- Beranda
- Stories from the Heart
[HOROR]William Family
...


TS
theperegrinefal
[HOROR]William Family
Quote:
Judul Di rubah Dari Sebelumnya "Kau Adalah Aku Tapi Bukan Diri ku" Menjadi "William Family"
Quote:
![[HOROR]William Family](https://s.kaskus.id/images/2017/12/13/2881698_201712130839120175.png)
Quote:
“Apa ini sudah bagus”. tanya ku
“Menurutku sudah”. saut ku
“Aku butuh masukan, aku merasa ada yang kurang”. tanya ku
“maaf… maaf… baiklah kalau begitu, akan lebih baik jika kita tambahkan sentuhan wangi Melati”. saut ku.
“Benar juga, Berarti sekarang kita bisa memulai RITUAL nya”. Jawab ku
“Menurutku sudah”. saut ku
“Aku butuh masukan, aku merasa ada yang kurang”. tanya ku
“maaf… maaf… baiklah kalau begitu, akan lebih baik jika kita tambahkan sentuhan wangi Melati”. saut ku.
“Benar juga, Berarti sekarang kita bisa memulai RITUAL nya”. Jawab ku
Quote:
WAJIB DI BACA
Kita stop dulu, Sebelum nya saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mendasari cerita ini :
A.Cerita ini terjadi terhadap seorang kenalan dari sahabat saya, dan beliau adalah seorang wanita dan sebut saja beliau Yuko.
B.Dan cerita ini akan mengambil sudut pandang utama dari Romi, yaitu teman saya.
C.Cerita yang akan saya cerita kan di bawah ini tidak seluruh nya Kisah nyata, jika harus di Persenkan mungkin hanya sekitar 30%, dan sisa nya adalah Bumbu-Bumbu dari imajinasi saya sendiri
D.Cerita ini terjadi ketika Sahabat saya Romi, masih kuliah semester 3
E.Saya sudah mendapatkan persetujuan “Hampir” seluruh pihak yang terlibat dalam cerita ini, dan tentu saja saya akan menyamarkan nama-nama mereka.
Seperti biasa saya sangat berterima kasih jika agan atau sista memberikan masukan ataupun kritikan positif terhadap thread ini.
TIdak perlu berlama-lama lagi mendengar curhatan saya, langsung saja kita mulai cerita nya
Kita stop dulu, Sebelum nya saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mendasari cerita ini :
A.Cerita ini terjadi terhadap seorang kenalan dari sahabat saya, dan beliau adalah seorang wanita dan sebut saja beliau Yuko.
B.Dan cerita ini akan mengambil sudut pandang utama dari Romi, yaitu teman saya.
C.Cerita yang akan saya cerita kan di bawah ini tidak seluruh nya Kisah nyata, jika harus di Persenkan mungkin hanya sekitar 30%, dan sisa nya adalah Bumbu-Bumbu dari imajinasi saya sendiri
D.Cerita ini terjadi ketika Sahabat saya Romi, masih kuliah semester 3
E.Saya sudah mendapatkan persetujuan “Hampir” seluruh pihak yang terlibat dalam cerita ini, dan tentu saja saya akan menyamarkan nama-nama mereka.
Seperti biasa saya sangat berterima kasih jika agan atau sista memberikan masukan ataupun kritikan positif terhadap thread ini.
TIdak perlu berlama-lama lagi mendengar curhatan saya, langsung saja kita mulai cerita nya
INDEX EPISODE SAYA PINDAHKAN DI BAWAH
Quote:
PART 1 : Mahasiswi Pindahan
“bosan”. ucap ku sambil menghela nafas.
