TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Blitzer
![[FanFic] Kamen Rider Blitzer](https://dl.kaskus.id/ic.pics.livejournal.com/arielmatsuyama/83052924/5659/5659_900.png)
Kamen Rider Blitzer (仮面ライダー ブリッツァー)
Genre:Action | Drama | Adventure
Quote:
ATTENTION:
Meski tokoh utama dalam cerita ini adalah "Kamen Rider Blitzer", tapi ceritanya hampir sama seperti manga "Kamen Rider Spirits", bedanya disini semua Kamen Rider dari era Showa sampai yang terbaru satu dunia.
Meski tokoh utama dalam cerita ini adalah "Kamen Rider Blitzer", tapi ceritanya hampir sama seperti manga "Kamen Rider Spirits", bedanya disini semua Kamen Rider dari era Showa sampai yang terbaru satu dunia.
Spoiler for List Episode:
Episode 1: Hobi Membunuh
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 2: Gerombolan Raja Minyak
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 3: Gerombolan Raja Minyak Part 2
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 4: Rival
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 5: Dendam VS Dendam (Ide by: Dhodo Rukanda)
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 6: Jalan Kegelapan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 7: Game Kematian
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 8: Belalang Hitam
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 9: MECHA - MONSTER
[Act 1] [Act 2] [Act 3] [Act 4 (End)]
Episode 10: NEGA
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 11: Inilah Diriku!
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 12: Darker
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 13: Kapsul Penyelesai Masalah
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 14: Kasus Kematian Aneh
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 15: Pencuri Kekuatan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 16: Yami Rider
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 17: Meringkus Yami RiderNEW!!
[Act 1] [Act 2 (End)]
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 2: Gerombolan Raja Minyak
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 3: Gerombolan Raja Minyak Part 2
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 4: Rival
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 5: Dendam VS Dendam (Ide by: Dhodo Rukanda)
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 6: Jalan Kegelapan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 7: Game Kematian
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 8: Belalang Hitam
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 9: MECHA - MONSTER
[Act 1] [Act 2] [Act 3] [Act 4 (End)]
Episode 10: NEGA
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 11: Inilah Diriku!
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 12: Darker
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 13: Kapsul Penyelesai Masalah
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 14: Kasus Kematian Aneh
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 15: Pencuri Kekuatan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 16: Yami Rider
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 17: Meringkus Yami RiderNEW!!
[Act 1] [Act 2 (End)]
Spoiler for Realms:
*Theme Song
*Main Character
*Main Character 2 (In Process)
*Supporting Character (In Process)
*Villain NEW!!
*Main Character
*Main Character 2 (In Process)
*Supporting Character (In Process)
*Villain NEW!!
Quote:
Cerita ini juga diterbitkan di: WATTPAD
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 08-02-2020 18:50
0
12.1K
Kutip
52
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•344Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#48
Spoiler for Episode 16 Act 2:
Malam harinya, Ariel diajak Eiji pergi ke sebuah konser seorang bintang wanita bernama Saizu Yamazaki. Eiji bilang, Saizu yang selama ini terbaring koma sudah sadar dan mengadakan konser atas kembalinya dirinya. Eiji sangat senang artis favoritnya sudah kembali. Sesampainya di tempat konser, Eiji dan Ariel duduk di tempat VIP, sesuai dengan tiket yang Eiji miliki. Ankh dan Hina katanya tidak ingin ikut, maka dari itu ia yang mempunyai dua tiket mengajak Ariel. Tak lama, konser pun dimulai. Penonton bersorak sorai begitu Saizu datang dengan pakaian glamournya. Saizu memiliki kulit yang putih bersih, rambutnya panjang lurus, alisnya tipis, matanya sayu, hidung serta bibirnya kecil, daun telinganya sedang dan dihiasi anting emas bundar, dan dagunya lancip. Ia pun langsung mulai bernyanyi persis ketika musik dimainkan.
"Ame ga donna ni futtatte. Kasa wo sasu no wa iya nanda. Moshi sore ga unmei nara boku wa. Zubunure no mama aruite yaru. Hon ya kaban wo kazashitari. Yane wo sagashite hashiranai. Boku ga buzama ni mieta toshite mo. Hankachi nanka sashidasu na yo." Suara Saizu seolah menyihir penonton, membuat mereka ikut bernyanyi bersamanya, tak terkecuali Eiji.
