- Beranda
- Stories from the Heart
[HOROR]William Family
...
TS
theperegrinefal
[HOROR]William Family
Quote:
Judul Di rubah Dari Sebelumnya "Kau Adalah Aku Tapi Bukan Diri ku" Menjadi "William Family"
Quote:
![[HOROR]William Family](https://s.kaskus.id/images/2017/12/13/2881698_201712130839120175.png)
Quote:
“Apa ini sudah bagus”. tanya ku
“Menurutku sudah”. saut ku
“Aku butuh masukan, aku merasa ada yang kurang”. tanya ku
“maaf… maaf… baiklah kalau begitu, akan lebih baik jika kita tambahkan sentuhan wangi Melati”. saut ku.
“Benar juga, Berarti sekarang kita bisa memulai RITUAL nya”. Jawab ku
“Menurutku sudah”. saut ku
“Aku butuh masukan, aku merasa ada yang kurang”. tanya ku
“maaf… maaf… baiklah kalau begitu, akan lebih baik jika kita tambahkan sentuhan wangi Melati”. saut ku.
“Benar juga, Berarti sekarang kita bisa memulai RITUAL nya”. Jawab ku
Quote:
WAJIB DI BACA
Kita stop dulu, Sebelum nya saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mendasari cerita ini :
A.Cerita ini terjadi terhadap seorang kenalan dari sahabat saya, dan beliau adalah seorang wanita dan sebut saja beliau Yuko.
B.Dan cerita ini akan mengambil sudut pandang utama dari Romi, yaitu teman saya.
C.Cerita yang akan saya cerita kan di bawah ini tidak seluruh nya Kisah nyata, jika harus di Persenkan mungkin hanya sekitar 30%, dan sisa nya adalah Bumbu-Bumbu dari imajinasi saya sendiri
D.Cerita ini terjadi ketika Sahabat saya Romi, masih kuliah semester 3
E.Saya sudah mendapatkan persetujuan “Hampir” seluruh pihak yang terlibat dalam cerita ini, dan tentu saja saya akan menyamarkan nama-nama mereka.
Seperti biasa saya sangat berterima kasih jika agan atau sista memberikan masukan ataupun kritikan positif terhadap thread ini.
TIdak perlu berlama-lama lagi mendengar curhatan saya, langsung saja kita mulai cerita nya
Kita stop dulu, Sebelum nya saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mendasari cerita ini :
A.Cerita ini terjadi terhadap seorang kenalan dari sahabat saya, dan beliau adalah seorang wanita dan sebut saja beliau Yuko.
B.Dan cerita ini akan mengambil sudut pandang utama dari Romi, yaitu teman saya.
C.Cerita yang akan saya cerita kan di bawah ini tidak seluruh nya Kisah nyata, jika harus di Persenkan mungkin hanya sekitar 30%, dan sisa nya adalah Bumbu-Bumbu dari imajinasi saya sendiri
D.Cerita ini terjadi ketika Sahabat saya Romi, masih kuliah semester 3
E.Saya sudah mendapatkan persetujuan “Hampir” seluruh pihak yang terlibat dalam cerita ini, dan tentu saja saya akan menyamarkan nama-nama mereka.
Seperti biasa saya sangat berterima kasih jika agan atau sista memberikan masukan ataupun kritikan positif terhadap thread ini.
TIdak perlu berlama-lama lagi mendengar curhatan saya, langsung saja kita mulai cerita nya
INDEX EPISODE SAYA PINDAHKAN DI BAWAH
Quote:
PART 1 : Mahasiswi Pindahan
“bosan”. ucap ku sambil menghela nafas.
Aku sedang duduk di dalam kelas sambil memutar - mutar pulpen, sebenarnya aku sedang ada kelas, namun aku sangat malas untuk memperhatikan apa yang dosen ku terangkan, bukan karna aku malas dalam belajar, hanya saja 80-90% yang dosen ku terangkan sudah pernah ku baca di buku. Ku akui aku memanglah kutu buku, ber jam-jam aku habiskan hanya untuk membaca buku entah itu di rumah, di perpustakaan, atau pun di taman. Aku merasa seperti Buku adalah Hidupku. Dan tentu saja aku selalu dapat nilai yang bagus di setiap mata pelajaran, apa aku jenius? Tidak… aku hanya orang malas yang tidak ada kerjaan selain membaca, ya.. walauipun definisi malas ku ini tidak umum.