Aku sedang duduk di dalam kelas sambil memutar - mutar pulpen, sebenarnya aku sedang ada kelas, namun aku sangat malas untuk memperhatikan apa yang dosen ku terangkan, bukan karna aku malas dalam belajar, hanya saja 80-90% yang dosen ku terangkan sudah pernah ku baca di buku. Ku akui aku memanglah kutu buku, ber jam-jam aku habiskan hanya untuk membaca buku entah itu di rumah, di perpustakaan, atau pun di taman. Aku merasa seperti Buku adalah Hidupku. Dan tentu saja aku selalu dapat nilai yang bagus di setiap mata pelajaran, apa aku jenius? Tidak… aku hanya orang malas yang tidak ada kerjaan selain membaca, ya.. walauipun definisi malas ku ini tidak umum.
“ssstttt rom.. rom..”. salah seorang teman ku mencoba berbisik memanggilku.
“nyaut”. saut ku.
“Baru dapet info nih, kata nya bakal ada mahasiswi pindahan dari luar kota, dan kebetulan dia seangkatan sama kita” ucap FIrman.
“terus urusan nya sama aku apa?” saut ku.
“Denger-denger mahasiswi pindahan itu cakep banget”. ucap nya yang masih bernada berbisik.
“percuma man, ga bakal mau juga sama kamu”. saut ku.
“yee.. kalo ini bukan masalah mau atau gak nya, yang paling penting itu ada yang bisa bikin mata seger di kampus”. ucap nya sambil mencboa membayangkan wajah mahasiswi pindahan itu.
“ yaudah terserah kamu aja lah man”. ucap ku sambil memalingkan wajah dari nya.
Lalu pelajaran yang membosankan ini pun akhir nya berakhir, aku pun segera membereskan buku-buku ke dalam tas dan segera pergi ke kantin bersama 2 orang teman ku. Sesampai nya di kantin kami bertiga pun memesan makanan untuk makan siang, kami beluim bisa pulang karna masih ada 1 kelas lagi yang harus ku hadiri setelah makan siang.
“eh pulang mau maen PS dulu ga di rumah, ?” ucap ku mengajak nya.
“boleh aja kebetulan hari ini lagi kosong”. saut FIrman.
“emang nya kamu kapan pernah ga kosong?”. Saut Alfian menyindir FIrman.
“Behhh pake di tanya… pasti kosong terus sih hehe”. Jawab FIrman.
“btw kamu tumben ngajak ke rumah kamu Rom”. tanya Alfian.
“lagi bosen aja nyokap lagi keluar kota 5 hari, bantuin nikahan sepupu, terus belom belanja buku-buku lagi”. jawab ku.
“jadi… kamu hanya memanfaat kan aku untuk mengisi waktu bosan mu,,, Jahat”. Ucap Firman dengan tujuan meledek.
“Yaudah kita berdua aja Rom”. saut Alfian.
“ehh jangan, ntar aku gimana, masa bengang-bengong lagi di kosan, mana lagi gak ada kuota”. Saut Firman.
“hahaha sabar ya man.” Saut ku.
Kami pun berbincang - Bincang sambil menyantap makan siang kami, sampai akhir nya Firman menyenggol tangan ku, hingga membuat sendok ku jatuh ke lantai.
“Set.. dah….. kenapa sih man bahagia amat ngerjain aku kaya nya ya?” saut ku yang sedikit kesal.
“eh maaf-maaf, itu tuh liat murid pindahan yang tadi aku omongin”. ucap firman sambil menunjuk.
“yang mana sih?” ucap ku yang mencari-cari keberadaan murid itu.
“ itu yang pake baju putih trus pake tas merah”. ucap nya.
Sesaat aku memandangi nya, nafas ku sejenak berhenti. Seperti yang di katakan oleh Firman bahwa mahasiswi pindahan memang sangat cantik, Rambut nya yang hanya sampai di pundak nya dan mata besar nya, membuat ku tidak dapat memalingkan pandangan ku dari nya, jujur saja ini melebihi ekspektasi ku sebelum nya tentang penampilan nya.
“gimana? Masih mau ngelak? Ucap firman dengan nada meledek.
“E..Enggak emang nya siapa yang ngelak”. saut ku.
“ya abis nya pas di kelas, kamu kaya nya cuek gitu” saut nya.
“eh tapi dia kaya nya ke bingungan, kaya nya dia kebingungan karna ga dapet tempat duduk”. ucap ku.
