TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Blitzer
![[FanFic] Kamen Rider Blitzer](https://dl.kaskus.id/ic.pics.livejournal.com/arielmatsuyama/83052924/5659/5659_900.png)
Kamen Rider Blitzer (仮面ライダー ブリッツァー)
Genre:Action | Drama | Adventure
Quote:
ATTENTION:
Meski tokoh utama dalam cerita ini adalah "Kamen Rider Blitzer", tapi ceritanya hampir sama seperti manga "Kamen Rider Spirits", bedanya disini semua Kamen Rider dari era Showa sampai yang terbaru satu dunia.
Meski tokoh utama dalam cerita ini adalah "Kamen Rider Blitzer", tapi ceritanya hampir sama seperti manga "Kamen Rider Spirits", bedanya disini semua Kamen Rider dari era Showa sampai yang terbaru satu dunia.
Spoiler for List Episode:
Episode 1: Hobi Membunuh
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 2: Gerombolan Raja Minyak
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 3: Gerombolan Raja Minyak Part 2
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 4: Rival
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 5: Dendam VS Dendam (Ide by: Dhodo Rukanda)
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 6: Jalan Kegelapan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 7: Game Kematian
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 8: Belalang Hitam
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 9: MECHA - MONSTER
[Act 1] [Act 2] [Act 3] [Act 4 (End)]
Episode 10: NEGA
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 11: Inilah Diriku!
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 12: Darker
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 13: Kapsul Penyelesai Masalah
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 14: Kasus Kematian Aneh
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 15: Pencuri Kekuatan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 16: Yami Rider
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 17: Meringkus Yami RiderNEW!!
[Act 1] [Act 2 (End)]
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 2: Gerombolan Raja Minyak
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 3: Gerombolan Raja Minyak Part 2
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 4: Rival
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 5: Dendam VS Dendam (Ide by: Dhodo Rukanda)
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 6: Jalan Kegelapan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 7: Game Kematian
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 8: Belalang Hitam
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 9: MECHA - MONSTER
[Act 1] [Act 2] [Act 3] [Act 4 (End)]
Episode 10: NEGA
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 11: Inilah Diriku!
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 12: Darker
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 13: Kapsul Penyelesai Masalah
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 14: Kasus Kematian Aneh
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 15: Pencuri Kekuatan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 16: Yami Rider
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 17: Meringkus Yami RiderNEW!!
[Act 1] [Act 2 (End)]
Spoiler for Realms:
*Theme Song
*Main Character
*Main Character 2 (In Process)
*Supporting Character (In Process)
*Villain NEW!!
*Main Character
*Main Character 2 (In Process)
*Supporting Character (In Process)
*Villain NEW!!
Quote:
Cerita ini juga diterbitkan di: WATTPAD
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 08-02-2020 18:50
0
12.1K
Kutip
52
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•344Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#23
Spoiler for Episode 8: Belalang Hitam:
Kota Zippon - Jepang, Kamis 24 Januari 2020, pukul 01:00.
Di malam yang dingin dan sunyi, seorang pria bertopeng kepala 'belalang' warna hitam tengah berlari dari kejaran banyak orang. Ia mengenakan kaos hitam yang dibalut jaket kulit lengan panjang berwarna senada dan celana panjang hitam. Ia memanggul karung warna cokelat berisi banyak barang. Di lehernya, melingkar sebuah kalung berbandul perak dan di tengahnya ada permata merah.
Setelah sekian lama berlari, akhirnya ia terhenti di sebuah jalan buntu.
Orang-orang yang mengejarnya yang rata-rata memegang senjata yang beragam jenisnya pun berhenti.
"Akhirnya...," ucap seorang pria berkaos oblong biru dan berambut jabrik.
"Menyerahlah dan serahkan semua barang yang kau rampok atau kami akan menghabisimu!!!" teriak seorang pria berkemeja kotak-kotak hitam dan berambut panjang.
"Aku tidak akan menyerah!" balas pria bertopeng belalang itu. "Jika kalian ingin menghabisiku, silahkan!"
"Keras kepala!" ucap si pria jabrik. "Semuanya, ayo kita habisi dia!"
Semua orang yang ada di situ mengangguk, kemudian mengikuti si pria jabrik berlari ke arah pria bertopeng belalang tersebut.