“ssstttt rom.. rom..”. salah seorang teman ku mencoba berbisik memanggilku.
“nyaut”. saut ku.
“Baru dapet info nih, kata nya bakal ada mahasiswi pindahan dari luar kota, dan kebetulan dia seangkatan sama kita” ucap FIrman.
“terus urusan nya sama aku apa?” saut ku.
“Denger-denger mahasiswi pindahan itu cakep banget”. ucap nya yang masih bernada berbisik.
“percuma man, ga bakal mau juga sama kamu”. saut ku.
“yee.. kalo ini bukan masalah mau atau gak nya, yang paling penting itu ada yang bisa bikin mata seger di kampus”. ucap nya sambil mencboa membayangkan wajah mahasiswi pindahan itu.
“ yaudah terserah kamu aja lah man”. ucap ku sambil memalingkan wajah dari nya.
Lalu pelajaran yang membosankan ini pun akhir nya berakhir, aku pun segera membereskan buku-buku ke dalam tas dan segera pergi ke kantin bersama 2 orang teman ku. Sesampai nya di kantin kami bertiga pun memesan makanan untuk makan siang, kami beluim bisa pulang karna masih ada 1 kelas lagi yang harus ku hadiri setelah makan siang.
“eh pulang mau maen PS dulu ga di rumah, ?” ucap ku mengajak nya.
“boleh aja kebetulan hari ini lagi kosong”. saut FIrman.
“emang nya kamu kapan pernah ga kosong?”. Saut Alfian menyindir FIrman.
“Behhh pake di tanya… pasti kosong terus sih hehe”. Jawab FIrman.
“btw kamu tumben ngajak ke rumah kamu Rom”. tanya Alfian.
“lagi bosen aja nyokap lagi keluar kota 5 hari, bantuin nikahan sepupu, terus belom belanja buku-buku lagi”. jawab ku.
“jadi… kamu hanya memanfaat kan aku untuk mengisi waktu bosan mu,,, Jahat”. Ucap Firman dengan tujuan meledek.
“Yaudah kita berdua aja Rom”. saut Alfian.
“ehh jangan, ntar aku gimana, masa bengang-bengong lagi di kosan, mana lagi gak ada kuota”. Saut Firman.
“hahaha sabar ya man.” Saut ku.
Kami pun berbincang - Bincang sambil menyantap makan siang kami, sampai akhir nya Firman menyenggol tangan ku, hingga membuat sendok ku jatuh ke lantai.
“Set.. dah….. kenapa sih man bahagia amat ngerjain aku kaya nya ya?” saut ku yang sedikit kesal.
“eh maaf-maaf, itu tuh liat murid pindahan yang tadi aku omongin”. ucap firman sambil menunjuk.
“yang mana sih?” ucap ku yang mencari-cari keberadaan murid itu.
“ itu yang pake baju putih trus pake tas merah”. ucap nya.
Sesaat aku memandangi nya, nafas ku sejenak berhenti. Seperti yang di katakan oleh Firman bahwa mahasiswi pindahan memang sangat cantik, Rambut nya yang hanya sampai di pundak nya dan mata besar nya, membuat ku tidak dapat memalingkan pandangan ku dari nya, jujur saja ini melebihi ekspektasi ku sebelum nya tentang penampilan nya.
“gimana? Masih mau ngelak? Ucap firman dengan nada meledek.
“E..Enggak emang nya siapa yang ngelak”. saut ku.
“ya abis nya pas di kelas, kamu kaya nya cuek gitu” saut nya.
“eh tapi dia kaya nya ke bingungan, kaya nya dia kebingungan karna ga dapet tempat duduk”. ucap ku.
“ aku punya ide Rom” ucap nya,
“eh tunggu jangan bilang --”
Belum ku sempat selesai bicara, Firman sudah memulai ide gila nya.
“ HEI… di sini aja lagi kosong”. ucap FIrman yang mencoba memanggil murid pindahan itu.
“oeeee…. hadehhh”. ucap ku sambil menundukan kepala.
Jujur saja, aku ini tipe orang yang akan sangat gugup ketika melihat ataupun berbicara dengan wanita yang melebihi batas wajar ekspektasi ku.
“tuh Rom dia beneran mau kesini”. ucap FIrman
“bodo amat” saut ku..
