TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/04/tak-berjudul6_20200304225028-1.png)
Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter (仮面ライダーカブトスピードハンター)
Genre:Action | Drama | Adventure
Spoiler for Episode List:
Episode 1: Awal Mula
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 2: Topeng
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Episode 3: Masa Lalu Yang Pahit Dan Orang Baru
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03]]
[[Act 04 (End)]]
Episode 4: Menengok Ke Belakang Dan Kembali Bertemu
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Episode 5: Cintaku
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 6: Terungkapnya Sebuah Kebenaran
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Episode 7: Musuh Bumi
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Final Episode
[[Act 01]] [[Act 02(End)]]
Spoiler for Special Story:
![[FanFic] Kamen Rider Kabuto: Speed Hunter](https://dl.kaskus.id/arielmatsuyama.files.wordpress.com/2020/03/tak-berjudul13_20201027014020.png)
Kamen Rider X Kamen Rider - Kabuto & Den-O: Legend Of Deux
Part 1
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 2
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 3
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 4
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 5
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Part 6
[[Act 01]] [[Act 02]]
[[Act 03 (End)]]
Part 7
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Final PartNEW!!
[[Act 01]] [[Act 02 (End)]]
Spoiler for Realms:
Bonus for Reviewer:
Event ditutup karena kurangnya peserta.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 30-09-2024 01:47
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
19.3K
Kutip
92
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#25
Spoiler for Episode 5 Act 2 (End):
Dari kepulan asap, terlihatlah Kabuto dalam bentuk Rider Form tengah berdiri sambil mengangkat jari telunjuknya ke arah langit. “Nenek pernah berkata, janganlah menyerah begitu saja dalam bertindak agar kita segera bisa melihat hasil baiknya!” ucapnya.
“Ariel?” ucap Asuka yang melihat Kabuto.
Tiba-tiba, satu Worm yang tadi masih tersisa berganti kulit menjadi sosok monster bertubuh abu-abu dengan titik-titik hitam serta duri-duri dan bulatan kuning di beberapa bagian tubuhnya. Jari-jari tangannya runcing dilengkapi dua lengkungan seperti kaki ‘kepiting’ di pergelangan tangan kanannya dan sesuatu berbentuk panjang dengan ujung seperti pedang di pergelangan tangan kirinya. Sepasang tanduk yang meruncing ke depan terlihat menghiasi kepalanya, giginya terlihat runcing dan kokoh, sementara kakinya berujung runcing. Namanya saat ini adalah ‘Genomyas Worm’. Worm tersebut merendahkan tubuhnya dan langsung menghilang dari pandangan.
![kaskus-image]()
“Asuka, Worm di hadapanmu, kuserahkan padamu!” ucap Kabuto yang kemudian menampar kotak di sisi kanan sabuknya.
“CLOCK UP!!” Kabuto Zecter pun langsung mengeluarkan suara dan tubuh Kabuto langsung lenyap dari pandangan.
“H-hey!” panggil Asuka, tapi terlambat.
Brachypelma Worm berubah lagi menjadi Hizawa. “Ayo Asuka… Apa lagi yang kau tunggu? Ikutlah denganku…,” ucapnya sembari terus berjalan ke arah Asuka.
Akan tetapi, begitu jarak Hizawa hampir dekat, Asuka menembakinya hingga Hizawa sulit bergerak dan berubah lagi menjadi Worm.
“Aku … Akan menerima kenyataan ini! Aku akan terus melangkah ke depan dan melakukan yang terbaik!” teriak Asuka sambil terus menembaki Brachypelma Worm.
Tiba-tiba, hal tak terduga terjadi. Sebuah robot ‘kumbang capit’ berwarna biru seukuran ponsel keluar dari langit. Benda itu memiliki enam kaki berbentuk kotak warna kuning, tiga di kanan dan tiga di kiri. Pada bagian punggung benda tersebut terdapat motif berbentuk oval warna hitam dengan bagian tepi berwarna putih. Sebuah tombol berbentuk lonjong menghiasi bagian ujung belakangnya. Di sisi bagian atas depannya ada pola garis berwarna kuning. Warna kuning juga terlihat menghiasi bagian tepi dalam ‘capitannya’. Di samping kanan dan kiri belakang capit benda itu menempel kotak persegi panjang kecil berwarna oranye. Sementara di belakang bawahnya ada lempengan baja berwarna kuning. Robot kumbang capit tersebut terbang dengan sejenis knalpot 'booster' di bagian belakangnya mengelilingi Asuka yang membuat Asuka bingung. Lalu benda tersebut menempel di telapak tangan kanan gadis itu secara tiba-tiba.