Tanpa basa-basi, orang-orang yang berjumlah 'lima belas' itu melancarkan serangan pada si pria bertopeng belalang. Dari mulai pukulan, tendangan, sabetan golok, dan hantaman kayu, semuanya seolah ingin membunuh pria itu.
Namun, semua serangan tersebut mampu dihindari dan ditangkis oleh si pria bertopeng belalang. Indera-indera pria itu sangat tajam, sehingga mampu melakukan hindaran dan tangkisan dengan mudah. Puncaknya, pria bertopeng belalang sukses merebut dua buah golok dari tangan dua orang yang menyerangnya, sebelum akhirnya ia melakukan serangan balasan dengan menebas satu persatu orang yang menyerangnya. Tebasan-tebasan yang dilancarkan pria bertopeng belalang itu adalah tebasan yang sanggup membunuh orang seketika. Akhirnya kelima belas orang yang ia lawan pun tewas bersimbah darah. Setelah itu, si pria mengambil karung yang ia letakkan di tanah dan memanggulnya lagi, lalu pergi dari tempat itu.
Esoknya, di malam hari sekitar pukul sepuluh malam, pria bertopeng belalang itu merampok di sebuah ATM. Semua uang berhasil dirampoknya, bahkan seluruh security berhasil ia lumpuhkan, tidak, ia bunuh. Usai merampok dan membunuh, ia pun pergi.
Begitu sampai di sebuah rumah kosong yang sepi, si pria bertopeng belalang melepas topeng serta mengganti baju dan celananya. Baju dan celana itu ada di dalam sebuah tas yang ia pakai untuk menyimpan uang yang ia rampok. Pria itu berkulit sawo matang, beralis panjang tipis, bermata kecil, berhidung agak mancung, berbibir tipis, dan berdaun telinga kecil. Kumis serta berewok tak ketinggalan menghiasi wajahnya yang bulat.
Selesainya mengganti pakaian, ia keluar dari rumah kosong itu sambil menggemblok tasnya yang ia balik bagian luarnya ke dalam. Ia berjalan menuju sebuah jalan dengan banyak pepohonan. Setelah melewati jembatan panjang ia pun sampai di rumah kecil bercat hijau. Pria bernama Kennichi itu mengetuk pintu usang rumah tersebut.
Tak lama, pintu pun terbuka. Dari dalam pintu, menyembul kepala seorang gadis kecil berkaos putih dan bercelana pendek biru. Kulit gadis kecil itu sama dengan Kennichi, alisnya tipis, matanya sipit, hidungnya kecil, mulutnya kecil berwarna pink, daun telinganya juga kecil berhias anting bundar emas, kepalanya yang lonjong dipercantik oleh rambut panjang sebahu.
"Eh, ayah sudah pulang!" ucap gadis kecil itu sembari tersenyum lebar.
Kennichi membalas senyuman itu dan masuk ke dalam rumah.
"Apa persediaan lauk di dapur masih ada, Nanami?" tanya Kennichi.
"Masih, ayah," jawab Nanami. Ia berjalan di belakang ayahnya.
"Syukurlah. Tadinya kalau habis, ayah mau membeli bahan-bahannya lagi, karena hari ini ayah membawa banyak uang," kata Kennichi. "Dan besok sore ayah akan mengajakmu ke mall."
"Serius, ayah???" mata Nanami berbinar.
Kennichi berbalik ke belakang dan tersenyum. "Tentu saja!"
Nanami langsung memeluk Kennichi. Kennichi sangat bahagia melihat anaknya senang.
Keesokan harinya, di siang hari, Kennichi kembali beraksi menggunakan topeng belalang hitamnya. Ia merampok sebuah bank besar di Zippon.
Suasana di bank langsung tegang begitu Kennichi merampok. Semua yang ada di sana diminta berjongkok dekat tembok. Jika tidak dituruti, Kennichi akan menembaknya. Setelah berhasil memaksa penjaga bank memberinya banyak uang, Kennichi langsung pergi keluar. Namun, di luar, delapan orang polisi sudah mengepungnya. Salah seorang polisi mengancam dengan sebuah speaker agar Kennichi segera menyerah. Namun, Kennichi tidak mau menyerah. Ia menembak para polisi itu. Hingga akhirnya, terjadilah baku tembak di sana. Akan tetapi, itu tidak berlangsung terlalu lama, Kennichi menembak mobil-mobil polisi yang ada di situ hingga meledak dan ledakkannya menewaskan polisi-polisi yang ada. Aksi Kennichi pun kembali sukses.
