!” Sasword Zecter pun mengeluarkan suara.
Bulatan ungu muncul berulang kali pada Sasword Zecter. Bersamaan dengan itu, diagram hexagonal yang tak terhitung jumlahnya langsung berkerumun di tubuh Naoto. Diagram tersebut lalu berubah menjadi pakaian ketat hitam berlapis ‘armor’ berwarna cokelat dan ungu yang terlihat berat menutupi tubuh Naoto. Bagian bahunya nampak runcing. Selang berwarna oranye tidak ketinggalan menghiasi beberapa bagian armor tersebut. Lensa mata hijau helm yang melapisi kepala Naoto berkedip. Kini, ia telah berubah menjadi Kamen Rider Sasword.
“Raaaaaa!!!” Sasword berteriak dan berlari ke hadapan Cyborg.
Cyborg pun memasang kuda-kuda ‘siaga’. Begitu pedang Sasword terayun ke arah pundaknya, Cyborg mengelak ke samping. Dari tangan kanan wanita berbaju besi itu tiba-tiba muncul pedang bergagang perak dengan cabang gagang membentuk huruf ‘C’ berwarna oranye. Dengan pedang tersebut ia melakukan serangan balik dan berhasil menebas dada Sasword hingga terlempar beberapa depa dan terjatuh.
Sasword mendecih. Ia kembali bangun lalu maju menyerang Cyborg dengan pedangnya.
TRINKK!!
Cyborg menepis serangan yang terarah ke kepalanya dengan mata pedang miliknya.
Naoto pun kembali mengayunkan pedangnya yang berhasil ditepis itu. Cyborg yang melihatnya juga mengayunkan pedangnya, hingga terjadilah adu jurus dengan sengit. Dentingan pedang terdengar nyaring berulang kali. Jurus-jurus yang dikeluarkan seolah tak mengijinkan lawannya untuk bernapas. Sampai pada akhirnya, Cyborg yang gagal menangkis ayunan pedang yang sangat cepat serta bertenaga Sasword ditebas bagian kepalanya hingga helm Cyborg terbelah dua, memperlihatkan sosok wanita yang rambut pendeknya tergerai dan wajahnya mirip dengan Naoto, yang membedakan hanya hidungnya yang pipih serta bulu matanya yang lentik.
“I-ibu???” Sasword terkejut bukan main melihat wajah asli Cyborg. Ia mundur beberapa langkah dan tertegun selama beberapa saat.
“Halo Naoto!” ucap Cyborg dengan suara yang tidak seperti mesin lagi.
“I-ini tidak mungkin!” kata Sasword terbata. “Kau seharusnya sudah meninggal, ibu!”
Cyborg tertawa, lalu berkata, “Kau sudah dibohongi oleh ayahmu, Naoto. Ayahmu telah merekayasa kematianku.”
“Apa??” Sasword tersentak. “Jika benar begitu, kenapa kau membunuh ayah? Kenapa???” Dari balik helmnya, air matanya meleleh.
“Kita akan bertemu lagi nanti,” balas Cyborg. “Setelah itu aku akan menceritakan semuanya padamu!” Kemudian sosoknya menghilang.
Naoto terbangun di kasur bersprei ungu berukuran besar dengan napas terengah-engah dan langsung duduk.
“Mi-mimpi??” ucap Naoto pelan. “Tapi mimpi macam apa ini??”
Naoto yang penasaran dengan mimpinya pergi ke tukang ramal untuk menanyakan tentang mimpinya. Apa arti mimpi tersebut? Apakah mimpi itu kenyataan?
Tukan ramal yang merupakan seorang wanita tua bertudung hitam mengusap-usap bola kristal putih di atas meja di depannya dengan kedua tangannya, setelah itu berkata, “Dari hasil penerawanganku, lewat bola kristal ini, mimpimu itu kemungkinan adalah kenyataan.”
Naoto tersentak. “A-apa???”