“ aku punya ide Rom” ucap nya,
“eh tunggu jangan bilang --”
Belum ku sempat selesai bicara, Firman sudah memulai ide gila nya.
“ HEI… di sini aja lagi kosong”. ucap FIrman yang mencoba memanggil murid pindahan itu.
“oeeee…. hadehhh”. ucap ku sambil menundukan kepala.
Jujur saja, aku ini tipe orang yang akan sangat gugup ketika melihat ataupun berbicara dengan wanita yang melebihi batas wajar ekspektasi ku.
“tuh Rom dia beneran mau kesini”. ucap FIrman
“bodo amat” saut ku..
Spoiler for INDEX EPISODE:
Pengenalan Seluruh Tokoh Penting
PART 2 : Senyuman
PART 3 : Yuki
PART 4 : Karna Kau Adalah
PART 5 : Jangan MATI Sebelum
PART 6 : Maaf
PART 7 : Seekor Burung Yang Kesepian
PART 8 : Jelangkung Silang?
PART 9 : Kau Tetap Sahabat Ku
PART 10 : Pengendali Jin?
PART 11 : Pertama Kali Menjumpainya
PART 11.2 : Terimakasih
PART 11.3 : Seorang Pria
PART 11.4 : No Tittle
PART 12 : Kepalamu Adalah Tujuanku
PART 13 : Dia Sudah Datang
PART 14 : Kebenaran
PART 15 : Runtuhnya 100 Tahun Kejayaan
PART 16 : Andreana Yuko
PART 17 : Perebutan Kursi
PART 18 : Masa Lalu Firman
PART 19 : Sejarah William Family
PART 20 : Manusia Paling Di Takuti
PART 21 : 4 Iblis Terkuat
PART 22 : Pertarungan 2 Era Berbeda
PART 23 : Ketua Baru
PART 24 : Awal Perjalanan Seorang Pahlawan
PART 25 : Team Asura
PART 26 : Tujuan Asura
PART 27 : Pencarian Ziz
PART 28 : Perpisahan 3 Sahabat
PART 29 : Pesta Akan Di Mulai
PART 30 : Alasan Asura Sebenarnya
PART 31 : Permintaan Terakhir
PART 32 : Seorang Aktor Terbaik
PART 33 : Pertemuan Yang Sudah Di Takdirkan
PART 34 : Arab Kuno dan Aksara Jawa
PART 35 : Keabadian Palsu
PART 36 : Permintaan Maaf
PART 37 : Kenyataan
PART 38 : Persiapan
PART 39 : Sawang Kabut
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Part 39.3 : Sawang Kabut Last Part
PART 40 : Kontrak Bahemoth
PART 41 : Welcome Home
PART 42 : Pertukaran
PART 43 : 3 Pohon Kembar
PART 44 : Pengkhianatan
PART 45 : Efek Samping Pengisian
PART 46 : Tim Inti?
PART 47 : Tujuan Danil
PART 48 : Baik & Buruk
PART 49 : Keputusasaan Leo
PART 50 : Sebuah Kenyataan
PART 51 : Simbol Leviathan
PART 52 : Kesenjangan
PART 53 : ANYER Chapter 1
PART 54 : ANYER Chapter 2
PART 2 : Senyuman
PART 3 : Yuki
PART 4 : Karna Kau Adalah
PART 5 : Jangan MATI Sebelum
PART 6 : Maaf
PART 7 : Seekor Burung Yang Kesepian
PART 8 : Jelangkung Silang?
PART 9 : Kau Tetap Sahabat Ku
PART 10 : Pengendali Jin?