Spoiler for INDEX EPISODE:
Pengenalan Seluruh Tokoh Penting
PART 2 : Senyuman
PART 3 : Yuki
PART 4 : Karna Kau Adalah
PART 5 : Jangan MATI Sebelum
PART 6 : Maaf
PART 7 : Seekor Burung Yang Kesepian
PART 8 : Jelangkung Silang?
PART 9 : Kau Tetap Sahabat Ku
PART 10 : Pengendali Jin?
PART 11 : Pertama Kali Menjumpainya
PART 11.2 : Terimakasih
PART 11.3 : Seorang Pria
PART 11.4 : No Tittle
PART 12 : Kepalamu Adalah Tujuanku
PART 13 : Dia Sudah Datang
PART 14 : Kebenaran
PART 15 : Runtuhnya 100 Tahun Kejayaan
PART 16 : Andreana Yuko
PART 17 : Perebutan Kursi
PART 18 : Masa Lalu Firman
PART 19 : Sejarah William Family
PART 20 : Manusia Paling Di Takuti
PART 21 : 4 Iblis Terkuat
PART 22 : Pertarungan 2 Era Berbeda
PART 23 : Ketua Baru
PART 24 : Awal Perjalanan Seorang Pahlawan
PART 25 : Team Asura
PART 26 : Tujuan Asura
PART 27 : Pencarian Ziz
PART 28 : Perpisahan 3 Sahabat
PART 29 : Pesta Akan Di Mulai
PART 30 : Alasan Asura Sebenarnya
PART 31 : Permintaan Terakhir
PART 32 : Seorang Aktor Terbaik
PART 33 : Pertemuan Yang Sudah Di Takdirkan
PART 34 : Arab Kuno dan Aksara Jawa
PART 35 : Keabadian Palsu
PART 36 : Permintaan Maaf
PART 37 : Kenyataan
PART 38 : Persiapan
PART 39 : Sawang Kabut
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Part 39.3 : Sawang Kabut Last Part
PART 40 : Kontrak Bahemoth
PART 41 : Welcome Home
PART 42 : Pertukaran
PART 43 : 3 Pohon Kembar
PART 44 : Pengkhianatan
PART 45 : Efek Samping Pengisian
PART 46 : Tim Inti?
PART 47 : Tujuan Danil
PART 48 : Baik & Buruk
PART 49 : Keputusasaan Leo
PART 50 : Sebuah Kenyataan
PART 51 : Simbol Leviathan
PART 52 : Kesenjangan
PART 53 : ANYER Chapter 1
PART 54 : ANYER Chapter 2
PART 2 : Senyuman
PART 3 : Yuki
PART 4 : Karna Kau Adalah
PART 5 : Jangan MATI Sebelum
PART 6 : Maaf
PART 7 : Seekor Burung Yang Kesepian
PART 8 : Jelangkung Silang?
PART 9 : Kau Tetap Sahabat Ku
PART 10 : Pengendali Jin?
PART 11 : Pertama Kali Menjumpainya
PART 11.2 : Terimakasih
PART 11.3 : Seorang Pria
PART 11.4 : No Tittle
PART 12 : Kepalamu Adalah Tujuanku
PART 13 : Dia Sudah Datang
PART 14 : Kebenaran
PART 15 : Runtuhnya 100 Tahun Kejayaan
PART 16 : Andreana Yuko
PART 17 : Perebutan Kursi
PART 18 : Masa Lalu Firman
PART 19 : Sejarah William Family
PART 20 : Manusia Paling Di Takuti
PART 21 : 4 Iblis Terkuat
PART 22 : Pertarungan 2 Era Berbeda
PART 23 : Ketua Baru
PART 24 : Awal Perjalanan Seorang Pahlawan
PART 25 : Team Asura
PART 26 : Tujuan Asura
PART 27 : Pencarian Ziz
PART 28 : Perpisahan 3 Sahabat
PART 29 : Pesta Akan Di Mulai
PART 30 : Alasan Asura Sebenarnya
PART 31 : Permintaan Terakhir
PART 32 : Seorang Aktor Terbaik
PART 33 : Pertemuan Yang Sudah Di Takdirkan
PART 34 : Arab Kuno dan Aksara Jawa
PART 35 : Keabadian Palsu
PART 36 : Permintaan Maaf
PART 37 : Kenyataan
PART 38 : Persiapan
PART 39 : Sawang Kabut
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Part 39.3 : Sawang Kabut Last Part
PART 40 : Kontrak Bahemoth
PART 41 : Welcome Home
PART 42 : Pertukaran
PART 43 : 3 Pohon Kembar
PART 44 : Pengkhianatan
PART 45 : Efek Samping Pengisian
PART 46 : Tim Inti?
