TS
Ariel.Matsuyama
[FanFic] Kamen Rider Blitzer
![[FanFic] Kamen Rider Blitzer](https://dl.kaskus.id/ic.pics.livejournal.com/arielmatsuyama/83052924/5659/5659_900.png)
Kamen Rider Blitzer (仮面ライダー ブリッツァー)
Genre:Action | Drama | Adventure
Quote:
ATTENTION:
Meski tokoh utama dalam cerita ini adalah "Kamen Rider Blitzer", tapi ceritanya hampir sama seperti manga "Kamen Rider Spirits", bedanya disini semua Kamen Rider dari era Showa sampai yang terbaru satu dunia.
Meski tokoh utama dalam cerita ini adalah "Kamen Rider Blitzer", tapi ceritanya hampir sama seperti manga "Kamen Rider Spirits", bedanya disini semua Kamen Rider dari era Showa sampai yang terbaru satu dunia.
Spoiler for List Episode:
Episode 1: Hobi Membunuh
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 2: Gerombolan Raja Minyak
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 3: Gerombolan Raja Minyak Part 2
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 4: Rival
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 5: Dendam VS Dendam (Ide by: Dhodo Rukanda)
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 6: Jalan Kegelapan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 7: Game Kematian
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 8: Belalang Hitam
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 9: MECHA - MONSTER
[Act 1] [Act 2] [Act 3] [Act 4 (End)]
Episode 10: NEGA
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 11: Inilah Diriku!
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 12: Darker
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 13: Kapsul Penyelesai Masalah
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 14: Kasus Kematian Aneh
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 15: Pencuri Kekuatan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 16: Yami Rider
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 17: Meringkus Yami RiderNEW!!
[Act 1] [Act 2 (End)]
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 2: Gerombolan Raja Minyak
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 3: Gerombolan Raja Minyak Part 2
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 4: Rival
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 5: Dendam VS Dendam (Ide by: Dhodo Rukanda)
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 6: Jalan Kegelapan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 7: Game Kematian
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 8: Belalang Hitam
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 9: MECHA - MONSTER
[Act 1] [Act 2] [Act 3] [Act 4 (End)]
Episode 10: NEGA
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 11: Inilah Diriku!
[Act 1] [Act 2] [Act 3 (End)]
Episode 12: Darker
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 13: Kapsul Penyelesai Masalah
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 14: Kasus Kematian Aneh
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 15: Pencuri Kekuatan
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 16: Yami Rider
[Act 1] [Act 2 (End)]
Episode 17: Meringkus Yami RiderNEW!!
[Act 1] [Act 2 (End)]
Spoiler for Realms:
*Theme Song
*Main Character
*Main Character 2 (In Process)
*Supporting Character (In Process)
*Villain NEW!!
*Main Character
*Main Character 2 (In Process)
*Supporting Character (In Process)
*Villain NEW!!
Quote:
Cerita ini juga diterbitkan di: WATTPAD
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 08-02-2020 18:50
0
12.1K
Kutip
52
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•347Anggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#22
Spoiler for Episode 7 Act 2:
Hizashi Mall, Kota Zippon - Jepang, Rabu 22 Januari 2020, pukul 14:30.
Ini adalah hari dimana Fumiko ikut turnamen game seperti yang kemarin ia katakan pada Ariel yang sekarang tengah menemaninya. Di suatu tempat yang ada di dalam mall itu, ada mesin game balap motor dengan layar besar di depannya berjumlah dua belas. Sebelas peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan termasuk Fumiko sudah siap di mesin game masing-masing.
Tak lama, di layar semua mesin itu muncul tulisan 'GO!!'. Semua peserta langsung menarik grip mesin game berbentuk motor balap itu.
Namun, tak lama setelahnya, keanehan terjadi. Layar sebelas mesin motor itu mengeluarkan cahaya terang, dan sebelas orang yang berlomba tersedot masuk ke dalam layar mesin tersebut.
Orang-orang yang ada di sana pun panik dan berlarian ketakutan.
"Ada apa ini??" gumam Ariel. Ia lalu mengecek mesin game tempat Fumiko tersedot.
Di dalam layar, ada Fumiko dan ke sepuluh orang yang ikut turnamen tengah duduk di atas motor balap dengan berbagai warna dan nomor. Saat itu, Fumiko tengah melepas helm motor full face warna pink dari kepalanya. Tidak ada jaket dan perlengkapan balap motor lainnya, hanya helm.
Ariel tidak tahu bagaimana caranya mengeluarkan Fumiko dari layar itu. Sampai akhirnya, ia melihat masih ada mesin game yang kosong. Ia pun menyalakan mesin itu. Setelah mesin menyala, layarnya mengeluarkan cahaya terang dan Ariel pun langsung tersedot ke dalam layar mesin tersebut.
Ariel tiba-tiba muncul di sebuah sirkut balap motor seperti yang ia lihat di mesin game tadi dengan motor balap warna merah dan helm berwarna serupa di urutan kedua belas. Tiba-tiba, secarik kertas muncul di dekat speedometer masing-masing orang yang menjadi peserta balap di sana, tak terkecuali Ariel. Di kertas itu tertulis, bahwa siapapun yg sudah masuk ke dalam permainan ini tidak bisa keluar kecuali mengikuti instruksi yang diberikan. Instruksi tersebut berisi pemberitahuan bahwa siapapun yang menjadi juara satu sampai tiga, diberi kesempatan untuk menjadi wakil di game selanjutnya, dan perwakilan hanya dipilih satu orang dari hasil diskusi para juara. Dan jika orang tersebut kalah, semua orang termasuk dirinya akan mati. Jika menang, maka akan masuk di game terakhir, dan dari tiga orang itu hanya dipilih satu dari hasil diskusi para juara. Jika menang, maka semuanya bisa keluar dari game ini. Jika tidak, maka tiga orang yg menjadi juara, termasuk sembilan orang lagi yg terperangkap dalam game akan mati. Setelah muncul tulisan 'GO!!' di depan 'garis start', itu berarti balapan dimulai. Dan balapan tersebut hanya satu 'LAP'
"Ini gila!" teriak seorang laki-laki berjaket oranye sambil memukul motor yang ia tunggangi.
"Sial! Aku tidak bisa naik motor balap, lagi!" keluh seorang wanita berhelm biru.
