- Beranda
- Stories from the Heart
[HOROR]William Family
...
TS
theperegrinefal
[HOROR]William Family
Quote:
Judul Di rubah Dari Sebelumnya "Kau Adalah Aku Tapi Bukan Diri ku" Menjadi "William Family"
Quote:
![[HOROR]William Family](https://s.kaskus.id/images/2017/12/13/2881698_201712130839120175.png)
Quote:
“Apa ini sudah bagus”. tanya ku
“Menurutku sudah”. saut ku
“Aku butuh masukan, aku merasa ada yang kurang”. tanya ku
“maaf… maaf… baiklah kalau begitu, akan lebih baik jika kita tambahkan sentuhan wangi Melati”. saut ku.
“Benar juga, Berarti sekarang kita bisa memulai RITUAL nya”. Jawab ku
“Menurutku sudah”. saut ku
“Aku butuh masukan, aku merasa ada yang kurang”. tanya ku
“maaf… maaf… baiklah kalau begitu, akan lebih baik jika kita tambahkan sentuhan wangi Melati”. saut ku.
“Benar juga, Berarti sekarang kita bisa memulai RITUAL nya”. Jawab ku
Quote:
WAJIB DI BACA
Kita stop dulu, Sebelum nya saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mendasari cerita ini :
A.Cerita ini terjadi terhadap seorang kenalan dari sahabat saya, dan beliau adalah seorang wanita dan sebut saja beliau Yuko.
B.Dan cerita ini akan mengambil sudut pandang utama dari Romi, yaitu teman saya.
C.Cerita yang akan saya cerita kan di bawah ini tidak seluruh nya Kisah nyata, jika harus di Persenkan mungkin hanya sekitar 30%, dan sisa nya adalah Bumbu-Bumbu dari imajinasi saya sendiri
D.Cerita ini terjadi ketika Sahabat saya Romi, masih kuliah semester 3
E.Saya sudah mendapatkan persetujuan “Hampir” seluruh pihak yang terlibat dalam cerita ini, dan tentu saja saya akan menyamarkan nama-nama mereka.
Seperti biasa saya sangat berterima kasih jika agan atau sista memberikan masukan ataupun kritikan positif terhadap thread ini.
TIdak perlu berlama-lama lagi mendengar curhatan saya, langsung saja kita mulai cerita nya
Kita stop dulu, Sebelum nya saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mendasari cerita ini :
A.Cerita ini terjadi terhadap seorang kenalan dari sahabat saya, dan beliau adalah seorang wanita dan sebut saja beliau Yuko.
B.Dan cerita ini akan mengambil sudut pandang utama dari Romi, yaitu teman saya.
C.Cerita yang akan saya cerita kan di bawah ini tidak seluruh nya Kisah nyata, jika harus di Persenkan mungkin hanya sekitar 30%, dan sisa nya adalah Bumbu-Bumbu dari imajinasi saya sendiri
D.Cerita ini terjadi ketika Sahabat saya Romi, masih kuliah semester 3
E.Saya sudah mendapatkan persetujuan “Hampir” seluruh pihak yang terlibat dalam cerita ini, dan tentu saja saya akan menyamarkan nama-nama mereka.
Seperti biasa saya sangat berterima kasih jika agan atau sista memberikan masukan ataupun kritikan positif terhadap thread ini.
TIdak perlu berlama-lama lagi mendengar curhatan saya, langsung saja kita mulai cerita nya
INDEX EPISODE SAYA PINDAHKAN DI BAWAH
Quote:
PART 1 : Mahasiswi Pindahan
“bosan”. ucap ku sambil menghela nafas.
Aku sedang duduk di dalam kelas sambil memutar - mutar pulpen, sebenarnya aku sedang ada kelas, namun aku sangat malas untuk memperhatikan apa yang dosen ku terangkan, bukan karna aku malas dalam belajar, hanya saja 80-90% yang dosen ku terangkan sudah pernah ku baca di buku. Ku akui aku memanglah kutu buku, ber jam-jam aku habiskan hanya untuk membaca buku entah itu di rumah, di perpustakaan, atau pun di taman. Aku merasa seperti Buku adalah Hidupku. Dan tentu saja aku selalu dapat nilai yang bagus di setiap mata pelajaran, apa aku jenius? Tidak… aku hanya orang malas yang tidak ada kerjaan selain membaca, ya.. walauipun definisi malas ku ini tidak umum.