PART 11 : Pertama Kali Menjumpainya
PART 11.2 : Terimakasih
PART 11.3 : Seorang Pria
PART 11.4 : No Tittle
PART 12 : Kepalamu Adalah Tujuanku
PART 13 : Dia Sudah Datang
PART 14 : Kebenaran
PART 15 : Runtuhnya 100 Tahun Kejayaan
PART 16 : Andreana Yuko
PART 17 : Perebutan Kursi
PART 18 : Masa Lalu Firman
PART 19 : Sejarah William Family
PART 20 : Manusia Paling Di Takuti
PART 21 : 4 Iblis Terkuat
PART 22 : Pertarungan 2 Era Berbeda
PART 23 : Ketua Baru
PART 24 : Awal Perjalanan Seorang Pahlawan
PART 25 : Team Asura
PART 26 : Tujuan Asura
PART 27 : Pencarian Ziz
PART 28 : Perpisahan 3 Sahabat
PART 29 : Pesta Akan Di Mulai
PART 30 : Alasan Asura Sebenarnya
PART 31 : Permintaan Terakhir
PART 32 : Seorang Aktor Terbaik
PART 33 : Pertemuan Yang Sudah Di Takdirkan
PART 34 : Arab Kuno dan Aksara Jawa
PART 35 : Keabadian Palsu
PART 36 : Permintaan Maaf
PART 37 : Kenyataan
PART 38 : Persiapan
PART 39 : Sawang Kabut
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Part 39.3 : Sawang Kabut Last Part
PART 40 : Kontrak Bahemoth
PART 41 : Welcome Home
PART 42 : Pertukaran
PART 43 : 3 Pohon Kembar
PART 44 : Pengkhianatan
PART 45 : Efek Samping Pengisian
PART 46 : Tim Inti?
PART 47 : Tujuan Danil
PART 48 : Baik & Buruk
PART 49 : Keputusasaan Leo
PART 50 : Sebuah Kenyataan
PART 51 : Simbol Leviathan
PART 52 : Kesenjangan
PART 53 : ANYER Chapter 1
PART 54 : ANYER Chapter 2
Jangan Lupa Comment,Share Dan 

Diubah oleh theperegrinefal 03-01-2019 19:27






fhy544 dan 46 lainnya memberi reputasi
43
401.1K
Kutip
1.5K
Balasan


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart
32.5KThread•49.5KAnggota
Tampilkan semua post


TS
theperegrinefal
#588
Quote:
PART 36 : Perimtaan Maaf
Dalam Part ini saya akan memakai sudut pandang Asura
Setelah kami bertiga berbincang cukup lama, yang sampai tidak di sangka pukul sudah menunjukan pukul 1 malam. Dan alfian pun izin untuk tidur lebih dulu, dan kini hanya tersisa Aku dan Kevin
"Asura". panggil Kevin singkat.
"kenapa?". jawab ku yang menengok ke arah nya.
"Apa alasan mu menolak ajakan Evran?". tanya nya.
"Karna sedari awal aku memang tidak menginginkan untuk menjadi ketua.. Lagi pula aku memiliki sebuah alasan kuat mengapa aku melakukan semua ini". ucap ku sambil mengambil sebatang rokok.
"Begitu ya... ku harap alasan mu itu cukup kuat untuk terus bertahan". ucap nya sambil menatap langit malam.
'Apa yang kau maksud?". tanya ku penasaran.
"Entah lah... aku hanya merasa, suatu saat nanti kau akan di hadapi sebuah pilihan yang sangat sulit". jawab nya santai.
"Kita lihat saja nanti". Saut ku dengan senyum tipis di wajah.
"Kevin... apa kau percaya tuhan itu ada?". tanya ku yang juga sedang melihat ke arah langit malam.
"Tentu saja.. ". jawab nya singkat.
"Begitu ya... Namun bagi ku tuhan itu hanya lah sebuah pemikiran manusia yang terlahir dari sebuah rasa keputusasaan, yang mencoba untuk mencari pelarian... dan mereka menciptakan Tuhan dalam fikiran nya sendiri untuk menjadi sebuah pelarian nya". ucap ku santai.
"Lalu apa kau tau mengapa alasan Evran ingin sekali melawan Tuhan?". jawab nya yang berbalik bertanya.
"Apa kau tau alasan nya?". tanya ku kemabli.