Esoknya, Kennichi kembali merampok. Esoknya merampok lagi. Lagi. Dan lagi. Entah itu di bank, ATM, atau di rumah orang. Selain merampok, ia juga menodong dan mencopet. Dalam setiap aksinya, Kennichi selalu membunuh siapapun yang menghalanginya dan juga siapapun yang menjadi targetnya. Hingga akhirnya, berita tentangnya disiarkan di berbagai media massa seperti televisi, surat kabar, bahkan internet. Di media massa, Kennichi dijuluki 'Belalang Hitam', karena menurut para saksi mata dan Kamera CCTV, setiap melancarkan aksinya, Kennichi selalu menggunakan topeng belalang berwarna hitam. Beladiri yang dimiliki Kennichi sangat hebat, tidak ada seorang pun yang mampu menghentikannya. Berita itu pun sampai ke telinga Ariel. Ariel tengah menonton berita yg membahas si Topeng Belalang sambil sarapan di Minggu pagi yg cerah tepat di tanggal 2 Februari.
"Mechaster kah?" terka Ariel yang kemudian meminum habis segelas susu cokelat yang terhidang di atas meja.
"Hai Ariel...," panggil seorang gadis dari belakang Ariel.
Ariel pun menoleh ke belakang. "Ada apa, Fumiko?"
"Aku ingin mengajakmu jogging. Mau?" tawar Fumiko yang mengenakan tanktop hitam dan celana panjang ketat berwarna sama, lengkap dengan handuk putih kecil yang menggantung di pundaknya
"Baiklah. Aku ganti baju dulu," jawab Ariel. Ia kemudian beranjak dari meja makan, lalu pergi ke ruang atas, ke kamarnya untuk mengganti pakaian.
Selesainya Ariel berganti pakaian dengan kaos merah dan celana trainning merah pula serta handuk kecil di pundaknya yang berwarna serupa, ia bersama Fumiko pun pergi jogging. Mereka berlari-lari kecil di jalanan. Di jalanan itu juga banyak orang yang berlari-lari kecil.
Daritadi Fumiko yang berlari-lari kecil di samping kiri Ariel yang juga berlari-lari kecil beberapa kali melirik celana sebelah kiri Ariel yang menggembung sambil tertawa kecil.
Merasa penasaran, Fumiko pun bertanya, "Ariel, di celana sebelah kirimu ada apa?"
"Blitzdrive," jawab Ariel tanpa menoleh.
Dahi Fumiko mengernyit. "Blitzdrive?? Untuk apa??" Kemudian ia tertawa kecil.
"Siapa tahu di tengah jalan kita bertemu Mechaster," jawab Ariel.
"Hmm ... Iya juga sih," kata Fumiko, masih tertawa kecil. Ia jadi ingat ketika pertama kali melihat Ariel berubah menjadi Kamen Rider.
Waktu itu, Fumiko diserang Mechaster berbentuk ikan. Untunglah Ariel datang. Ariel pun berubah menjadi Kamen Rider Blitzer untuk melawan Mechaster tersebut. Fumiko yang bersembunyi, sempat melihat hal itu. Usai ariel bertarung, Fumiko menghampiri ariel dan bilang kalau ia melihat Ariel menjadi Blitzer. Ia berjanji akan merahasiakan hal itu. Semenjak kejadian tersebut, Fumiko jadi tahu tentang Mechaster dan peralatan-peralatan yang digunakan Ariel sebagai Kamen Rider Blitzer karena diberitahu oleh Ariel sendiri ketika Fumiko bertanya pada pemuda itu.
Di malam yang dingin dan sunyi, seorang pria bertopeng kepala 'belalang' warna hitam tengah berlari dari kejaran banyak orang. Ia mengenakan kaos hitam yang dibalut jaket kulit lengan panjang berwarna senada dan celana panjang hitam. Ia memanggul karung warna cokelat berisi banyak barang. Di lehernya, melingkar sebuah kalung berbandul perak dan di tengahnya ada permata merah.
Setelah sekian lama berlari, akhirnya ia terhenti di sebuah jalan buntu.
Orang-orang yang mengejarnya yang rata-rata memegang senjata yang beragam jenisnya pun berhenti.
"Akhirnya...," ucap seorang pria berkaos oblong biru dan berambut jabrik.