“Gatack Zecter? Akhirnya kau mengakuiku!” ucap Asuka sambil mengangkat dan memandangi tangannya yang dihinggapi benda tersebut. Setelah itu ia mengambil sabuk perak yang sering ia gunakan untuk henshin dari balik sweaternya dan memasangkan sabuk itu di pinggangnya.
![kaskus-image]()
Brachypelma Worm terkejut dan mundur beberapa langkah.
“Henshin!!” seru Asuka yang kemudian menempelkan Gatack Zecter di ‘landasan’ bagian depan sabuknya.
“HENSHIN!!” Gatack Zecter pun mengeluarkan suara dan lampu-lampu kecil yang ada di punggungnya berkedap-kedip. Suaranya agak berbeda dari suara Zecter milik Kabuto.
Di waktu yang hampir bersamaan, cahaya-cahaya berbentuk lingkaran warna biru muncul berkali-kali dari Gatack Zecter di sekitar tubuh Asuka. Dan saat itu juga tubuh Asuka langsung dilapisi pakaian ketat berwarna hitam bergaris-garis dan lempengan baja berat berwarna dominan biru dan perak pada bagian dada, punggung, bahu, kepala, dan tangannya. Dari bagian pergelangan tangan sampai hampir menuju bahu bentuknya seperti gelang berbaris dari bawah ke atas dengan pelindung siku berbentuk bundar warna biru. Di samping kedua bahunya terdapat sepasang ‘cannon’ berwarna hitam yang masing-masing memiliki dua moncong berwarna putih. Kedua tangannya dilapisi sarung tangan hitam dengan bagian punggung tangan yang ditutupi oleh baja biru nan tebal yang bagian tepinya berwarna perak, dan di kedua telapak tangannya ada potongan busa warna biru dengan motif persegi panjang kecil-kecil. Lalu di dekat lehernya ada lempengan baja yang hampir menyerupai ‘segitiga’ dengan masing-masing ujung yang mengarah ke kanan dan ke kiri, dan di ujung lempengan baja itu ada lempengan panjang bergerigi dengan posisi ‘tidur’ dan geriginya yang atasnya berwarna kuning masing-masing mengarah ke atas. Di atas kepalanya terdapat tanduk berwarna perak yang dipadu warna hitam, serta dua bulatan merah kecil di bagian tengah bawahnya yang berbaris vertikal dan yang bagian atas sedikit lebih besar. Kerah besar terlihat jelas di bagian lehernya. Garis-garis perak terlihat di bagian mulutnya dengan tepi berwarna hitam dan masing-masing bagian tengah garis-garis di mulutnya itu melancip ke bawah. Lalu disamping kiri dan kanan helmnya ada potongan baja perak berbentuk kotak. Dan di sisi kiri dan kanan bagian matanya ada garis-garis berujung runcing warna biru, tiga di kanan dan tiga di kiri. Sementara bagian kakinya yakni di tepi kedua paha, tepi kedua betis, lutut bagian depan, atas pergelangan kaki sampai sepatunya dihiasi baja berwarna perak, namun tidak terlihat berat seperti lempengan baja bagian atas tubuhnya. Lensa mata merah besar yang ada di helm baja yang melapisi kepala Asuka berkedip. Dua bulatan merah kecil yang ada di tanduknya mengeluarkan cahaya yang juga berkedip Jika diperhatikan lebih teliti, di dalam lensa mata merah besar itu dipenuhi dengan pola persegi panjang berukuran kecil. Kini, wujud Asuka telah berubah menjadi Kamen Rider Gatack (dalam tahap Masked Form).
![kaskus-image]()
Gatack langsung menembak Brachypelma Worm dengan cannon di kedua bahunya sampai beberapa kali, membuat Brachypelma Worm terseret mundur beberapa kali ke belakang.
“Hrrraaahh!!!” teriak Gatack sembari berlari menuju Brachypelma Worm.
Sementara itu, Kabuto yg tengah bertarung dengan Genomyas Worm menggunakan Clock Up berpindah-pindah dengan sangat cepat di atas mobil, dari satu mobil ke mobil lainnya, hingga terlihat bayangannya saja, sampai akhirnya mereka bertarung di dekat rel kereta api. Kereta api yang tengah berjalan di rel terlihat berhenti akibat efek Clock Up mereka.
