tyrodinthorAvatar border
TS
tyrodinthor
MISTERI ISLAM AWAL [M.I.A] | Reconstruct Early Islamic History out of Tradition


أتاني بإسناده مخبر، وقد بان لي كذب الناقل
"Dia datang kepadaku mengabarkan isnad-nya, dan aku menukilkan sebuah dusta"
(Abul-'Ala Al-Ma'arri- Diwan No. 23265)

TEMPORARY INDEX


Selamat Datang di MIA
Pengantar Umum

HISTORIOGRAFI
  1. Sumber-sumber Tertulis Non-Muslim s.d. 690
  2. Sumber-sumber Tertulis "Muslim" s.d. 690
  3. Literatur Apokaliptika
  4. Sumber-sumber Tertulis Non-Muslim s.d. 900 : (coming soon)
  5. Pandangan Saksi Hidup Tentang Muslim Awal


KRITIK ASAL-USUL HADITS
  1. Pengantar Singkat Tentang Hadits
  2. "Keunikan" Al-Muwaththa'
  3. Pembuktian Awa'il
  4. Misteri Hadits Abu Bakar-'Umar-'Utsman-'Ali
  5. Asal-Usul Konsep Sunnah
  6. Pengembangan Hadits di Kota-kota Besar dan Karakter Isnad
  7. Isnad Hijazi
  1. Isnad Madinah
  2. Isnad Makkah
  1. Isnad Mesir
  2. Isnad Syria
  3. Isnad Iraqi
  1. Isnad Bashrah
  2. Isnad Kufah
  1. Thalabul-'Ilm dan "Dua Wajah" Anas bin Malik
  2. Asal-Usul Thalabul-'Ilm


KRITIK-HISTORIS HADITS
  1. Peranan Qadhi Perawi dan "Terduga" Perawi
  2. Daftar Qadhi Perawi (s.d. 850an)
  3. Kejanggalan Hadits-hadits Mutawatir
  1. Hadits Larangan Meratapi Mayit
  2. Hadits Larangan Berdusta Atas Nama Nabi
  1. Kritik Sumber Rijal Sanad
  2. Teori Sintesis Kontemporer:
  1. Teori Common Link Juynboll
  2. Teori Projecting Back Schacht-Juynboll
  3. Teori Isnād cum Matn Motzki


ASAL-USUL FIQH
1. Madzahib Kuno Pra-Syafi'i
2. Ikonoklasme Leo III dan Yazid II
3. Rivalitas Muhaddits Bashrah vs Kufah
4. Asal-Usul Sunnah
5. Abu Hanifah dan Murid-muridnya
6. Rivalitas Ahlur-Ra'yi vs Ahlul-Hadits
7. Mu'tazilah dan Kebijakan Mihnah
8. Kebangkitan Asy'ari dan Penyeragaman 'Aqidah
9. Persekusi Ekstrimis Hanabilah

AL-QUR'AN TERTULIS
1. Masalah Dalam Tradisi
2. Tradisi Sab'atu Ahruf
3. Scriptio Defectiva dan Scriptio Plena
4. Manuskrip-Manuskrip Tertua
5. Evolusi Rasm Al-Qur'an

AL-QUR'AN ORAL
1. Al-Qur'an Pada Periode Primitif
2. Markers of Orality
- Karakteristik & Proporsi

- Abraham & Pengumuman Tentang Anaknya
- Clausula & Contoh Exegesis Alkitabiah
3. Contoh: Polemik Al-Ma'idah: 41-87
4. Konten Al-Qur'an

KRITIK-HISTORIS SIRAH
1. Kepenulisan Sirah
2. Konten Sirah
3. Karakteristik Sirah Ibnu Ishaq
4. Maghazi dan Asal-Usul Hudud
- Kritik Kisah Penghukuman Bani 'Urainah
- Kritik Kisah Perjanjian Hudaibiyyah
- Kritik Kisah Perang Badar dan Uhud
- Kritik Kisah Pengusiran Bani Quraizhah
- Kritik Kisah Fat'hu Makkah
- Kritik Kisah Pengepungan Khaibar
- Kritik Kisah Fadak
- Kritik Kisah Peristiwa Tsaqifah dan Bani Sa'idah
5. Muhammad mitologis VS Muhammad historis