"Menyerahlah dan serahkan semua barang yang kau rampok atau kami akan menghabisimu!!!" teriak seorang pria berkemeja kotak-kotak hitam dan berambut panjang.
"Aku tidak akan menyerah!" balas pria bertopeng belalang itu. "Jika kalian ingin menghabisiku, silahkan!"
"Keras kepala!" ucap si pria jabrik. "Semuanya, ayo kita habisi dia!"
Semua orang yang ada di situ mengangguk, kemudian mengikuti si pria jabrik berlari ke arah pria bertopeng belalang tersebut.
Tanpa basa-basi, orang-orang yang berjumlah 'lima belas' itu melancarkan serangan pada si pria bertopeng belalang. Dari mulai pukulan, tendangan, sabetan golok, dan hantaman kayu, semuanya seolah ingin membunuh pria itu.
Namun, semua serangan tersebut mampu dihindari dan ditangkis oleh si pria bertopeng belalang. Indera-indera pria itu sangat tajam, sehingga mampu melakukan hindaran dan tangkisan dengan mudah. Puncaknya, pria bertopeng belalang sukses merebut dua buah golok dari tangan dua orang yang menyerangnya, sebelum akhirnya ia melakukan serangan balasan dengan menebas satu persatu orang yang menyerangnya. Tebasan-tebasan yang dilancarkan pria bertopeng belalang itu adalah tebasan yang sanggup membunuh orang seketika. Akhirnya kelima belas orang yang ia lawan pun tewas bersimbah darah. Setelah itu, si pria mengambil karung yang ia letakkan di tanah dan memanggulnya lagi, lalu pergi dari tempat itu.
Esoknya, di malam hari sekitar pukul sepuluh malam, pria bertopeng belalang itu merampok di sebuah ATM. Semua uang berhasil dirampoknya, bahkan seluruh security berhasil ia lumpuhkan, tidak, ia bunuh. Usai merampok dan membunuh, ia pun pergi.
Begitu sampai di sebuah rumah kosong yang sepi, si pria bertopeng belalang melepas topeng serta mengganti baju dan celananya. Baju dan celana itu ada di dalam sebuah tas yang ia pakai untuk menyimpan uang yang ia rampok. Pria itu berkulit sawo matang, beralis panjang tipis, bermata kecil, berhidung agak mancung, berbibir tipis, dan berdaun telinga kecil. Kumis serta berewok tak ketinggalan menghiasi wajahnya yang bulat.
Selesainya mengganti pakaian, ia keluar dari rumah kosong itu sambil menggemblok tasnya yang ia balik bagian luarnya ke dalam. Ia berjalan menuju sebuah jalan dengan banyak pepohonan. Setelah melewati jembatan panjang ia pun sampai di rumah kecil bercat hijau. Pria bernama Kennichi itu mengetuk pintu usang rumah tersebut.
Tak lama, pintu pun terbuka. Dari dalam pintu, menyembul kepala seorang gadis kecil berkaos putih dan bercelana pendek biru. Kulit gadis kecil itu sama dengan Kennichi, alisnya tipis, matanya sipit, hidungnya kecil, mulutnya kecil berwarna pink, daun telinganya juga kecil berhias anting bundar emas, kepalanya yang lonjong dipercantik oleh rambut panjang sebahu.
"Eh, ayah sudah pulang!" ucap gadis kecil itu sembari tersenyum lebar.
Kennichi membalas senyuman itu dan masuk ke dalam rumah.
"Apa persediaan lauk di dapur masih ada, Nanami?" tanya Kennichi.
"Masih, ayah," jawab Nanami. Ia berjalan di belakang ayahnya.
"Syukurlah. Tadinya kalau habis, ayah mau membeli bahan-bahannya lagi, karena hari ini ayah membawa banyak uang," kata Kennichi. "Dan besok sore ayah akan mengajakmu ke mall."
"Serius, ayah???" mata Nanami berbinar.
Kennichi berbalik ke belakang dan tersenyum. "Tentu saja!"
Nanami langsung memeluk Kennichi. Kennichi sangat bahagia melihat anaknya senang.
Keesokan harinya, di siang hari, Kennichi kembali beraksi menggunakan topeng belalang hitamnya. Ia merampok sebuah bank besar di Zippon.