Kabuto terus menghindari serangan Genomyas Worm yang terarah pada kepala, perut, dan dadanya. Setelah itu, Kabuto melakukan serangan balasan dengan meninju kepala Genomyas Worm hingga jatuh lalu menekan tombol sebelah kiri Zecter-nya.
“ONE!” Zecter itu mengeluarkan suara.
Genomyas Worm kembali bangun dan segera melakukan sabetan dengan bagian runcing di tangan kirinya ke arah kepala Kabuto. Namun, Kabuto merunduk untuk menghindar sambil tangan kanannya meninju perut Genomyas Worm sampai mundur beberapa tindak dan menekan tombol di kaki bagian tengah Zecter-nya.
“TWO!” Zecter pun bersuara.
Genomyas Worm maju dan melayangkan tendangan ke arah dada Kabuto. Tapi, Kabuto mengadu tendangan itu dan membalas menendang dada Genomyas Worm hingga mundur ke belakang dan jatuh, kemudian menekan tombol sebelah kiri Kabuto Zecter.
“THREE!” Kabuto Zecter kembali bersuara. Saat itu, Kabuto mendorong badan Kabuto Zecter ke arah kanan badannya dengan tangan kirinya, dan secara hampir bersamaan membalik tanduk benda itu dengan tangan kanannya ke arah kiri badannya.
“Rider … Kick,” ucap Kabuto seraya menarik tanduk Kabuto Zecter yang teracung ke arah kiri ke arah sebaliknya persis ketika Genomyas Worm sudah bangkit kembali.
Aliran listrik biru muncul pada tubuh Kabuto Zecter, mengalir ke atas, lalu ke bawah, dan berkumpul di kaki kanan Kabuto.
Begitu Genomyas Worm berlari dan sudah dekat dengan Kabuto, rider itu langsung menendang kepala Genomyas Worm secara menyamping sambil berputar ke belakang. Akibatnya, tubuh Genomyas Worm berputar ke belakang dengan diselimuti listrik. Ketika jatuh ke tanah, tubuh Genomyas Worm pun meledak dan menimbulkan api dan asap keabu-abuan.
“CLOCK OVER!!” Sabuk Kabuto bergaung, tanda efek Clock Up telah habis.
Dari balik kepulan asap, Kabuto berdiri sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah langit. Kereta yang tadi terlihat berhenti pun kembali berjalan.
Kembali ke Gatack yang tengah bertarung dengan Brachypelma Worm. Setelah agak lama beradu pukulan dan tendangan, Gatack mundur beberapa depa ke belakang kemudian merenggangkan kedua capit Gatack Zecter dengan jari tangan kirinya.
Seketika itu juga, Gatack Zecter berikut sabuknya dialiri listrik berwarna kuning yang menyebar ke seluruh tubuh Gatack persis ketika bagian-bagian lempengan baja berat yang melapisi tubuhnya melonggar satu persatu. Mulai dari bagian dada dan kerah, punggung, bahu, samping leher, kepala, tanduk, kedua tangannya (terutama yang seperti gelang berbaris), dan sepasang cannonnya semuanya melonggar, kecuali lempengan-lempengan baja bagian kakinya.
“Cast Off!!” seru Gatack sembari jari tangan kanannya menarik kedua capit Gatack Zecter yang menempel di landasan di depan sabuknya ke arah kanan tubuhnya.
“CAST OFF!!” Gatack Zecter bergema dan lampu-lampunya berkedap-kedip. Listrik warna kuning pun mengalir pada badan benda itu dan menjalar sedikit ke tangan Gatack.
Listrik tersebut lalu mengalir ke bagian-bagian baja yang memberatkan tubuh Gatack. Bersamaan dengan itu, sinar transparan menjalari setiap bagian armornya. Kemudian baja-baja tersebut langsung tercerai-berai ke segala arah, diikuti dengan sinar-sinar putih yang berkedip di setiap bagian tubuhnya. Bagian-bagian baja itu yakni kepala, dada sekaligus kerah, punggung, bahu, tangan, samping leher, tanduk, samping mulut yang berwarna hitam, dan kedua cannonnya semuanya tercerai berai, kecuali bagian-bagian kedua kaki, mulutnya (yang kini seluruhnya berwarna perak), suit hitam yang melapisi tubuhnya, sepasang sarung tangan, potongan busa biru di kedua telapak tangannya, dan lensa mata merah besarnya.