"Kak Eiji!" Ariel menepuk bahu Eiji yang tengah ikut bernyanyi itu.
Eiji pun menoleh ke samping. "Ya, apa?"
"Aku ingin ke toilet sebentar," jawab Ariel.
"Oke!" balas Eiji.
Ariel pun beranjak dari tempat tersebut.
Beberapa menit setelah itu, suasana panggung menjadi aneh ketika sebuah kembang api terlempar ke atas dan mengeluarkan serbuk-serbuk yang membuat semua orang termasuk Eiji kehilangan kesadaran, tatapannya kosong, dan kaku seperti patung.
Ariel yang pada saat itu baru kembali dari toilet kaget melihat Eiji seperti zombie yang kehilangan kesadaran. Ia pun menepuk bahu Eiji yang membuat Eiji tersentak dan kesadarannya kembali.
"Kau kenapa Kak Eiji?" tanya Ariel.
"Hah? Memangnya aku kenapa?" Eiji bertanya balik.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Ariel. Ia lalu melihat sekelilingnya. Ia melihat orang-orang berekspresi sama seperti Eiji. "Mereka juga," gumamnya lagi.
Sebuah galon aneh berwarna putih susu secara otomatis muncul di tangan Saizu.
"Sedot!!" teriak Saizu.
Galon yang dipegang Saizu pun menyedot sesuatu berbentuk bulat seperti bola berukuran kecil warna putih dari dalam tubuh orang-orang yg ada di sana, terutama para pemain musik yang dekat darinya. Bola putih itu keluar dari ubun-ubun mereka. Satu persatu orang yang disedot bola putihnya itu roboh tak bernyawa. Ariel dan Eiji yang melihatnya terkejut, sementara orang-orang di sekitar mereka hanya diam saja menatap panggung dengan tatapan kosong.
"Ada apa ini??" kata Eiji kebingungan. Ia lalu melihat bola putih yang masuk ke dalam galon yang dipegang Saizu. "Apa itu??? Apa yang dia lakukan???"
Ariel yang melihat hal demikian segera melompat ke panggung sambil melakukan tendangan terbang ke arah galon yang dipegang Saizu.
Begitu kaki kanan Ariel menabrak galon tersebut, galon itu langsung terlempar dan Saizu terjatuh. Bola-bola putih yang ada di dalam galon itu terhambur kemana-mana.
Saizu yang terjatuh kemudian berdiri dan kabur dari tempat itu. Ariel pun mengejarnya.
"Hey, Ariel, tunggu!!" teriak Eiji yang kemudian berlari mengikuti Ariel.
Ariel mengejar Saizu sampai ke sebuah gang, hingga akhirnya Ariel berhasil mencengkram baju belakang Saizu.
"Apa yang tadi kau lakukan, hah?" tanya Ariel.
"Hentikan! Jangan sakiti dia!" Sebuah teriakan tiba-tiba muncul di beberapa meter belakang Ariel.
Ariel pun menoleh ke belakang, begitu juga dengan Eiji yang ada di dekatnya. Di sana mereka melihat seorang pria berjas hitam rapih tengah berdiri. Pria itu memiliki wajah bulat, alis sedang, mata sayu, hidung pipih, bibir kecil dan daun telinga lebar, rambutnya pendek dengan bagian depan menyamping ke kiri.
"Kakak...," ucap Saizu. Ia tersenyum begitu ia menoleh ke belakang melihat pria tersebut.
"Lepaskan dia!" teriak pria bernama Yamazu itu. "Jika tidak, aku akan membunuhmu hari ini juga!"
"Silahkan! Aku tidak akan melepaskannya!" balas Ariel dengan nada dingin.
"Hraaaa!!!" teriak Yamazu seraya menyilangkan kedua tangannya di depan wajah kemudia menghempaskannya ke bawah.
