Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

crystal.brightAvatar border
TS
crystal.bright
My Little Panda [Not For Children]
Thread yang gue dan Franda buat kali ini, bakal menceritakan Franda dari sudut pandang gue sebagai seorang lelaki yang pernah mengejar-ngejar dia sampai akhirnya gue menjadi calon suaminya (tolong diaamiinkan yang ini ganemoticon-Malu ) Jadi kalau gue sempet gue yang buat partnya, kalau gue sibuk Franda yang bakal ngewakilin gue, sekertaris idaman banget emang.

Sebenernya gue belum pernah dan gak ada kepikiran bakal buat tulisan kayak gini. Tapi berhubung si Franda maksa, apalah daya gue ini yang gak bisa menolak keinginannya. Segala dibilang ini syarat kalau gue mau nikahin dia. Hmmm, tambah gak punya alasan gue mau nolak. Jadi mohon maaf ya kalau penyusunannya agak berantakkan kayak hidup gue sebelum ketemu Franda emoticon-Big Grin

Untuk jadwal update, gue gak janji tiap hari kayak threadnya Franda kemaren. Tapi selalu gue usahain kalo ada waktu. Gue juga gak mau ngebebanin Franda dengan adanya thread ini. Dan karena rencana gue nikahin Franda tinggal 9 bulanan lagi, otomatis gue sama Franda juga udah mulai sibuk tuh ngurus ini itu segala macemnya, mohon pengertiannya ya gan.

Okeee
Mungkin gue mau memperkenalkan diri dulu nih, tak kenal maka tak sayang. Tapi jangan sayang sama gue, cukup Franda aja yang sayang sama gue (aowkaowk)
Panggil aja gue Gavin, gue calon suaminnya Franda (gue ulang-ulang terus nih biar pada tau emoticon-Big Grin ), gue kenal Franda semenjak kkn bareng dan sekarang gue sama dia kerja di satu perusahaan yang sama.

Gue pikir keinginan gue buat sama Franda cuman bakal jadi angan-angan, secara keluarga gue adalah keluarga berada sementara keluarga Franda keluarga yang cukup. Iya, maksud gue keluarganya Franda itu kalau mau beli Range Rover cukup, mau beli rumah cukup, mau liburan juga cukup. Sementara keluarga gue, berada. Berada dibawah garis kemiskinan maksudnya, ( hahaha emoticon-Hammer (S) )
Eh gak semenyedihkan itu juga sih tapi ya cukup terlihatlah perbandingannya.
Tapi ternyata penantian gue selama bertahun-tahun ini berbuah manis, impian gue udah di depan mata.

Daripada berlama-lama kita langsung aja mulai masuk ke part pertama ya gan, here we gooo emoticon-Metal

INDEX
1. Bertemu Panda
2. 2 Bulan Bersama Panda
Idul Adha 2019 (side story)
Idul Adha 2019 (side story) 2
3. Sisi Lain Panda
4. Kesedihan Panda
5. Senyum Panda
6. Tarian Panda
7. Kupu-Kupu Panda
8. Ulangtahun Panda
9. Last Day With Panda
10. First Time With Panda
11. Melamar Panda
PENUTUP
Diubah oleh crystal.bright 11-09-2019 08:14
lengzhaiii
bukhorigan
evywahyuni
evywahyuni dan 40 lainnya memberi reputasi
37
34.7K
322
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
crystal.brightAvatar border
TS
crystal.bright
#84
Last Day With Panda
Hari-hari berikutnya kami mengunjungi GWK, tanah lot, pantai kelingking, monkey forest, dan berbagai tempat wisata lainnya. Malam hari lebih banyak kami habiskan di cafe, club, atau restoran yang ada di sekitaran Bali

"Vin habis dari sini ke Singapore yuk", ajak Franda beberapa hari lalu

"Singapore ?", ulang gue

"Iya, Cyra ngajakin nih, sama pacarnya Cyra juga. Mau ya ? Lo tinggal berangkat kok, kali ini gue yang teraktir, gimana ?", katanya sambil memandangi gue

"Hemm, oke deh, tapi jangan lo traktir, kita bayar sendiri-sendiri aja gimana ?", jawab gue akhirnya

"Yaudah kalau gitu yang selama di Bali sama di Singapore ntar kita share cost", kata Franda

"Di sini gak usah fran", kata gue

"Gak mau, pokoknya share cost semua. Titik", tegas Franda, gue hanya bisa mengiyakan
..............