MUHAMMAD
- Masalah Dalam Tradisi
- Salvation History
- Biografi Tradisional
- Misteri Kehidupan Muhammad
- Hanifisme
- Pengasingan Terhadap Karakter Muhammad
- Hilangnya "Putra" Muhammad

YAHUDI, MUHAMMAD, DAN ISLAM KLASIK
- Yahudi Mosaik vs Yahudi Hellenistik
- Yahudi dan Militansinya
- Beta Israel
- Gerakan Penafsiran Torah di Iraq
- Yahudi di Jazirah Arab
- Umma Document (1)
- Umma Document (2)
- Umma Document (3)
- Kronologi Evolusi Islam (1)
- Kronologi Evolusi Islam (2)
- Kronologi Evolusi Islam (3)

BAHASA ARAB DAN AL-QUR'AN
- Manuskrip-Manuskrip Al-Qur'an s.d. 900
- Bahasa Arab Kuno s.d. Bahasa Arab Klasik
- Pengaruh Bahasa-bahasa Asing
- Konten Dalam Al-Qur'an
- Al-Qur'an Hari Ini
- Corpus Coranicum
- Prophetic Logia

KESARJANAAN
- Tradisionalisme dan Orientalisme Lama
- Revisionisme dan Orientalisme Baru
- Neo-Revisionisme / Neo-Tradisionalisme

MISCELLANEOUS
- Geografi Arab Pra Muhammad
- Prasasti Yudeo-Arab Pra Muhammad
- Literatur Arab dan Evolusi Arab Klasik
- Ortografi Arab Kuno
- Kekeliruan Cara Berpikir Anti-Islam

FAQ
Diubah oleh tyrodinthor 15-05-2021 05:53
rizkitsan
Troopakilla
Bathara semar
Bathara semar dan 87 lainnya memberi reputasi
72
129.3K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Tampilkan semua post
tyrodinthorAvatar border
TS
tyrodinthor
#7
SUMBER-SUMBER TERTULIS NON-MUSLIM
YANG SEZAMAN DENGAN MUSLIM AWAL

BAG. IV


Berlin Papyrus No. 10677 memang membutuhkan penelitian lebih lanjut yang serius. Tapi sekalipun papirus ini benar-benar mengkritik umat Kristen Trinitarian yang condong kepada Monifisit (bukan kepada Islam), papirus ini semakin melengkapi papirus-papirus apologetik yang disimpan dari Gereja Koptik, dimana rata-rata mengandung perdebatan dengan Monofisit terkait kodrat Yesus yang hanya satu versus Trinitarian/Diofisit yang ada dua, serta penyangkalan dan kutukan terhadap Monofisit yang juga memiliki hubungan dengan Sarakenoi. Jika kita meninjau keterangan Sebeos, dimana "Ismayela" dan "Mahmad" berasal dari Arab utara, maka kita dapat memastikan adanya pengaruh interaksi Yahudi dan Kristen ke dalam Bahasa Arab, terutama Bahasa Aram dan Bahasa Suryani (Syria). Yesus dalam Bahasa Suryani disebut Isho' (ܐܝܫܘܥ). Sebenarnya, penamaan Isho' ini sepadan dengan nama Ibrani Yesus: Yesyu'a/Yeshū'a (ישוע‎), dimana huruf 'ayin terletak di akhir nama. Namun, pelafalan Isho' lebih dekat dengan 'Isa, tidak peduli soal huruf 'ayn yang terletak di awal nama. Dan beberapa pendeta Syria juga menggunakan nama Isho', seperti Isho'yahb yang secara harfiah artinya "Gembala Yesus".