Tubuh Yamazu langsung berubah menjadi sosok berarmor dan berbody suit hitam. Di armor bagian dadanya yang berbentuk bulat ada tiga simbol berbentuk elang, macan, dan belalang. Sementara kepalanya dilapisi helm dengan bagian samping seperti sayap burung elang. Perubahan itu membuat Ariel dan Eiji kaget, karena bentuknya mirip Kamen Rider OOO (dibaca: Os) yang merupakan wujud rider Eiji. Yang membedakan ialah semua armor yang melapisi tubuhnya berwarna hitam serta lensa helmnya berwarna ungu gelap.
"YAMI OS!!" Sabuk milik Yamazu mengeluarkan suara berat yang menunjukkan nama sosoknya saat ini.
"Kak Eiji, tolong jaga dia!" perintah Ariel sembari menunjuk Saizu.
Eiji pun mengangguk dan memegangi Saizu.
"Lepaskan! Lepaskan! Lepaskan!!!" Saizu berusaha memberontak, tapi usahanya sia-sia, tenaga Eiji lebih kuat darinya.
Ariel mengambil Blitzdrive dari balik jaketnya, menempelkan benda tersebut di depan pinggangnya, kemudian menekan permata merahnya hingga dari samping kanan dan kiri benda itu keluar tali baja perak bergaris tebal hitam yang melingkari pinggang Ariel lalu merekat di belakang pinggangnya, membentuk sebuah sabuk dengan Blitzdrive sebagai kepalanya. Setelah itu, ia mengambil sebuah kartu bergambar Blitz Crest dari dalam Blitzcase di samping kanan sabuknya.
Ariel menekuk tangan kanannya yang memegang kartu ke arah kiri badannya dan berteriak, "Henshin!!" Lalu memasukkan kartu yang ia pegang ke dalam lubang kotak tipis yang ada di permukaan atas Blitzdrive.
Permata merah pada Blitzdrive langsung menyala terang dan memancar 1,5 meter dan membawa cahaya merah berbentuk manusia bertanduk yang langsung mundur ke arah Ariel, melapisi dan terserap di tubuhnya, merubahnya menjadi Kamen Rider Blitzer.
Lensa mata biru helm Blitzer berkedip. Blitzer pun segera berlari ke arah Yami Os. Mereka berdua lalu bertarung, mengadu pukulan dan tendangan. Pada pertarungan itu, Blitzer nampak unggul, serangan-serangan yang ia lancarkan membuat Yami Os mundur beberapa kali dan begitu Yami Os mundur cukup jauh, Blitzer langsung mengambil kartu SPEED ENGINE dari dalam Blitzcase dan memasukkannya ke dalam lubang kotak tipis yang ada di permukaan atas kepala sabuknya.
"SPEED ENGINE!!" Kepala sabuk Blitzer mengeluarkan suara. Permata merah kepala sabuk tersebut langsung berubah menjadi biru dan terus menyala.
Armor yang melapisi kedua pundak Blitzer langsung tercerai berai ke segala arah, suit dan semua properti merah yang ada pada Blitzer berubah menjadi biru, kecuali lensa mata helmnya. Setelah itu, cahaya biru di permata sabuk Blitzer meredup. Kini sosoknya berubah menjadi Kamen Rider Blitzer Speed Engine.
"POWER!!" Kepala sabuk Blitzer bersuara begitu permata birunya ditekan.
Blitzer langsung dapat berlari sangat cepat, secepat kilatan cahaya dan menendang tubuh Yami Os hingga terpental ke belakang lalu berlari lagi ke belakang Yami Os. Blitzer melihat Os terpental sangat lamban ke belakang. Setelah tubuh Yami Os cukup dekat dengannya, Blitzer menendangnya ke atas.
Setelah melihat tubuh Yami Os terpental ke atas, Eiji melihat tubuh Yami Os terlempar-lempar di udara.
"He-hebaatt!" ucap Eiji kagum.
Begitu tubuhnya jatuh ke tanah, di telapak tangan kanan Yami Os muncul tiga koin berwarna perak berukiran badak, gorilla, dan gajah. Koin-koin tersebut lalu ia masukkan ke dalam slot yang ada di kepala sabuknya, menggantikan tiga koin hitam yang sebelumnya ada di sana. Setelah itu ia menggosok slot itu dengan alat bundar berwarna hitam hingga menimbulkan suara 'TRING TRING TRING!'.
