- Beranda
- Supranatural
PANEMBAHAN KLERO
...
TS
kiocatra919
PANEMBAHAN KLERO

Rentetan kisah sejarah baru Bangsa Jawa yang tak lupa dengan Jawa-nya..

Index
Panembahan Klero 1
Panembahan Klero 2
Panembahan Klero 3
Panembahan Klero 4
Panembahan Klero 5
Panembahan Klero 6
Panembahan Klero 7
Panembahan Klero 8
Panembahan Klero 9
Panembahan Klero 10
Panembahan Klero 11
Panembahan Klero 12
Panembahan Klero 13
Panembahan Klero 14
Panembahan Klero 15
Panembahan Klero 16
Panembahan Klero 17
Panembahan Klero 18
Panembahan Klero 19
Panembahan Klero 20
Thread yang lain :
Mirip Wali Sesion 1 KLIK
Mirip Wali Sesion 2 KLIK
Hidup itu Sruput Kopi KLIK
Mirip Wali Reborn KLIK
Bukan Panembahan KLIK
Tanah Yang Di Janjikan KLIK

Diubah oleh kiocatra919 16-04-2022 02:47
0
3.6K
39
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
15.8KThread•14KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kiocatra919
#3
Panembahan Klero 02
Aku akan cerita tentang sebuah Negara yang Menjadi Mercusuar itu, dia Bernama Majapahit, The Geat Super Power Country, yang membentang menguasai dunia ini, siapa saja negara di bumi ini yang tak takluk dan bergetar mendengar panji panji negara itu….
Silsilah Raja Raja Majapahit, yang akan aku kisahkan adalah dimulai dari Raja pertama dan sampai akhir Dinasti Rajasa tersebut…
Nama Raja Pertama Majapahit berdasarkan sumber prasasti dan rontal yaitu pararathon (abad 14-15 M) dan Negara Kerta Gama (abad 13-14 M) satu era dengan raja Hayam Wuruk berkuasa, nah ini adalah kisah nya kisah raja jawa yang luasnya lebih luas dari Indonesia ini….
Negara Kerta Gama adalah Ditulis dimasa Jaya Jayanya Majapahit dan Pararaton disusun setelah era Majapahit jadi pada intinya Negara Kerta Gama hanya sampai pada kisah Hayamwuruk saja bukan sampai Brawijaya V , dimana sering kali diceritakan sebagai Rajasa Besar Maiapahit Pamungkas…
Di Kitab Negara Kerta Gama disebutkan bahwa Raja Pertama adalah Raden Wijaya atau Dyah Wijaya atau bergelar Naraya Sanggrama Wijaya atau Kertarajasa Jaya Wardhana (1294 M-1305 M) yang kemudian mempunyai putra yang memerintah Raden Kala Gemet bergelar Sri Jaya Nagara atau Sri Sandarapandyadewadhiswara (1309 M - 1328 M) sebagaimana sumber lain di Pararaton menyebutkan dia dibunuh oleh tabib istana Bernama Tanca karena kejenggkelan Tabib itu karena dia anak seorang ibu berbangsa Melayu, karena tak punya anak, maka dia digantikan adiknya Bernama Bhree Kahuripan atau Dyah Giriwardhana atau Sri Tribhuwana Tungga Dewi (1328 M -1350M) adik perempuan berbeda ibu yang dikenal Juga dengan nama Breng Kahuripan/Batara ing Kahuripan, sebelumnya adalah raja Kecil di Kahuripan (Dyah Sri Kitarja : Prasasti Canggu), kemudian Ketika putranya Bernama Hayam Wuruk berusia 16 tahun dia menyerahkan tahta Majapahit kepadanya dan menjadi raja dibawahan Majapahit yaitu Kahuripan dan membimbing Hayam Wuruk menjadi Raja dengan membuat dewan Batara Sapta Prabu….
Kemudian, Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasa Nagara itu dan Nama aslinya adalah Raden Tetep dan memerintah pada tahun 1350 -1385 M, kemudian Dyah Sri Hayam Wuruk ini meninggal tahta majapahit jatuh kepada menantu sekaligus keponakannya Bernama Bhrayang Wisesa yang menikahi Putri Mahkota yang Bernama Bhre Rahyu Lasem atau Putri yang cantik dari lasem, dia kalo dalam pararathon Bernama Dyah Ayu Kusuma Wardhani, sedangkan Bhre Pajang adalah besan dari Hayam Wuruk sekaligus adiknya sendiri yang menjadi raja di Pajang, atau Sri Rajasa Dwikiswari (negara Kerta gama) kalo diprasasti Waringin Pitu dia bernama Dyah Kertaja, maka setelah Wikrama Wardama menginggal maka tahta diserahkan kepada putrinya karena tak mempunyai keturunan anak lelaki, anak lelaki penerus tahta telah meninggal dahulu, maka putri tersebut yang dikenal dengan nama Putri Suhita naik tahta….
