pixecute Bokap hampir bisa dipastikan abangan gan. Tapi abangan atau bukan sih itu lebih ke konsep sosial sih, dan bagi mereka yang menghayati kebatinan cukup mendalam memang gak mau disebut abangan. Mungkin bokap punya tujuan tertentu, biasanya berkaitan dengan hal duniawi. Tapi tujuan duniawi jan
electron.js Memangnya yang disebut pencerahan itu harus obyektif? Pencerahan itu wilayah pribadi lho. Ketika lu merasa tercerahkan oleh sains, pencerahan yang lu rasakan/alami itu bukan obyektif, tapi subyektif, tidak peduli mau dari sains atau dari takhayul, sama-sama subyektif. lagipula dalam h...
shinhikarugenji electron.js selain itu, kendala bahasa. memang pengalaman subyektif seperti ini boleh kubilang sulit untuk dijelaskan (kalo bukan tidak bisa). apalagi jika diajarkan, pasti pemahamannya tidak akan sama persis, dan bahkan cenderung berbeda.
bingsunyata Purana Kassapa bukan tidak mendapat penerangan. Dia memang menolak konsep karma. Perihal jika dulunya dia menerima konsep karma, lalu menolaknya, itu lain cerita/konteks. Konteks yang dibicarakan dalam sutta ini adalah setelah dia menjadi pertapa terkenal, lalu Devadatta bertemu denga...
nowbitool kalo di banyak manaqib (hagiografi tokoh-tokoh saleh dalam Islam) malah lebih sering ditemukan berbagai cerita zuhud mereka yang sama sekali tidak menyentuh urusan duniawi. tapi cerita-cerita semacam ini tidak perlu dianggap sebagai suatu kisah historis. dinikmati saja berbagai kesaktia...
bingsunyata Hindu di masa itu bukan seperti agama yang dogmatik seperti sekarang. Bahkan, kalo boleh kubilang, Purana Kassapa itu bukan Hindu. Apabila Hindu dikatakan sebagai agama yang diatur oleh tradisi Veda, maka Purana Kassapa jelas bukan Hindu. Dia pertapa Sramana. Seperti kutulis di atas, ...
mr.guoblok jangan disamakan konteks di masa itu dengan zaman sekarang gan. di masa itu, manusia banyak waktu luang. dan ada 2 jenis pekerjaan ideal sufi di masa itu, yaitu dagang (tijarah) dan penulis lepas (mushannif). kalo dagang, bisa pake maula dan hamba sahaya untuk jaga lapak, jadi banyak w...
Sebaiknya sih kita tidak menyamakan makna doṣa dengan dosa, meskipun memang benar bahwa kata "dosa" di bahasa kita memang diserap dari kata doṣa/dosha dalam bahasa Sanskerta. Tapi serapan kata belum tentu mengalami penyerupaan makna. Kata "dosa" di bahasa kita lebih bermak...
Sebaiknya sih tidak memaknai pertapaan sebagai pencarian Tuhan gan. Lebih tepatnya pencarian kebenaran sejati melalui penghayatan kesadaran diri sendiri (batin). Bisa ujungnya Tuhan, bisa juga bukan.
mr.guoblok kalo tradisi Islam (sufisme) tidak mengenal puasa seumur hidup seperti di India kuno gan. jadi mereka tetap makan, puasa seperti umumnya Muslim berpuasa, ada berbuka pas maghrib. ada tradisi sufisme pada umumnya masih menjalankan kehidupan sehari-hari seperti berdagang, dari sini mereka
Uzlah gan, gak pake ber- :D istilah lainnya yang dianggap sepadan adalah tahannuts. Kalo 'uzlah artinya mengasingkan diri/menahan diri, tahannuts artinya berdiam diri. Ada pula istilah dalam sufisme yang disebut zuhud wal-wara' (hidup selibat dan berkebajikan) dan itqan (berteguh).
https://s.kaskus.id/images/2022/05/23/8072693_20220523104445.jpg Gerakan pertapaan Śramaṇa mulai jarang ditemui pada abad ke-8 sampai 12. Beberapa faktor penyebab berakhirnya gerakan pertapaan ini di antaranya adalah telah matangnya sejumlah doktrin dalam Śramaṇa sehingga tidak lagi menjala...
https://s.kaskus.id/images/2022/05/23/8072693_20220523104206.jpeg Sejak abad ke-4 SM, Śramaṇa bertransformasi menjadi sebuah gerakan pertapaan bebas yang dipraktikan pertapa-pertapa dari kalangan non-Brāhmaṇa. Pertapaan mereka meliputi: (1) tanpa mazhab/aliran, (2) sinkretisme dengan Buddhi...
https://s.kaskus.id/images/2022/05/23/8072693_20220523103954.jpeg Selanjutnya, pertapa Śramaṇa keempat yang tidak kalah misteriusnya adalah Pakkudha Kaccayana, atau Kadhudha Katiyana. Dia juga hidup relatif sezaman dengan Mahavira dan Buddha. Meskipun tidak ditemukan riwayat hidup yang jelas t...
https://s.kaskus.id/images/2022/05/23/8072693_20220523103827.jpeg Sebenarnya, istilah Śramaṇa adalah sebuah istilah yang disematkan oleh teks-teks kanon Buddhisme (Kanon Pali) terhadap sekelompok orang yang terbiasa bertapa mengembara melanglang-buana. Kata ini dari bahasa Pali yang artinya &q...
https://s.kaskus.id/images/2022/05/23/8072693_20220523103338.jpeg Manusia merenung tentang arti/kehidupan sudah dimulai sejak sistem bahasa pertama kali diciptakan. Pertanyaan-pertanyaan filosofi tentang kenapa alam semesta bisa ada, untuk apa manusia ada, apakah ini semua ada tujuannya, dsbnya a...