"SAI! GORILLA! ZOUH!" Suara muncul dari kepala sabuk Yami Os. Tubuh Yami Os langsung dikelilingi bulatan warna-warni. "SAGOZO! SAGOZO!" lanjut bunyi kepala sabuk itu.
Bersamaan dengan itu, di hadapan Yami Os muncul koin-koin perak seperti yang ada di slot kepala sabuknya, hanya saja ukurannya besar. Koin-koin tersebut kemudian menyatu dan menempel pada dada Yami Os. Ketika bulatan warna-warni yang mengelilingi tubuh Yami Os menghilang, tubuh Yami Os pun berubah. Berubah menjadi warna perak dengan bagian kedua tangan besar serta bertanduk satu pada bagian kepalanya. Simbol di dadanya berubah menjadi simbol badak, gorilla, dan gajah yang menyatu dalam satu bulatan besar. Secara keseluruhan, armornya berwarna perak, namun lensa mata helmnya tidak berubah serta tetap berwarna ungu gelap.
Blitzer meninju tubuh Yami Os. Tapi, Yami Os tak bergeming. Blitzer kaget. Ia lalu memukul dada Yami Os beberapa kali dengan keras. Namun, tetap tidak berpengaruh.
Yami Os yang daritadi merasa diserang, segera melakukan tinjuan lurus ke depan. Ternyata tinjuannya mengenai sesuatu, yaitu dada Blitzer, membuat rider itu terlempar beberapa meter ke belakang, terguling-guling, dan berubah ke wujud awalnya yang bersuit merah.
Blitzer mendecih dan berusaha bangkit kembali. Ia mengambil kartu RISING THUNDER dari dalam kotak sebelah kanan sabuknya yakni Blitzcase lalu memasukkan kartu tersebut ke dalam lubang kotak tipis pada Blitzdrive.
"RISING THUNDER!" Blitzdrive pun mengeluarkan suara. Bersamaan dengan itu, permata merah pada Blitzdrive mengedipkan cahaya merah.
Tubuh Blitzer langsung diselimuti petir yang menyambar-nyambar. Ia pun segera berlari menuju Yami Os.
Begitu mencapai jarak yang dapat dijangkaunya, Blitzer langsung melakukan tinjuan lurus yang sangat bertenaga ke arah dada Yami Os.
Yami Os yang melihat hal itu pun mengadu tinjuan Blitzer dengan tinju kanannya yang juga sangat bertenaga.
DUAKH!!
BRUAKKK!!!
Aspal jalanan langsung hancur begitu tinju mereka beradu. Pecahannya terhambur kemana-mana.
Blitzer cukup terkejut karena kekuatan Rising Thunder-nya mampu ditandingi oleh wujud Sagozo Yami Os. Usai adu tinju, Blitzer dan Yami Os mengadu jurus dengan pukulan dan tendangan yang bervariasi. Mereka berdua terlihat sama-sama kuat. Tapi, itu semua tidak berlangsung lama, Blitzer yang melihat celah pada pertahanan Yami Os cepat-cepat menekan permata merah di sabuknya.
"POWER!!" Suara yang berasal dari kepala sabuk Blitzer.
Permata merah pada Blitzdrive pun menyala terang. Petir yang melapisi sekujur tubuhnya langsung mengalir ke tangan kirinya, berkumpul di sana.
Tak mau membuang waktu, Blitzer segera meninju perut Yami Os dengan tangan kirinya itu dengan cepat dan sangat kuat, membuat tubuh Yami Os terlempar beberapa langkah ke belakang dan meledak.
Setelah ledakan mereda, terlihat tubuh Yamazu kesakitan di tanah. Dari dalam tubuhnya keluar kristal hitam dengan lempengan baja bertuliskan OOO (Os) yang kemudian hancur berkeping-keping. Kepingan itu lalu menyatu kembali dan membentuk sabuk Kamen Rider Os yang terbang ke arah Eiji lalu melilit pinggangnya.
Eiji pun terkejut. Begitu pula dengan Blitzer yang tengah berdiri melihat keanehan itu. Yang jelas, malam itu adalah malam yang sangat aneh bagi mereka.
