- Beranda
- Stories from the Heart
Ksatria Spardovh (Indonesian Superheroes)
...
TS
Ariel.Matsuyama
Ksatria Spardovh (Indonesian Superheroes)
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 21-10-2024 02:09
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
290
Kutip
17
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#14
Spoiler for Episode 2 Act 2:
Pengejaran Andra berhenti di sebuah pabrik kosong. Ia menoleh kesana kemari hingga akhirnya ia menemukan Sulthon di lantai atas sedang menatapnya sambil berpangku tangan.
"Jika kau memaksa ingin bermain-main, maka akan kulayani, Ksatria Spardovh," ucap Sulthon. Ia menjentikkan kedua jarinya hingga muncullah dua buah 'surikhen' berbentuk kertas yang tidak ada warnanya, bentuknya lebih ke gambar 'manga'. Tanpa basa-basi, ia segera melemparkan shuriken itu ke arah Andra.
Terkesiap, Andra pun melompat beberapa kali untuk menghindari shuriken yang terus mengejarnya tersebut. Hingga akhirnya, ia berlari ke arah tembok, lalu ketika shuriken-shuriken itu mendekat, ia segera bersalto ke belakang, membiarkan kedua shuriken tersebut menancap di tembok.
Belum selesai sampai disitu, begitu kakinya sudah menapaki lantai, di belakang Andra ada gambar beberapa 'tank' yang bersiap menembak Andra. Dan, setelah target terkunci, tank-tank itu menembak Andra dengan peluru bulat.
Andra melompat sambil memutar-mutar tubuhnya di udara hingga peluru-peluru tank tersebut meledak di tembok sampai tembok dan beberapa properti di sekitarnya hancur.
Tak lama kemudian, di atas kepala Andra meluncur peluru roket. Andra dengan sigap melompat. Ia memegang badan roket itu sekuat tenaga kemudian melemparkannya ke arah tank-tank yang tadi menembaknya. Tank-tank tersebut pun meledak hancur.
"Hoo... Hebat sekali," ucap Sulton. Dengan sebuah kuas, ia melukis-lukis di udara. Gerakannya makin lama makin cepat, hingga akhirnya ia berubah menjadi sesosok monster serigala berarmor ala abad pertengahan warna merah. Itu adalah wujud Mundusk-nya, bernama 'Wolv'.

Created by me
Andra langsung mengepalkan tangan kirinya, sebelum kemudian meninju telapak tangan kanannya sambil berteriak, "Berubah!"
Elderiz hijau menyala. Tubuh Andra pun langsung diselimuti api. Tak lama, Andra mengibaskan tangan kanannya ke samping. Dan... Tubuh Andra kini terbalut zirah dominan merah dengan helm menyerupai kepala harimau. Andra telah berubah menjadi Saga.
"Harimau Surga??" Wolv terkaget. "Baiklah kalau begitu. Akan kugunakan kemampuan maksimal." Ia merendahkan tubuhnya dan segera meluncur ke arah Saga dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tubuhnya menghilang, sampai-sampai benda-benda di sekitarnya beterbangan.
"Hoo..," gumam Saga. Ditekannya kotak yang menempel di sabuk sebelah kirinya.
"Lightspeed!" Sabuk Saga mengeluarkan suara rekaman digital.
Setelahnya, tubuh Saga lenyap dari pandangan mata. Benda-benda seperti kaleng, botol, tabung gas kecil, dan lain-lain, yang tadi beterbangan karena angin yang dihasilkan dari kecepatan Wolv nampak tak bergerak, sementara Saga dan Wolv yang kini tengah 'bertarung' terlihat bergerak normal. Padahal, yang sebenarnya terjadi, kecepatan Saga dan Wolv meningkat hingga secepat cahaya.
Setelah terkena tendangan Saga di kepalanya, Wolv kabur dan sempat menghancurkan pintu keluar. Saga mengejarnya.
