Kaskus

Story

Jelly69Avatar border
TS
Jelly69
Aku Hanyalah Manusia Biasa 『 Horor , Love 18++ 』
.
.
.
『 I N D E X 』

1. Prolog

2. Part 1

3. Part 2

4. Part 3

5. Part 4

6. Part 5

7. Part 6

8. Part 7

9. Part 8

10. Part 9

11. Part 10

12. Part 11

13. Part 12

14. Part 13

15. Mulustrasi

16. Part 14

17. Part 15

18. Part 16

19. Maaf


20. Lokasi uji nyali



[ Side Story ]

1. Refreshing NEW
Diubah oleh Jelly69 09-06-2020 08:28
nona212Avatar border
peterpetreliAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 49 lainnya memberi reputasi
46
45.7K
372
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
Jelly69Avatar border
TS
Jelly69
#188
Part 16
Setelah badai mari kita melihat pelangi .. Part ini adalah masa tenang atau bisa dikatakan part romance , mari kita mulai ...


Ujian kenaikan kelas sudah selesai , Kepalaku seharusnya sudah bisa tenang tapi kenapa malah menambah bebanku ? Jawaban nya tentu , bukan cuma viona yang populer dikalangan murid sekolahan , aku juga cukup terkenal entah karena apa aku tidak terlalu memikirkan nya ... Hal ini mengakibatkan ada sosok perempuan baru yang datang kehidupku , Mungkin saja mereka masuk kriteriaku tapi tidak untuk menggantikan posisi viona di hatiku ..


Minggu lalu tepat sebelum ujian dilaksanakan ada satu orang wanita yang menghampiriku saat aku sedang di kantin sendirian , yang lain sedang sibuk belajar di kelas bahakan teman2ku yang sarap semuanya sudah menemukan obat mereka yaitu buku LKS kadar kebodohan mereka sejenak turun drastis , viona mulai bawel menyuruhku belajar .. Tapi aku sangat malas melakukan nya .. Untuk apa aku sekolah 6 hari dalam seminggu ? 26 hari dalam sebulan dan 312 hari dalam setahun ( tidak dihitung tanggal merah dan libur semester kecuali hari minggu ) tapi aku harus belajar lagi demi 6 hari penentuan kenaikan kelasku ? Aku bukan merasa sudah pintar , tapi aku hanya membiarkan diriku menjadi orang yang merdeka ..


Kembali ke cerita ... Saat aku sedang duduk melamun sambil menikmati es teh manisku tiba2 ada yang menepuk pundak ku


Quote:


Ku balas dengan senyuman lalu cici pergi .. Berbicara tentang viona aku jadi merindukan nya , aku beranjak dari tempat duduk ku , membayar makanan dan minumanku lalu berjalan kearah kelas viona ... Ku tengok dari pintu viona sedang fokus membaca buku , aku berinisiatif mengerjainya ...


Aku berjalan pelan2 memutari jajaran bangkunya , teman sekelasnya menahan tawa melihat tingkahku , ku berikan kode dengan telunjuk ku "sssst" ... Kini aku tepat dibelakangnya , ku peluk viona dari belakang namun respon nya sungguh diluar perkiraan , niat pengen romantis malah berakhir tragis viona menyikut mukaku cukup keras , aku meringis kesakitan sambil menutup mukaku ...

Quote:



Karena jam pelajaran dikosongkan aku lebih memilih menghabiskan waktu bersama viona , ku ceritakan pula masalah cici padanya viona malah ngomel2 gak jelas mulutnya lebih serem daripada orang kesurupan apalagi pas bilang kalo cici meluk aku .. Ni anak udah siap nyepak si cici tapi aku bujuk dia biar tenang ...


... ... ... ...

Hari sabtu ... Murid2 semakin sibuk belajar , aku masih malas2an di kantin ... Aku beranjak sejenak untuk memesan makanan , saat aku kembali ke kursiku disana sudah ada sepucuk surat dengan amplop yang lucu .. Isinya kurang lebih begini


Hangat sapamu menggetarkan hati,
Tatap matamu seakan mengandung arti,
Andai bisa aku miliki
Kau membuatku jatuh cinta setiap hari.
Walau kita tidak bertemu
Namun mengapa hatiku selalu rindu
Ternyata kau telah curi hatiku
Yang membuat rinduku menjadi candu.
Hatiku selalu bertanya-tanya,
Apakah aku telah jatuh cinta ?
Jika memang begitu adanya
Ijinkan aku memilkimu selamaya.


Amel ❤


Aku sedikit terpesona dengan indahnya kata demi kata yang ia rangkai , tulisan nya begitu rapih , makna nya benar2 dalam ... Namun sejenak aku berpikir mungkin salah kirim , lagi pula aku tidak mengenal siapa Amel ini ... Memang barusan rame sih sampe ngantri buat pesen makan , tapi kan mereka kebanyakan membawa makanannya ke kelas , ada beberapa yang makan disini cuman tidak banyak .. Lagian sekitar mejaku tidak ada orang lain .. Aku malah celingak celinguk mencoba mencari siapa pengirim surat ini , namun hasilnya nihil .. Aku tidak bisa menebak karena mereka terlihat sibuk dengan teman2 mereka bahkan tidak ada yang memperhatikanku ...


Hal ini kembali ku ceritakan saat pulang sekolah pada viona ... Reaksinya cukup membuatku kaget

Quote:


Aku berpikir ada benarnya ucapan viona , namun apakah harus secepat ini ? Keluarga kami pasti tidak akan ada halangan , namun aku berpikir tentang biaya membeli cincin apakah harus minta kepada kedua orangtuaku ? Tentu tidak! Ini hubunganku dengan viona .. Kalo sejak sekarang aku membiasakan diri meminta kepada orangtua akan hal yang berkaitan dengan masa depanku artinya aku tidak bisa menjadi kepala keluarga yang baik ..


Udara siang ini sedikit menyejukanku dari teriknya matahari , kami sudah terbiasa sepulang sekolah pasti berduaan di taman ditemani batagor kesukaan viona wanita yang mungkin kelak akan menjadi istriku ... Viona menikmati teduhnya pohon beringin sambil tiduran di pahaku , aku membelai rambutnya lembut namun pikiranku melayang mencari cara bagaimana aku bisa mencari uang untuk membeli cincin tunangan sebagai tanda keseriusanku ...

Aku : "Tapi aku punya syarat dek"

Viona : "Apaan a ?"

Aku : "Aku pengen beli cincin pake uang aku sendiri"

Viona : "Maksudnya kamu mau kerja ?"

Aku : "Iya , tapi nyari yang gak ganggu jadwal sekolah aku"

Viona : "Maaf ya a jadi ngerepotin kamu" :")

Aku : "Cepat atau lambat aku juga pasti harus ngelakuin ini buat kamu sayang .. Jadi kalo bisa lebih cepat kenapa enggak ?"

Viona : "Makasih ya a" :")

Ku cium kening viona ...



Hal inilah yang membuatku sekarang merasa terbebani ... Bagaimana caranya aku mencari uang ? Bersambung
g.gowang
arip1992
enz076
enz076 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.