"Ame ga donna ni futtatte. Kasa wo sasu no wa iya nanda. Moshi sore ga unmei nara boku wa. Zubunure no mama aruite yaru. Hon ya kaban wo kazashitari. Yane wo sagashite hashiranai. Boku ga buzama ni mieta toshite mo. Hankachi nanka sashidasu na yo." Suara Saizu seolah menyihir penonton, membuat mereka ikut bernyanyi bersamanya, tak terkecuali Eiji.
"Kak Eiji!" Ariel menepuk bahu Eiji yang tengah ikut bernyanyi itu.
Eiji pun menoleh ke samping. "Ya, apa?"
"Aku ingin ke toilet sebentar," jawab Ariel.
"Oke!" balas Eiji.
Ariel pun beranjak dari tempat tersebut.
Beberapa menit setelah itu, suasana panggung menjadi aneh ketika sebuah kembang api terlempar ke atas dan mengeluarkan serbuk-serbuk yang membuat semua orang termasuk Eiji kehilangan kesadaran, tatapannya kosong, dan kaku seperti patung.
Ariel yang pada saat itu baru kembali dari toilet kaget melihat Eiji seperti zombie yang kehilangan kesadaran. Ia pun menepuk bahu Eiji yang membuat Eiji tersentak dan kesadarannya kembali.
"Kau kenapa Kak Eiji?" tanya Ariel.
"Hah? Memangnya aku kenapa?" Eiji bertanya balik.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Ariel. Ia lalu melihat sekelilingnya. Ia melihat orang-orang berekspresi sama seperti Eiji. "Mereka juga," gumamnya lagi.
Sebuah galon aneh berwarna putih susu secara otomatis muncul di tangan Saizu.
"Sedot!!" teriak Saizu.
Galon yang dipegang Saizu pun menyedot sesuatu berbentuk bulat seperti bola berukuran kecil warna putih dari dalam tubuh orang-orang yg ada di sana, terutama para pemain musik yang dekat darinya. Bola putih itu keluar dari ubun-ubun mereka. Satu persatu orang yang disedot bola putihnya itu roboh tak bernyawa. Ariel dan Eiji yang melihatnya terkejut, sementara orang-orang di sekitar mereka hanya diam saja menatap panggung dengan tatapan kosong.
"Ada apa ini??" kata Eiji kebingungan. Ia lalu melihat bola putih yang masuk ke dalam galon yang dipegang Saizu. "Apa itu??? Apa yang dia lakukan???"
Ariel yang melihat hal demikian segera melompat ke panggung sambil melakukan tendangan terbang ke arah galon yang dipegang Saizu.
Begitu kaki kanan Ariel menabrak galon tersebut, galon itu langsung terlempar dan Saizu terjatuh. Bola-bola putih yang ada di dalam galon itu terhambur kemana-mana.
Saizu yang terjatuh kemudian berdiri dan kabur dari tempat itu. Ariel pun mengejarnya.
"Hey, Ariel, tunggu!!" teriak Eiji yang kemudian berlari mengikuti Ariel.
Ariel mengejar Saizu sampai ke sebuah gang, hingga akhirnya Ariel berhasil mencengkram baju belakang Saizu.
"Apa yang tadi kau lakukan, hah?" tanya Ariel.
"Hentikan! Jangan sakiti dia!" Sebuah teriakan tiba-tiba muncul di beberapa meter belakang Ariel.
Ariel pun menoleh ke belakang, begitu juga dengan Eiji yang ada di dekatnya. Di sana mereka melihat seorang pria berjas hitam rapih tengah berdiri. Pria itu memiliki wajah bulat, alis sedang, mata sayu, hidung pipih, bibir kecil dan daun telinga lebar, rambutnya pendek dengan bagian depan menyamping ke kiri.
"Kakak...," ucap Saizu. Ia tersenyum begitu ia menoleh ke belakang melihat pria tersebut.
"Lepaskan dia!" teriak pria bernama Yamazu itu. "Jika tidak, aku akan membunuhmu hari ini juga!"
"Silahkan! Aku tidak akan melepaskannya!" balas Ariel dengan nada dingin.
"Hraaaa!!!" teriak Yamazu seraya menyilangkan kedua tangannya di depan wajah kemudia menghempaskannya ke bawah.
