hijau darimana dah?
halunya keterlaluan ente gan, padahal udah ane kasih foto2 zoom in nya juga.
lagian belum juga dijawab ayat mana yang menyatakan ataupun menyiratkan bahwa Al-Qur'an/Muhammad berasal dari wilayah hijau?

ini dulu dijawab, jangan ngelantur. trit ane dibuat semi akademik, tolong hargai diskusi, jawab dengan jawaban yang semi akademik juga, jangan halu.



ini malah klaim baru lagi
yaudah kuminta buktinya itu jalur yang sama dengan haji.



tidak ada yang kuat, dari sisi akurasi waktu saja jelas sumber Islam tradisional udah gak akurat. ditambah kamu bias iman sampe halu gitu. dimana kuatnya?



kata siapa Golan Height dan Hira tidak ramai?



nih ya, kukasih fakta buat kamu.

kamu kan kemaren menyajikan sumber Kronik Khuzestan (Guidi's Chronicle), di kronik itu jelas Hira menjadi target penaklukan Arab. di kronik itu juga jelas bahwa patriarkh Isho'dad (patriarkh Gereja Timur Assyria) tinggal di sana bersama jemaat gerejanya. selain itu, yesyiba Sura juga sudah lama ada di sana sebelum Arab datang, bahkan yesyiba ini masih berdiri hingga masa pemerintahan 'Abbasiyyah.

dan kebetulan, Tarikh Thabari juga menceritakan hal yang cukup sama, Al-Hirah / Hira menjadi target Khalifah 'Umar, dan ekspedisi ke Hira ini mengakhiri kekuatan Sasan di barat.

untuk apa dijadikan target kalo kota itu gak rame?

kita gak sedang cerita asal-usul kota Hira. dari sumber yang kamu kasih, yang dianggap mitos kan sejarah dibangunnya kota ini: .... in which the mythical historyof the city was drafted ....

dan dijelaskan pula kisah mitos kota tsb berkembang secara urban legend di masa 'Abbasiyyah, sementara Kronik Khuzestan ditulis sebelum 'Abbasiyyah.



fotonya dari link wiki yang sama juga sudah kukasih. kamu periksa lagi aja tepian barat Yamamah itu parallel dengan jalur Trans-Arabia, bahkan di sudut selatan Yamamah merupakan titik temu dalam peta jalur Trans-Arabia versi Islam tradisional yang memisahkan jalur ke barat menuju Makkah dan jalur timur. dan wilayah ini jelas ramai.

kalo kamu masih meragukan Yamamah sebagai wilayah asal Muhammad, aku pun juga meragukannya. masih lebih kuat Arab utara sebagai wilayah Muhammad, yang membentang dari Hisma, Hegra, Tema, Mahoze, dan paling jauh: Yatsrib.



karena mereka tidak punya akses terhadap epos tsb. kok disamakan dengan Al-Qur'an yang jelas dapat diakses dari semua kalangan. fail analogy.



pertama, jelas dia bukan bertujuan sekedar validasi. buktinya adalah kisah-kisah yang dipilih Al-Qur'an itu parsial. kalo kita lihat misalnya legenda Mosye (Musa), kisah yang dipilihnya adalah ketika dia dibuang di sungai, membunuh seseorang, mendakwa Fir'aun, beradu dengan penyihir, membelah laut, menerima wahyu di Sinai, dan pengasingan di Sinai, dengan sedikit atestasi tentang tulah-tulah (tanpa kematian anak sulung) serta perjumpaan dengan Khidhir. kisah ini lebih lengkap dibanding kisah nabi lain yang bahkan hanya disebutkan namanya seperti Idris, Dzul-Kifli, dan Ilyasa'. ini jelas bukan bertujuan validasi. ada maksud yang hendak disampaikan Al-Qur'an. dan maksud itu semakin jelas ketika ente mencoba menggabungkan semua kisah nabi di Al-Qur'an, pasti kisah yang dipilih Al-Qur'an selalu berorientasi terhadap revolusi dan membangun kembali patriarkh (millah) Abraham. jadi, dia jelas bukan sekedar memvalidasi kisah Abraham itu real, kisah Mosye itu real, kisah Syelomo/Sulaiman itu real, kisah Iyyov/Ayyub itu real, kisah Yehosyu'a/Yosua itu fake, kisah Khavquq/Habakkuk itu fake, kisah Yisyeya/Yesaya itu fake, dsbnya.

kedua, maksudmu surat Yusuf itu ayat ini QS 12:3?

terjemahan Depag RI:
"Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui".

coba terjemahan alternatif:
"Kami menceritakan kepadamu kisah-kisah yang paling baik (ahsanal-qashash) dengan apa yang telah Kami wahyukan pembacaan ini meskipun sebelumnya kamu benar-benar di antara mereka yang lupa (laminal-ghafilin)".

silahkan cek teks nya:
نَحْنُ نَقُص عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰن وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ

sebelumnya kutanya dulu, kamu setuju gak artinya ini?
btw kata ghafilinselain bermakna "lupa" juga bisa dimaknai "tidak menyadarinya / the unaware". silahkan cek di sini.

kalo kamu setuju, jadi sudah jelas kan kalo Muhammad (dan audiens-nya tentunya) memang sudah tahu legenda Yosef/Yusuf sebelum wahyu ini "turun". hanya saja mereka tidak menyadari makna penting di balik kisah Yosef ini.

kalo kamu tidak setuju terjemahannya, coba berikan terjemahan alternatif menurutmu. yang jelas terjemahan Depag RI itu gak akurat.