Isho'yahb III dari Adiabene(wafat 659) adalah Patriarkh Gereja Timur Assyria yang berasal dari kota Adiabene (Had'yab) yang juga menulis pengalamannya saat kaum Muslim awal bangkit. Sebelum membahas tentang Isho'yahb III, kita perlu membahas panjang lebar latar belakang gejolak sektarian Kekristenan di Syria timur. Menjelang abad ke-3 M, banyak denominasi sekte Kristen hidup Persia Sasan, namun banyak jemaat gereja-gereja Sassan yang dideportasi oleh Kisra Shapur I (240-271) selama perang melawan Byzantium. Komunitas Kristen ini kemudian ditambah oleh para pengungsi dari korban persekusi sekte Non-Trinitarian oleh Byzantium, dimana kebanyakan dari mereka diusir karena dukungan mereka kepada Nestorius, mantan Patriarkh Konstantinopel yang kemudian dinyatakan "murtad" dan "sesat" oleh Katholik karena ajarannya. Jika doktrin Trinitas Katholik mengajarkan Yesus memiliki dua pribadi, Pribadi Allah dan pribadi manusia yang ber-manunggal, tidak terpisahkan, maka Nestorius mengajarkan Yesus memiliki dua pribadi, Pribadi Allah dan pribadi manusia yang terpisah. Ajaran Nestorius menyangkal Yesus sebagai Allah sejak lahir sampai Yesus dicobai di padang gurun, sehingga di masa itu, Yesus adalah manusia biasa. Setelah Yesus dicobai, barulah Allah merasuk diri Yesus. Ajaran ini berimplikasi bahwa Yesus bukanlah Tuhan yang menciptakan alam semesta dan termasuk Adam. Berbeda dengan Trinitarian yang meyakini Yesus pada dasarnya adalah Allah, baik sejak lahir maupun mati, sehingga Yesus jugalah Allah yang menciptakan alam semesta, termasuk Adam.

Selain diusir dari lingkungan Gereja Katholik, ajaran Nestorius juga tidak diminati jemaat Kristen di Konstantinopel. Selama pengusiran, kaum Nestorian pindah ke Sassan dan Gereja Nestorian berkembang di sana. Peningkatan pengikut khususnya karena perjuangan salah satu guru Nestorian, pendeta Theodorus dari Mopsuestia (wafat 428) bersama muridnya, Ibas dari Edessa, sehingga Nestorianisme mendapat perhatian positif dari Sang Kisra. Rasa identitas Nestorian muncul terutama dari diskriminasi atas pengajaran Katholik dalam kurikulum "pesantren" Nisibi (ܐܣܟܘܠܐ ܕܢܨܝܒܝܢ‎ - askōle'ā dīshībīsh) dimana liturgi dan hukum mereka dianggap berbeda. Rasa identitas ini juga dihimpun dari semangat para jemaat dalam biara-biara Nestorian yang banyak dibangun. FYI, "Pesantren" Nisibi adalah sekolah teologia yang menjadi pusat pengajaran ortodoksi Santo Yakobus (Mōr Ya'āqūb) dimana jebolan Nisibi menjadi uskup-uskup kenamaan dalam Gereja Orthodoks Syria Santo Yakobus di Nisibi. Pada umumnya, gereja-gereja ortodoksi juga menyebut diri mereka Katholik (katholikos) sebelum memakai nama sendiri, termasuk Gereja Santo Yakobus di Nisibi ini. Kota Nisibi sendiri adalah nama kuno kota Nusaybin di Turki.

