- Beranda
- Stories from the Heart
TAMAT - [Reborn]Takdir Yang Tidak Bisa Ku Lawan [Horor Kisah Nyata]
...
TS
theperegrinefal
TAMAT - [Reborn]Takdir Yang Tidak Bisa Ku Lawan [Horor Kisah Nyata]
![TAMAT - [Reborn]Takdir Yang Tidak Bisa Ku Lawan [Horor Kisah Nyata]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/08/2881698_201612080519530984.png)
![TAMAT - [Reborn]Takdir Yang Tidak Bisa Ku Lawan [Horor Kisah Nyata]](https://s.kaskus.id/images/2017/01/05/2881698_201701050139270138.jpg)
credit picture by : u910
Quote:
INI ADALAH THREAD LANJUTAN DARI THREAD SAYA YANG SEBELUM NYA DENGAN JUDUL YANG SAMA
Quote:
ALASAN THREAD SEBELUMNYA TUTUP KARNA ID SAYA YANG ASLI TERKENA AUTO BANNED YANG SAMPAI DETIK INI PUN MASIH BELUM ADA JAWABAN DARI PIHAK MOMOD ALASAN ID SAYA TERBANNED DAN TERPAKSA SAYA MEMINJAM ID YANG SEDANG SAYA PAKAI INI UNTUK MENYELESAIKAN STORY INI HINGGA TAMAT
Karna Sesuai Janji Saya Sebelumnya "Tidak Akan Ada Kentang Di Antara Kita"

UPDATE :
TERIMAKASIH UNTUK MOMOD YANG SUDAH UNBANNED ID SAYA YANG ASLI, NAMUN DI KARNAKAN SUDAH TERLALU BANYAK CHAPTER PADA THREAD INI, SAYA MEMUTUSKAN UNTUK TETAP MEMBUAT CHAPTER-CHAPTER BARU DI THREAD INI DAN AKAN TERUS MEMINJAM AKUN INI SAMPAI STORY INI SAYA TAMATKAN
Spoiler for CHAPTER 19:
NEW RULES :
1.SAYA TIDAK MENERIMA PERMINTAAN PENERAWANGAN , ASTRAL PROJECT DAN PEMBUKAAN MATA BATIN
2.SEMENJAK TANGGAL 22 FEBRUARY 2017 SAYA SUDAH TIDAK LAGI MENERIMA PERMINTAAN PENERAWANGAN KARNA URUSAN RL YANG CUKUP PADAT
3.SILAHKAN BERTANYA DENGAN SOPAN, INSYALLAH SAYA AKAN DENGAN SENANG HATI MENJAWAB
4.HAVE FUN & ENJOY

SAYA TERPAKSA MEMBUAT PERATURAN SEPERTI INI KARNA SEMAKIN BANYAK PM YANG MASUK KE SAYA DENGAN HANYA SEKEDAR ISENG ATAU PUN MENGETES SAYA. JIKA AGAN MAU BERTEMU ATAUPUN BERBINCANG DENGAN SAYA. SAYA PERSILAHKAN NAMUN HANYA DAPAT DI HARI MINGGU DAN HANYA DI SEKITARAN RUMAH SAYA.
SAYA JUGA SANGAT BERTERIMAKASIH UNTUK AGAN/SISTA YANG SUDAH MAU MEMBACA CERITA SAYA YANG MASIH PEMULA INI.
Spoiler for SIDE STORY ON CHINA:
Spoiler for MAIN STORY:
Dan Comment kalian membuat saya semakin semangat mennulis Diubah oleh theperegrinefal 17-06-2017 20:47
Dhekazama dan 75 lainnya memberi reputasi
68
2.8M
6.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
theperegrinefal
#112
CHAPTER 23 [SANTET]
"Hai kevin" sambil meberikanku sebotol Aqua
"Anggi?" saut ku kaget
Anggi : "maaf ya buat yang tadi" Ucap nya, sambil duduk di samping ku
Saya : "ah gpp ko, lah ko kamu belum pulang?" tanya ku pada nya, yang sedang duduk di samping ki
Anggi : "ia aku nungguin kamu buat minta maaf, aku tadi ga enak soalnya banyak temen aku" ucap nya sambil menundukan kepala
Saya : "santai aja kali nggi, aku juga minta maaf, buat kamu jadi bahan taruhan tadi" jawab ku.
Anggi : "ia aku tau ko, tadi emang aku juga rada sebel sih, tapi yaudahlah lupain aja" jawabnya sambil menatap ku.
Saya : "hmm bagus lah kalo begitu, yaudah aku duluan ya nggi, badan udah gerah banget nih, btw thanks ya minum ya" ucap ku sambil berdiri dan memakai jaket
Anggi : "ehhh tunggu vin, nih nomor aku, jangan lupa telfon ya" sambil menyodorkan sebuah kertas yang berisi nomor telfon
Saya : "wahh serius? Haha yaudah thanks deh nggi, aku pulang dulu ya"
Anggi : " eh tapi awas ya kalo di kasih tau ke temen kamu yang lain"
Saya : haha ia engga
Lalu aku pun pulang bersama anggi, waktu itu si anggi sudah di fasilitasi sebuah sepeda motor dan ia bersedia mengantarkan ku pulang, namun aku menolak nya, ya karna mungkin tidak etis seorang pria di boncengi wanita. Aku pun sebenarnya sudah lama meminta sepeda motor kepada ibu, namun ibu ku tidak mengizinkan ku karna naik motor itu berbahaya dan aku belum cukup umur untuk mebuat SIM.
Sesampai nya di rumah akupun langsung duduk di meja belajarku dan membuka laptop, tapi aku merasa ada yang kurang saat aku memeriksa YM, "Hani" gumamku pelan, aku terbiasa untuk chat dengan nya setelah pulang sekolah, namun setelah kejadian malam itu, dia sudah tidak menghubungi ku lagi, dan aku juga tidak menghubungi nya lagi.