orang Yahudi dan Kristen di masa itu eksklusif om wkwkkk. hanya orang Arab yang memeluk Yahudi ataupun Kristen yang tau legenda mereka, dan mereka lebih cenderung memaksa daripada menyebarkan.

tak usah sampai Najran, Yatsrib yang lebih dekat ke Makkah juga banyak Yahudi kok. yang jadi pertanyaan adalah, apakah legenda Alkitab adalah kisah yang diketahui oleh banyak orang Arab selain Yahudi dan Kristen?

kurasa tidak.

bahkan, sumber Islam tradisional pun juga menyiratkan bahwa orang Arab selain Yahudi dan Kristen sendiri juga tidak tahu legenda Alkitab. contohnya, sudah kukasih di post sebelumnya, tentang Muhammad dan Zaid bin Haritsah bertemu 'Addas di tengah perjalanan pulang setelah diusir dari Tha'if. Muhammad beristirahat di sebuah kebun anggur dan bertemu dengan pengelolanya, seorang budak Nasrani bernama Addas dari Niniveh. Addas menawarkan anggur yang dipetik di kebunnya buat Muhammad.

Muhammad lalu mulai menyantap anggurnya sambil berkata: "Dengan nama Allah" (bismillah).

lalu Addas kaget dan bertanya: "Aku belum pernah mendengar seorang pun di negeri ini mengucapkan seperti yang kau ucapkan".

lalu Muhammad nanya: "Siapa kamu?".

Addas pun menjawab: "Saya Addas dari Niniveh (Ninawa)".

Muhammad lantas nyeletuk "Oh, kotanya Yunus bin Matta" (transkripsi dari Yonah ben Amittai).

Addas lalu kaget lagi dan bertanya: "Bagaimana anda tahu tentang dia?"

Muhammad menjawab, "Kita bersaudara, Yunus adalah Nabi Allah, dan aku pun Nabi Allah".

dari narasi tradisional Islam ini saja sudah menggambarkan bahwa respon Addas sendiri menandakan bahwa tidak ada orang Arab yang tau tentang Yonah kecuali jika dia seorang Yahudi atau Nasrani. sumber tradisional Islam pun jelas sekali mengklaim orang Arab pagan tidak pernah tahu tentang kisah-kisah Alkitab.

dan ada juga ayat di Al-Qur'an QS 49:14

"Orang-orang Arab Badui (a'rab) itu berkata: "Kami telah percaya". Katakanlah: "Kamu belum percaya, tapi katakanlah: "Kami telah berserah diri", karena rasa percaya itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Utusan-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun 'amal-mu; sesungguhnya Allah pengampun lagi penyayang"

ayat ini sudah jelas memiliki perbedaan antara imandan islam, dimana pada ayat-ayat yang berseru kepada orang-orang yang percaya (ya ayyuhal-ladzina amanu) seringkali ditemui berkaitan tentang hukum-hukum Tuhan supaya mereka berserah diri (aslam). tapi pada ayat ini, orang-orang Badui disuruh aslam dulu baru amanna. ada perbedaan mencolok dimana orang-orang Badui agak kurang percaya dengan Muhammad, tidak lain karena mereka tidak paham apa itu nabi, apa itu rasul, apa itu wahyu, ya simpel aja karena mereka bukan Yahudi dan Kristen. artinya, hanya orang-orang Yahudi dan Kristen yang mudah untuk menerima sekaligus mempercayai Muhammad sebagai nabi, dimana orang-orang selain dari 2 kelompok itu dianggap belum mempercayai Muhammad sebagai nabi.



pertama, jelas aku lebih capek, sudah kusajikan semi akademik, ada sumbernya, ada analisisnya, ada argumennya, kamu cuma kebanyakan argumen dan halu.

kedua, kebimbangan itu memang tujuan dari MIA. MIA memang disajikan untuk dikembalikan kepada pembaca, dan orientasinya jelas untuk mempertanyakan kembali sumber-sumber Islam tradisional. kalo menurut kamu sumber tradisional lebih dapat diandalkan dan historis, itu terserah kamu. yang jelas, jawaban yang telah kusajikan sejak page awal itu jelas: tidak dapat dipercaya dan bercampur-baur antara historis dan ahistoris.

kalo akhirnya kamu bimbang, ya memang itu tujuannya. orientasinya jelas, mempertanyakan kembali. setiap pertanyaan ini didasari atas bukti, analisis, dan argumen.

mungkin kalo kamu berkesempatan boleh baca-baca dulu tentang hadits, di situ kubahas dari bab keunikan Al-Muwaththa', pembuktian awa'il, asal-usul sunnah, karakteristik isnad, kronologi thalabul-'ilm, dan kesimpulan awal. sumbernya dari sumber tradisional, di antaranya Kutubus-Sittah dan kitab-kitab klasik, semua lengkap kusajikan.

dan rencananya memang akan dilanjutkan mulai dari peranan qadhi perawi dan terduga perawi, fallacy atas hadits tawatur/mutawatir, pengujian terhadap kitab-kitab hadits yang ditulis antara zaman Al-Muwaththa' sampai Shahih Bukhari (di antaranya Mushannaf 'Abdur-Razzaq, Jami' Ibnu Wahb, Musnad Thayalisi, Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, dan Musnad Ahmad), kontestasi oral vs tulisan (rivalitas perawi Bashrah dan Kufah) pada pra-penulisan hadits, single-double-multiple stranded isnad, kebangkitan Aswaja pasca Al-Mutawakkil, dan kronologi sejarah penulisan kritik rijal sanad.

kurasa materi ini akan sangat membuatmu bimbang. ini sekedar warning aja daripada kamu kecewa nanti.