- Beranda
- Stories from the Heart
[CERBUNG] BLOOD FACTOR
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aurora..
#12
Pengambilan sumsum tulang
Pagi itu, suasana di ruang tunggu operasi terasa sangat tegang. Kecemasan yang dirasakan oleh Papa Filipus, Sesil dan Dion tidak bisa terhindarkan. Hari itu, Agnes harus menjalani pengambilan sumsum tulang. Walaupun Agnes selalu berusaha untuk menunjukkan sikap berani, rasa takut yang menggelayuti pikirannya tidak bisa ia sembunyikan sepenuhnya.
"Sayang, kamu takut nggak dioperasi?" tanya Dion
"Nggak takut sih, tapi..." jawab Agnes
"Tapi apa, sayang?" tanya Dion
"Tapi aku lebih takut sama hasilnya, sayang..." jawab Agnes sambil menahan isak tangisnya
Dion pun menggenggam tangan Agnes erat-erat, berusaha memberikan kenyamanan untuk Agnes.
"Sayang, kamu tidak boleh takut. Serahkan saja semuanya kepada Tuhan, termasuk hasil biopsinya nanti", kata Dion dengan nada lembut, berusaha menenangkan Agnes
Agnes pun mengangguk pelan, napasnya terasa berat. Agnes berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tak lama kemudian, Agnes pun dibawa masuk ke ruang operasi untuk menjalani biopsi sumsum tulang. Di luar ruang operasi, Papa Filipus, Sesil, dan Dion pun saling bertukar pandang, menunjukkan raut wajah yanh penuh kekhawatiran.
Sekitar satu jam kemudian, pintu ruang operasi pun terbuka. Dua orang perawat pun keluar sambil mendorong kursi roda yang membawa Agnes yang telah sadarkan diri.
Tanpa berpikir panjang, Papa Filipus pun langsung menghampiri kedua orang perawat tersebut.
"Suster, bagaimana hasil pengambilan sumsum tulangnya?" tanya Papa Filipus dengan nada cemas
"Maaf ya Pak, hasilnya akan diberikan sekitar 24 jam kemudian", jawab salah satu perawat yang sedang mendorong kursi roda Agnes
Agnes merasa gelisah memikirkan bagaimana hasil pengambilan sumsum tulangnya barusan. Namun, ia juga merasa lega, karena ia telah melewati tahap awal yang cukup menakutkan.
Bersambung
"Sayang, kamu takut nggak dioperasi?" tanya Dion
"Nggak takut sih, tapi..." jawab Agnes
"Tapi apa, sayang?" tanya Dion
"Tapi aku lebih takut sama hasilnya, sayang..." jawab Agnes sambil menahan isak tangisnya
Dion pun menggenggam tangan Agnes erat-erat, berusaha memberikan kenyamanan untuk Agnes.
"Sayang, kamu tidak boleh takut. Serahkan saja semuanya kepada Tuhan, termasuk hasil biopsinya nanti", kata Dion dengan nada lembut, berusaha menenangkan Agnes
Agnes pun mengangguk pelan, napasnya terasa berat. Agnes berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tak lama kemudian, Agnes pun dibawa masuk ke ruang operasi untuk menjalani biopsi sumsum tulang. Di luar ruang operasi, Papa Filipus, Sesil, dan Dion pun saling bertukar pandang, menunjukkan raut wajah yanh penuh kekhawatiran.
Sekitar satu jam kemudian, pintu ruang operasi pun terbuka. Dua orang perawat pun keluar sambil mendorong kursi roda yang membawa Agnes yang telah sadarkan diri.
Tanpa berpikir panjang, Papa Filipus pun langsung menghampiri kedua orang perawat tersebut.
"Suster, bagaimana hasil pengambilan sumsum tulangnya?" tanya Papa Filipus dengan nada cemas
"Maaf ya Pak, hasilnya akan diberikan sekitar 24 jam kemudian", jawab salah satu perawat yang sedang mendorong kursi roda Agnes
Agnes merasa gelisah memikirkan bagaimana hasil pengambilan sumsum tulangnya barusan. Namun, ia juga merasa lega, karena ia telah melewati tahap awal yang cukup menakutkan.
Bersambung
itkgid memberi reputasi
1
![[CERBUNG] BLOOD FACTOR](https://s.kaskus.id/images/2024/09/15/9481769_20240915080034.jpg)