"Biarlah kau sendiri yang mencari jawaban nya... aku tau kau bukanlah seorang pria yang mudah membuat sebuah pilihan tanpa di dasari hal yang kuat... Jadi pilihlah sebuah jalan yang terbaik untuk mu". ucap ku yang langsung mematikan rokok.
"Oia Asura... satu lagi, terkadang semua pilihan yang ada hanya akan menjebak mu, jadi buatlah pilihan untukmu sendiri". ucap nya sambil berjalan masuk ke dalam ruangan.
"terimaksih untuk saran mu" jawab ku yang masih ingin menikmati angin malam di teras.
Ku fikir aku sudah mengetahui segala nya, namun sekarang aku merasa seperti orang bodoh yang berlaga paling pintar. Baru kali ini aku melawan seseorang yang bahkan aku tidak bisa menyentuh nya sedikitpun saat bertarung. memikirkan hal itu sungguh membuat ku merinding, bagaimana cara ia mempercayai para jin milik nya, ia tidak menganggap jin milik nya seperti budak atau pun peliharaan, melainkan ia menganggap mereka sebagai sahabat nya sendiri.
"Asura...". tiba-tiba saja ada seseorang wanita yang memanggil ku.
"hah? siapa kau?". ucap ku yang begitu kaget.
Aku melihat sesosok wanita dengan memakai pakaian seperti jaman kerajaan dulu. dan wajah nya... begitu cantik dengan rambut panjang berwarna hitam.
"Kau bisa memanggil ku nyai". jawab nya.
"Aku tidak bertanya siapa nama mu, tapi kau siapa". tanya ku penasaran.
"Aku adalah Jin yang menikuti Kevin... aku di sini hanya ingin berbincang dengan mu". ucap nya tenang.
"Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?". tanya ku kembali yang sudah mulai terbiasa.
"Tolong awasi Kevin... dia memang terlihat seperti seseorang yang sangat dapat di andalkan, tapi... dia sering melakukan hal yang ceroboh yang membahayakan nyawa nya, aku sudah mengatakan pada nya untuk tidak mengambil tugas ini, tapi dia bersikeras akan menerima semua permintaan dari abah guru nya. Dan itu... sangat membuat ku khawatir". ucap nya dengan wajah lesuh.
"hei hei... ini tidak terbalik... kau tidak tau apa mungkin pura-pura tidak tau, pertarungan kemarin saja aku bahkan tidak bisa menyentuh nya". ucap ku mengelak.
"tentu aku tau...tapi... mungkin karna aku terlalu sering melihat dia menderita, dan mungkin karna itu aku selalu khawatir ketika melihat nya bertarung". ucap nya yang masih menampakan wajah lesu.
"Seperti nya aku sangat mengetahui perasaan mu itu". jawab ku yang masih memegang sebatang rokok.
"Apa dia pernah bercerita tentang pertarungan nya dengan Evran?". tanya nya kembali.
"HAH? DIA PERNAH BERTARUNG DENGAN EVRAN???". ucap ku dengan nada tinggi karna kaget setelah mendengar ucapan nya.
"sstttt pelankan suara mu, aku tidak ingin dia mengetahui ini". ucap nya kembali.
"baik-baik maaf... lalu siapa yang menang?". tanya ku kembali.
"Evran...". ucap nya lemas.
"Seperti yang ku kira". jawab ku singkat.
"Waktu itu ia sangat beruntung bisa kabur dari Evran, bahkan aku sampai tidak tau apa yang harus aku lakukan waktu itu, untung saja Cakara dapat membawa nya pergi jauh sebelum semua nya terlambat... bahkan setelah pertarungan itu, ia sempat tidak sadar selama 7 hari.". ucap nya yang terlihat mulai meneteskan air mata.
"hei tenang lah... aku tau kau adalah jin, tapi tetap saja melihat wanita menangis sungguh membuat ku dilema, yang terpenting sekarang dia baik baik saja". ucap ku yang mencoba menenangkan nya.
"Karna itu... aku mohon, awasi dia untuk tidak berbuat bodoh". ucap nya kembali.