“ssstttt rom.. rom..”. salah seorang teman ku mencoba berbisik memanggilku.
“nyaut”. saut ku.
“Baru dapet info nih, kata nya bakal ada mahasiswi pindahan dari luar kota, dan kebetulan dia seangkatan sama kita” ucap FIrman.
“terus urusan nya sama aku apa?” saut ku.
“Denger-denger mahasiswi pindahan itu cakep banget”. ucap nya yang masih bernada berbisik.
“percuma man, ga bakal mau juga sama kamu”. saut ku.
“yee.. kalo ini bukan masalah mau atau gak nya, yang paling penting itu ada yang bisa bikin mata seger di kampus”. ucap nya sambil mencboa membayangkan wajah mahasiswi pindahan itu.
“ yaudah terserah kamu aja lah man”. ucap ku sambil memalingkan wajah dari nya.
Lalu pelajaran yang membosankan ini pun akhir nya berakhir, aku pun segera membereskan buku-buku ke dalam tas dan segera pergi ke kantin bersama 2 orang teman ku. Sesampai nya di kantin kami bertiga pun memesan makanan untuk makan siang, kami beluim bisa pulang karna masih ada 1 kelas lagi yang harus ku hadiri setelah makan siang.
“eh pulang mau maen PS dulu ga di rumah, ?” ucap ku mengajak nya.
“boleh aja kebetulan hari ini lagi kosong”. saut FIrman.
“emang nya kamu kapan pernah ga kosong?”. Saut Alfian menyindir FIrman.
“Behhh pake di tanya… pasti kosong terus sih hehe”. Jawab FIrman.
“btw kamu tumben ngajak ke rumah kamu Rom”. tanya Alfian.
“lagi bosen aja nyokap lagi keluar kota 5 hari, bantuin nikahan sepupu, terus belom belanja buku-buku lagi”. jawab ku.
“jadi… kamu hanya memanfaat kan aku untuk mengisi waktu bosan mu,,, Jahat”. Ucap Firman dengan tujuan meledek.
“Yaudah kita berdua aja Rom”. saut Alfian.
“ehh jangan, ntar aku gimana, masa bengang-bengong lagi di kosan, mana lagi gak ada kuota”. Saut Firman.
“hahaha sabar ya man.” Saut ku.
Kami pun berbincang - Bincang sambil menyantap makan siang kami, sampai akhir nya Firman menyenggol tangan ku, hingga membuat sendok ku jatuh ke lantai.
“Set.. dah….. kenapa sih man bahagia amat ngerjain aku kaya nya ya?” saut ku yang sedikit kesal.
“eh maaf-maaf, itu tuh liat murid pindahan yang tadi aku omongin”. ucap firman sambil menunjuk.
“yang mana sih?” ucap ku yang mencari-cari keberadaan murid itu.
“ itu yang pake baju putih trus pake tas merah”. ucap nya.
Sesaat aku memandangi nya, nafas ku sejenak berhenti. Seperti yang di katakan oleh Firman bahwa mahasiswi pindahan memang sangat cantik, Rambut nya yang hanya sampai di pundak nya dan mata besar nya, membuat ku tidak dapat memalingkan pandangan ku dari nya, jujur saja ini melebihi ekspektasi ku sebelum nya tentang penampilan nya.
“gimana? Masih mau ngelak? Ucap firman dengan nada meledek.
“E..Enggak emang nya siapa yang ngelak”. saut ku.
“ya abis nya pas di kelas, kamu kaya nya cuek gitu” saut nya.
“eh tapi dia kaya nya ke bingungan, kaya nya dia kebingungan karna ga dapet tempat duduk”. ucap ku.
“ aku punya ide Rom” ucap nya,
“eh tunggu jangan bilang --”
Belum ku sempat selesai bicara, Firman sudah memulai ide gila nya.
“ HEI… di sini aja lagi kosong”. ucap FIrman yang mencoba memanggil murid pindahan itu.
“oeeee…. hadehhh”. ucap ku sambil menundukan kepala.
Jujur saja, aku ini tipe orang yang akan sangat gugup ketika melihat ataupun berbicara dengan wanita yang melebihi batas wajar ekspektasi ku.
“tuh Rom dia beneran mau kesini”. ucap FIrman
“bodo amat” saut ku..