PART 47 : Tujuan Danil
PART 48 : Baik & Buruk
PART 49 : Keputusasaan Leo
PART 50 : Sebuah Kenyataan
PART 51 : Simbol Leviathan
PART 52 : Kesenjangan
PART 53 : ANYER Chapter 1
PART 54 : ANYER Chapter 2
Jangan Lupa Comment,Share Dan 

Diubah oleh theperegrinefal 03-01-2019 19:27
fhy544 dan 46 lainnya memberi reputasi
43
401.4K
Kutip
1.5K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
theperegrinefal
#682
Quote:
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Kami berempat sedang berlari sekuat tenaga, setelah ridwan dan bagas melihat sesuatu yang bahkan Aku dan Rangga pun belum mengetahui apa yang Ridwan dan Bagas lihat.
"Kalian ngeliat apaan sih?". tanya ku sambil berlari.
"Nanya nya nanti aja, yang penting kita lari dulu". jawab Ridwan.
Sekitar 5 menitan lebih kami berlari terus menerus tanpa istirahat, sampai membuat kaki kami begitu kelelahan.
"eh kita berhenti dulu, ada yang aneh". ucap ridwan yang mendadak berhenti dengan nafas ngos-ngosan.
"kenapa wan?". tanya Bagas yang juga terlihat sudah kelelahan.
"perasaan kita tadi jalan ga terlalu jauh deh, tapi kenapa kita udah lari sejauh ini masih juga belum keluar". tanya Ridwan bingung.
"loh ia ya, ko aku baru sadar... padahal kita tadi masuk kesini ga terlalu jauh,". ucap ku bingung.
"kita nafas dulu sebentar... kita tenangin fikiran". ucap Ridwan sambil menarik nafas.
"Wan.. kenapa kamu gak nanya khadam kamu? kamu kan udah 2 tahun jadi murid". ucapku memberi saran.
"aku belum bisa... kamu kira cepet biar bisa komunikasi secara langsung sama khadam sendiri, kecuali kamu punya bakat dari lahir". Jawab Ridwan.
"Trus apa yang harus kita lakuin sekarang?". tanya Rangga bingung.
"Gini aja, yang pasti kita gak akan balik ke arah tadi... kita harus jalan ke arah jalan masuk tadi". ucap Ridqan yang terlihat mencoba untuk tetap tenang.
"Aku setuju... lagi pula ga ada cara lain lagi kaya nya". saut ku.
Lalu kami pun berjalan menuju tempat kami memasuki kabut ini tadi, kami terus berjalan cukup lama berharap dapat menemukan jalan keluar, tapi sejauh mata memandang kami hanya dapat melihat kabut yang begitu tebal. Sempat terlintas di fikiran kami bahwa kami terjebak di sini.. Namun beberapa saat kemudian kami menemukan sebuah cahaya lampu berwarna kuning, entah itu lampu atau bukan, yang jelas itu adalah cahaya pertama yang dapat kami lihat.
"Wan.. cahaya apa tuh?". tanya ku sambil memandangi sebuah cahaya kuning di depan kami.
"gtw deh... ga terlalu jelas, kealingan kabut soal nya,.. yaudah yuk kita coba kesana aja". ajak Ridwan.
Lalu kami pun memutuskan untuk mengikuti sumber cahaya tersebut, dan betapa bahagia nya kami, kami akhir nya bisa keliar dari kabut tadi. Tapi.... kami menyadari ada sesuatu yang aneh, kami tiba di sebuah desa dan cahaya kuning tadi, yang kami kira adalah cahaya lampu, ternyata itu adalah sebuah Obor yang di taruh di rumah. Dan bahkan kami tidak pernah melihat desa seperti ini sebelum nya, tempat nya seperti sebuah desa yang tidak tersentuh listrik sama sekali, di tambah kami tidak melihat satu pun orang di sini, padahal Obor di tiap rumah menyala.
"Kita kaya nya masuk ke alam ghaib deh". ucap Ridwan yang mencoba tenang.
"hah? kamu tau dari mana?". tanya ku bingung.
"Aku pernah denger sebuah desa Ghaib yang terletak tidak jauh dari pusat, mungkin ini tempat nya" ucao Ridwan yang membuat kami takut.