Sore ini kami sedang berada di Fins Beach Club, oh iya ini adalah hari terakhir kami di Bali setelah seminggu berlibur

My Little Panda [Not For Children]

Dengan celana super hotpants, dan crop top berwarna hitamnya Franda duduk di sebelah gue yang juga mengenakan kaos hitam. Rambutnya digerai sehingga beberapa kali beterbangan tertiup angin

"Cieeee ngeliatin bule pake bikini", katanya sambil berbisik di telinga gue

"Haha sok tau lo fran", kata gue

"Alah dikira gue gak tau apa ? Pria itu akan selalu menatap dan mengevaluasi wanita cantik yang lewat. Itu sifat yang gak bisa dihindari", katanya

"Hehe tapi setelah gue evaluasi poin akhirnya belum ada yang bisa ngalahin lo fran", kata gue

"Hihh gombal", katanya sambil menggelung rambut panjangnya, sehingga dua kupu-kupu yang berada di tengkuknya terlihat jelas

"Serius gue, eh fran kupu-kupunya kenapa dua ?", tanya gue penasaran

"Iya, kan satu lo, satu gue. Gue mau lo selalu nemenin gue vin, gue bener-bener gak tau bakal jadi apa kalau lo gak ada di hidup gue", kata Franda

"Siap tuan putri, hamba akan selalu menemani kemanapun tuan putri pergi", kata gue sambil berdiri dan membungkukkan badan

"Haha, apaan sih vin", kata Franda sambil menepuk-nepuk pundak gue

...............

Setelah menikmati sore kami kembali ke Villa untuk bersiap Dinner terakhir di waktu liburan kami saat di Bali

Gue sudah melakukan Reservasi di salah satu restoran steak di Bali. Dengan dress merah muda diatas lutut dan sepatu berhak tingginya, gue dan Franda menuju restoran tersebut mengendarai motor emoticon-Big Grin

Franda memesan Beef Tenderloin Fillet dengan tingkat kematangan medium, sementara gue memilih The Plantation Rib Eye dengan tingkat kematangan medium well. Sebotol red wine menemani makan malam kami malam ini

Seperti biasanya sambil menunggu pesanan datang, gue dan Franda mengobrol bersama. Gue sangat suka mengobrol dengan Franda, karena dengannya gue bisa menceritakan apa saja

"Vin mantan lo ada berapa ?", kata Franda malam itu

"1, waktu SMK", kata gue

"Hem ? No, that can't be........ lo bohong ya ?", kata Franda sambil menggelengkan kepalanya

"Gue serius fran, gue males pacar-pacaran gitu dulu, sibuk ngurus organisasi. apa lagi setelah ketemu lo, gue makin gak bisa suka sama cewek lain. Gue udah cinta sama lo sejak pandangan pertama, kalau aja lo tau gimana tersiksanya ada di dekat lo setiap hari, tapi gak bisa memiliki lo, fran", pengakuan itu keluar dari mulut gue

Franda hanya terdiam dengan wajah yang sedikit merona

"Fran perasaan lo ke gue gimana sih sebenernya ?", gantian gue yang bertanya

Kami sama-sama mengambil gelas yang sudah berisi red wine, lalu menyesapnya secara perlahan

"Everything means nothing if i don't have you, gue juga sayang sama lo", Franda mengucapkannya dengan wajahnya yang di dekatkan ke gue

"Uhuk", hampir saja gue menyemburkan wine yang barusan gue minum, apa mungkin wine yang gue minum salah masuk ke saluran pendengaran sampai gue salah dengan ucapan Franda ???

"Tapi maaf ya vin, gue belum siap buat membuka hati gue lagi", sambungnya sambil tersenyum

Sambil menikmati hidangan kami mengobrol dan saling melemparkan candaan, suara tawa Franda memenuhi telinga dan hati gue. Senyumannya lebih nikmat dari sebotol red wine yang kami pesan

Kalau kalian bertanya apa gue pernah menyerah atas Franda ? Jawabannya pernah.
Bukan karena gue sudah gak cinta, tapi karena gue rasa Franda itu terlalu indah buat jadi kenyataan. Gue takut senyum manisnya hilang ketika bersama gue, gue takut gak bisa bahagiain dia sepenuhnya, gue takut cahayanya meredup saat bareng gue. Hidup Franda sudah terlalu sempurna untuk gue masuki, gue takut dengan adanya gue di dalam hidupnya bisa merusak semua kesempurnaan yang sudah dimiliki Franda

"Mendung vin ?", katanya saat kami hendak keluar dari restoran malam itu

Tidak lama gerimispun mulai turun

"Bentar ya fran gue liat jok motor ada mantel apa gak", kata gue kemudian berlari ke parkiran

Untung saja ada sebuah jas hujan panjang di jok motor temen gue ini.
Ketika gue kembali Franda sudah tidak ada di tempat

"Gavin, masukin sini sepatu lo", katanya dari dalam restoran sambil membawa sebuah keresek bening

"Dapet dari mana ?", tanya gue

"Minta di dalem, hehe. Buruan masukin sini biar gak basah", katanya lagi sambil tersenyum