Kemaharajaan Sasan di Persia membantu dan menyediakan setiap hal yang berhubungan dengan kemaslahatan seluruh gereja, terutama Gereja Nestorian. Negara turut serta memfasilitasi sinode Nestorian, meratifikasi pemilihan uskup, proyek konstruksi biara baru, serta gerbang pemerintahan gerejawi, sebenarnya bertujuan agar Gereja memastikan pembayaran pajak kepada Negara dan menunjukkan kesetiaan kepada Sang Kisra, serta mencegah orang kaum Kristen memberontak, tidak ubahnya dengan negara-negara modern. Tetapi meskipun Gereja Nestorian dan sekte Nestorianisme sudah mapan, pada akhirnya, Gereja itu tidak bebas dari pertikaian, baik konflik intra-agama maupun antar-agama. Masalah-masalah konflik yang disertai debat terbuka doktrinal ini dicatat dengan cermat oleh pendeta Isho'yahb III dari Adiabene, seorang apolog Nestorian yang energetik dan yang telah merintis karir secara berpindah-pindah melalui barisan gereja, menjadi uskup di Niniveh di tahun 620-an, menjadi metropolitanus Arbela pada tahun 640, kemudian Katholikos, dan terakhir menjadi kepala uskup Nestorian, dari tahun 649 sampai kematiannya pada tahun 659. Dia telah menunjukkan keyakinannya terhadap dua pribadi terpisah Yesus pada usia yang sangat muda, dimana dia kemudian mengundurkan diri dari "pesantren" Nisibi. Selama menduduki patriarki, dia banyak dijegal oleh uskup-uskup lainnya, dan pada akhirnya dia dipaksa mundur dari jabatannya sebagai Patriarkh Adiabene dari Gereja Timur Assyria. Dia pun beralih ke Nestorianisme. Selama menjadi uskup di Gereja Nestorian, dia dituduh para tokoh pendeta Nestorian lainnya karena "telah menafsirkan secara sesat pengajaran Theodorus dari Mopsuestia. Pertikaian doktrinal di lingkungan internal Gereja Nestorian membuat keadaan politik cukup genting. Pandangannya tentang kesatuan hipostasis Kristus membuat kaum Nestorian terpecah. Namun, Isho'yahb III memperoleh banyak dukungan dari biara-biara Nestorian lainnya, dan mengukuhkan dirinya menjadi kepala uskup Nestorian. Uskup Sahdona dari Mahoze yang dikenal sebagai Martyrius dari Gereja Timur pernah mengunjunginya secara pribadi untuk membujuk dirinya menghentikan penyebaran ajaran Nestorian, baik dalam versi dirinya maupun versi katholikos. Namun, karena penolakannya secara mentah-mentah, selanjutnya Gereja Timur Assyria mengutuk Nestorian sebagai "musuh dari dalam", dimana Monofisit adalah "musuh dari luar". Persekusi Byzantium terhadap Nestorian memaksa jemaat Nestorian di Syria utara pindah ke timur dalam jumlah besar. Selain itu, ada banyak orang-orang Arab dan Zoroastrian yang juga ikut mengungsi. Dari sini, sudah bisa ditebak kira-kira apa yang terjadi kemudian. Isho'yahb III ternyata memiliki hubungan cukup intim dengan komunitas "Muslim" awal ini. Dalam surat-suratnya yang diberi kode akses Isho'yahb III: Liber Epistularum, Isho'yahb III menulis konflik antara dirinya dengan metropolitanus Simeon dari Rewardashir dan jemaatnya dalam Liber Epistularum 18C Hal. 266:

"Aku tidak puas dengan kejahatan mereka terhadap Gereja Allah, apa yang disebut para uskup menyulut pemberontakan terhadap para penguasa di sana, terhadap kepala penguasa yang ada di atas, dan terhadap para penguasa saat ini. Mereka bangkit melawan keutamaan Gereja Allah dan mereka sekarang telah dicemooh oleh para penguasa karena pembangkangan mereka.


Lebih lanjut, Isho'yahb III juga menulis:

"Bidat-bidat itu menipu kamu [dengan mengatakan] di sana terjadilah apa yang terjadi sesuai dengan perintah orang-orang Arab, yang tentunya bukan urusan mereka. Bagi Tayyāyē Mhaggrāyē, jangan membantu mereka yang mengatakan bahwa Allah, Tuhan kita semua, menderita dan mati. Dan jika secara kebetulan mereka (Tayyāyē Mhaggrāyē) memang membantu mereka (para bidat itu) untuk alasan apa pun, Nak, kamu bisa memberi tahu para Mhaggrāyē dan membujuk mereka tentang masalah ini sebagaimana mestinya, jika kamu benar-benar peduli. Jadi, lakukan semua hal dengan bijak, saudara-saudaraku; berikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar, dan bagi Allah apa yang menjadi milik Allah.