Setelah semua lempengan baja berat terlepas dari tempatnya, masih ada lagi lempengan baja yang melapisi tubuh Gatack di bagian kepala, dada, punggung, pundak, dan tangannya, namun lempengan baja itu terlihat lebih ringan dari sebelumnya dan bagian dadanya terlihat agak menyerupai ‘punggung’ kumbang capit. Lempengan-lempengan baja tersebut didominasi warna biru, sedikit putih, serta kuning pada bagian dadanya, kecuali bagian-bagian lempengan baja yang menempel di kedua tangannya yang berwarna sama dengan lempengan-lempengan baja di kedua kakinya yaitu perak. Baja di punggung tangannya yang berwarna hitam dihiasi dengan warna perak pada bagian tepinya. Di dekat dahinya ada bulatan hitam dengan bulatan kecil di tengahnya. Dan di bagian bawah lempengan baja kedua bahunya yang berwarna putih, ada pola persegi panjang warna hitam berdiri tegak di tengahnya. Kerahnya kini terlihat lebih kecil. Kedua cannonnya sekarang berganti menjadi dua pedang melengkung bergerigi tajam. Lempengan baja bergerigi yang tadinya berada di samping lempengan baja dekat lehernya (yang sudah tercerai-berai) naik ke atas, masing-masing menempel di samping kanan dan kiri helmnya, membentuk sepasang tanduk kumbang capit.
“CHANGE STAG BEETLE!” Gatack Zecter mengeluarkan suara. Bersamaan dengan itu, lensa mata merah besar Gatack berikut lampu hijau di bulatan atas dahinya berkedip. Sekarang, Gatack masuk dalam tahap ‘Rider Form’.
![kaskus-image]()
Brachypelma Worm memasang kuda-kuda bawah, hingga akhirnya lenyap dari pandangan.
“Clock Up!” seru Gatack sembari menampar kotak di sisi kanan sabuknya dengan tangan kanan.
“CLOCK UP!!” Sabuk Gatack bergaung.
Kini, Gatack dapat melihat tubuh Brachypelma Worm. Makhluk itu tengah berlari ke arahnya. Semua itu karena kecepatan mereka kini sama, yakni mendekati kecepatan cahaya.
Gatack langsung mencabut sepasang pedang bernama ‘Gatack Calibur’ yang menempel di kedua bahunya. Dengan pedang itu, ia menebasi Brachypelma Worm yang sudah dekat dengannya tanpa ampun yang dilanjutkan dengan menendang dada Worm itu yang membuat sang Worm terlempar beberapa langkah. Setelah itu, Gatack kembali menggantungkan pedangnya pada slot yang ada di kedua bahunya kemudian menekan tombol pada punggung Zecter-nya sebanyak tiga kali.
“ONE.. TWO.. THREE…” Gatack Zecter mengeluarkan suara.
Gatack lalu membalik posisi capit Zecter-nya hingga teracung ke arah kiri badannya. “Rider Kick!” serunya sambil kemudian menarik kembali capit Zecter-nya ke arah kanan badannya.
“RIDER KICK!!” Gatack Zecter mengeluarkan suara.
Aliran listrik berwarna kuning muncul pada Gatack Zecter. Listrik tersebut mengalir ke atas tubuh Gatack. Ketika sampai ke tanduk Gatack, lensa mata merah berikut bulatan di dahi rider itu mengedipkan cahaya. Lalu, aliran listrik tersebut mengalir serta berkumpul di kaki kanan Gatack.
Gatack segera berlari beberapa langkah menuju Brachypelma Worm yang sudah bangkit. Kemudian dengan cepat ia melompat seraya menendang kepala Brachypelma Worm dengan ujung kaki kanannya secara menyamping hingga Worm tersebut jatuh ke tanah, sementara tubuh Gatack berputar ke belakang dan mendarat dengan mulus dalam posisi berlutut.
“CLOCK OVER!!” Sabuk Gatack mengeluarkan suara. Efek Clock Up telah habis.
Brachypelma Worm berusaha bangkit sambil berkata, “I love you, Asuka….” Lalu kembali jatuh dan meledak, menimbulkan api dan asap hijau.