Spoiler for INDEX EPISODE:
Pengenalan Seluruh Tokoh Penting
PART 2 : Senyuman
PART 3 : Yuki
PART 4 : Karna Kau Adalah
PART 5 : Jangan MATI Sebelum
PART 6 : Maaf
PART 7 : Seekor Burung Yang Kesepian
PART 8 : Jelangkung Silang?
PART 9 : Kau Tetap Sahabat Ku
PART 10 : Pengendali Jin?
PART 11 : Pertama Kali Menjumpainya
PART 11.2 : Terimakasih
PART 11.3 : Seorang Pria
PART 11.4 : No Tittle
PART 12 : Kepalamu Adalah Tujuanku
PART 13 : Dia Sudah Datang
PART 14 : Kebenaran
PART 15 : Runtuhnya 100 Tahun Kejayaan
PART 16 : Andreana Yuko
PART 17 : Perebutan Kursi
PART 18 : Masa Lalu Firman
PART 19 : Sejarah William Family
PART 20 : Manusia Paling Di Takuti
PART 21 : 4 Iblis Terkuat
PART 22 : Pertarungan 2 Era Berbeda
PART 23 : Ketua Baru
PART 24 : Awal Perjalanan Seorang Pahlawan
PART 25 : Team Asura
PART 26 : Tujuan Asura
PART 27 : Pencarian Ziz
PART 28 : Perpisahan 3 Sahabat
PART 29 : Pesta Akan Di Mulai
PART 30 : Alasan Asura Sebenarnya
PART 31 : Permintaan Terakhir
PART 32 : Seorang Aktor Terbaik
PART 33 : Pertemuan Yang Sudah Di Takdirkan
PART 34 : Arab Kuno dan Aksara Jawa
PART 35 : Keabadian Palsu
PART 36 : Permintaan Maaf
PART 37 : Kenyataan
PART 38 : Persiapan
PART 39 : Sawang Kabut
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Part 39.3 : Sawang Kabut Last Part
PART 40 : Kontrak Bahemoth
PART 41 : Welcome Home
PART 42 : Pertukaran
PART 43 : 3 Pohon Kembar
PART 44 : Pengkhianatan
PART 45 : Efek Samping Pengisian
PART 46 : Tim Inti?
PART 47 : Tujuan Danil
PART 48 : Baik & Buruk
PART 49 : Keputusasaan Leo
PART 50 : Sebuah Kenyataan
PART 51 : Simbol Leviathan
PART 52 : Kesenjangan
PART 53 : ANYER Chapter 1
PART 54 : ANYER Chapter 2
PART 2 : Senyuman
PART 3 : Yuki
PART 4 : Karna Kau Adalah
PART 5 : Jangan MATI Sebelum
PART 6 : Maaf
PART 7 : Seekor Burung Yang Kesepian
PART 8 : Jelangkung Silang?
PART 9 : Kau Tetap Sahabat Ku
PART 10 : Pengendali Jin?
PART 11 : Pertama Kali Menjumpainya
PART 11.2 : Terimakasih
PART 11.3 : Seorang Pria
PART 11.4 : No Tittle
PART 12 : Kepalamu Adalah Tujuanku
PART 13 : Dia Sudah Datang
PART 14 : Kebenaran
PART 15 : Runtuhnya 100 Tahun Kejayaan
PART 16 : Andreana Yuko
PART 17 : Perebutan Kursi
PART 18 : Masa Lalu Firman
PART 19 : Sejarah William Family
PART 20 : Manusia Paling Di Takuti
PART 21 : 4 Iblis Terkuat
PART 22 : Pertarungan 2 Era Berbeda
PART 23 : Ketua Baru
PART 24 : Awal Perjalanan Seorang Pahlawan
PART 25 : Team Asura
PART 26 : Tujuan Asura
PART 27 : Pencarian Ziz
PART 28 : Perpisahan 3 Sahabat
PART 29 : Pesta Akan Di Mulai
PART 30 : Alasan Asura Sebenarnya
PART 31 : Permintaan Terakhir
PART 32 : Seorang Aktor Terbaik
PART 33 : Pertemuan Yang Sudah Di Takdirkan
PART 34 : Arab Kuno dan Aksara Jawa
PART 35 : Keabadian Palsu
PART 36 : Permintaan Maaf
PART 37 : Kenyataan
PART 38 : Persiapan
PART 39 : Sawang Kabut
PART 39.2 : Sawang Kabut Part 2
Part 39.3 : Sawang Kabut Last Part
PART 40 : Kontrak Bahemoth
PART 41 : Welcome Home
PART 42 : Pertukaran
PART 43 : 3 Pohon Kembar
PART 44 : Pengkhianatan
PART 45 : Efek Samping Pengisian
PART 46 : Tim Inti?