"Haduuhh... Akan kuusahakan menang deh," gerutu Fumiko.
Setelah itu, di depan garis start muncul tulisan hologram 'GO!!' warna hijau.
Kedua belas motor itu pun langsung melesat meninggalkan garis start.
Semua motor berpacu untuk jadi yang terdepan, walau ada beberapa dari mereka yang tidak mahir mengendarai motor itu.
Satu persatu motor berhasil dilewati oleh Ariel. Kini, dia ada di urutan kelima. Setelah berbelok, ia pun menarik gas motornya sampai ke belakang sekali dan melesat meninggalkan motor pink yang dikendarai Fumiko yang tadi ada di depannya.
Fumiko terkejut. "J-jaket itu ... Apa dia Ariel?"
Fumiko yang fokusnya sedikit pecah, berhasil dibalap seorang pria bermotor oranye. Tak terima dibalap, Fumiko pun menarik gas motornya sampai full, membuat orang yang membalap posisi Fumiko pun kembali ke posisi awalnya yaitu di belakang Fumiko.
Sementara itu, Ariel yang telah berhasil menyalip dua motor di depannya, kini sedang mempertahankan posisinya yaitu posisi pertama. Orang-orang yang disalipnya tadi mencoba menyalipnya. Namun, usaha mereka sia-sia. Ariel lebih lihai dibanding mereka. Di saat seperti itu, tiba-tiba dua orang tersebut berhasil disalip oleh Fumiko. Meski perempuan, ia sangat ahli mengendarai motor balap, bahkan lebih ahli daripada dua orang yang disalipnya.
Garis 'finish' sudah terlihat. Ariel memacu motornya dengan sangat kencang dan berhasil melewati garis finish. Setelah itu disusul Fumiko lalu satu orang pria bermotor hijau di belakang Fumiko. Hasilnya, Ariel juara satu, Fumiko juara dua, dan si pria bermotor hijau bernama Takeshi juara tiga, terlihat di papan besar di dekat garis finish.
Pada saat seperti itu, tiba-tiba tempat tersebut berganti menjadi sebuah 'panggung kuis' dengan satu meja kotak tinggi di tengah-tengah panggung. Di atas meja kotak tersebut menempel sebuah mikrofon panjang. Tak ketinggalan para penonton yang duduk di kursi penonton. Orang-orang yang tadi ada di sirkuit langsung berpindah ke tempat itu. Helm di kepala mereka menghilang. Mereka tentu saja kaget, bingung. Suasana pun menjadi riuh.
"Ariel???" Fumiko kaget melihat Ariel berdiri di sampingnya. "Sejak kapan kau ada di sini???"
"Sejak balapan motor tadi," jawab Ariel.
"Tapi, bagaimana caranya???"
"Lewat mesin game yang ada di tempat turnamen yang kau ikuti."
"Oooh...." Angguk Fumiko pelan.
"Kita semua terperangkap dalam game, lewat mesin game itu."
"Aku juga menyadarinya kok. Sekarang yang terpenting, kita harus keluar dari sini!" seru Fumiko.
Ariel mengangguk.
"Para hadirin sekalian!!!" tiba-tiba muncul suara yang menggema di seisi panggung. Suara itu berasal dari sebuah layar besar berbentuk tv yang menempel di depan panggung. Tv itu persis seperti kepala Gamerer. Itu adalah suara yang keluar dari mulutnya.
Orang-orang yang ada di sana pun langsung menengok ke arah layar--yang bisa bicara--itu.
"TV itu kan ..." Fumiko tercekat.
"Kepala makhluk robot yang ada di Setsuna Mall waktu itu," timpal Ariel.
"Jangan-jangan ini perbuatannya!?" terka Fumiko.
"Bisa jadi," balas Ariel.
"Para hadirin sekalian!!" kata layar itu lagi. "Sesuai instruksi, juara satu sampai tiga harus mewakilkan game selanjutnya jika ingin selamat. Game selanjutnya adalah 'Kuis Cerdas Cermat'. Nah, siapa diantara para juara yang ingin menjadi wakilnya?"
Fumiko langsung tunjuk tangan. "Aku yang akan jadi wakilnya!"
Ariel tersentak. "Fumiko?"
"Ariel, percayakan padaku!" Fumiko menatap mata Ariel.
Ariel mengangguk pelan. Sementara Takeshi si juara tiga hanya diam saja.
"Baiklah! Berdirilah di meja kotak panjang yang ada di tengah panggung!" perintah layar yang bisa bicara tersebut. "Gunakan mic yang menempel di sana untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan muncul di layar."
Fumiko langsung mengikuti apa yang dikatakan layar itu. Para penonton pun bertepuk tangan. Sementara Ariel dan orang-orang yang tadi balap motor duduk di bangku yang tak jauh dari sana.
"Baiklah, pertanyaan pertama ..." ucap layar yang menempel di beberapa hasta di depan meja kotak tersebut. Wajah yang terdiri dari mata dan mulut di layar itu pun berubah menjadi huruf bertuliskan 'Apa nama sungai terpanjang di dunia?'
"Sungai Nil," jawab Fumiko menggunakan mikrofon.
Tulisan di layar itu pun berubah menjadi tanda 'centang' hijau yang di bawahnya ada tulisan 'Jawaban Benar'.
Para penonton pun bertepuk tangan, termasuk Ariel dan para pembalap motor tadi.
Layar pun berubah lagi menjadi tulisan 'Kapan pertama kali pedang diciptakan?'
Fumiko terdiam cukup lama. Layar lalu berubah menjadi hitungan mundur, '10-9-8-7-6-5-4-3-2-1' kemudian 'Waktu Habis'. Tulisan di layar kembali berubah menjadi 'Jawabannya adalah zaman perunggu sebelum masehi'.
Ariel memegang keningnya. "Ya ampun, Fumiko."
Pertanyaan di layar kembali berlanjut, 'Siapakah penemu uang kertas?'
"Xi Lun," jawab Fumiko.
Gambar di layar pun berubah menjadi tanda 'silang' merah dan di bawahnya ada tulisan 'Jawaban Salah'.
Fumiko tertunduk dan menggeleng. Sementara tulisan di layar berubah menjadi 'Jawabannya adalah Ts'ai Lun'.