Gatack menegakkan lalu membalikkan tubuhnya dan melihat ke arah asap. Gatack Zecter terbang dari sabuknya menuju langit. Wujud Gatack rontok dari tubuh Asuka, mengembalikannya ke wujud manusia.
Hujan pun turun. Asuka tersimpuh di tanah lalu menangis tersedu-sedu. Sejujurnya, ia menyesal dengan keputusan yang diambilnya meski itu tepat karena manusia dan Worm tidak bisa bersatu. Ia terus menangis dan menangis, mengingat kenangan-kenangan manisnya bersama Hizawa. Sampai akhirnya, seseorang memegang bahunya.
Asuka menoleh ke arah orang itu yang ternyata adalah Ariel. Asuka berdiri, lalu memeluk Ariel dan menangis sesunggukan di pelukan pemuda itu di tengah hujan yang mewakili perasaannya saat ini.
“Ariel?” ucap Asuka yang melihat Kabuto.
Tiba-tiba, satu Worm yang tadi masih tersisa berganti kulit menjadi sosok monster bertubuh abu-abu dengan titik-titik hitam serta duri-duri dan bulatan kuning di beberapa bagian tubuhnya. Jari-jari tangannya runcing dilengkapi dua lengkungan seperti kaki ‘kepiting’ di pergelangan tangan kanannya dan sesuatu berbentuk panjang dengan ujung seperti pedang di pergelangan tangan kirinya. Sepasang tanduk yang meruncing ke depan terlihat menghiasi kepalanya, giginya terlihat runcing dan kokoh, sementara kakinya berujung runcing. Namanya saat ini adalah ‘Genomyas Worm’. Worm tersebut merendahkan tubuhnya dan langsung menghilang dari pandangan.
Spoiler for Genomyas Worm:

“Asuka, Worm di hadapanmu, kuserahkan padamu!” ucap Kabuto yang kemudian menampar kotak di sisi kanan sabuknya.
“CLOCK UP!!” Kabuto Zecter pun langsung mengeluarkan suara dan tubuh Kabuto langsung lenyap dari pandangan.
“H-hey!” panggil Asuka, tapi terlambat.
Brachypelma Worm berubah lagi menjadi Hizawa. “Ayo Asuka… Apa lagi yang kau tunggu? Ikutlah denganku…,” ucapnya sembari terus berjalan ke arah Asuka.
Akan tetapi, begitu jarak Hizawa hampir dekat, Asuka menembakinya hingga Hizawa sulit bergerak dan berubah lagi menjadi Worm.
“Aku … Akan menerima kenyataan ini! Aku akan terus melangkah ke depan dan melakukan yang terbaik!” teriak Asuka sambil terus menembaki Brachypelma Worm.
Tiba-tiba, hal tak terduga terjadi. Sebuah robot ‘kumbang capit’ berwarna biru seukuran ponsel keluar dari langit. Benda itu memiliki enam kaki berbentuk kotak warna kuning, tiga di kanan dan tiga di kiri. Pada bagian punggung benda tersebut terdapat motif berbentuk oval warna hitam dengan bagian tepi berwarna putih. Sebuah tombol berbentuk lonjong menghiasi bagian ujung belakangnya. Di sisi bagian atas depannya ada pola garis berwarna kuning. Warna kuning juga terlihat menghiasi bagian tepi dalam ‘capitannya’. Di samping kanan dan kiri belakang capit benda itu menempel kotak persegi panjang kecil berwarna oranye. Sementara di belakang bawahnya ada lempengan baja berwarna kuning. Robot kumbang capit tersebut terbang dengan sejenis knalpot 'booster' di bagian belakangnya mengelilingi Asuka yang membuat Asuka bingung. Lalu benda tersebut menempel di telapak tangan kanan gadis itu secara tiba-tiba.
“Gatack Zecter? Akhirnya kau mengakuiku!” ucap Asuka sambil mengangkat dan memandangi tangannya yang dihinggapi benda tersebut. Setelah itu ia mengambil sabuk perak yang sering ia gunakan untuk henshin dari balik sweaternya dan memasangkan sabuk itu di pinggangnya.
Spoiler for Gatack Zecter:

Brachypelma Worm terkejut dan mundur beberapa langkah.
“Henshin!!” seru Asuka yang kemudian menempelkan Gatack Zecter di ‘landasan’ bagian depan sabuknya.
“HENSHIN!!” Gatack Zecter pun mengeluarkan suara dan lampu-lampu kecil yang ada di punggungnya berkedap-kedip. Suaranya agak berbeda dari suara Zecter milik Kabuto.