Batara Prabu Setri adalah Gelar dari Putri Suhita (1424 -1447) yang memerintah Bersama suaminya yang juga sepupunya sendiri putra dari Bhre kahuripan Bernama Aji Ratnapangkaja atau dikenal Bernama Batara Parameswara, tetapi karena tidak mempunyai keturunan maka digantikan adik bungsunya yaitu Bhre Tumapel atau Sri Kertawijaya, hal ini berbeda dengan di prasasti Waringin Pitu Bernama Sri Wijayaparakramawardhana (1447-1451), yang kemudian digantikan oleh Rajasa Wardhana yang bergelar Sang Sinagara atau Dyah Wijaya Kumara (1451-1453 M) yaitu Lelaki Kedua setelah Raja…
Setelah Mangkat, tahta Majapahit Kosong Kekuasaan selama tiga tahun (telug taun tan hana Raja)….
Kemudian Naik Tahtalah Bhree Wengker yang bergelar Bhra Hyang Puruwawisesa atau Girisawardhana atau dikenal dengan nama Dyah Suryawikrama (1456 -1466 M) hal ini karena dia adalah adik raja, kemudian naik tahtalah Bhre Pandansalas atau Bhre Tumapel yang bergelar Singhawikrama yang nama aslinya adalah Dyah Suraphrabhawa (1466-1478)….
Dia adalah Putra bungsu Raja Girisawardhana, yang mempunyai prasati Panitihan yang tercacat dalam tinta trah keturunan Rajasa Majapahit…
Kemudian sang raja Meninggal dalam singhasana Raja pada tahun 1478 M kemudian sejarah yang tercatat dalam kitab pararathon berhenti…
Tapi kemudian sejarah mencacat dalam prasasti bahwa ada Raja Majapahit baru setelahnya yang bergelar Bhatara Prabu Giriwardhana Dyah Rana Wijaya (1486 M) dalam prasasti Pethak dituliskan bahwa “sang mungguhing Jinggan” artinya menang melawan Majapahit dan kemenangannya dibantu oleh Brahma Raja Ganggagadara yang akhirnya diberi kekuasaan di Petak tersebut, dari raja raja sebelum Rana Wijaya Bernama Anumerta Sang Muktaring Wisesa dan Mahalaya Bawana….
Lha kok tak ada Brawijaya ? ini adalah cacatan dalam Prasasti dan catatan balawi yang menyebutkan Trah Rajasa ini sumber dari Purbakala….
Nah Istilah Brawijya adalah dikenal dalam catatan tradisonal dan Bahasa tutur turun temurun masyarakat jawa…
Dalam hal ini ditulis di era jawa baru yaitu dijaman Dinasti Sultan Agung Hanyokrokusumo di Mataram dan dijelaskan dalam dua kisah catatan sejarah yaitu Babad Tanah Jawi dan yang kedua adalah Serat Pustaka Jawa…
Dalam babad tanah jawi disebutkan bahwa raja pertama majapahit adalah raden Sesuruh kok bukan Raden Wijaya ? karena dijaman itu belum ditemukan adanya temuan arkeologi dan penelitian Prasasti…
Raden Sesuruh - Prabu Anom – Prabu Adayaningkung - Prabu Hayamwuruk – Prabu Lembu Amisani – Prabu Bratanjung – Raden Alit bergelar Brawijaya (babad Tanah Jawi) jadi raja terakhir saja yang bergelar Brawijaya…
Kemudian di Serat Pustaka Raja menyebutkan hal lain yaitu yang ditulis oleh Bagus Burhan alias Ronggowarsito : Raden Tanduran/Jaka Sesuruh / Prabu Bratana – Raden Anom/Prabu Brakumara – Prabu Adaningkung/Prabu Brawijaya I - kemudian digantikan putrinya Bernama Raden Subasiti yang bergelar Ratu Ayu Kencana Wungu yang menikah dengan Damar Wulan anak patihnya sendiri yang kemudian bergelar Prabu Brakusuma yang kemudian digulingkan oleh adik dewi subasiti sendiri yakitu Prabu Hayamwuruk atau Prabu Partawijaya atau Prabu Brawijaya II - Raden Lembu Amisani atau Brawijaya III – Raden Bratanjung/brawijaya IV dan terakhir Raden Alit atau Prabu Angkawijaya yang dikenal dengan Gelar Prabu Brawijaya V, jadi sumber ini berbeda dengan temuan era prasasti yang berdasarkan Bernama Trah Rajasa dan Brawijaya berada dalam catatan Tradisonal Jawa…
Kebenarannya dimana sekarang ini ???