Gue melepas sepatu, lalu memasukkannya kedalam keresek. Begitu pula dengan Franda, setelah naik ke atas motor dia melepaskan sepatu haknya. Semua bawaan kami sudah gue masukkan di jok motor, sementara sepatu dalam keresek gue gantung di bagian depan motor

"Sini masuk kedalam mantel", kata gue sambil mengangkat mantel bagian belakang

"Hehe, oke vin", katanya dengan ceria

Malam itu terasa sangat romantis bagi gue, malam yang akan selalu gue dan Franda kenang dan akan kami ceritakan kepada cucu bahkan cicit kami nantinya

"Vin gue mau main hujan", kata Franda sambil keluar dari dalam mantel, wajahnya mulai terkena butiran air hujan, gue memperhatikannya dari kaca spion

"Yaudah kita hujan-hujanan aja ya ?", kata gue sambil membuka lalu melipat mantel yang tadi kami kenakan, Franda mengangguk tanda setuju. Hujanpun semakin deras

Senyum manis Franda tetap mengembang di sepanjang jalan, tangannya memeluk erat gue, dan dagunya disandarkan ke bahu gue

"Vin, klwpwosnsuhssbsjkaksksk", Franda mengatakan sesuatu tapi gue gak jelas dengernya emoticon-Big Grin

"Ha ? Apa fran ? Gue gak denger nih", kata gue sedikit berteriak

"Cannnnn youuuuu pleaseeee stayyyyyy, evennnnn thoughhh youuuuu foundddd someoneeee betterrrrr thannnnn meeee ?", kata Franda sambil berteriak, untung jalanan sedang sepi malam itu karena hujan

"Haha pasti fran, gak mungkin bisa gue berpaling dari looooo", kata gue juga sambil berteriak dan menggenggam sebelah tangan Franda

Di sepanjang jalan gue dan Franda menyanyikan beberapa buah lagu, gue berasa lagi shooting film bollywood. Naik motor, berdua, nyanyi, di tengah hujan emoticon-Big Grin

....................

Sesampainya di Villa gue dan Franda bergantian untuk mandi dan ganti baju

"Vin, jangan tidur ya, gue punya surprise", kata Franda dari depan pintu kamar mandi

Cukup lama Franda mandi malam itu, setelahnya di keluar dengan hanya menggunakan lingerie hitam yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang begitu indah, kakinya yang jenjang, kulitnya yang putih dan mulus

"Hai vin", katanya sambil membungkukkan badan di samping gue sehingga memperlihatkan sebagian bemper depannya

"Eh stop, stop berhenti di situ fran", kata gue sambil duduk di tepi tempat tidur

"Kenapa vin ?", tanya Franda dengan wajah bingung

Lalu gue mengambil selimut dan melilitkannya ke seluruh badan Franda

"Ih vin kok gue dibungkus gini sih ?", protes Franda

"Lagian lo aneh-aneh, ntar kalo ada setan terus gue khilaf gimana ?", kata gue masih melilitkan selimut ke badan Franda

"Aduhhhhh, aduhhh perut gue sakit vin", Franda mengaduh kesakitan

"Ha ? Serius fran ? Bentar-bentar gue buka selimutnya", kata gue panik sambil berusaha membuka lilitan selimut

Setelah selimut terbuka, Franda malah mendorong gue keatas ranjang dan dia menduduki perut gue

"Gak jadi sakit vin", katanya sambil tersenyum diatas perut gue

Gue langsung membalik keadaan, Franda ada di bawah gue. Gue menduduki kakinya, dan menekan pahanya dengan kedua ibu jari gue

"Aaaaahahahahahahah kampret lo vin, geliii..... hahahahah Gavin bego lepasin !!", kata Franda sambil meronta-ronta, bergelinjang, dan berusaha melepaskan tangan gue dari pahanya

"Pake baju gak ?", tanya gue masih sambil menekan pahanya

"Hahahhahahaa iya vin iya gue pakai baju tapi lepasin dong, hahahahhahah aduh bisa mati gue ini, aaaahhahaahhahaah", jawab Franda masih sambil tertawa nyaring

"Yaudah sana ganti baju", kata gue sambil melepaskan Franda

"Hihhhh rese lo vin", kata Franda sambil mencubit paha gue dengan kencang

"Aaaaww, hahaha makanya jangan macem-macem", gantian gue yang tertawa

Lalu Franda mengambil sebuah kimono pendek dari koper dan memakainya

"Lo gak nafsu sama gue vin ?", tanya Franda yang sudah berbaring di samping gue

"Mana ada cowok yang gak nafsu liat lo, tapi gue itu cinta sama lo fran", jawab gue

"Ah masaaaa ?", kata Franda sambil meremas pusaka gue
"Tuuhhh udah on, hahaha", lanjutnya lagi