Pertanyaan pun kembali berlanjut. Akan tetapi, Fumiko kembali menjawab salah. Pertanyaan selanjutnya salah lagi. Lagi. Dan lagi. Selain itu, waktu habis. Sudah lima belas pertanyaan diajukan, tapi Fumiko hanya berhasil menjawab satu. Layar memperingatkan, jika pertanyaan terakhir yaitu keenam belas salah, maka Fumiko termasuk orang-orang yang ikut balap motor tadi akan mati di sini. Karena Fumiko hanya berhasil menjawab dua. Minimal harus menjawab tiga pertanyaan dengan benar untuk memenangkan game ini. Orang-orang yang tadi ikut balapan yang duduk di dekat Ariel pun panik dan berharap Fumiko bisa menjawab pertanyaan terakhir tersebut.
"Fumiko ... Semoga berhasil," gumam Ariel.
Layar kembali memunculkan pertanyaan, yang bertuliskan 'Apa nama lain dari rambut?'
Fumiko terdiam. Waktu pada layar mulai menghitung mundur.
Orang-orang yang duduk di dekat Ariel nampak semakin tegang.
Fumiko akhirnya menjawab, "Surai!"
Layar pun memunculkan gambar centang berwarna hijau dengan tulisan 'Jawaban Benar'.
Penonton bertepuk tangan, termasuk yang duduk dekat Ariel. Beberapa orang yang duduk di dekat Ariel itu bersorak sorai gembira meneriakkan kemenangan Fumiko. Mereka akhirnya tidak jadi mati.
"Padahal tadi aku jawab asal." Fumiko memeletkan lidahnya.
Setelah itu, tempat kembali berganti. Kali ini di sebuah 'arena pertarungan' di pinggir pantai. Di arena itu, berdirilah Gamerer. Sementara di luar arena pertarungan, berdirilah Ariel, Fumiko, dan sepuluh orang yang ikut balap motor sebelumnya.
"Jadi, siapa yang akan menjadi wakil game terakhir ini?" tanya Gamerer pada mereka.
"Aku!" jawab Ariel dengan lantang.
"Ariel ..." ucap Fumiko lirih.
Ariel pun berjalan ke arena pertarungan yang besar dan luas itu.
Ketika Ariel sudah berada di dalam arena pertarungan, Fumiko berteriak, "Ariel!!! Berjuanglah!!!"
"Semangat!!!" teriak semua orang yang berpartisipasi di game awal, termasuk Takeshi.
"Kita bertarung sampai mati! Jika menang, kalian bisa keluar dari sini! Aku rela mempertaruhkan nyawaku demi game ini," kata Gamerer.
"Apa kau ... Mechaster?" tanya Ariel.
Gamerer terkejut. "Darimana kau tahu?"
"Berarti memang benar," ujar Ariel.
"Kalau iya, lantas kenapa?" tanya Gamerer.
Ariel memicingkan matanya. "Aku akan memusnahkanmu."
"Silahkan jika kau bisa," balas Gamerer.
Ariel kemudian mengambil Blitzdrive dari balik jaket sebelah kanannya, menempelkan benda itu di pinggangnya, dan menekan permata merah pada benda tersebut.
Blitzdrive pun mengeluarkan tali tebal perak bermotif garis tebal hitam dari samping kanan dan kirinya, lalu melilit pinggang Ariel, membentuk sebuah sabuk dengan Blitzdrive sebagai kepalanya.
Ariel mengambil sebuah kartu bergambar Blitz Crest dari kotak di sebelah kanan sabuknya dengan cari diapit menggunakan jari telunjuk dan tengah kanannya. Kemudian ia menekuk lengan kanannya itu ke arah bahu sebelah kirinya secara diagonal, lalu berseru, "Henshin!!" Dan menurunkan lengan kanannya seraya memasukkan kartu yang dipegangnya ke dalam lubang kotak tipis di atas kepala sabuknya.
Permata merah yang ada pada Blitzdrive mengeluarkan cahaya terang. Cahaya tersebut memancar sejauh 1,5 meter dan mengeluarkan bayangan hologram berbentuk tubuh manusia yang berdiri tegak dan seluruhnya berwarna merah seukuran tubuh Ariel. Bayangan tersebut memiliki tanduk pipih menyamping nan runcing dan beberapa lekukan yang membentuk sesuatu di sekitar tubuhnya. Bayangan itu kemudian mundur ke arah Ariel dan melapisi tubuhnya. Begitu bayangan tersebut terserap oleh tubuh Ariel, tubuh pemuda itu pun berubah menjadi Kamen Rider Blitzer. Lensa mata biru helmnya mengedipkan cahaya biru terang.
Orang-orang yang menyaksikan itu pun terkejut dibuatnya, kecuali Fumiko.
"Kamen Rider Blitzer ... Kau pasti bisa!" seru Fumiko dalam hati.
"Hoo..." Gamerer melakukan peregangan jari, kemudian berlari menuju Ariel yang sudah berubah wujud ketika di tengah-tengah mereka muncul tulisan 'MULAI!'
Sesampainya Gamerer di dekat Blitzer, ia segera melayangkan kepalan tangan kanannya ke wajah Blitzer.
Tapi Blitzer menepis dengan punggung tangan kirinya, lalu melancarkan serangan balasan dengan tendangan lurus ke perut Gamerer. Gamerer pun terpental dan terguling-guling ke belakang.
"Sial!" keluh Gamerer sambil berdiri dari jatuhnya. Mata dan mulut pada layar kepalanya tiba-tiba berubah menjadi tulisan 'Mecha Sword'.
Tak lama di genggaman tangan Gamerer muncul sebilah pedang perak dengan pegangan panjang lurus yang dililit oleh kabel hitam. Batang pedang tersebut berbentuk gear besar.