Ada beberapa hal menarik dari keterangan Isho'yahb III. Dia mengkritik perbuatan kaum "bidat" (yang dalam perspektifnya adalah kaum Kristen selain Nestorian) yang melecehkan Gereja. Dalam hal ini, ada sekelompok sekte Kristen yang dia ketahui pro terhadap pemerintahan Muslim awal (Tayyāyē Mhaggrāyē). Namun, pada dasarnya, kaum Mhaggrāyēcukup terbuka dan diplomatis. Mereka bisa saja membantu para bidat itu untuk merongrong Gereja, namun mereka bisa dibujuk dengan baik. Isho'yahb III mengakhiri paragrafnya dengan kalimat "berikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar, dan bagi Allah apa yang menjadi milik Allah" yang menunjukkan sikap Nestorian yang tidak mau tunduk pada Gereja manapun di bawah kekuasaan Byzantium. Hal ini menjawab mengapa Al-Qur'an terkadang inkonsisten, di satu sisi mengkritik kaum Nashrani (QS 2:120) dan di satu sisi bersahabat dengan Nashrani (QS 5:82). Namun, pada kedua ayat ini menegaskan sikapnya yang anti-Yahudi. Kita dapat mengira penegasan ayat ini bertentangan dengan catatan Sebeos dan Doctrina Iacobi di atas, dimana kaum Ismayelat didukung oleh sebagian besar kaum Yahudi, namun kita perlu memeriksa sumber-sumber lain, terutama sumber-sumber yang ditulis para tokoh Yahudi.

Beberapa tulisan yang ditulis para tokoh Yahudi, baik rabi maupun bukan, berbahasa Aram dan Yudeo-Arab dicampur dengan bahasa Ibrani. Dalam sejarah Yahudi tradisional, terdapat suatu era literatur Yahudi yang memiliki karakter bahasa bercampur seperti ini yang disebut era Ge'onim (Gaonic period) yang dikelompokkan sejak tahun 650-1200 M. Pada era ini, bahasa Arab memainkan peranan penting dalam proses evolusi bahasa Ibrani dari klasik menuju modern melalui dua institusi kerabian, yaitu "pesantren" Talmud Babylonia di Sura dan Pumbedita di Iraq. Menurut sejarah Yahudi tradisional, kedua "pesantren" itu bertahan dari proses arabisasi kaum non-Arab (A'jam) yang dilakukan Daulah 'Umayyah dan Abbasiyyah. Tapi, jika kita memeriksa kembali dokumen-dokumen mereka, semua berawal di masa yang bersamaan dengan kaum Muslim awal, dan sebenarnya pada fase arabisasi yang paling awal bukanlah sebagai sebuah gerakan yang diinisiasi kaum Muslim awal, melainkan pertukaran budaya.

Antara sejarah Yahudi tradisional dan sejarah Islam tradisional, terdapat gap mengenai hubungan satu sama lain, terutama di masa paling awal era Ge'onim. Pada masa paling awal ini kita sering dibingungkan, jika Al-Qur'an memang begitu keras mengkritik Yahudi, namun kenapa literatur awal Ge'onim jarang sekali mengkritik Islam? Jangankan mengkritik, mereka juga tampak mendukung kaum Muslim. Terlebih, penguasa 'Umayyah dan 'Abbasiyyah jarang sekali menyentuh dua pesantren Yahudi terbesar di Sura dan Pumbedita, dimana seringkali konflik dalam sejarah Islam tradisional diarahkan pada sesama Muslim. Al-Qur'an sendiri mempercayai kebenaran nabi-nabi Yahudi, dan sama-sama mempercayai Abraham dan Mosye (Musa) sebagai dua nabi besar sebelum Yesus dan Muhammad.

Literatur Talmud yang ditulis oleh kedua "pesantren Talmud" terbesar di Babylonia di masa Daulah 'Umayyah dan 'Abbasiyyah hampir tidak ditemui kritik, komplain, respon, ataupun protes terhadap Islam, sebaliknya, Talmud Bavli (Talmud yang ditulis di Babylonia) cukup banyak membahas soal Yesus dan Kekristenan. Kritikan terhadap Islam hanya terjadi dalam komentar, dan pernah dilakukan oleh [URL=xx]Moses Maimonides (RamBam)[/URL]. RamBam adalah singkatan dari Rav Mosye ben Maimon (Musa bin Maimun), nama asli Moses Maimonides. Dia adalah seorang rabi besar yang berjasa dalam merevivalisasi Yudaisme, nama besarnya dapat disederajatkan dengan sang revivalist (mujaddid) Imam Al-Ghazali dalam Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah. Namun, sebelum memasuki itu, jarang sekali komentar-komentar revi'im (para rabi) yang membahas soal Islam, bahkan Talmud sendiri tidak ditemui. Hanya beberapa saja komentar berkenaan goyim (non-Yahudi) secara universal.