"Aowkaowk anjay, ya gue kan normal fran. Tapi sekarang belum waktunya", kata gue sambil menarik selimut sampai dada gue, namun sudah seleher Franda

"Terus kapan ?", kata Franda

"Kapan-kapan. Dah tidur gih besok kita pesawat pertama", jawab gue sambil mencubit hidungnya

Franda menggeleng sambil tersenyum

"Tutup mata lo", pinta gue

"Gue masih mau liatin lo vin", katanya dengan mata coklat yang berbinar

"Kan besok masih bisa liat gue ?", kata gue sambil memperhatikan mata Franda

"No, tonight I"m very obsessed with you. Gue mau memperhatikan setiap inci wajah lo vin", katanya sambil tersenyum dan menggerakkan jari telunjuknya di wajah gue

"Hi my cutie pie, but tomorrow we have to wake up early", kata gue sambil mengecup keningnya

"Then tell me a story, please ?", kata Franda

Dan gue menceritakan tentang masa kecil gue yang sering bermain di laut, abah gue seorang nelayan sekaligus pengusaha kapal sampai sekarang

.........................

"Morning my cutie pie", kata gue sambil menarik selimut Franda

Mata Franda mulai terbuka, dia mengubah posisinya menjadi duduk. Dengan rambut yang sedikit berantakan dan wajah polosnya dia terlihat semakin manis

"Siap-siap yuk ?", kata gue

"Iya vin, bentar ya gue mau mandi", kata Franda sambil menuju kamar mandi

Pagi ini Franda memakai kaos putih oversize yang dimasukkan ke dalam denim mini skirtnya. Rambutnya ditata ponytail. How cute you are......

"Vin mana eyeshadow palette gue ? Tadi perasaan gue taroh di atas tempat tidur deh, lo liat gak ?", katanya sambil sibuk mencari barangnya yang dia pikir hilang

"Fran yang kamu pegang itu apa ?", tanya gue

"Ha ? Oh hahahah ini dia", katanya sambil tertawa, gue hanya menggelengkan kepala sambil ikut tertawa

"Vin, gue rasanya masih pengen di sini", katanya saat kami sudah di dalam taksi online menuju ke bandara

"Iya, ntar kita kesini lagi ya ? Sekarang kita pulang dulu", kata gue sambil merangkulnya

Di dalam pesawat Franda asyik memperhatikan awan-awan yang berada di luar jendela, sambil beberapa kali menyenandungkan lagu. Ketika sudah bosan dia akan menyenderkan kepalanya ke bahu gue dan memejamkan matanya

Setelah turun dari pesawat dan menunggu bagasi, kami mencari Cyra yang akan menjemput ke bandara

"Franda tunggu bentar", kata gue sambil berlutut, tali sepatu Franda terlepas

"Eh gue aja vin yang ngiket", kata Franda menarik lengan gue

"Jangan, lo pakai rok pendek. Ntar daleman lo keliatan fran", sahut gue

"Nah udah", lanjut gue sambil berdiri

"Kaaak, Kak Frandaa", teriak dua orang wanita dari jauh

"Kak boleh foto bareng ?", kata salah satu di antara mereka

"Oh iya, boleh", kata Franda sambil tersenyum dan mereka beberapa kali mengambil gambar bersama

"Hih bungas bujur kakak nih", (ih cantik banget kakak ini), kata salah seorang yang lain

"Haha makasihlah", jawab Franda

"Hanyar aja ulun melihati foto kakak, eh tetemu disini. Kakak handak kemana ?", (baru aja saya ngeliatin foto (di sosmed) kakak eh ketemu disini. Kakak mau kemana ?), kata mereka

"Oh iyakah? Handak bulik dek ai" (Oh ya ? Ini mau pulang dek) , jawab Franda sambil tersenyum

"Hati-hati kak, makasih kak fotonya", kata mereka sambil pergi meninggalkan kami

"Siapa ?", tanya gue yang hanya diam dari tadi

"Gak tau, hehe", kata Franda sambil tertawa kecil

"Cieee, punya fans", kata gue sambil mencolek pipi Franda

"Haha fans apaan, eh tuh Cyra", kata Franda sambil menunjuk adiknya yang sedang melambaikan tangan

"Ihiy habis honeymoon", kata Cyra sambil cengengesan

"Honeymoon apaan ? Sembarangan", kata Franda sambil mencubit lengan adiknya

"Kak, jadi ikut ke Singapore kan ?", tanya Cyra ke gue sambil memberikan kunci mobil, papa Franda (?) Mobil yang mencuri pandangan gue saat kerumah Franda

"Iya, kalau gue gak ikut ntar kakak lo kangen", sahut gue

"Ih lo kali yang kangen", timpal Franda

"Sssssttt ribut mulu sih kak", ujar Cyra menengahi
Lalu kami segera menuju ke rumah Franda
dennisCS1
aripindoank
khuman
khuman dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.