"Trus kita harus gimana?". tanya ku kembali yang mulai ketakutan.
"tenang.. di saat seperti ini Panik hanya akan membuat kita makin tersesat... yang terpenting kita harus mastiin kita dimana, coba kita datengin salah satu rumah dan kita tanya". ucap Ridwan.
"kaya nya kita gak punya pilihan lain ya... yaudah yuk bissmilah". jawab ku yang mencoba untuk menenangkan diri.
Lalu kami ber empet pun menghampiri sebuah Rumah yang paling dekat dengan kami... kami membuka pagar kayu dan langsung mengetuk pintu rumah tersebut.
"Assalamullaikum". salam Ridwan sambil mengetuk pintu.
Kami mencoba untuk terus mengucapkan salam agar mendapatkab respon, namun sudab tiga kali kami mengucapkan salam kami belum juga mendapatkan jawaban. Kami pun akhir nya memutuskan untuk pergi ke rumah lain..... Namun baru beberapa langkah kami meninggalkan pintu, tiba-tiba ada seorang perempuan berbicara kepada kami dari dalam rumah.
"Wal..llai...ikumsalam.... maaf kan kami tidak yang tidak berani menyambut kalian". ucap seorang wanita dengan suara seperti orang yang sedang gugup.
"Kalian tidak perlu menyambut kami, kami hanya ingin bertanya kami sedang dimana". tanya Ridwan yang kembali ke depan pintu.
"Biasa nya kami akan menyambut kedatangan murid dari perguruan kalian, tapi... untuk kali ini tidak bisa.... Dan kalian sedang berada di desa ***** *****". ucap wanita tersebut yang tidak mau membukakan pintu.
"Kami baru pertama kali mendengar nama desa ini,... oia.. bisakah kamu memberitau kami apa alasan mu tidak bisa menyambut kami?". tanya ridwan kembali.
"iii...i.....i..ituu karna, dia mengikuti kalian.. dan kami ti...tidak berani". ucap wanita itu terbatah-batah.
"dia? dia siapa?". tanya ridwan penasaran.
"K...kuntila...a...anak m..merah itu, sedari tadi mengawasi kalian". ucap nya yang sontak membuat kami kaget.
"A...apa maksud mu? kami tidak melihat apa pun". tanya ku yang panik.
"maaf.. aku tidak bisa memberitau kalian lebih jauh... yang jelas lebih baik kalian secepat mungkin meminta bantuan Abah". ucap wanita tersebut, dan setelah berbicara terdengar suara langkah kaki dari dalam, seolah ia berlari menuju kamar nya.
"halo.. mba... sebentar". ucap Ridwan yang terlihat mulai panik.
Kami sudah mencoba untuk memanggil-manggil nya, namun tidak ada jawaban lagi dari nya. Tapi... ucapan nya tadi, bahwa kami sedang di perhatikan oleh kuntilanak merah, sungguh membuat kami begitu ketakutan, tapi jujur saja kami ber empat memang tidak merasakan apa pun sedari tadi. Namun entah mengapa, kami tidak bisa menghapus rasa takut kami sedari tadi.
"Wanita itu mengatakan untuk kita meminta bantuan, tapi bagaimana cara nya". tanya ku bingung.
"aku juga tidak mengetahui nya... apa kau tau wan?". tanya Bagas panik.
"Aku gtw juga.. Aa diki juga ga pernah ngebahas masalah ini sebelum nya". jawab Ridwan kebingungan.
HIIhihihiiihihihi....
"Allahu akbar, ya allah....". teriak kami berempat yang langsung merindinghebat setelah mendengar suara barusan.
"kota harus gimana wan?". tanya Rangga yang sudah sangat panik.
"Aku juga gtw...". jawab ridwan bingung.
"aduhh.. kalo tau gini ga usah main-main kesana tadi, kamu sih wan..". ucap Rangga kesal.
"Lah ko jadi salahin aku? kenapa kamu mau pas di ajak?". jawab Ridwan yang ikut tersulut emosi.
"Udah-udah jangan nyalahin satu sama lain, yang jelas di sini kita semua salah... padahal sebelum kita masuk ke sawang kabut tadi kita udah di pringatin bukan oleh bapak-bapak berpakaian putih tadi". ucap ku yang mencoba untuk mendinginkan situasi.