Melihat hal demikian, Ariel mengambil selembar kartu dari Blitzcase. Kartu tersebut bergambar pedang dengan bilah belakang memiliki lekukan-lekukan runcing. Batangnya berbentuk segilima dan memiliki lekukan-lekukan runcing pula. Di batang pedang tersebut ada pola bundar warna merah dan dihiasi beberapa garis tebal warna emas. Pola tiga kotak emas yang membentuk setengah lingkaran ikut menghiasi bagian kanan dan kiri dekat pola bulat, lalu ada empat pola lingkaran kecil emas di batang pedang tersebut. Di atas pola bulat itu ada baja yang memiliki dua ujung runcing warna putih, di belakang dan di depan yang menjorok ke bilah pedang serta dilengkapi dua garis tebal warna emas. Di kanan dan kiri batang pedang itu menempel baja yang cukup runcing berwarna putih dan memiliki pola garis. Pegangan pedang itu berwarna merah dan memiliki pola garis lurus yang di tengahnya ada bulatan kecil warna emas dan di belakangnya ada dua motif yang meruncing ke belakang, selain itu ada garis tebal emas di bagian belakang motif yang meruncing. Pegangan pedang itu ujung belakangnya runcing. Di bawah gambar pedang, ada tulisan 'TECHNO BLADE' serta pola segitiga merah bertepi emas dan kotak kecil merah seperti pada kartu sebelum-sebelumnya. Blitzer kemudian memasukkan kartu itu ke dalam kotak tipis yang ada di atas kepala sabuknya.
"TECHNO BLADE!!" Kepala sabuk Blitzer mengeluarkan suara sekaligus kedipan cahaya merah pada permatanya.
Di depan Blitzer tiba-tiba muncul hologram pedang seperti yang tergambar pada kartu, kemudian hologram pedang bernama 'Techno Blade' itu berubah menjadi nyata dan langsung digenggam pegangannya oleh Blitzer.
"Hiiaaa!!!" Gamerer langsung berlari ke arah Blitzer, lalu mengayunkan pedangnya, melancarkan tebasan ke atas kepala Blitzer.
Namun, tebasan itu berhasil ditangkis oleh Blitzer menggunakan mata pedangnya. Setelah itu, Blitzer membalas, ia melakukan tebasan datar ke arah dada Gamerer.
Tapi, Gamerer menepis menggunakan pedangnya, mengadu pedangnya dengan pedang Blitzer. Ia lalu melancarkan serangan balasan dengan tebasan miring.
Namun, Blitzer mengadu tebasan itu dengan tebasan pula. Akhirnya, mereka berdua pun saling bertukar serangan pedang.
TRIIING! TRAAANG!
Bunyi dua pedang saling beradu. Sebisa mungkin, Gamerer mengimbangi kelincahan Blitzer memainkan pedangnya, meski karena itu ia beberapa kali kena sabetan di dadanya.
Merasa marah, Gamerer pun menyerang Blitzer dengan membabi buta.
Blitzer berhasil menghalau semua jurus Gamerer. Tak lama, Blitzer sukses memutuskan lengan kanan Gamerer. Belum cukup sampai disitu, Blitzer kembali mengayunkan pedang dan memutuskan pinggang Gamerer.
Blitzer berhenti menyerang begitu melihat tubuh lawannya sudah terpotong-potong tak berdaya. "Sudah selesai," gumamnya yang kemudian berbalik, meninggalkan tubuh Gamerer.
Namun...
'Cheat Activated!' wajah pada layar kepala Gamerer memunculkan tulisan. Tidak lama kemudian, tubuh Gamerer yang terpotong kembali tersambung.
Orang-orang yang menyaksikan pertandingan itu terkejut, tak terkecuali Fumiko.
"Ariel! Lihat ke belakang!!!" teriak Fumiko.
Blitzer pun segera berbalik ke belakang. Bukan main terkejutnya ia melihat apa yang terjadi pada Gamerer.
"Khahahaha... Kau pikir bisa dengan mudah mengalahkanku?!" teriak Gamerer. Ia kemudian mengangkat pedangnya ke atas.
Mata pedang tersebut langsung dilapisi sinar hitam. Gamerer mengayunkan pedangnya ke depan, membuat sinar yang melapisi mata pedangnya meluncur ke arah Blitzer dengan sangat cepat. Blitzer yang tak siap pun, terpelanting ketika tubuhnya terkena sinar itu.
"Khahahahahaha..." Gamerer melompat tinggi dan mendarat persis di hadapan Blitzer yang terkapar di tanah. Tanpa basa-basi, ia segera menghujamkan pedangnya ke tubuh Blitzer.
Dengan susah payah, Blitzer menekup mata pedang Gamerer dengan kedua tangannya, beradu kekuatan dengan Gamerer yang menghujamkan pedang padanya.
Tak lama kemudian, Blitzer berhasil menang. Gamerer tersentak ke belakang. Blitzer pun berdiri lalu melompat tinggi dengan pedang masih di tangan kanannya.
Beberapa detik kemudian, Blitzer meluncur dari langit dan berhasil membelah kepala Gamerer yang berbentuk tv itu menjadi dua. Meski begitu, Gamerer masih bisa bergerak. Ia berlari dari sana dengan tubuh tanpa kepala.
Blitzer lalu menekan permata merah pada Blitzdrive. Blitzdrive pun mengeluarkan suara, "POWER!!"
Permata merah pada Blitzdrive menyala terang berwarna merah yang terus menyala.
Tak berselang lama, mata pedang Techno Blade diselimuti oleh petir yang menyambar-nyambar.
Blitzer mengambil ancang-ancang. Ia menekuk tangan kanannya yang memegang Techno Blade ke arah kiri badannya. Setelah itu, secara cepat ia melakukan tebasan datar, membuat petir yang menyelimuti pedangnya meluncur ke arah Gamerer yang tengah berlari dengan lamban. Begitu tubuh Gamerer terkena petir tersebut, tubuhnya diselimuti petir itu dan akhirnya meledak dengan ledakan yang cukup besar. Di waktu yang hampir bersamaan, cahaya pada permata merah Blitzdrive milik Blitzer meredup.
Semua penonton bersorak sorai atas kemenangan Ariel selaku Kamen Rider Blitzer. Namun, ketika mereka berlari dengan penuh sukacita ke arah Blitzer, tubuh mereka termasuk Blitzer sendiri bercahaya, kemudian menghilang dari tempat itu.
Semua orang yang terperangkap dalam game tersebut keluar dari dalam layar mesin game balap motor di Hizashi Mall dan jatuh ke lantai. Keadaan tempat itu sudah kosong, hanya ada orang-orang yang keluar dari game itu.