PART 47 : Tujuan Danil
PART 48 : Baik & Buruk
PART 49 : Keputusasaan Leo
PART 50 : Sebuah Kenyataan
PART 51 : Simbol Leviathan
PART 52 : Kesenjangan
PART 53 : ANYER Chapter 1
PART 54 : ANYER Chapter 2
Jangan Lupa Comment,Share Dan 

Diubah oleh theperegrinefal 03-01-2019 19:27
fhy544 dan 46 lainnya memberi reputasi
43
401.4K
Kutip
1.5K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
theperegrinefal
#1044
Quote:
Part 49 : Keputusasaan Leo?
Dalam Part ini saya akan memaki sudut pandang Leo.
Dalam Part ini saya akan memaki sudut pandang Leo.
Di hari yang sama di belahan bumi berbeda, Las Vegas.
"wohh.. sudah lama tidak berjumpa". ucap seorang teman menyapa kedatangan ku di bandara.
"yo Celvin, Gracia.... sudah berapa tahun ya kita ga ketemu". ucap ku sembari memeluk mereka.
"ini sudah 5 tahun... kau semakin tinggi saja". ucap Gracia sembari memandu ku berjalan ke mobil.
Lalu kami bertiga masuk ke dalam mobil dan melanjutkan pembicaraan yang terputus tadi.
"kalian sudah menikah?". tanya yang duduk di kursi belakang sendiri.
"hah? menikah? ti..tidak mungkin... ya kan gracia?" ucap Celvin panik, sembari mengemudi.
"i..ia lah... tidak mungkin he..hehe". ucap Gracia yang juga berada di kursi depan.
"kalian masih saja tidak berubah, tidak mau jujur satu sama lain". ucap ku sembari menengok ke luar jendela, dengan senyum tipis.
"su..sudah lah.. jangan bahas kami.. bagaimana dengan mu, bukankah kau mengatakan pada ku ada yang ingin kau lakukan di sini?". tanya Celvin mengalihkan pembicaraan.
"ya... aku ingin bertemu dengan dia". ucap ku yang masih melihat ke arah jendela.
"dia? dia siapa? dan... seperti nya kau banyak berubah, aku tidak pernah melihat mu se kalem ini sebelum nya". tanya Gracia sembari menengok ke arah ku.
"banyak hal terjadi... yang tidak bisa aku beritau kepada kalian, yang jelas aku kemari hanya untuk bertemu dengan orang itu". ucap ku.
"jangan-jangan...". ucap Celvin yang seperti nya sudah tau siapa orang yang ku maksud.
"Brian" ucap ku tenang.
Setelah aku menyebut Brian, tiba-tiba saja Celvin mengerem kan mobil nya dengan begitu mendadak, sampai-sampai kepala gracia terjedut kedepan.
"aduh... kamu ngapain sih vin?". tanya gracia kesal sembari memegangi kepala nya.
"Br..bri...brian?.. kau sudah gila leo? untuk apa kau menemui nya". tanya Celvin yang terlihat begitu ketakutan.
"ada yang ingin aku bicarakan dengan nya". ucap ku tenang.
"dia adalah Bos mafia terbesar di Las Vegas... apa kepala mu terbentur sesuatu saat di jakarta!!.. kau tidak ingat terakhir kali kita bertemu dengan nya, kita hampir saja mati waktu..... bahkan polisi di sini pun ikut tunduk kepada mereka". ucap celvin dengan nada tinggi.
"hei tenang lah... urusan ku berbeda dengan yang dulu, dan tenang saja, untuk kali ini aku tidak akan melibatkan mu dalam masalah ini". ucap ku tenang.
"terserah kau saja, yang jelas aku sudah memperingatkan mu". ucap celvin kesal.