Namun, begitu tiba di luar, Saga tak menemukan apapun, sampai akhirnya ia mendapatkan tendangan keras di punggungnya yang membuat ia terlempar ke depan dan terguling di aspal jalanan.
Wolv mengeluarkan beberapa 'kertas' dan menggambar di kertas-kertas tersebut dengan sangat cepat.
"Ini adalah hari kematianmu, Harimau Surga. Mulailah berdoa!" ujar Wolv yang kemudian menyeringai.
Saga yang sudah kembali berdiri, segera berlari menuju Wolv. Begitu mencapai jarak yang dapat ia jangkau, Saga langsung melepaskan tinjuan ke wajah Wolv.
Akan tetapi, tinjuan Saga tidak memberikan efek apa-apa.
Saga mencoba menyerang sekali lagi dengan tinjunya yang kali ini ke perut Wolv. Namun, lagi-lagi tak berefek. Tak menyerah, ia pun melakukan tinjuan bertubi-tubi ke dada dan perut Wolv. Tapi tetap, tidak ada efeknya sama sekali.
Wolv tertawa terbahak-bahak. "Kau lihat kertas itu?" tunjuknya pada beberapa kertas yang tadi ia gambar yang kini melayang atau bisa juga dikatakan berhenti di udara karena efek gerak cepat miliknya dan efek Lighstpeed milik Saga.
Melihat kertas-kertas tersebut, Saga kaget. Pertarungan yang baru saja terjadi tadi tergambar di kertas itu.
Wolv tertawa keras. "Semuanya sudah berjalan sesuai kemauanku. Bahkan aku bisa menciptakan kehidupanku sendiri. Menarik bukan?"
Sesuai dengan yang tergambar di kertas, Wolf menembakkan bola 'tinta' dari mulutnya beberapa kali hingga hancur ketika menghantam tubuh Saga. Setelahnya, Saga ditinju di bagian dagu hingga terlontar ke atas dan berputar di udara, sebelum akhirnya, ketika jatuh, Saga mendapat tendangan keras di dadanya. Saga pun terpental beberapa meter ke belakang.
Tiba-tiba saja Saga merasa seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan. Untuk bangun saja rasanya mustahil.
"Tinta racunnya sudah menyebar." Wolv tertawa. "Sekaranglah saatnya!" Ia kemudian meluncur cepat setelah mengeluarkan sebilah pedang dari tangan kanannya.
Akan tetapi, begitu ia hendak menikam Saga, Ksatria itu tiba-tiba bisa menghindarinya dengan berguling kemudian melompat dan langsung menendang keras kepala Wolv yang membuat sang Mundusk terlontar jauh.
Kali ini, serangan Saga berefek, bahkan Wolv kesulitan bangun.
"Ba-bagaimana bisa??" keluh Wolv.
"Asal kau tahu, jika kehidupan selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, itu tidak akan menarik. Tapi, jika kita mampu bertahan dari kehidupan yang tak selalu berjalan sesuai harapan, itu baru menarik," ujar Saga. "Kau bisa lihat, adegan di komikmu terkena tinta yang tak sengaja terciprat dari tubuhku. Saat itu, aku sempat berpikir, mungkin saja akan terjadi perubahan setelahnya. Aku bersyukur dugaanku benar. Mungkin salahmu adalah tak menyimpan kertas-kertas komikmu itu."
Wolv melihat ke arah gambar yang dikatakan Saga. Salah satu gambar terkena tinta, dan itu adalah adegan terakhir komik yang ia buat.
"KURANG AJAR!!!" teriak Wolv.
"Giliranku." Saga kemudian menekan salah satu kotak hijau di sebelah kanan sabuknya, menekannya ke bawah lalu ke atas lagi.
"ASSAULT STRIKE!" Sabuk Saga mengeluarkan suara.
