Hampir semua percakapan sebenarnya menggunakan bahasa mandarin dan inggris, namun untuk kenyamanan Pembaca saya hanya akan menggunakan bahasa indonesia.

Kejadian ini baru saya alami sekitar 8 bulan lalu.
dan beberapa tokoh yang akan saya pakai untuk Main Story akan saya samarkan di sini.

_______________________________________

"Ayah udah mau berangkat kerja ya?". Tanya istriku melalu telfon.

"ia nih bun, ayah berangkat dulu ya salam buat ***** ". ucap ku.

"yaudah hati-hati ya yah, asalamuallaikum". jawab ya sekaligus mengakhiri perebincangan singkat kami.

Hari ini adalah hari pertama aku berada di kota Guanzhou,China. Aku di percayakan untuk menjadi Asisten General Manager disini selama 3 bulan, yang tak lain ialah masa percobaan ku karna aku baru saja mendapatkan promosi jabatan di perusahaan. Selesai aku berpakaian aku pun menunggu supir kantor untung menjemputku, sebenarnya aku sudah dapat mobil pribadi dari kantor, namun karna aku masih tidak tau jalan yang harus ku lewati sampai di kantor. sekitar 15 menit supir ku pun sampai di depan lobby apartement yang ku tempati untuk sementara. kami pun langsung pergi menuju kantor, beberapa kali Supir ku ingin mencoba berbicara kepada ku menggunakan bahasa mandarin, namun sayang nya aku tidak mengerti, aku hanya mengerti bahasa Inggris dan Jepang pada saat itu. aku pun hanya meng ia ia kan ucapan nya.
.
Sekitar setengah jam lama nya, aku pun sampai di Sebuah gedung tempat Cabang kantor ku berada, aku pun turun di depan lobby dan langsung menuju lift untuk naik ke atas. Sesampai nya di lift aku trrdiam sesaat,waktu itu di dalam lift ada 2 orang wanita dan 1 mahkluk yang bukan manusia. Aku pun mencoba untuk tidak memperdulikan nya dan memasuki lift itu, aku yakin ia pasti menyadari bahwa aku bisa melihat nya, namun aku tidak ingin ia menegurku di saat sedang ada seseorang.

"******* ********** ********* **********". ucap nya yang sungguh aku tidak mengerti, iblis tua itu mencoba berkomunikasi dengan ku menggunakan bahasa mandarin, wujud ya seperti Nenek-nenek yang mungkin sudah berumur 100 tahun lebih, karna gigi nyanpun hanya terlihat 1, mata nya putih, rambut putih nya yang hampir botak.

Aku pun malah seperti menahan tawa, karna waktu itu aku masih saja merasa lucu jika seseorang berbicara dengan ku menggunakan bahasa mandarin, mungkin karna aku belum terbiasa. ia pun trus mencoba berbicara dengan ku namun karna kendala bahasa aku pun tidak dapat memahami nya. Dann sampai lah aku di lantai 16, tempat dimana ruangan ku berada. ketika aku sampai di sana.

"Surpriseeee". teriak semua karyawan ke arah ku dengan sebuah banner bertuliskan (Selamat datang di Guanzhou).

aku pun hanya langsung salah tingkah, dan bingung ingin berekspresi seperti apa. lalu Pak Darto yang mana beliau adalah General Manager di Cabang Guanzhou, ialah yang bertanggung jawab penuh di sini dan aku lah yang akan menjadi asisten ya selama kurang lebih 3 bulan. Sayang nya tenaga kerja indonesia di sini hanyalah 7 orang dri 95 karyawan, dan itu sudah termasuk aku. beliau pun langsung menunjukan dimana meja ku berada, sesampai nya aku di ruang kerja. aku melihat 3 sosok jin, yang pertama seperti pria bungkuk dengan jenggot panjang menggunakan pakaian biru muda yang sudah sangat dekil, dan kedua berwujud wanita dengan rambut pendek dan tidak memiliki tangan kanan, dan yang membuat ku sedikit kaget ialah yang ke tiga, aku melihat seorang wanita berambut panjang dengan paras yang begitu cantik dan pakaian nya pun begitu rapih.
Ketika aku mendekati bangku kerja ku yang berada di pojok ruangan...

"ALLAH HUAKBAR!!.." teriak ku sontak, pundak seperti ada yang menepuk, namun ketika aku melihat kebelakang.

"Pak kenapa ??.... kaget saya". seru wanita yang berada di belakang ku.

"hadehh.. aku kira kamu set..." . ucap ku yang tiba-tiba berhenti, aku hampir keceplosan, kadang aku yang setiap hari melihat jin masih bisa salah menilai manusia atau jin walaupun kemungkinan nya ssngat kecil.

"yaudah saya minta maaf, karna masih jet lag aja soal ya baru semalam sampai di sini". ucap ku

"oh ia pak, perkenalkan nama saya Dong Mei, panggil saja Mei". ucap nya yang sudah fasih menggunakan bahasa Inggris.

"lah saya juga junior ko sama kaya kamu, saya malah baru 1 hari di sini". jawab ku.

"ia bapak baru 1 hari di sini, tapi disana? bapak sudah 3 tahun jadi asisten GM, ngomong-ngomong bapak mau teh atau kopi, biar saya panggilkan OB". jawab nya kembali.

"ga usah mei, saya panggil sendiri aja, nanti malah manja saya nya". jawab ku yang tidak mau merepotkan nya.

Lalu ia pun kembali ke tempat duduk ya yang mana masih 1 ruangan dengan ku, dan aku pun menelfon OB untuk mengambil kan ku secangkir kopi hitam. Dan aku pun memulai pekerjaan pertama ku di sini.
Dan tidak terasa 4 jam terlewati dan waktu istirahat pun tiba, aku pun tidak tau ingin kemana dan memutuskan untuk bertanya kepada Mei.

"Mei istirahat ya biasa kemana?". tanha ku yang menghampiri nya.

"saya biasa ya di restaurant yang dekat perempatan". jawab nya

" hai Vin makan yuk di luar, kamu ngeroko kan?" tanya pak darto yang tiba-tiba menghampiri kami.

"boleh pak, ia saya ngeroko". jawab ku.

lalu pak darto pun langsung merangkul leher ku dengan akrab nya dan menarik ku, dan aku pun tidak mau meninggalkan Mei untuk istirahat sendirian.

"Pak Mei ga di ajak?". tanya ku.

"Hah? Mei siapa?". jawab nya yang kebingungan.

"Itu loh pak Dong Mei asisten junior". tanya ku kembali.

"Vin.. di sini tuh ga ada yang nama ya Dong Mei, dan asisten saya tuh cuma kamu". jawab nya.

Aku pun kaget dan langsung menengok ke arah tempat duduk Mei, dan Benar saja.. Mei tidak ada di sana, Bahkan Meja dan bangku tempat ia bekerja tadi pun menghilang seperti di telan bumi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(BERSAMBUNG)