Brian adalah seorang Bos Mafia yang paling di takuti di Las Vegas, bahkan bukan hanya di Las Vegas, di beberapa negara bagian amerika pun dia memiliki nama besar yang cukup di segani. Aku dan Celvin pernah terlibat masalah dengan nya, sebenarnya waktu itu aku hanya menolong Celvin yang sedang terlibat hutang besar di Casino, ia meminjam uang yang tidak sedikit jumlah nya. dan kalian bisa tebak sendiri, apa yang terjadi jika Celvin tidak mampu membayarnya.... ia di kejar-kejar oleh penagih hutang, bahkan keluarga nya hampir di bunuh karna itu,.. sampai akhir nya aku mengetahui masalah itu. untung nya uang bukanlah masalah besar bagi ku, aku memutuskan membayarkan hutang milik nya kepada mafia itu, namun di sinilah timbul masalah nya... hutang yang awal nya hanya berjumlah 800 ribu dolar itu, naik menjadi 2.4jt dolar hanya dalam kurun waktu 1 bulan. Bukan nya aku tidak mampu untuk mebayar nya, namun aku hanya kesal dengan Bunga yang terlampau tinggi tersebut... Dan akhirnya aku memutuskan untuk berbicara kepada Ketua mereka secara langsung, yaitu Brian.
Tentu saja percakapan ku dan ia tidak berujung baik, ia sampai menembak ku berkali-kali. namun.. sia-sia, aku bukanlah sejenis manusia normal yang akan mati hanya karna peluru, situasu saat itu pun kacau, banyak mata yang melihat bahwa brian sudah menembak ku beberapa kali namun tidak berpengaruh kepada ku. Namun... berbeda dengan brian, ia malah tertawa terbahak-bahak setelah melihat kejadian itu, lalu ia mengarahkan pistol nya ke kepala nya sendiri, dan BOOM... ia tidak terluka sedikit pun, tawa nya malah makin hebat, jujur saja... aku sendiri pun kaget melihat nya, jika aku dapat menangkis peluru tersebut karna ghaib ku, bagaimana dengan nya... sampai saat ini pun aku masih tidam mengetahui nya. Namun karna kejadian itu, Brian tidak jadi mengambil Bunga atas Hutang Celvin, dan mau menganggap lunas hutang tersebut tanpa bunga, yaitu sebesar 800 Ribu dolar. bukan karna ia takut, melainkan ia menghormati ku karna memiliki kemampuan yang sama seperti nya.
Karna alasan itu pun, aku berfikir... mungkin saja ia bisa menjadi jalan keluar ku dari masalah ini, tentu saja mengajak nya untuk membantu ku tidak lah mudah, namun aku akan mencari cara untuk membuat nya membantu ku.
.
.
30 Menit berkendara mengunnakan mobil, kami pun sampai di rumah Celvin, bukan rumah yang besar, namun rumah ini sangat nyaman untuk di tempati, hangat dan penuh banyak kenangan. aku berteman dengan Celvin sudah lebih dari 8 tahun, ia dulu satu sekolah ku dengan di sini, namun ketika lulus aku memutuskan untuk kembali ke indonesia. karna tugas ku sudah selesai di sini. Aku di sekolahkan di amerika bukan tanpa alasan, Danil mengutusku ke sini tidak lain hanya sebagai pengawas, untuk berbagai bisnis yang ia jalankan di sini.
.
.
"kau mau kemana leo? tengah malam seperti ini". tanya Celvin yang sedang duduk di ruang tamu.
"aku ingin menemui brian sekarang". balas ku.
"aku sudah memperingatkan mu, bahwa orang itu sangat mengerikan, berhati-hati lah". ucap celin sembari meminum segelas coklat panas.
"ya". jawab ku singkat.
"Kunci mobil ada di atas kulkas". ucap nya.
"ya". jawab ku kembali.
Aku pun segera pergi menuju tempat Brian berada, tidak lain ia pasti sedang berada di kasino milik nya sekarang. Sekitar hampir 1 jam di perjalanan, aku pun sampai di kasino milik nya, betapa megah tempat ini, banyak orang keluar masuk tempat ini, bahkan mayoritas menggunakan mobil mewah. aku tidak kaget, karna ini adalah kasino terbesar di Las Vegas.
Tanpa memperdulikan yang lain, aku pun segera masuk kedalam, begitu ramai di dalam sini, mereka menghambur-hamburkan uang dengan harapan untuk dapat menggandakan uang mereka. banyak dari mereka yang tertawa bahagia dan lain nya terlihat jesal, bahkan beberapa ada yang sampai menangis. itulah judi, jika kau tertawa maka orang lain akan menangis, begitu pun sebalik nya.
Aku melihat seorang penjaga keamanan yang berdiri dekat tangga, aku pun memutuskan untuk menghampiri nya untuk bertanya.
"Dimana Brian?". tanya ku tenang.