Di waktu yang hampir bersamaan, cahaya-cahaya berbentuk lingkaran warna biru muncul berkali-kali dari Gatack Zecter di sekitar tubuh Asuka. Dan saat itu juga tubuh Asuka langsung dilapisi pakaian ketat berwarna hitam bergaris-garis dan lempengan baja berat berwarna dominan biru dan perak pada bagian dada, punggung, bahu, kepala, dan tangannya. Dari bagian pergelangan tangan sampai hampir menuju bahu bentuknya seperti gelang berbaris dari bawah ke atas dengan pelindung siku berbentuk bundar warna biru. Di samping kedua bahunya terdapat sepasang ‘cannon’ berwarna hitam yang masing-masing memiliki dua moncong berwarna putih. Kedua tangannya dilapisi sarung tangan hitam dengan bagian punggung tangan yang ditutupi oleh baja biru nan tebal yang bagian tepinya berwarna perak, dan di kedua telapak tangannya ada potongan busa warna biru dengan motif persegi panjang kecil-kecil. Lalu di dekat lehernya ada lempengan baja yang hampir menyerupai ‘segitiga’ dengan masing-masing ujung yang mengarah ke kanan dan ke kiri, dan di ujung lempengan baja itu ada lempengan panjang bergerigi dengan posisi ‘tidur’ dan geriginya yang atasnya berwarna kuning masing-masing mengarah ke atas. Di atas kepalanya terdapat tanduk berwarna perak yang dipadu warna hitam, serta dua bulatan merah kecil di bagian tengah bawahnya yang berbaris vertikal dan yang bagian atas sedikit lebih besar. Kerah besar terlihat jelas di bagian lehernya. Garis-garis perak terlihat di bagian mulutnya dengan tepi berwarna hitam dan masing-masing bagian tengah garis-garis di mulutnya itu melancip ke bawah. Lalu disamping kiri dan kanan helmnya ada potongan baja perak berbentuk kotak. Dan di sisi kiri dan kanan bagian matanya ada garis-garis berujung runcing warna biru, tiga di kanan dan tiga di kiri. Sementara bagian kakinya yakni di tepi kedua paha, tepi kedua betis, lutut bagian depan, atas pergelangan kaki sampai sepatunya dihiasi baja berwarna perak, namun tidak terlihat berat seperti lempengan baja bagian atas tubuhnya. Lensa mata merah besar yang ada di helm baja yang melapisi kepala Asuka berkedip. Dua bulatan merah kecil yang ada di tanduknya mengeluarkan cahaya yang juga berkedip Jika diperhatikan lebih teliti, di dalam lensa mata merah besar itu dipenuhi dengan pola persegi panjang berukuran kecil. Kini, wujud Asuka telah berubah menjadi Kamen Rider Gatack (dalam tahap Masked Form).
Spoiler for Kamen Rider Gatack (Masked Form):

Gatack langsung menembak Brachypelma Worm dengan cannon di kedua bahunya sampai beberapa kali, membuat Brachypelma Worm terseret mundur beberapa kali ke belakang.
“Hrrraaahh!!!” teriak Gatack sembari berlari menuju Brachypelma Worm.
Sementara itu, Kabuto yg tengah bertarung dengan Genomyas Worm menggunakan Clock Up berpindah-pindah dengan sangat cepat di atas mobil, dari satu mobil ke mobil lainnya, hingga terlihat bayangannya saja, sampai akhirnya mereka bertarung di dekat rel kereta api. Kereta api yang tengah berjalan di rel terlihat berhenti akibat efek Clock Up mereka.
Kabuto terus menghindari serangan Genomyas Worm yang terarah pada kepala, perut, dan dadanya. Setelah itu, Kabuto melakukan serangan balasan dengan meninju kepala Genomyas Worm hingga jatuh lalu menekan tombol sebelah kiri Zecter-nya.
“ONE!” Zecter itu mengeluarkan suara.
Genomyas Worm kembali bangun dan segera melakukan sabetan dengan bagian runcing di tangan kirinya ke arah kepala Kabuto. Namun, Kabuto merunduk untuk menghindar sambil tangan kanannya meninju perut Genomyas Worm sampai mundur beberapa tindak dan menekan tombol di kaki bagian tengah Zecter-nya.
“TWO!” Zecter pun bersuara.