"hufff.... aku tidak bisa berjanji untuk melakukan itu, tapi... aku akan berusaha". jawab ku.
"Terimaksih". jawab nya yang langsung berdiri.
"tunggu nyai... bisa aku bertanya satu hal pada mu". ucap ku sebelum ia pergi.
"apa itu". jawab nya singkat.
"Mengapa kau begitu khawatir pada nya, sedangkan kau hanya jin pendamping milik nya,.. bahkan meskipun ia telah tiada, kau bisa bebas kemanapun". tanya ku penasran dengna menatap wajah kemayu nya.
"Karna dia menganggap ku bukan seperti jin, melainkan seperti saudara yang saling melindungi". ucap nya yang langsung berjalan menjauh dan menghilang begitu saja.
Baru kali ini aku menjumpai seseorang yang menganggap jin pendamping nya seperti sahabat nya, tidak seperti aku dan astaroth atau pun alfian dengan jin pendamping nya. Semua memiliki batasan masing-masing yang tidak boleh di lewati, bahkan kebanyakan orang lebih menganggap lebih seperti peliharaan nya.
"Astaroth... kau menganggap ku seperti apa?". tanya ku.
"Aku menanggagap mu sebagai manusia yang sangat merepotkan". ucap nya yang tiba-tiba muncul di sebelah ku, dan setelah berbicara ia pun hilang kembali.
"Tuh benerkan". ucap ku dengan senyum tipis.
Seperti nya dengan bersama orang itu, aku akan mendapat banyak pelajaran hidup, mudah-mudahan saja tebakan ku tidak salah, bahwa orang itu akan membawa ku kepada jalan yang selama ini ku cari.
.
.
.
.
.
Dalam Bagian ini saya akan memakai sudut pandang Nina
"Assalamuallaikum". salam ku sambil menekan bel rumah Romi.
"Eh nina,.. mau ketemu Romi ya?". tanya ibu nya yang baru membukakan pintu.
"Ia tante hehe... Romi nya ada?". tanya ku dengan tawa kecil.
"Udah 1 minggu lebih Romi setiap pulang dari kampus langsung pergi ke bogor". ucap nya.
"Kalo boleh tau, Romi ngapain ya ke bogor?". tanya ku penasaran.
"Dia sih bilang waktu itu, dia baru gabung perguruan bela diri kata nya, kamu kenapa gak nanya langsung sama Romi Nin?". tanya nya kembali.
"Eh..anu...hmmm". ucap ku yang tidak bsa menjawab pertanyaan nya.
"ohh kalian lagi berantem ya.. cieee". ledek ibu Romi dengan menunjuk-nunjuk perut ku.
"Ah tante... gak lah, yaudah makasih ya tante, Nina langsung pulang aja deh.. salam buat Om". ucap ku untuk langsung izin pulang.
"Eh mampir dulu... udah lama tante ga ngobrol sama kamu". panggil nya.
"kapan-kapan aja ya tante hehe". saut ku yang langsung pergi.
Sudah 1 minggu lebih aku tidak mendapatkan balasan pesan atau pun telfon dari Romi, padahal hampir setiap hari aku sudah mengirimkan pesan dan juga menelfon nomor nya, namun tidak juga ada tanggapan. Semarah itu kah dia pada ku... sebelum nya Romi tidak pernah seperti ini, semarah-marah nya dia, biasa nya dia tetap akan membalas pesan ku, namun kali ini berbeda.... dan sangat membuat ku cemas, dan merasa.. kehilangan sosok nya.
"Aku lupa lagi buat nanya biasa nya Romi pulang jam berapa". ucap ku yang baru tersadar,
Begitu berat langkah kaki ku saat harus meninggalkan rumah nya, hati ku terasa begitu mengganjal. Lalu aku berfikir untuk menunggu nya, dari pada aku harus terus menahan perasaan mengganjal ini, aku harus segera meminta maaf pada nya.