Tubuh Yamazu langsung berubah menjadi sosok berarmor dan berbody suit hitam. Di armor bagian dadanya yang berbentuk bulat ada tiga simbol berbentuk elang, macan, dan belalang. Sementara kepalanya dilapisi helm dengan bagian samping seperti sayap burung elang. Perubahan itu membuat Ariel dan Eiji kaget, karena bentuknya mirip Kamen Rider OOO (dibaca: Os) yang merupakan wujud rider Eiji. Yang membedakan ialah semua armor yang melapisi tubuhnya berwarna hitam serta lensa helmnya berwarna ungu gelap.
"YAMI OS!!" Sabuk milik Yamazu mengeluarkan suara berat yang menunjukkan nama sosoknya saat ini.
"Kak Eiji, tolong jaga dia!" perintah Ariel sembari menunjuk Saizu.
Eiji pun mengangguk dan memegangi Saizu.
"Lepaskan! Lepaskan! Lepaskan!!!" Saizu berusaha memberontak, tapi usahanya sia-sia, tenaga Eiji lebih kuat darinya.
Ariel mengambil Blitzdrive dari balik jaketnya, menempelkan benda tersebut di depan pinggangnya, kemudian menekan permata merahnya hingga dari samping kanan dan kiri benda itu keluar tali baja perak bergaris tebal hitam yang melingkari pinggang Ariel lalu merekat di belakang pinggangnya, membentuk sebuah sabuk dengan Blitzdrive sebagai kepalanya. Setelah itu, ia mengambil sebuah kartu bergambar Blitz Crest dari dalam Blitzcase di samping kanan sabuknya.
Ariel menekuk tangan kanannya yang memegang kartu ke arah kiri badannya dan berteriak, "Henshin!!" Lalu memasukkan kartu yang ia pegang ke dalam lubang kotak tipis yang ada di permukaan atas Blitzdrive.
Permata merah pada Blitzdrive langsung menyala terang dan memancar 1,5 meter dan membawa cahaya merah berbentuk manusia bertanduk yang langsung mundur ke arah Ariel, melapisi dan terserap di tubuhnya, merubahnya menjadi Kamen Rider Blitzer.
Lensa mata biru helm Blitzer berkedip. Blitzer pun segera berlari ke arah Yami Os. Mereka berdua lalu bertarung, mengadu pukulan dan tendangan. Pada pertarungan itu, Blitzer nampak unggul, serangan-serangan yang ia lancarkan membuat Yami Os mundur beberapa kali dan begitu Yami Os mundur cukup jauh, Blitzer langsung mengambil kartu SPEED ENGINE dari dalam Blitzcase dan memasukkannya ke dalam lubang kotak tipis yang ada di permukaan atas kepala sabuknya.
"SPEED ENGINE!!" Kepala sabuk Blitzer mengeluarkan suara. Permata merah kepala sabuk tersebut langsung berubah menjadi biru dan terus menyala.
Armor yang melapisi kedua pundak Blitzer langsung tercerai berai ke segala arah, suit dan semua properti merah yang ada pada Blitzer berubah menjadi biru, kecuali lensa mata helmnya. Setelah itu, cahaya biru di permata sabuk Blitzer meredup. Kini sosoknya berubah menjadi Kamen Rider Blitzer Speed Engine.
"POWER!!" Kepala sabuk Blitzer bersuara begitu permata birunya ditekan.
Blitzer langsung dapat berlari sangat cepat, secepat kilatan cahaya dan menendang tubuh Yami Os hingga terpental ke belakang lalu berlari lagi ke belakang Yami Os. Blitzer melihat Os terpental sangat lamban ke belakang. Setelah tubuh Yami Os cukup dekat dengannya, Blitzer menendangnya ke atas.
Setelah melihat tubuh Yami Os terpental ke atas, Eiji melihat tubuh Yami Os terlempar-lempar di udara.
"He-hebaatt!" ucap Eiji kagum.
Begitu tubuhnya jatuh ke tanah, di telapak tangan kanan Yami Os muncul tiga koin berwarna perak berukiran badak, gorilla, dan gajah. Koin-koin tersebut lalu ia masukkan ke dalam slot yang ada di kepala sabuknya, menggantikan tiga koin hitam yang sebelumnya ada di sana. Setelah itu ia menggosok slot itu dengan alat bundar berwarna hitam hingga menimbulkan suara 'TRING TRING TRING!'.