Genomyas Worm maju dan melayangkan tendangan ke arah dada Kabuto. Tapi, Kabuto mengadu tendangan itu dan membalas menendang dada Genomyas Worm hingga mundur ke belakang dan jatuh, kemudian menekan tombol sebelah kiri Kabuto Zecter.
“THREE!” Kabuto Zecter kembali bersuara. Saat itu, Kabuto mendorong badan Kabuto Zecter ke arah kanan badannya dengan tangan kirinya, dan secara hampir bersamaan membalik tanduk benda itu dengan tangan kanannya ke arah kiri badannya.
“Rider … Kick,” ucap Kabuto seraya menarik tanduk Kabuto Zecter yang teracung ke arah kiri ke arah sebaliknya persis ketika Genomyas Worm sudah bangkit kembali.
Aliran listrik biru muncul pada tubuh Kabuto Zecter, mengalir ke atas, lalu ke bawah, dan berkumpul di kaki kanan Kabuto.
Begitu Genomyas Worm berlari dan sudah dekat dengan Kabuto, rider itu langsung menendang kepala Genomyas Worm secara menyamping sambil berputar ke belakang. Akibatnya, tubuh Genomyas Worm berputar ke belakang dengan diselimuti listrik. Ketika jatuh ke tanah, tubuh Genomyas Worm pun meledak dan menimbulkan api dan asap keabu-abuan.
“CLOCK OVER!!” Sabuk Kabuto bergaung, tanda efek Clock Up telah habis.
Dari balik kepulan asap, Kabuto berdiri sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah langit. Kereta yang tadi terlihat berhenti pun kembali berjalan.
Kembali ke Gatack yang tengah bertarung dengan Brachypelma Worm. Setelah agak lama beradu pukulan dan tendangan, Gatack mundur beberapa depa ke belakang kemudian merenggangkan kedua capit Gatack Zecter dengan jari tangan kirinya.
Seketika itu juga, Gatack Zecter berikut sabuknya dialiri listrik berwarna kuning yang menyebar ke seluruh tubuh Gatack persis ketika bagian-bagian lempengan baja berat yang melapisi tubuhnya melonggar satu persatu. Mulai dari bagian dada dan kerah, punggung, bahu, samping leher, kepala, tanduk, kedua tangannya (terutama yang seperti gelang berbaris), dan sepasang cannonnya semuanya melonggar, kecuali lempengan-lempengan baja bagian kakinya.
“Cast Off!!” seru Gatack sembari jari tangan kanannya menarik kedua capit Gatack Zecter yang menempel di landasan di depan sabuknya ke arah kanan tubuhnya.
“CAST OFF!!” Gatack Zecter bergema dan lampu-lampunya berkedap-kedip. Listrik warna kuning pun mengalir pada badan benda itu dan menjalar sedikit ke tangan Gatack.
Listrik tersebut lalu mengalir ke bagian-bagian baja yang memberatkan tubuh Gatack. Bersamaan dengan itu, sinar transparan menjalari setiap bagian armornya. Kemudian baja-baja tersebut langsung tercerai-berai ke segala arah, diikuti dengan sinar-sinar putih yang berkedip di setiap bagian tubuhnya. Bagian-bagian baja itu yakni kepala, dada sekaligus kerah, punggung, bahu, tangan, samping leher, tanduk, samping mulut yang berwarna hitam, dan kedua cannonnya semuanya tercerai berai, kecuali bagian-bagian kedua kaki, mulutnya (yang kini seluruhnya berwarna perak), suit hitam yang melapisi tubuhnya, sepasang sarung tangan, potongan busa biru di kedua telapak tangannya, dan lensa mata merah besarnya.
Setelah semua lempengan baja berat terlepas dari tempatnya, masih ada lagi lempengan baja yang melapisi tubuh Gatack di bagian kepala, dada, punggung, pundak, dan tangannya, namun lempengan baja itu terlihat lebih ringan dari sebelumnya dan bagian dadanya terlihat agak menyerupai ‘punggung’ kumbang capit. Lempengan-lempengan baja tersebut didominasi warna biru, sedikit putih, serta kuning pada bagian dadanya, kecuali bagian-bagian lempengan baja yang menempel di kedua tangannya yang berwarna sama dengan lempengan-lempengan baja di kedua kakinya yaitu perak. Baja di punggung tangannya yang berwarna hitam dihiasi dengan warna perak pada bagian tepinya. Di dekat dahinya ada bulatan hitam dengan bulatan kecil di tengahnya. Dan di bagian bawah lempengan baja kedua bahunya yang berwarna putih, ada pola persegi panjang warna hitam berdiri tegak di tengahnya. Kerahnya kini terlihat lebih kecil. Kedua cannonnya sekarang berganti menjadi dua pedang melengkung bergerigi tajam. Lempengan baja bergerigi yang tadinya berada di samping lempengan baja dekat lehernya (yang sudah tercerai-berai) naik ke atas, masing-masing menempel di samping kanan dan kiri helmnya, membentuk sepasang tanduk kumbang capit.
“CHANGE STAG BEETLE!” Gatack Zecter mengeluarkan suara. Bersamaan dengan itu, lensa mata merah besar Gatack berikut lampu hijau di bulatan atas dahinya berkedip. Sekarang, Gatack masuk dalam tahap ‘Rider Form’.
Spoiler for Kamen Rider Gatack (Rider Form):

Brachypelma Worm memasang kuda-kuda bawah, hingga akhirnya lenyap dari pandangan.
“Clock Up!” seru Gatack sembari menampar kotak di sisi kanan sabuknya dengan tangan kanan.
“CLOCK UP!!” Sabuk Gatack bergaung.
Kini, Gatack dapat melihat tubuh Brachypelma Worm. Makhluk itu tengah berlari ke arahnya. Semua itu karena kecepatan mereka kini sama, yakni mendekati kecepatan cahaya.
Gatack langsung mencabut sepasang pedang bernama ‘Gatack Calibur’ yang menempel di kedua bahunya. Dengan pedang itu, ia menebasi Brachypelma Worm yang sudah dekat dengannya tanpa ampun yang dilanjutkan dengan menendang dada Worm itu yang membuat sang Worm terlempar beberapa langkah. Setelah itu, Gatack kembali menggantungkan pedangnya pada slot yang ada di kedua bahunya kemudian menekan tombol pada punggung Zecter-nya sebanyak tiga kali.
“ONE.. TWO.. THREE…” Gatack Zecter mengeluarkan suara.
Gatack lalu membalik posisi capit Zecter-nya hingga teracung ke arah kiri badannya. “Rider Kick!” serunya sambil kemudian menarik kembali capit Zecter-nya ke arah kanan badannya.
“RIDER KICK!!” Gatack Zecter mengeluarkan suara.
Aliran listrik berwarna kuning muncul pada Gatack Zecter. Listrik tersebut mengalir ke atas tubuh Gatack. Ketika sampai ke tanduk Gatack, lensa mata merah berikut bulatan di dahi rider itu mengedipkan cahaya. Lalu, aliran listrik tersebut mengalir serta berkumpul di kaki kanan Gatack.
Gatack segera berlari beberapa langkah menuju Brachypelma Worm yang sudah bangkit. Kemudian dengan cepat ia melompat seraya menendang kepala Brachypelma Worm dengan ujung kaki kanannya secara menyamping hingga Worm tersebut jatuh ke tanah, sementara tubuh Gatack berputar ke belakang dan mendarat dengan mulus dalam posisi berlutut.
“CLOCK OVER!!” Sabuk Gatack mengeluarkan suara. Efek Clock Up telah habis.
Brachypelma Worm berusaha bangkit sambil berkata, “I love you, Asuka….” Lalu kembali jatuh dan meledak, menimbulkan api dan asap hijau.
Gatack menegakkan lalu membalikkan tubuhnya dan melihat ke arah asap. Gatack Zecter terbang dari sabuknya menuju langit. Wujud Gatack rontok dari tubuh Asuka, mengembalikannya ke wujud manusia.
Hujan pun turun. Asuka tersimpuh di tanah lalu menangis tersedu-sedu. Sejujurnya, ia menyesal dengan keputusan yang diambilnya meski itu tepat karena manusia dan Worm tidak bisa bersatu. Ia terus menangis dan menangis, mengingat kenangan-kenangan manisnya bersama Hizawa. Sampai akhirnya, seseorang memegang bahunya.
Asuka menoleh ke arah orang itu yang ternyata adalah Ariel. Asuka berdiri, lalu memeluk Ariel dan menangis sesunggukan di pelukan pemuda itu di tengah hujan yang mewakili perasaannya saat ini.
To Be Continued
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 07-05-2020 23:55
noprirf memberi reputasi
1
Kutip
Balas