Di depan wajah Fumiko yang terjerembab di lantai, ada lengan seseorang yang disodorkan padanya. Fumiko meraih lengan itu dan berdiri, dibantu oleh si pemilik lengan.
"Ariel?" terka Fumiko yang ternyata benar.
"Kau tak apa-apa?" tanya Ariel.
Fumiko mengangguk. "Iyah. Tapi ... Turnamennya?" Ia lalu tertunduk lesu.
"Sudahlah...," hibur Ariel. "Keselamatanmu jauh lebih penting!"
Tiba-tiba, orang-orang yang baru keluar dari game tadi menghampiri Ariel sambil bersorak sorai.
"Hidup pahlawan!!!" teriak Takeshi yang merupakan juara tiga lomba balap di game tadi sambil mengangkat lengan Ariel dan Fumiko secara bersamaan.
"Hidup!!!" teriak sisanya.
"Hidup pahlawan!!!" teriak Takeshi lagi, sambil masih memegang lengan Ariel dan Fumiko.
"Hidup!!!" teriak orang-orang sisanya.
Ariel tersenyum kecil.
"Benar juga. Walau turnamennya rusak, tapi setidaknya nyawaku selamat dan bisa menyelamatkan orang-orang," gumam Fumiko yang kemudian tersenyum manis.
Hari itu benar-benar hari yang melelahkan bagi Ariel. Tapi, ia senang telah membunuh satu Mechaster lagi. Ia masih berharap bisa bertemu dengan Mechaster pembunuh orangtua dan guru beladirinya suatu hari nanti dan membalas semua perbuatannya.
Ini adalah hari dimana Fumiko ikut turnamen game seperti yang kemarin ia katakan pada Ariel yang sekarang tengah menemaninya. Di suatu tempat yang ada di dalam mall itu, ada mesin game balap motor dengan layar besar di depannya berjumlah dua belas. Sebelas peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan termasuk Fumiko sudah siap di mesin game masing-masing.
Tak lama, di layar semua mesin itu muncul tulisan 'GO!!'. Semua peserta langsung menarik grip mesin game berbentuk motor balap itu.
Namun, tak lama setelahnya, keanehan terjadi. Layar sebelas mesin motor itu mengeluarkan cahaya terang, dan sebelas orang yang berlomba tersedot masuk ke dalam layar mesin tersebut.
Orang-orang yang ada di sana pun panik dan berlarian ketakutan.
"Ada apa ini??" gumam Ariel. Ia lalu mengecek mesin game tempat Fumiko tersedot.
Di dalam layar, ada Fumiko dan ke sepuluh orang yang ikut turnamen tengah duduk di atas motor balap dengan berbagai warna dan nomor. Saat itu, Fumiko tengah melepas helm motor full face warna pink dari kepalanya. Tidak ada jaket dan perlengkapan balap motor lainnya, hanya helm.
Ariel tidak tahu bagaimana caranya mengeluarkan Fumiko dari layar itu. Sampai akhirnya, ia melihat masih ada mesin game yang kosong. Ia pun menyalakan mesin itu. Setelah mesin menyala, layarnya mengeluarkan cahaya terang dan Ariel pun langsung tersedot ke dalam layar mesin tersebut.
Ariel tiba-tiba muncul di sebuah sirkut balap motor seperti yang ia lihat di mesin game tadi dengan motor balap warna merah dan helm berwarna serupa di urutan kedua belas. Tiba-tiba, secarik kertas muncul di dekat speedometer masing-masing orang yang menjadi peserta balap di sana, tak terkecuali Ariel. Di kertas itu tertulis, bahwa siapapun yg sudah masuk ke dalam permainan ini tidak bisa keluar kecuali mengikuti instruksi yang diberikan. Instruksi tersebut berisi pemberitahuan bahwa siapapun yang menjadi juara satu sampai tiga, diberi kesempatan untuk menjadi wakil di game selanjutnya, dan perwakilan hanya dipilih satu orang dari hasil diskusi para juara. Dan jika orang tersebut kalah, semua orang termasuk dirinya akan mati. Jika menang, maka akan masuk di game terakhir, dan dari tiga orang itu hanya dipilih satu dari hasil diskusi para juara. Jika menang, maka semuanya bisa keluar dari game ini. Jika tidak, maka tiga orang yg menjadi juara, termasuk sembilan orang lagi yg terperangkap dalam game akan mati. Setelah muncul tulisan 'GO!!' di depan 'garis start', itu berarti balapan dimulai. Dan balapan tersebut hanya satu 'LAP'
"Ini gila!" teriak seorang laki-laki berjaket oranye sambil memukul motor yang ia tunggangi.
"Sial! Aku tidak bisa naik motor balap, lagi!" keluh seorang wanita berhelm biru.
"Haduuhh... Akan kuusahakan menang deh," gerutu Fumiko.
Setelah itu, di depan garis start muncul tulisan hologram 'GO!!' warna hijau.
Kedua belas motor itu pun langsung melesat meninggalkan garis start.
Semua motor berpacu untuk jadi yang terdepan, walau ada beberapa dari mereka yang tidak mahir mengendarai motor itu.
Satu persatu motor berhasil dilewati oleh Ariel. Kini, dia ada di urutan kelima. Setelah berbelok, ia pun menarik gas motornya sampai ke belakang sekali dan melesat meninggalkan motor pink yang dikendarai Fumiko yang tadi ada di depannya.
Fumiko terkejut. "J-jaket itu ... Apa dia Ariel?"
Fumiko yang fokusnya sedikit pecah, berhasil dibalap seorang pria bermotor oranye. Tak terima dibalap, Fumiko pun menarik gas motornya sampai full, membuat orang yang membalap posisi Fumiko pun kembali ke posisi awalnya yaitu di belakang Fumiko.
Sementara itu, Ariel yang telah berhasil menyalip dua motor di depannya, kini sedang mempertahankan posisinya yaitu posisi pertama. Orang-orang yang disalipnya tadi mencoba menyalipnya. Namun, usaha mereka sia-sia. Ariel lebih lihai dibanding mereka. Di saat seperti itu, tiba-tiba dua orang tersebut berhasil disalip oleh Fumiko. Meski perempuan, ia sangat ahli mengendarai motor balap, bahkan lebih ahli daripada dua orang yang disalipnya.