"SAI! GORILLA! ZOUH!" Suara muncul dari kepala sabuk Yami Os. Tubuh Yami Os langsung dikelilingi bulatan warna-warni. "SAGOZO! SAGOZO!" lanjut bunyi kepala sabuk itu.
Bersamaan dengan itu, di hadapan Yami Os muncul koin-koin perak seperti yang ada di slot kepala sabuknya, hanya saja ukurannya besar. Koin-koin tersebut kemudian menyatu dan menempel pada dada Yami Os. Ketika bulatan warna-warni yang mengelilingi tubuh Yami Os menghilang, tubuh Yami Os pun berubah. Berubah menjadi warna perak dengan bagian kedua tangan besar serta bertanduk satu pada bagian kepalanya. Simbol di dadanya berubah menjadi simbol badak, gorilla, dan gajah yang menyatu dalam satu bulatan besar. Secara keseluruhan, armornya berwarna perak, namun lensa mata helmnya tidak berubah serta tetap berwarna ungu gelap.
Blitzer meninju tubuh Yami Os. Tapi, Yami Os tak bergeming. Blitzer kaget. Ia lalu memukul dada Yami Os beberapa kali dengan keras. Namun, tetap tidak berpengaruh.
Yami Os yang daritadi merasa diserang, segera melakukan tinjuan lurus ke depan. Ternyata tinjuannya mengenai sesuatu, yaitu dada Blitzer, membuat rider itu terlempar beberapa meter ke belakang, terguling-guling, dan berubah ke wujud awalnya yang bersuit merah.
Blitzer mendecih dan berusaha bangkit kembali. Ia mengambil kartu RISING THUNDER dari dalam kotak sebelah kanan sabuknya yakni Blitzcase lalu memasukkan kartu tersebut ke dalam lubang kotak tipis pada Blitzdrive.
"RISING THUNDER!" Blitzdrive pun mengeluarkan suara. Bersamaan dengan itu, permata merah pada Blitzdrive mengedipkan cahaya merah.
Tubuh Blitzer langsung diselimuti petir yang menyambar-nyambar. Ia pun segera berlari menuju Yami Os.
Begitu mencapai jarak yang dapat dijangkaunya, Blitzer langsung melakukan tinjuan lurus yang sangat bertenaga ke arah dada Yami Os.
Yami Os yang melihat hal itu pun mengadu tinjuan Blitzer dengan tinju kanannya yang juga sangat bertenaga.
DUAKH!!
BRUAKKK!!!
Aspal jalanan langsung hancur begitu tinju mereka beradu. Pecahannya terhambur kemana-mana.
Blitzer cukup terkejut karena kekuatan Rising Thunder-nya mampu ditandingi oleh wujud Sagozo Yami Os. Usai adu tinju, Blitzer dan Yami Os mengadu jurus dengan pukulan dan tendangan yang bervariasi. Mereka berdua terlihat sama-sama kuat. Tapi, itu semua tidak berlangsung lama, Blitzer yang melihat celah pada pertahanan Yami Os cepat-cepat menekan permata merah di sabuknya.
"POWER!!" Suara yang berasal dari kepala sabuk Blitzer.
Permata merah pada Blitzdrive pun menyala terang. Petir yang melapisi sekujur tubuhnya langsung mengalir ke tangan kirinya, berkumpul di sana.
Tak mau membuang waktu, Blitzer segera meninju perut Yami Os dengan tangan kirinya itu dengan cepat dan sangat kuat, membuat tubuh Yami Os terlempar beberapa langkah ke belakang dan meledak.
Setelah ledakan mereda, terlihat tubuh Yamazu kesakitan di tanah. Dari dalam tubuhnya keluar kristal hitam dengan lempengan baja bertuliskan OOO (Os) yang kemudian hancur berkeping-keping. Kepingan itu lalu menyatu kembali dan membentuk sabuk Kamen Rider Os yang terbang ke arah Eiji lalu melilit pinggangnya.
Eiji pun terkejut. Begitu pula dengan Blitzer yang tengah berdiri melihat keanehan itu. Yang jelas, malam itu adalah malam yang sangat aneh bagi mereka.
To Be Continued
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 07-02-2020 14:57
0
Kutip
Balas