Suasana di bank langsung tegang begitu Kennichi merampok. Semua yang ada di sana diminta berjongkok dekat tembok. Jika tidak dituruti, Kennichi akan menembaknya. Setelah berhasil memaksa penjaga bank memberinya banyak uang, Kennichi langsung pergi keluar. Namun, di luar, delapan orang polisi sudah mengepungnya. Salah seorang polisi mengancam dengan sebuah speaker agar Kennichi segera menyerah. Namun, Kennichi tidak mau menyerah. Ia menembak para polisi itu. Hingga akhirnya, terjadilah baku tembak di sana. Akan tetapi, itu tidak berlangsung terlalu lama, Kennichi menembak mobil-mobil polisi yang ada di situ hingga meledak dan ledakkannya menewaskan polisi-polisi yang ada. Aksi Kennichi pun kembali sukses.
Esoknya, Kennichi kembali merampok. Esoknya merampok lagi. Lagi. Dan lagi. Entah itu di bank, ATM, atau di rumah orang. Selain merampok, ia juga menodong dan mencopet. Dalam setiap aksinya, Kennichi selalu membunuh siapapun yang menghalanginya dan juga siapapun yang menjadi targetnya. Hingga akhirnya, berita tentangnya disiarkan di berbagai media massa seperti televisi, surat kabar, bahkan internet. Di media massa, Kennichi dijuluki 'Belalang Hitam', karena menurut para saksi mata dan Kamera CCTV, setiap melancarkan aksinya, Kennichi selalu menggunakan topeng belalang berwarna hitam. Beladiri yang dimiliki Kennichi sangat hebat, tidak ada seorang pun yang mampu menghentikannya. Berita itu pun sampai ke telinga Ariel. Ariel tengah menonton berita yg membahas si Topeng Belalang sambil sarapan di Minggu pagi yg cerah tepat di tanggal 2 Februari.
"Mechaster kah?" terka Ariel yang kemudian meminum habis segelas susu cokelat yang terhidang di atas meja.
"Hai Ariel...," panggil seorang gadis dari belakang Ariel.
Ariel pun menoleh ke belakang. "Ada apa, Fumiko?"
"Aku ingin mengajakmu jogging. Mau?" tawar Fumiko yang mengenakan tanktop hitam dan celana panjang ketat berwarna sama, lengkap dengan handuk putih kecil yang menggantung di pundaknya
"Baiklah. Aku ganti baju dulu," jawab Ariel. Ia kemudian beranjak dari meja makan, lalu pergi ke ruang atas, ke kamarnya untuk mengganti pakaian.
Selesainya Ariel berganti pakaian dengan kaos merah dan celana trainning merah pula serta handuk kecil di pundaknya yang berwarna serupa, ia bersama Fumiko pun pergi jogging. Mereka berlari-lari kecil di jalanan. Di jalanan itu juga banyak orang yang berlari-lari kecil.
Daritadi Fumiko yang berlari-lari kecil di samping kiri Ariel yang juga berlari-lari kecil beberapa kali melirik celana sebelah kiri Ariel yang menggembung sambil tertawa kecil.
Merasa penasaran, Fumiko pun bertanya, "Ariel, di celana sebelah kirimu ada apa?"
"Blitzdrive," jawab Ariel tanpa menoleh.
Dahi Fumiko mengernyit. "Blitzdrive?? Untuk apa??" Kemudian ia tertawa kecil.
"Siapa tahu di tengah jalan kita bertemu Mechaster," jawab Ariel.
"Hmm ... Iya juga sih," kata Fumiko, masih tertawa kecil. Ia jadi ingat ketika pertama kali melihat Ariel berubah menjadi Kamen Rider.
Waktu itu, Fumiko diserang Mechaster berbentuk ikan. Untunglah Ariel datang. Ariel pun berubah menjadi Kamen Rider Blitzer untuk melawan Mechaster tersebut. Fumiko yang bersembunyi, sempat melihat hal itu. Usai ariel bertarung, Fumiko menghampiri ariel dan bilang kalau ia melihat Ariel menjadi Blitzer. Ia berjanji akan merahasiakan hal itu. Semenjak kejadian tersebut, Fumiko jadi tahu tentang Mechaster dan peralatan-peralatan yang digunakan Ariel sebagai Kamen Rider Blitzer karena diberitahu oleh Ariel sendiri ketika Fumiko bertanya pada pemuda itu.
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 04-06-2019 14:32
0
Kutip
Balas