Garis 'finish' sudah terlihat. Ariel memacu motornya dengan sangat kencang dan berhasil melewati garis finish. Setelah itu disusul Fumiko lalu satu orang pria bermotor hijau di belakang Fumiko. Hasilnya, Ariel juara satu, Fumiko juara dua, dan si pria bermotor hijau bernama Takeshi juara tiga, terlihat di papan besar di dekat garis finish.
Pada saat seperti itu, tiba-tiba tempat tersebut berganti menjadi sebuah 'panggung kuis' dengan satu meja kotak tinggi di tengah-tengah panggung. Di atas meja kotak tersebut menempel sebuah mikrofon panjang. Tak ketinggalan para penonton yang duduk di kursi penonton. Orang-orang yang tadi ada di sirkuit langsung berpindah ke tempat itu. Helm di kepala mereka menghilang. Mereka tentu saja kaget, bingung. Suasana pun menjadi riuh.
"Ariel???" Fumiko kaget melihat Ariel berdiri di sampingnya. "Sejak kapan kau ada di sini???"
"Sejak balapan motor tadi," jawab Ariel.
"Tapi, bagaimana caranya???"
"Lewat mesin game yang ada di tempat turnamen yang kau ikuti."
"Oooh...." Angguk Fumiko pelan.
"Kita semua terperangkap dalam game, lewat mesin game itu."
"Aku juga menyadarinya kok. Sekarang yang terpenting, kita harus keluar dari sini!" seru Fumiko.
Ariel mengangguk.
"Para hadirin sekalian!!!" tiba-tiba muncul suara yang menggema di seisi panggung. Suara itu berasal dari sebuah layar besar berbentuk tv yang menempel di depan panggung. Tv itu persis seperti kepala Gamerer. Itu adalah suara yang keluar dari mulutnya.
Orang-orang yang ada di sana pun langsung menengok ke arah layar--yang bisa bicara--itu.
"TV itu kan ..." Fumiko tercekat.
"Kepala makhluk robot yang ada di Setsuna Mall waktu itu," timpal Ariel.
"Jangan-jangan ini perbuatannya!?" terka Fumiko.
"Bisa jadi," balas Ariel.
"Para hadirin sekalian!!" kata layar itu lagi. "Sesuai instruksi, juara satu sampai tiga harus mewakilkan game selanjutnya jika ingin selamat. Game selanjutnya adalah 'Kuis Cerdas Cermat'. Nah, siapa diantara para juara yang ingin menjadi wakilnya?"
Fumiko langsung tunjuk tangan. "Aku yang akan jadi wakilnya!"
Ariel tersentak. "Fumiko?"
"Ariel, percayakan padaku!" Fumiko menatap mata Ariel.
Ariel mengangguk pelan. Sementara Takeshi si juara tiga hanya diam saja.
"Baiklah! Berdirilah di meja kotak panjang yang ada di tengah panggung!" perintah layar yang bisa bicara tersebut. "Gunakan mic yang menempel di sana untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan muncul di layar."
Fumiko langsung mengikuti apa yang dikatakan layar itu. Para penonton pun bertepuk tangan. Sementara Ariel dan orang-orang yang tadi balap motor duduk di bangku yang tak jauh dari sana.
"Baiklah, pertanyaan pertama ..." ucap layar yang menempel di beberapa hasta di depan meja kotak tersebut. Wajah yang terdiri dari mata dan mulut di layar itu pun berubah menjadi huruf bertuliskan 'Apa nama sungai terpanjang di dunia?'
"Sungai Nil," jawab Fumiko menggunakan mikrofon.
Tulisan di layar itu pun berubah menjadi tanda 'centang' hijau yang di bawahnya ada tulisan 'Jawaban Benar'.
Para penonton pun bertepuk tangan, termasuk Ariel dan para pembalap motor tadi.
Layar pun berubah lagi menjadi tulisan 'Kapan pertama kali pedang diciptakan?'
Fumiko terdiam cukup lama. Layar lalu berubah menjadi hitungan mundur, '10-9-8-7-6-5-4-3-2-1' kemudian 'Waktu Habis'. Tulisan di layar kembali berubah menjadi 'Jawabannya adalah zaman perunggu sebelum masehi'.
Ariel memegang keningnya. "Ya ampun, Fumiko."
Pertanyaan di layar kembali berlanjut, 'Siapakah penemu uang kertas?'
"Xi Lun," jawab Fumiko.
Gambar di layar pun berubah menjadi tanda 'silang' merah dan di bawahnya ada tulisan 'Jawaban Salah'.
Fumiko tertunduk dan menggeleng. Sementara tulisan di layar berubah menjadi 'Jawabannya adalah Ts'ai Lun'.
Pertanyaan pun kembali berlanjut. Akan tetapi, Fumiko kembali menjawab salah. Pertanyaan selanjutnya salah lagi. Lagi. Dan lagi. Selain itu, waktu habis. Sudah lima belas pertanyaan diajukan, tapi Fumiko hanya berhasil menjawab satu. Layar memperingatkan, jika pertanyaan terakhir yaitu keenam belas salah, maka Fumiko termasuk orang-orang yang ikut balap motor tadi akan mati di sini. Karena Fumiko hanya berhasil menjawab dua. Minimal harus menjawab tiga pertanyaan dengan benar untuk memenangkan game ini. Orang-orang yang tadi ikut balapan yang duduk di dekat Ariel pun panik dan berharap Fumiko bisa menjawab pertanyaan terakhir tersebut.
"Fumiko ... Semoga berhasil," gumam Ariel.
Layar kembali memunculkan pertanyaan, yang bertuliskan 'Apa nama lain dari rambut?'
Fumiko terdiam. Waktu pada layar mulai menghitung mundur.
Orang-orang yang duduk di dekat Ariel nampak semakin tegang.
Fumiko akhirnya menjawab, "Surai!"
Layar pun memunculkan gambar centang berwarna hijau dengan tulisan 'Jawaban Benar'.
Penonton bertepuk tangan, termasuk yang duduk dekat Ariel. Beberapa orang yang duduk di dekat Ariel itu bersorak sorai gembira meneriakkan kemenangan Fumiko. Mereka akhirnya tidak jadi mati.
"Padahal tadi aku jawab asal." Fumiko memeletkan lidahnya.