"ia bener kata romi... sekarang bukan saat nya berantem... kita harus berfikir gimana cara nya keluar dari alam ghaib ini". ucap Bagas yang mencoba untuk tetap tenang.
Ketika kami sedang berdiskusi tiba-tiba saja angin bertiup begitu kencang nya, sampai-sampai membuat daun berjatuhan ke tanah. Kami pun kembali di selimuti rasa takut yang luar biasa, jika memang benar kata wanita tadi. Maka kami sedang dalam bahaya besar.
Dan Benar saja... beberapa saat kemudian ada sosok yang turun secara perlahan dari pohon besar, dan turun nya pun seperti terbang melayang ke kiri dan ke kanan.
Note : Maaf sebelum nya, bahwa saya tidak di perkenankan untuk memberitau detail dari mahkluk tersebut.
"Ya allah.... i..itu wan... kk..until anak merah". ucap ku yang sangat ketakutan setelah melihat mahkluk tersebut.
"i...itu bukan kuntilanak merah biasa, melainkan.... itu adalah raja nya". jawab ridwan dengan sedikit terbatah.
"Tenang teman-teman kita masih punya satu jurus yang sangatampuh". ucap Rangga kembali.
"A..apa itu?". tanya ku penasaran.
"LARIII........". Teriak ridwan yang langsung menarik baju ku dan bagas untuk berlari.
Kami pun mengikuti instruksi konyol dari Ridwan untuk berlari sekuat tenaga dari mahkluk tersebut... Kami terus berlari dan telah meninggalkan Desa, sampai kami masuk di sebuah hutan rimbun yang begitu gelap. Lalu kami mencoba untuk menyalakan senter dari handphone kami, dan ternyata berhasil.... aku bahkan baru tau bahwa senter bisa di gunakan di sini. Dan senter ini menjadi satu-satu nya cahaya yang kami punya sekarang.
"kaya nya kita berhasil kabur deh". ucap Rangga yang sedang sulit bernafas karna kelelahan.
"insyallah deh". jawab ku singkat.
Lalu tidak lama kemudian...
"HAI KAU UMAT ADAM.... AKHIRNYA AKU BISA BERTEMU MURID DARI PRIA ITU, PRIA YANG SUDAH MENGURUNG KU DI SINI". ucap kuntilanak merah yang kembali muncul di depan kami.
Kami pun langaung tersungkur di tanah setelah melihat, sungguh... penampilan nya begitu mengerikan, kami bahkan sampai tidak berani melihat ke arah wajah nya. Padahal beberapa dari kamu sudah terbiasa melihat jin atau pun setan yang memiliki penampilan sangat buruk, namun ini berbeda.... seolah mata nya membuat kami ter sugesti untuk takut ke pada nya.
"AKU.... AKAN MEMBUNUH KALIAN DI SINI..... DAN MENJADIKAN KALIAN SEBAGAI BUDAK MILIK KU..HIHIhihihiiihii". ucap nya dengan suara yang begitu bergemuruh yang akhiri dengan tawa yanh membuat kuping kami sakit.
Apakah kami akan mati di sini, apakah jalan hidup kami sependek ini, kami terus berdoa untuk dapat selamat dari sini, berkali-kali aku mengucapkan dua kalimat sahadat dalam hati berharap mendapatkan sebuah ke ajaiban.
Lalu tiba-tiba saja kuntilanak tersebut mendekati kami dengan begitu cepat nya......dan....
BUKKKKKK.....
"KAU.... KAU LAGI........!!!!?". TANYA KUNTILANAK MERAH ITU DENGAN GERAM NYA.
Muncul seorang pria berpakaian putih seperti habib di depan kami, dan ia juga berhasil menangkis serangan dari mahkluk tetsebut.
"apa kalian sudah mengerti, alasan aku melarang kalian?". tanya pria tersebut kepada kami.
Namun dengan rasa ketakutan yang begitu hebat, kami pun tidak bisa menjawab pertanyaan nya, karna masih begitu terkejut.
"Kurasa kalian sudah belajar banyak hal dari hal ini, ku harap ini adalah pertama dan terakhir kalian melakukan ini". ucap pria tersebut.
"kk..kamu siapa? bukan kah kau adalah pria yang kami temui sebelum masuk ke dalam tempat ini". tanya ku sambil menelan ludah.
"aku adalah Syekh ******* ***** , sekaligus pendamping Abah". ucap nya dengan begitu tenang.
njek.leh dan khuman memberi reputasi
4
Kutip
Balas