"Siapa kau? ada urusan apa dengan nya?". tanya nya kembali.
"tidak ada urusan nya dengan mu, bawa saja aku bertemu dengan nya" ucap ku.
"orang yang tidak memiliki urusan dengan Bos, tidak dapat menemui nya, pergilah... atau aku sendiri yang akan menyeretmu keluar". ucap nya dengan nada tinggi.
"tidak... aku harus bertemu dengan nya". ucap ku tenang.
Ia pun mengarahkan tangan nya ke pundak ku dengan tujuan ingin menyeret ku keluar.
"AAAAA". Teriak nya kesakitan.
Aku memplintir tangan nya menggunakan tangan kanan ku dan mencekik leher nya dengan tangan kiri ku.
"bawa aku ketempat Bos mu". ucap ku yang mulai geram.
tidak lama kemudian, banyak security menghampiri kami dan mencoba untuk menahan ku, namun percuma saja... aku bisa membunuh 15 orang sekaligus dalam hitungan detik, dalam kasus ini, seperti nya aku tidak boleh membunuh mereka, aku hanya memberi mereka sedikit pelajaran dengan mematahkan beberapa tulang mereka dengan tangan ku.
Situasi pun kian Riuh, pengunjung mulai panik. para security yang berjumlah kurang lebih 10 orang terlihat sudah kelelahan dan kesakitan. bahkan beberapa dari mereka sudah tidam sadarkan diri.
"aku tanya sekali lagi, dimana Bos mu". tanya ku kesal.
Lalu muncul seorang wanita berpakaian rapih seperti seorang sekertaris muncul dari atas tangga.
"lewat sini". ucap nya begitu tenang.
"siapa kau?". tanya ku.
"aku adalah sasisten tuan brian, ikutlah dengan ku". ucap nya sembaru menundukan kepala.
Tanpa memperdulikan situasi riuh ini, aku pun mengikuti asisten wanita itu menaiki tangga sampai di lantai 4, ada beberapa ruangan tertetutup rapat, ia membawa ku menelusuri lorong dan sampai lah aku di depan pintu besar, dengan gagang pintu nya yang berlapis emas.
"silahkan.. tuan brian sudah menunggu mu". ucap nya sembari membukakan pintu.
.
.
"Hahaha leo... sudah lama tidak bertemu". ucap nya dengan tawa lebar.
"brian". ucap ku pelan.
Rambut pirang dengan mata yang memakai lensa berwarna kuning, dan beberapa perhiasan yang menempel pada diri nya, membuat ku mengingat saat aku pertama kali menjumpai nya dulu.
"jika kau begitu rindu pada ku, tidak usah sampai menghajar security ku sampai seperti itu.. haha". ucap nya kembali.
"ada yang ingin ku bicarakan dengan mu". ucap ku serius.
"hei hei... santai dulu, duduk lah.. kau suka wine? atau wisky? kita minum dulu". ucap nya sembari menghampiri ku dan menarik tubuh ku untuk duduk.
"aku tidak punya waktu". ucap ku.
"tujuan mu kesini untuk meminta tolong kepada ku bukan?". ucap nya dengan senyum tipis, sembari menuangkan Wine di gelas.
"Bagaimana kau tau?". tanya ku bingung.
"Dan ini bersangkutan dengan ayah mu bukan?". ucap nya yang langsung memandang ku dengan serius.
Aku pun begitu terkejut ia mengetahui tentang masalah ku, aku pun langsung mendekati nya dan mencengkram kerah nya dengan begitu kuat.
"Dari mana kau tau?". tanya ku kesal.
"tenang lah... biar ku perkenalkan dengan seseorang". ucap nya.
"seseorang? siapa?" tanya ku kembali.
"seseorang yang sudah membuat ku duduk di kursi ini, dan seseorang yang membantu ku meraih kejayaan ini hahaha". ucap nya dengan tawa lebar.
"siapa maksud mu?". tanya ku bingung.
Lalu tiba-tiba saja, muncul seseorang di belakang brian, ia memiliki rupa seperti orang timur tengah yang tidak menggunakan pakaian atas, dan hanya menggunakan celana kain putih dengan beberapa kalung ia kenakan.
"Si..siapa kau?". tanya ku kaget.
"aku?... aku adalah nenek moyang mu". ucap nya dengan senyum tipis.
njek.leh dan khuman memberi reputasi
4
Kutip
Balas