Anggaplah keduanya mempunyai derajad kebenaran masing masing, dan tak perlu ikut ribut masalah itu, karena siapa saja boleh menuliskan sejarahnya sendiri…
Nah inilah kalian pahami bahwa bangsa kita adalah bangsa yang gedhe dan Jaya, Ketika eropa sana masih kemproh dan katrok, Ketika padang pasir masih seneng perang antar suku, kita sudah berbentuk Negara Gedhe dan bakoh, sampai membuat monument dan catatan prasasti…
Itulah kita Trah Khayangan Indonesia….
Silsilah Raja Raja Majapahit, yang akan aku kisahkan adalah dimulai dari Raja pertama dan sampai akhir Dinasti Rajasa tersebut…
Nama Raja Pertama Majapahit berdasarkan sumber prasasti dan rontal yaitu pararathon (abad 14-15 M) dan Negara Kerta Gama (abad 13-14 M) satu era dengan raja Hayam Wuruk berkuasa, nah ini adalah kisah nya kisah raja jawa yang luasnya lebih luas dari Indonesia ini….
Negara Kerta Gama adalah Ditulis dimasa Jaya Jayanya Majapahit dan Pararaton disusun setelah era Majapahit jadi pada intinya Negara Kerta Gama hanya sampai pada kisah Hayamwuruk saja bukan sampai Brawijaya V , dimana sering kali diceritakan sebagai Rajasa Besar Maiapahit Pamungkas…
Di Kitab Negara Kerta Gama disebutkan bahwa Raja Pertama adalah Raden Wijaya atau Dyah Wijaya atau bergelar Naraya Sanggrama Wijaya atau Kertarajasa Jaya Wardhana (1294 M-1305 M) yang kemudian mempunyai putra yang memerintah Raden Kala Gemet bergelar Sri Jaya Nagara atau Sri Sandarapandyadewadhiswara (1309 M - 1328 M) sebagaimana sumber lain di Pararaton menyebutkan dia dibunuh oleh tabib istana Bernama Tanca karena kejenggkelan Tabib itu karena dia anak seorang ibu berbangsa Melayu, karena tak punya anak, maka dia digantikan adiknya Bernama Bhree Kahuripan atau Dyah Giriwardhana atau Sri Tribhuwana Tungga Dewi (1328 M -1350M) adik perempuan berbeda ibu yang dikenal Juga dengan nama Breng Kahuripan/Batara ing Kahuripan, sebelumnya adalah raja Kecil di Kahuripan (Dyah Sri Kitarja : Prasasti Canggu), kemudian Ketika putranya Bernama Hayam Wuruk berusia 16 tahun dia menyerahkan tahta Majapahit kepadanya dan menjadi raja dibawahan Majapahit yaitu Kahuripan dan membimbing Hayam Wuruk menjadi Raja dengan membuat dewan Batara Sapta Prabu….
Kemudian, Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasa Nagara itu dan Nama aslinya adalah Raden Tetep dan memerintah pada tahun 1350 -1385 M, kemudian Dyah Sri Hayam Wuruk ini meninggal tahta majapahit jatuh kepada menantu sekaligus keponakannya Bernama Bhrayang Wisesa yang menikahi Putri Mahkota yang Bernama Bhre Rahyu Lasem atau Putri yang cantik dari lasem, dia kalo dalam pararathon Bernama Dyah Ayu Kusuma Wardhani, sedangkan Bhre Pajang adalah besan dari Hayam Wuruk sekaligus adiknya sendiri yang menjadi raja di Pajang, atau Sri Rajasa Dwikiswari (negara Kerta gama) kalo diprasasti Waringin Pitu dia bernama Dyah Kertaja, maka setelah Wikrama Wardama menginggal maka tahta diserahkan kepada putrinya karena tak mempunyai keturunan anak lelaki, anak lelaki penerus tahta telah meninggal dahulu, maka putri tersebut yang dikenal dengan nama Putri Suhita naik tahta….
Batara Prabu Setri adalah Gelar dari Putri Suhita (1424 -1447) yang memerintah Bersama suaminya yang juga sepupunya sendiri putra dari Bhre kahuripan Bernama Aji Ratnapangkaja atau dikenal Bernama Batara Parameswara, tetapi karena tidak mempunyai keturunan maka digantikan adik bungsunya yaitu Bhre Tumapel atau Sri Kertawijaya, hal ini berbeda dengan di prasasti Waringin Pitu Bernama Sri Wijayaparakramawardhana (1447-1451), yang kemudian digantikan oleh Rajasa Wardhana yang bergelar Sang Sinagara atau Dyah Wijaya Kumara (1451-1453 M) yaitu Lelaki Kedua setelah Raja…
Setelah Mangkat, tahta Majapahit Kosong Kekuasaan selama tiga tahun (telug taun tan hana Raja)….
Kemudian Naik Tahtalah Bhree Wengker yang bergelar Bhra Hyang Puruwawisesa atau Girisawardhana atau dikenal dengan nama Dyah Suryawikrama (1456 -1466 M) hal ini karena dia adalah adik raja, kemudian naik tahtalah Bhre Pandansalas atau Bhre Tumapel yang bergelar Singhawikrama yang nama aslinya adalah Dyah Suraphrabhawa (1466-1478)….
Dia adalah Putra bungsu Raja Girisawardhana, yang mempunyai prasati Panitihan yang tercacat dalam tinta trah keturunan Rajasa Majapahit…
Kemudian sang raja Meninggal dalam singhasana Raja pada tahun 1478 M kemudian sejarah yang tercatat dalam kitab pararathon berhenti…
Tapi kemudian sejarah mencacat dalam prasasti bahwa ada Raja Majapahit baru setelahnya yang bergelar Bhatara Prabu Giriwardhana Dyah Rana Wijaya (1486 M) dalam prasasti Pethak dituliskan bahwa “sang mungguhing Jinggan” artinya menang melawan Majapahit dan kemenangannya dibantu oleh Brahma Raja Ganggagadara yang akhirnya diberi kekuasaan di Petak tersebut, dari raja raja sebelum Rana Wijaya Bernama Anumerta Sang Muktaring Wisesa dan Mahalaya Bawana….
Lha kok tak ada Brawijaya ? ini adalah cacatan dalam Prasasti dan catatan balawi yang menyebutkan Trah Rajasa ini sumber dari Purbakala….
Nah Istilah Brawijya adalah dikenal dalam catatan tradisonal dan Bahasa tutur turun temurun masyarakat jawa…
Dalam hal ini ditulis di era jawa baru yaitu dijaman Dinasti Sultan Agung Hanyokrokusumo di Mataram dan dijelaskan dalam dua kisah catatan sejarah yaitu Babad Tanah Jawi dan yang kedua adalah Serat Pustaka Jawa…
Dalam babad tanah jawi disebutkan bahwa raja pertama majapahit adalah raden Sesuruh kok bukan Raden Wijaya ? karena dijaman itu belum ditemukan adanya temuan arkeologi dan penelitian Prasasti…
Raden Sesuruh - Prabu Anom – Prabu Adayaningkung - Prabu Hayamwuruk – Prabu Lembu Amisani – Prabu Bratanjung – Raden Alit bergelar Brawijaya (babad Tanah Jawi) jadi raja terakhir saja yang bergelar Brawijaya…
Kemudian di Serat Pustaka Raja menyebutkan hal lain yaitu yang ditulis oleh Bagus Burhan alias Ronggowarsito : Raden Tanduran/Jaka Sesuruh / Prabu Bratana – Raden Anom/Prabu Brakumara – Prabu Adaningkung/Prabu Brawijaya I - kemudian digantikan putrinya Bernama Raden Subasiti yang bergelar Ratu Ayu Kencana Wungu yang menikah dengan Damar Wulan anak patihnya sendiri yang kemudian bergelar Prabu Brakusuma yang kemudian digulingkan oleh adik dewi subasiti sendiri yakitu Prabu Hayamwuruk atau Prabu Partawijaya atau Prabu Brawijaya II - Raden Lembu Amisani atau Brawijaya III – Raden Bratanjung/brawijaya IV dan terakhir Raden Alit atau Prabu Angkawijaya yang dikenal dengan Gelar Prabu Brawijaya V, jadi sumber ini berbeda dengan temuan era prasasti yang berdasarkan Bernama Trah Rajasa dan Brawijaya berada dalam catatan Tradisonal Jawa…
Kebenarannya dimana sekarang ini ???
Anggaplah keduanya mempunyai derajad kebenaran masing masing, dan tak perlu ikut ribut masalah itu, karena siapa saja boleh menuliskan sejarahnya sendiri…
Nah inilah kalian pahami bahwa bangsa kita adalah bangsa yang gedhe dan Jaya, Ketika eropa sana masih kemproh dan katrok, Ketika padang pasir masih seneng perang antar suku, kita sudah berbentuk Negara Gedhe dan bakoh, sampai membuat monument dan catatan prasasti…
Itulah kita Trah Khayangan Indonesia….
0