Setelah itu, tempat kembali berganti. Kali ini di sebuah 'arena pertarungan' di pinggir pantai. Di arena itu, berdirilah Gamerer. Sementara di luar arena pertarungan, berdirilah Ariel, Fumiko, dan sepuluh orang yang ikut balap motor sebelumnya.
"Jadi, siapa yang akan menjadi wakil game terakhir ini?" tanya Gamerer pada mereka.
"Aku!" jawab Ariel dengan lantang.
"Ariel ..." ucap Fumiko lirih.
Ariel pun berjalan ke arena pertarungan yang besar dan luas itu.
Ketika Ariel sudah berada di dalam arena pertarungan, Fumiko berteriak, "Ariel!!! Berjuanglah!!!"
"Semangat!!!" teriak semua orang yang berpartisipasi di game awal, termasuk Takeshi.
"Kita bertarung sampai mati! Jika menang, kalian bisa keluar dari sini! Aku rela mempertaruhkan nyawaku demi game ini," kata Gamerer.
"Apa kau ... Mechaster?" tanya Ariel.
Gamerer terkejut. "Darimana kau tahu?"
"Berarti memang benar," ujar Ariel.
"Kalau iya, lantas kenapa?" tanya Gamerer.
Ariel memicingkan matanya. "Aku akan memusnahkanmu."
"Silahkan jika kau bisa," balas Gamerer.
Ariel kemudian mengambil Blitzdrive dari balik jaket sebelah kanannya, menempelkan benda itu di pinggangnya, dan menekan permata merah pada benda tersebut.
Blitzdrive pun mengeluarkan tali tebal perak bermotif garis tebal hitam dari samping kanan dan kirinya, lalu melilit pinggang Ariel, membentuk sebuah sabuk dengan Blitzdrive sebagai kepalanya.
Ariel mengambil sebuah kartu bergambar Blitz Crest dari kotak di sebelah kanan sabuknya dengan cari diapit menggunakan jari telunjuk dan tengah kanannya. Kemudian ia menekuk lengan kanannya itu ke arah bahu sebelah kirinya secara diagonal, lalu berseru, "Henshin!!" Dan menurunkan lengan kanannya seraya memasukkan kartu yang dipegangnya ke dalam lubang kotak tipis di atas kepala sabuknya.
Permata merah yang ada pada Blitzdrive mengeluarkan cahaya terang. Cahaya tersebut memancar sejauh 1,5 meter dan mengeluarkan bayangan hologram berbentuk tubuh manusia yang berdiri tegak dan seluruhnya berwarna merah seukuran tubuh Ariel. Bayangan tersebut memiliki tanduk pipih menyamping nan runcing dan beberapa lekukan yang membentuk sesuatu di sekitar tubuhnya. Bayangan itu kemudian mundur ke arah Ariel dan melapisi tubuhnya. Begitu bayangan tersebut terserap oleh tubuh Ariel, tubuh pemuda itu pun berubah menjadi Kamen Rider Blitzer. Lensa mata biru helmnya mengedipkan cahaya biru terang.
Orang-orang yang menyaksikan itu pun terkejut dibuatnya, kecuali Fumiko.
"Kamen Rider Blitzer ... Kau pasti bisa!" seru Fumiko dalam hati.
"Hoo..." Gamerer melakukan peregangan jari, kemudian berlari menuju Ariel yang sudah berubah wujud ketika di tengah-tengah mereka muncul tulisan 'MULAI!'
Sesampainya Gamerer di dekat Blitzer, ia segera melayangkan kepalan tangan kanannya ke wajah Blitzer.
Tapi Blitzer menepis dengan punggung tangan kirinya, lalu melancarkan serangan balasan dengan tendangan lurus ke perut Gamerer. Gamerer pun terpental dan terguling-guling ke belakang.
"Sial!" keluh Gamerer sambil berdiri dari jatuhnya. Mata dan mulut pada layar kepalanya tiba-tiba berubah menjadi tulisan 'Mecha Sword'.
Tak lama di genggaman tangan Gamerer muncul sebilah pedang perak dengan pegangan panjang lurus yang dililit oleh kabel hitam. Batang pedang tersebut berbentuk gear besar.
Melihat hal demikian, Ariel mengambil selembar kartu dari Blitzcase. Kartu tersebut bergambar pedang dengan bilah belakang memiliki lekukan-lekukan runcing. Batangnya berbentuk segilima dan memiliki lekukan-lekukan runcing pula. Di batang pedang tersebut ada pola bundar warna merah dan dihiasi beberapa garis tebal warna emas. Pola tiga kotak emas yang membentuk setengah lingkaran ikut menghiasi bagian kanan dan kiri dekat pola bulat, lalu ada empat pola lingkaran kecil emas di batang pedang tersebut. Di atas pola bulat itu ada baja yang memiliki dua ujung runcing warna putih, di belakang dan di depan yang menjorok ke bilah pedang serta dilengkapi dua garis tebal warna emas. Di kanan dan kiri batang pedang itu menempel baja yang cukup runcing berwarna putih dan memiliki pola garis. Pegangan pedang itu berwarna merah dan memiliki pola garis lurus yang di tengahnya ada bulatan kecil warna emas dan di belakangnya ada dua motif yang meruncing ke belakang, selain itu ada garis tebal emas di bagian belakang motif yang meruncing. Pegangan pedang itu ujung belakangnya runcing. Di bawah gambar pedang, ada tulisan 'TECHNO BLADE' serta pola segitiga merah bertepi emas dan kotak kecil merah seperti pada kartu sebelum-sebelumnya. Blitzer kemudian memasukkan kartu itu ke dalam kotak tipis yang ada di atas kepala sabuknya.
"TECHNO BLADE!!" Kepala sabuk Blitzer mengeluarkan suara sekaligus kedipan cahaya merah pada permatanya.
Di depan Blitzer tiba-tiba muncul hologram pedang seperti yang tergambar pada kartu, kemudian hologram pedang bernama 'Techno Blade' itu berubah menjadi nyata dan langsung digenggam pegangannya oleh Blitzer.
Spoiler for Techno Blade:
"Hiiaaa!!!" Gamerer langsung berlari ke arah Blitzer, lalu mengayunkan pedangnya, melancarkan tebasan ke atas kepala Blitzer.