Dan di masa Islam awal sendiri, tidak ada satupun komentar rabi yang membahas Islam, baik dalam halakhah (hukum-hukum agama Yahudi) maupun haggadah (perayaan keagamaan). Namun, banyak sekali tulisan rabi yang bernubuat mengenai eskatologi apokaliptik (akhir zaman) berdasarkan pengalaman mistik mereka, berupa penglihatan (visi) mistik. Catatan visioner Yahudi tertua yang memuat tentang Muslim awal datang dari seorang rabi mistik bernama Syim'on ben Yohai, atau dikenal dalam Bahasa Suryani, Shimon bar Yohai.

Shimon bar Yohai menulis 3 traktat mistik berjudul "Tefillah" (Doa), "Nistarot" (Rahasia), dan "Midrasy 'Aseret Melakhim" (Midrash Sepuluh Raja). Nistarot "meramalkan" tentang Islam awal dan peranan Muslim awal dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan mesias dalam drama apokaliptik. Nistarot, atau yang dikenal sebagai "The Secrets of Shimon ben Yohai" dikenal sebagai karya visioner rabi yang dipercaya oleh tradisi Yahudi sebagai sebuah ramalan yang ditulis pada abad ke-3 yang meramalkan kedatangan mesias, meskipun para ahli menduga ditulis sekitar tahun 680an. Pada halaman 78-79, Rabi Syimon menulis:

"Sekaligus rahasia akhir dan misteri itu kembali menyelimutinya, dan dia duduk dan mulai menjelaskan Kitab Suci: "Ketika ia melihat orang Keni"(Bilangan 24:21).

Karena dia melihat kerajaan Ismael yang akan datang, dia mulai berkata: "Apakah tidak cukup yang telah kerajaan fasik Edom lakukan terhadap kita, kini kerajaan Ismael juga?". Metatron, malaikat terkemuka (sar
ha-penim) menjawabnya: "Jangan takut, Nak, karena Yang Mahakuasa (El Syaddai) hanya membawa kerajaan Ismael untuk membebaskanmu dari orang jahat ini (Edom). Dia membangkitkan atas mereka (Ismael) seorang nabi menurut Kehendak-Nya dan Dia akan menaklukkan tanah untuk mereka, dan mereka akan datang dan mengembalikannya ke dalam kehebatan, dan kehendak yang sangat besar datang di antara mereka dan putra-putra Esau". Rabi Syimon menjawab: "Bagaimana mereka tahu tentang keselamatan kita?". Dia (Metatron) berkata kepadanya: "Bukankah itu Nabi Yisyeyah mengatakan bahwa dia melihat kereta dengan sepasang penunggang kuda dan seterusnya? (Yesaya 21:7). "Mengapa dia menulis kereta kuda di depan kereta keledai dan unta padahal (jika demikian) seharusnya dia mengatakannya 'kereta unta dan kereta keledai', karena ketika dia (orang Ismael) pergi [berperang], dia naik unta, dan kapan kerajaan itu muncul dengan menunggangi keledai?". Dijawabnya, "Karena dia (Mesias) naik keledai, menunjukkan bahwa mereka (orang-orang Ismael) adalah keselamatan bagi Israel, seperti keselamatan pengendara di keledai (yaitu Mesias)".
Tafsir lain: Rabi Syimon biasa mengatakan bahwa dia mendengar Rabi Yisyma'el [mengatakan], ketika dia mendengar kerajaan Ismael mendekati: "Mereka akan mengukur tanah dengan tali, seperti yang dikatakan, 'Dan dia akan membagi tanah sebagai upah' (Daniel 11:39). Dan mereka akan membuat kuburan menjadi tempat penggembalaan untuk ternak; dan ketika salah satu dari mereka mati, mereka akan menguburnya di tempat apa pun yang mereka temukan dan kemudian menggali kubur dan menyekar atasnya. Demikian dikatakan: 'Anak-anak dari Israel akan memakan roti mereka yang tercemar (Yehezkiel 14:13), karena ladang yang khasrut (haram) tidak boleh dirambah". Lagi: "Dan dia melihat orang Keni itu" dan perumpamaan apa yang "si jahat" (Bileam) ambil, selain bahwa ketika dia melihat anak-anak dari anak-anaknya (orang Keni) yang akan bangkit dan menyasar Israel, ia mulai bersukacita dan berkata: "Kuatkanlah tempat tinggalmu"
.