“Tenang saja, anak muda. Baru kemungkinan kok,” ucap si tukang ramal. “Meski begitu, kau tetap harus bersiap-siap, karena ramalanku hampir tak pernah meleset.”
Naoto menelan ludah. “B-baik!”
Sementara itu, Ariel dan Miu terlihat sedang berduaan di pinggir pantai Naizu. Mereka mengobrol sambil bercanda. Sembari menatap Miu yang tengah melihat ombak dan tertawa lepas setelah melawak di hadapan Ariel, pemuda itu bergumam, “Andai Mai masih hidup, pasti tertawa lepasnya sama seperti Miu.” Ariel menyesal atas keangkuhannya pada Mai dan ingin melihat Mai tertawa lepas dengan penuh kebahagiaan seperti Miu saat ini seandainya Mai masih hidup dan mau memaafkannya. Tapi sekarang, hal itu sudah terwakilkan. Ariel menganggap Miu adalah Mai dan sudah tersihir oleh kemiripannya.
“Hey!” seruan Miu memecahkan lamunan Ariel.
Tapi, Ariel malah menatap mata Miu dalam-dalam dan cukup lama. Miu yang ditatap seperti itu pun balas menatap mata Ariel. Mereka terdiam dalam kebisuan, sebelum akhirnya Ariel mendekatkan wajahnya ke wajah Miu. Mereka berdua terbawa perasaan hingga akhirnya Ariel mencium bibir Miu. Bibir mereka berdua merekat cukup lama.
Di saat seperti itu, tiba-tiba Asuka lewat tak jauh dari tempat Ariel dan Miu berciuman. Asuka kaget melihat Ariel berciuman dengan Miu yang sangat mirip dengan Mai. Tapi, keterkejutan Asuka dikalahkan oleh rasa cemburunya melihat pemandangan itu. Air mata Asuka langsung tumpah dan ia pun lari tak tentu arah.
Asuka berhenti di sebuah taman yang sedang sepi. Ia duduk di bangku taman itu dan menangis sejadi-jadinya. Ia masih bingung siapa perempuan itu? Kenapa bisa sangat mirip dengan Mai? Tapi, kesedihannya berhasil mengalahkan prasangkanya.
“Ariel … Kenapa?? Apa artinya ciumanmu waktu itu padaku? Dan kenapa kau juga melakukannya pada wanita lain? Kupikir waktu itu kau menciumku karena kau mencintaiku. Tapi, kenapa sekarang malah begini?? Kenapa??” Asuka meracau sambil terisak dengan air mata yang terus keluar.
“Sudah, tidak usah dipikirkan!” ucapan seorang pria dari belakang Asuka tiba-tiba mengagetkan gadis itu.
Dengan wajah masih dipenuhi air mata, Asuka menoleh. “Naoto?” ucapnya begitu melihat pria berambut ungu di berdiri belakangnya.
Naoto berjalan beberapa langkah ke depan dan kemudian duduk di sebelah kiri bangku panjang yang diduduki Asuka yang masih kosong. “Sudah… Tidak usah kau pikirkan laki-laki bernama Ariel itu,” ucapnya lembut.
Asuka tersentak. “Darimana kau tahu masalahku?”
“Aku sudah mendengar semuanya,” jawab Naoto. Ia lalu menghapus air mata Asuka dengan jempol kanannya. Setelah itu ia menyenderkan kepala Asuka di pundak kanannya.
Asuka diam saja ketika kepalanya disandarkan di pundak Naoto. Tak lama setelah itu, ia kembali menangis. Tapi kali ini Asuka merasa nyaman dan hangat, terlebih badan Naoto sangat wangi.
Naoto membelai lembut kepala Asuka dan berkata, “Tenang saja, sekarang ada aku yang akan selalu ada di sampingmu.”
Asuka yang masih menangis pun mengangguk pelan.
End Of Part
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 06-08-2022 01:36
0
Kutip
Balas