Namun, tebasan itu berhasil ditangkis oleh Blitzer menggunakan mata pedangnya. Setelah itu, Blitzer membalas, ia melakukan tebasan datar ke arah dada Gamerer.
Tapi, Gamerer menepis menggunakan pedangnya, mengadu pedangnya dengan pedang Blitzer. Ia lalu melancarkan serangan balasan dengan tebasan miring.
Namun, Blitzer mengadu tebasan itu dengan tebasan pula. Akhirnya, mereka berdua pun saling bertukar serangan pedang.
TRIIING! TRAAANG!
Bunyi dua pedang saling beradu. Sebisa mungkin, Gamerer mengimbangi kelincahan Blitzer memainkan pedangnya, meski karena itu ia beberapa kali kena sabetan di dadanya.
Merasa marah, Gamerer pun menyerang Blitzer dengan membabi buta.
Blitzer berhasil menghalau semua jurus Gamerer. Tak lama, Blitzer sukses memutuskan lengan kanan Gamerer. Belum cukup sampai disitu, Blitzer kembali mengayunkan pedang dan memutuskan pinggang Gamerer.
Blitzer berhenti menyerang begitu melihat tubuh lawannya sudah terpotong-potong tak berdaya. "Sudah selesai," gumamnya yang kemudian berbalik, meninggalkan tubuh Gamerer.
Namun...
'Cheat Activated!' wajah pada layar kepala Gamerer memunculkan tulisan. Tidak lama kemudian, tubuh Gamerer yang terpotong kembali tersambung.
Orang-orang yang menyaksikan pertandingan itu terkejut, tak terkecuali Fumiko.
"Ariel! Lihat ke belakang!!!" teriak Fumiko.
Blitzer pun segera berbalik ke belakang. Bukan main terkejutnya ia melihat apa yang terjadi pada Gamerer.
"Khahahaha... Kau pikir bisa dengan mudah mengalahkanku?!" teriak Gamerer. Ia kemudian mengangkat pedangnya ke atas.
Mata pedang tersebut langsung dilapisi sinar hitam. Gamerer mengayunkan pedangnya ke depan, membuat sinar yang melapisi mata pedangnya meluncur ke arah Blitzer dengan sangat cepat. Blitzer yang tak siap pun, terpelanting ketika tubuhnya terkena sinar itu.
"Khahahahahaha..." Gamerer melompat tinggi dan mendarat persis di hadapan Blitzer yang terkapar di tanah. Tanpa basa-basi, ia segera menghujamkan pedangnya ke tubuh Blitzer.
Dengan susah payah, Blitzer menekup mata pedang Gamerer dengan kedua tangannya, beradu kekuatan dengan Gamerer yang menghujamkan pedang padanya.
Tak lama kemudian, Blitzer berhasil menang. Gamerer tersentak ke belakang. Blitzer pun berdiri lalu melompat tinggi dengan pedang masih di tangan kanannya.
Beberapa detik kemudian, Blitzer meluncur dari langit dan berhasil membelah kepala Gamerer yang berbentuk tv itu menjadi dua. Meski begitu, Gamerer masih bisa bergerak. Ia berlari dari sana dengan tubuh tanpa kepala.
Blitzer lalu menekan permata merah pada Blitzdrive. Blitzdrive pun mengeluarkan suara, "POWER!!"
Permata merah pada Blitzdrive menyala terang berwarna merah yang terus menyala.
Tak berselang lama, mata pedang Techno Blade diselimuti oleh petir yang menyambar-nyambar.
Blitzer mengambil ancang-ancang. Ia menekuk tangan kanannya yang memegang Techno Blade ke arah kiri badannya. Setelah itu, secara cepat ia melakukan tebasan datar, membuat petir yang menyelimuti pedangnya meluncur ke arah Gamerer yang tengah berlari dengan lamban. Begitu tubuh Gamerer terkena petir tersebut, tubuhnya diselimuti petir itu dan akhirnya meledak dengan ledakan yang cukup besar. Di waktu yang hampir bersamaan, cahaya pada permata merah Blitzdrive milik Blitzer meredup.
Semua penonton bersorak sorai atas kemenangan Ariel selaku Kamen Rider Blitzer. Namun, ketika mereka berlari dengan penuh sukacita ke arah Blitzer, tubuh mereka termasuk Blitzer sendiri bercahaya, kemudian menghilang dari tempat itu.
Semua orang yang terperangkap dalam game tersebut keluar dari dalam layar mesin game balap motor di Hizashi Mall dan jatuh ke lantai. Keadaan tempat itu sudah kosong, hanya ada orang-orang yang keluar dari game itu.
Di depan wajah Fumiko yang terjerembab di lantai, ada lengan seseorang yang disodorkan padanya. Fumiko meraih lengan itu dan berdiri, dibantu oleh si pemilik lengan.
"Ariel?" terka Fumiko yang ternyata benar.
"Kau tak apa-apa?" tanya Ariel.
Fumiko mengangguk. "Iyah. Tapi ... Turnamennya?" Ia lalu tertunduk lesu.
"Sudahlah...," hibur Ariel. "Keselamatanmu jauh lebih penting!"
Tiba-tiba, orang-orang yang baru keluar dari game tadi menghampiri Ariel sambil bersorak sorai.
"Hidup pahlawan!!!" teriak Takeshi yang merupakan juara tiga lomba balap di game tadi sambil mengangkat lengan Ariel dan Fumiko secara bersamaan.
"Hidup!!!" teriak sisanya.
"Hidup pahlawan!!!" teriak Takeshi lagi, sambil masih memegang lengan Ariel dan Fumiko.
"Hidup!!!" teriak orang-orang sisanya.
Ariel tersenyum kecil.
"Benar juga. Walau turnamennya rusak, tapi setidaknya nyawaku selamat dan bisa menyelamatkan orang-orang," gumam Fumiko yang kemudian tersenyum manis.
Hari itu benar-benar hari yang melelahkan bagi Ariel. Tapi, ia senang telah membunuh satu Mechaster lagi. Ia masih berharap bisa bertemu dengan Mechaster pembunuh orangtua dan guru beladirinya suatu hari nanti dan membalas semua perbuatannya.
To Be Continued
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 04-12-2019 20:00
0
Kutip
Balas