Catatan ini menegaskan apa yang diyakini orang Yahudi di masa lampau mengenai orang Arab, yang juga dianggap saudara jauh mereka, dari keturunan Ismael. Namun dianggap janggal karena bertentangan dengan doktrin Yudaisme modern, bahwa seorang nabi (navi) tidak mungkin datang dari selain Yahudi. Rav Shimon mengutip Torah dalam Sefer Bemidbar (Kitab Bilangan) mengenai "Orang Keni" (Qenim/Kenites) yang merupakan suku nomaden di tanah Syria, yang dipercaya oleh tradisi Yahudi dan Islam bahwa leluhur orang Keni adalah Yitro/Syu'aib, penggembala dari tanah Midian sekaligus mertua Nav Mosye (Musa). Orang Keni dalam Nistarot merujuk pada kerajaan Ismael. Kemudian, Rav Shimon mengaku mendapat visi berbincang dengan malaikat bernama Metatron. Malaikat ini tidak ada dalam Alkitab, namun dari banyak tulisan Haggadah lain dan mistik Qabbalah, Metatron merupakan figur yang penting dan berperan dalam memberikan informasi rahasia/berita ilahiah. Garis besar visi yang dilihatnya adalah kejatuhan Edom sebagai jatuhnya Byzantium, diawali dari datangnya seorang nabi Ismael untuk membawa pasukan Ismael menjatuhkan Edom, dan mereka memerintah dengan tangan besi untuk merestorasi Yerusalem dan mempersiapkan jalan bagi datangnya Sang Mesias.

Yang menarik bukanlah ramalan/visi yang dialami Rav Shimon, sebab biar bagaimanapun, sejarah mencatat sebaliknya bahwa Sang Mesias belum juga datang sampai hari ini, dan selama beberapa abad kemudian, justru kaum Yahudi sulit memperoleh haknya membangun kembali Bait Allah di Yerusalem di bawah pemerintahan Islam. Namun yang menarik di sini adalah diketahui adanya interaksi antara kaum Ismael dengan orang-orang Yahudi sebelum bangkitnya komunitas Muslim awal. Rav Shimon menceritakan Yahweh akan menggenapi janji-Nya memberikan tanah bagi kaum Yahudi melalui Ismael yang juga mengetahui hal itu dari Alkitab. Para rabi Yahudi di masa ini pada umumnya beranggapan bahwa Sang Mesias juga seorang penyelamat (juru selamat) yang datang dengan menunggangi keledai dengan selamat. Tampak bahwa kecenderungan Rav Shimon dan orang-orang Yahudi di masanya juga pro terhadap kaum Ismael. Tulisan Rabi Syimon ini sejalan dengan tulisan Sebeos di awal. Dia melanjutkan,

"Raja kedua yang muncul dari Ismael akan menjadi kekasih Israel. Dia mengembalikan batas-batas tanah dan batas-batas mereka dengan Hekhal (Haikal/Solomon's Temple). Dia menggali Gunung Moria, membuatnya rata, dan membangun sebuah peribadatan (hisytahawaya) di sana di atas batu Hekhal, sebagaimana adanya dan berkata: "Sarangmu terletak di batu".


Pada akhirnya, kaum Muslim awal memang berhasil merebut Yerusalem dan membangun masjid batu (Qubbatus-Sakhrah) di atas bekas reruntuhan Hekhal Syelomo. Raja kedua Ismael yang begitu mencintai bangsa Israel terdengar asing bila kita merujuk sejarah Islam tradisional. Hal ini menjadi misteri di balik tulisan Shimon bar Yohai yang belum dapat dipecahkan. Misteri lainnya adalah gap dari catatan-catatan Yahudi antara abad ke-5 sampai abad ke-7 mengenai Islam. Kita tidak menemui tulisan-tulisan Yahudi tentang Islam awal selama kurun waktu tsb, kecuali Nistarot.

>> Lanjut ke Bag. V
>> Kembali ke Bag. III
Diubah oleh tyrodinthor 21-10-2019 06:44
Muslimn10
androidiot
Treadstone
Treadstone dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.