Aku teringat akan janji ku kepada pak doni untuk mengunjungi rumah nya malam ini, lalu aku segera mengambil handphone ku untuk menelfon A'a Ibrahim, aku ingin meminta nya untuk membantuku karna aku belum pernah ada pengalaman dalam penyembuhan/pembersihan santet. Tak lama berbincang dengan beliau melalui telefon, ternyata beliaupun ingin ikut bersama ku untuk pergi kesana, mungkin karna aku belum berpengalaman dalam bidang ini dan sekaligus mengajariku bagaimana caranya.
Tak terasa sudah jam 7 dan aku melaksanakan shalat isya dan langsung pergi menuju rumah A'a Ibrahim, sesampainya di sana beliau sudah mempersiapkan segala hal yang mungkin di butuhkan nya nanti ke dalam tasnya. Lalu kami pun pergi kesana menaiki motor beliau, di perjalanan beliau mengatakan padaku agar membaca amalan untuk memagari diri, dan aku pun langsung menurutinya. Sekitar setengah jam perjalanan kami pun sampai di rumah Pak Doni, kami pun masuk dengan mengucapkan salam, Pak Doni pun menyuruh kami duduk di ruang tamu, dan mengambilkan kami sebuah teh hangat, tak lupa saya pun mengenalkan Pak Doni dengan A'a Ibrahim.
Pak Doni : "begini nak kevin dan pak ibrahim, istri saya awal nya tidak pernah punya riwayat sakit medis, namun sudah beberapa hari ini istri saya selalu muntah dan mengeluarkan Blatung bahkan kaki seribu" ucap nya dengan wajah yang khawatir.
A'a Ibrahim : begini pak Doni, saya harus melihat istri bapak dulu sebelum dapat menyimpulkan lebih jauh.
Lalu pak Doni pun membawa kami kekamar beliau untuk melihat kondisi istri nya, dan benar.. Kondisi nya sangat memprihatin kan, wajah nya sangat pucat, badan nya kurus, matanya melotot seolah sedang menantang kami.
Lalu A'a ibrahim pun izin agar dapat memakai ruang tamu untuk mengadakan ritual di sana, setelah selesai persiapan, istri pak Doni pun aku bawa keluar kamar, dan Pak doni di suruh keluar oleh guruku dari rumah selama ritual pengusiran ini berlangsung, dan pak doni pun menuruti nya.
Lalu situasi berubah jadi begitu hening, sampai-sampai aku dapat mendengar jelas suara jangkrik dan cicak.
Dan selang beberapa menit A'a ibrahim pun memegang kepala istri pak doni, kita sebut saja ningsih. ningsih pun meronta-ronta seperi ikan yang sedang berad di daratan. mata nya mengeluarkan darah dan mata nya tetap melotot seolah-olah bola mata nya ingin keluar. A'a ibrahim pun mengambil nafas dalam lalu seperti mencabut ubun-ubun Ningsih, Ningsih pun langsung pingsan, lalu aku bertanya. "Apa sudah selesai A'?"
"Belum kevin, Jin itu masih ada di sini" jawab nya sambil melihat-lihat sekitar.
Dan benar saja ketika aku melihat ke atas tepatnya dekat dengan pintu kamar mandi, Jin itu berada di sana, wujud nya seperti nenek tua yang sudah berumur lebih dari 90 tahun, bola matanya berwarna hitam pekat, rambut nya putih tak ter urus dan mengenakan kebaya yang sudah sangat kotor. Jin itu melihat ku dengan tatapan tajam... "SIAPA KALIAN? KENAPA KALIAN MENGGANGGUKU" tanya jin itu dengan suara yang sangat mengerikan.
Apakah aku takut? Tidak.. Aku tidak takut, aku sudah pernah melihat yang 10x lebih seram dari jin ini.
Lalu A'a ibrahim yang melihat ku masih tenang dalam situasi ini, beliau menyuruhku untuk menahan nya.
"Kenapa tidak kita bakar saja terus A' sampai dia merintih kesakitan?" tanya ku kepada beliau.
" kevin.. Apa kau menikmati nya? Ingat kevin kita sedang melakukan pembersihan santet, bukan penyiksaan jin, jin itu hanya di suruh oleh tuan nya" ucap beliau dengan nada sedikit tinggi, seolah ingin membentaku dengan halus
"Satu lagi, singkirkan senyummu itu dari wajahmu, kau malah lebih terlihat seperti iblis dari pada jin itu". ucap nya kembali dengan nada yang lebih tinggi.
" aku tersenyum?" gumamku pelan, kenapa aku tersenyum? Apa aku menikmati ini? Ya.. Aku kufikir aku sangat menikmati waktu dimana aku bisa menyiksa Jin yang sudah melukai/menyiksa manusia, aku sangat sangat.. Menikmatinya, sampai-sampai aku bisa tersenyum lepas.
Namun sesuai perintah beliau aku langsung membaca beberapa amalan enteng yang hanya sekedar untuk menahan nya agar dia tidak pergi.
"AAAAAAAAAAAAA".... teriak jin itu yang begitu kesakitan.
" baru ku rapalkan amalan seperti ini kau sudah meintih kesakitan, dasar lemah !" ucap ku padanya sambil terus merapalkan amalan.
"Kevin cukup, aku sudah tau siapa pengirim nya, biarkan dia pergi" ucap A'a Ibrahim sambil menghembuskan nafas panjang.
.
.
.
.
.
(BERSAMBUNG)
Diubah oleh theperegrinefal 03-12-2016 21:36
itkgid dan 20 lainnya memberi reputasi
17