Akhir nya aku memutuskan untuk menunggu Romi di depan rumah nya saja, karna aku merasa tidak enak jika harus menunggu di dalam, walaupun sekarang sudah menunjukan pukul 8 malam. Aku menunggu dan terus menunggu berjalan bulak balik sekedar untuk mengusir bosan, namun ia tak kunjung datang juga, aku kembali menunggu nya dan duduk di depan pagar rumah nya, karna kaki ku sudah pegal berdiri. Ketika aku memeriksa handphone ternyata waktu sudah menunjukan pukul setengah 11 malam dan Romi belum juga datang.
Lalu aku merapatkan dengkul ku untuk sekedar menjadi singgahan kepala ku yang mulai mengantuk, entah mengapa aku mulai merasa pusing. Aku memutuskan untuk memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan pusing, Semua ini aku lakukan hanya untuk meminta maaf kepada nya, karna aku tidak bisa jauh dari nya, Batin ku terasa tersiksa jika tidak segera bertemu dengan nya untuk meminta maaf atas kejadian yang di lakukan Bima pada nya. Betapa bodoh nya aku, mengapa aku tidak memikirkan sampai kesana. Aku pun memandangi langit malam, yang ternyata mulai ikut menangis, seperti batin ku sekarang.
lama kelamaan aku mulai merasakan kantuk yang luar biasa, Kepala ku serasa begitu berat, sampai akhirnya aku pun tertidur ketika sedang menunggu nya.
.
.
.
"HEI NINA BANGUN....". teriak seorang pria yang sedang menggendong ku, namun mata ku serasa begitu berat untuk melihat siapa pria itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN DI SANA, DASAR BODOH". ucap nya dengan nada tinggi.
Aku pun berusaha sekuat tenaga untuk memfokuskan pengeliatan ku terhadap pria tersebut, dan akhir nya aku baru menyadari bahwa pria yang sedang menggendong ku adalah Romi.
"romi". panggil ku dengan suara yang begitu lemas.
"Kakak ngapain coba duduk di luar ujan-ujanan, mana badan kakak panas banget lagi". ucap nya yang sedang membawa ku kedalam rumah nya.
"maaf". ucap ku lemas, yang langsung kembali harus kehilangan kesadaran ku
.
.
.
"Tante". ucap ku yang baru saja kembali tersadar.
"Ya allah Nina, kamu ngapain di luar, kalo mau nunggu Romi kan bisa di dalem sama tante". ucap Ibu Romi yang terlihat sangat khawatir melihat kondisi ku.
"maaf tante... Nina gak enak". ucap ku lemas.
"ROMI CEPETAN'. teriak ibu nya memanggil romi.
Lalu tidak lama Romi datang membawakan Kompres untuk mengkrompres kepala ku.
"Kita ke dokter ya nin sekarang, Romi kamu siapin mobil". ucap ibu nya kepada Romi.
"Gak usah tante ngerepotin... Nina gpp ko, cuma masuk angin aja". ucap ku yang masih sangat lemas dengan senyum tipis.
"ah engga engga, pokok nya kamu harus ke dokter". paksa nya.
Lalu selesai menyiapkan mobil, Romi pun kembali dan menggendong ku kembali ke dalam mobil, di perjalanan ke mobil, aku sempat berbicara sedikit pada nya.
"Romi.. maaf ya, aku gak maku-". ucap ku yang terpotong.
"BODO AMAT, AKU GAK MAU DENGERIN, YANG PENTING SEKARANG KITA KE RUMAH SAKIT DULU, DIEMMM JANGAN NGOMONG APA-APA". ucap Romi dengan membentak ku, terlihat wajah nya begitu nampak khawatir.
"maaf". ucap ku dengan air mata menetes, dan mulai kembali kehilangan kesadaran.
"kak... kak...KAK NINA !!!! ". teriak nya yang mencoba memanggil ku.
Jika ada kesalahan kata atau pun typo di maklumi ya, karna saya ngetik nya agak buru", soal nya masih di kantor
Diubah oleh theperegrinefal 14-12-2017 21:07



njek.leh dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas