PART 40 : Kontrak Bahemoth

Dalam part ini saya akan menggunakan sudut pandang Kevin

"Assalamulaikum bah" ucap ku yang langsung mencium tangan nya.

"wallaikumsalam". jawab nya.

"Maaf bah, saya belum bisa menyelesaikan tugas dari abah". ucap ku sambil menundukan kepala.

Ia pun hanya tersenyum tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Saya janji bah, Tugas ini akan saya selesaikan". jawab ku dengan tegas.

"Kevin..., jika kau melihat sebuah pohon apel yang berada di atas bukit yang begitu tinggi.... apa yang akan kau lakukan?". ucap nya tenang.

Untuk sejenak aku terdiam, mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan itu.


"saya akan mncoba untuk memanjat nya, dan memakan apel tersebut". jawab ku sedikit gugup.

"Kalau saya... saya tidak akan memfikirkan tentang pohon tersebut, karna saya hanya melihat sebuah tebing untuk di panjat". ucap beliau.


Lalu beliau pun kembali tersenyum menatap langit malam, dan tidak lama kemudian aku pun terbangun dari tidu.


"hufff". hela nafas ku.


Aku ingat dengan sangat jelas apa yang di katakan oleh abah, namun aku masih tidak mengerti apa yang ia bicarakan dan apa maksud nya, tertuma ucapan terakhir nya, mungkin bagi orang yang tidak mengenal beliau akan menganggap itu adalah sebuah jawaban konyol, namun mengingat hal itu di ucapkan oleh abah, pasti memiliki makna tersembunyi yang tersimpan di dalam nya. Mungkin untuk sekarang lebih baik aku akan menyimpan nya sebagai PR.

.
.

Aku pun bergegas keluar kamar, dan melihat Ryo dan Pedik sedang menikmati teh di dekat kolam renang, Lalu Alfian sedang membaca buku yang ia ambil dari perpustakaan ku, dan yang terakhir Asura.. ia sedang tertidur dengan begitu nyenyak nya di sofa.

"yan.. udah sarapan?". tanya ku yang masih setengah sadar.

"belom vin.. nanti aja gampang". jawab Alfian yang langsung mengalihkan perhatian padaku.

"aku pesenin pizza aja ya, biar buat semua sekalian". ucap ku yang langsung mencari handphone ku.

"yaudah boleh... si pedik juga udah laper kata nya tadi". balas nya.


Lalu aku menelfon restoran pizza, dan memesan 3 ukuran besar untuk kami semua. Setelah selesai memasan, aku ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi, lalu kembali ke ruang tamu.


"Lagi baca buku apa yan?". tanya ku sambil menyalakan televisi, lalu duduk di samping nya.

"Tales Of Demond And God, cerita nya seru ternyata". balas nya.

"itu kalo gak salah peran utama nya Nie Lie ya? yang di kasih kesempatan hidup ke dua kali". jawab ku sambil menyalakan rokok.

"ia ini, baca dari tadi ga berenti..". jawab nya sambil menunjukan sampul buku yang ia pegang.

"yan.. kalo kamu di kasih kesempatan ke dua untuk hidup gimana?". tanya ku santai.

"hmmmm mungkin untuk memperbaiki kesalahan yang udah aku perbuat di kehidupan sebelum nya, kalo kamu vin?". tanya nya kembali.

"apa ya... mungkin aku gak butuh kesempatan hidup ke 2". balas ku.

"loh kenapa". tanya penasaran.

"Karna aku udah yakin, bahwa di kehidupan ku yang sekarang udah ngelakuin hal yang bener... dan sekalipun ngelakuin kesalahan aku rasa itu wajar, karna makan bubur tanpa sate usus itu ga enak". jawab ku dengan senyum lebar.


Selesai aku berbicara, tiba-tiba saja Asura terbangun.

"SATE? MANA?" ucap nya dengan nada tinggi, seperti orang kaget.

"Denger makanan bangun". ucap Alfian meledek.

"azzzz... faktor udah beberapa tahun ga makan sate lagi ini". jawab nya yang terlihat masih begitu mengantuk.

"haha... aku udah pesen pizza ko nanti makan bareng-bareng, sekalian ada yang pengen aku ngomongin". ucap ku santai.

"hmm yaudah, yang penting perut gak kosong haha". ucap Asura dengan tawa lebar.

.
.

30 menit kemudian pesanan Pizza kami pun datang, dan Alfian memanggil Ryo dan Pedik yang sedari tadi berada di teras depan.

"yoshh semua udah kumpul, sekarang..... KITA PARTY". ajak asura dengan nada tinggi.

"makan pizza sama coca cola aja seneng banget". saut Alfian.

"maklum udah beberapa hari gak makan hahaha". jawab Asura dengan tawa lebar.

"oia Asura, kamu kan bisa gak makan berhari-hari, bahkan yang aku denger kamu bisa gak makan sampe 40 hari.. kok bisa, trus misal nya bisa, berarti kamu kalo BAB 40 hari sekali juga, atau jangan-jangan kamu gak BAB, kaya K*m Jong Un". tanya Ryo dengan wajah penasaran.

"haha jauh banget pertanyaan nya, lagian percaya aja sama diktator itu... kalo masalah gak makan dalam jangka waktu lama hmmmmmmmm, gtw... Danil, dan kedua adik ku juga bisa kaya gitu". ucap Asura dengan mulut penuh makanan.

"Loh kamu gak tau Asura? itu kan karna kalian keturunan Iblis". ucap ku santai.

"HAHHH????". Sontak mereka ber empatpun kaget mendengar ku.

"loh beneran gtw? hadehh". jawab ku sambil menutup muka.

"Maksud nya keturunan iblia itu apa vin?". tanya Asura dengan wajah yang sangat penasaran.

"Itu di karnakan Evran sudah menjual seluruh jiwa,Raga, bahkan segalanya yang ia miliki kepada Bahemoth untuk di tukar dengan ke abadian. Apa kau kira Bahemoth semudah itu memberikan keabadian pada Evran? tentu tidak... dia juga butuh sebuah pengorbanan yang bahkan bisa 2 kali lipat dari apa yang Evran minta. Dan setelah kalian mati nanti, Jiwa kalian akan di Tarik oleh Bahemoth sebagai budak nya". ucap ku santai sambil memakan pizza.


Terlihat wajah Asura begitu shock seyelah mendengar perkataan ku, bahkan makanan yang berada di mulut nya ia keluarkan.


"Bearti... Yuko juga..". ucap nya dengan begitu lemas.

"Ya seluruh keturunan Evran.... dan jangan katakan pada ku bahwa kalian mengira bahwa kita hanya akan melawan Evran dan Danil?". tanya ku memastikan.

"Memang nya siapa lagi selain mereka? bukan kah hanya Evran dan Danil yang tersisa?". tanya Alfian penasaran.

"aduhhh... nekat banget kalian, pergi berperang tanpa tau siapa musuh nya". jawab ku gemas.

"Seperti nya aku tau sekarang, siapa yang kau maksud". ucap Asura yang masih menundukan kepala nya.


Aku pun hanya tersenyum tipis sambil merokok.


"Seluruh Anggota William Family yang sudah mati". ucap Asura.

"HAAAHHH??". Sontak Pedik, Alfian dan Ryo kaget.

"Ha he ha he... aku malah kaget kalian baru tau, yang jelas kita gak bisa bergerak dengan jumlah kita sekarang". ucap ku yang semakin gemas.

"Apa ada yang bisa kita lakukan? untuk menyelamatkan Yuko, aku tidak perduli apa yang terjadi pada ku". Tanya Asura dengan wajah yang penuh akan dendam dan amarah.

"Tentu ada.. Tapi...". ucapan ku terpotong.

"Tapi apa? langsung saja katakan". saut Asura.

"Tapi ini akan menjadi hal yang sangat sulit bagi mu, dan kurasa Astaroth jin milikmu itu sudah mengetahui nya sejak lama". ucap ku santai.

"Apakah itu benar Astaroth?". tanya Asura yang sudah sangat murka.

"Ia benar". ucap Astaroth yang tiba-tiba saja muncul.

"Mengapa kau tidak mengatakan nya pada ku dari dulu HAH?". Ucap asura yang begitu kesal.

"Tenang dulu Asura... Aku memiliki alasan mengapa tidak mengatakan nya pada mu, itu karna aku tidak ingin kau kehilangan fokus dan menjadi kehilangan semangat seperti sekarang ini". ucap Astaroth.

"BR*NGS*K !!". teriak asura sambil meninju Meja.

Kami pun diam sejenak, untuk memberikan waktu kepada Asura untuk tenang.

"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk dapay membatalkan kontrak itu?". tanya Asura kepada ku yang sudah terlihat tenang.

"Kau harus membuat kontrak baru dengan nya". ucap ku sambil menghembuskan asap rokok.

"Maksud mu? menyerahkan seluruh nya pada nya? sama seperti Evran? itu tidak mungkin". ucap nya geram.

"Ingat Asura... kita tidak bisa membunuh jin ataupun Iblis, karna mereka mahkluk abadi, walaupun kita sudah membunuh Evran sekalipun, kontrak itu akan tetap berlaku terhadap keturunan nya... namun beda cerita jika Evran tidak memiliki keturunan lain, maka kontrak itu akan berakhir saat Evran mati". ucap ku.

"Aku mengerti sekarang". Ucap nya tenang sambil menundukan kepala.

"Ingat Asura... Kau tidak perlu memiliki kontrak yang sama seperti Evran, kau bisa membuat kontrak sesuai ke inginan mu, dan tentu nya... Bahemoth akan meminta imbalan 2 kali lipat". jawab ku.

Kami pun kembali terdiam dan tidak ada yang berbicara termasuk asura beberapa saat, Sampai Asura mengangkat kembali kepala nya dan bertanya pada ku.


"Lalu kapan kita akan bergerak?". tanya Asura yang seperti nya sudah menemukan jawaban nya.

"Hmm.. baiklah.... rencana akan kita mulai dari.................."