Kaki kanan Saga tiba-tiba diselimuti oleh api dan dilingkari listrik biru di saat bersamaan. Kemudian, Saga berlari beberapa langkah, sebelum akhirnya melompat tinggi di udara, lalu bersalto, kemudian meluncur cepat dengan posisi menendang ke arah Wolv yang sudah bangkit kembali walau dengan sangat susah payah.
Tak butuh waktu lama, kaki kanan Saga yang berselimut api dan listrik itu menghantam dada Wolv yang membuat sang Mundusk kembali terpental, sedangkan Saga mendarat mulus di permukaan aspal dengan posisi berlutut. Setelahnya, tubuh Wolv yang jatuh ke aspal jalanan meledak hancur dengan efek ledakan besar yang suaranya menggelegar.
Armor Saga yang melapisi tubuh Andra menghilang, mengembalikannya ke wujud manusia. Andra kemudian berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Namun, baru beberapa langkah saja Andra berjalan, dadanya 'ditapak' oleh tangan berukuran besar hingga ia terlempar beberapa langkah. Tapi, ia segera bangkit kembali walau merasakan sakit yang luar biasa di dadanya.
Tangan tersebut lalu terbang ke arah seseorang berjas dan bercelana panjang putih dengan topeng berwarna senada. Tangan itu langsung terserap masuk ke tangan kanan orang tersebut.
Andra melihatnya. Melihat orang misterius itu, sebelum akhirnya orang tersebut menghilang.

Created by me
"Jika kau memaksa ingin bermain-main, maka akan kulayani, Ksatria Spardovh," ucap Sulthon. Ia menjentikkan kedua jarinya hingga muncullah dua buah 'surikhen' berbentuk kertas yang tidak ada warnanya, bentuknya lebih ke gambar 'manga'. Tanpa basa-basi, ia segera melemparkan shuriken itu ke arah Andra.
Terkesiap, Andra pun melompat beberapa kali untuk menghindari shuriken yang terus mengejarnya tersebut. Hingga akhirnya, ia berlari ke arah tembok, lalu ketika shuriken-shuriken itu mendekat, ia segera bersalto ke belakang, membiarkan kedua shuriken tersebut menancap di tembok.
Belum selesai sampai disitu, begitu kakinya sudah menapaki lantai, di belakang Andra ada gambar beberapa 'tank' yang bersiap menembak Andra. Dan, setelah target terkunci, tank-tank itu menembak Andra dengan peluru bulat.
Andra melompat sambil memutar-mutar tubuhnya di udara hingga peluru-peluru tank tersebut meledak di tembok sampai tembok dan beberapa properti di sekitarnya hancur.
Tak lama kemudian, di atas kepala Andra meluncur peluru roket. Andra dengan sigap melompat. Ia memegang badan roket itu sekuat tenaga kemudian melemparkannya ke arah tank-tank yang tadi menembaknya. Tank-tank tersebut pun meledak hancur.
"Hoo... Hebat sekali," ucap Sulton. Dengan sebuah kuas, ia melukis-lukis di udara. Gerakannya makin lama makin cepat, hingga akhirnya ia berubah menjadi sesosok monster serigala berarmor ala abad pertengahan warna merah. Itu adalah wujud Mundusk-nya, bernama 'Wolv'.
Spoiler for Wolv:

Created by me
Andra langsung mengepalkan tangan kirinya, sebelum kemudian meninju telapak tangan kanannya sambil berteriak, "Berubah!"
Elderiz hijau menyala. Tubuh Andra pun langsung diselimuti api. Tak lama, Andra mengibaskan tangan kanannya ke samping. Dan... Tubuh Andra kini terbalut zirah dominan merah dengan helm menyerupai kepala harimau. Andra telah berubah menjadi Saga.
"Harimau Surga??" Wolv terkaget. "Baiklah kalau begitu. Akan kugunakan kemampuan maksimal." Ia merendahkan tubuhnya dan segera meluncur ke arah Saga dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tubuhnya menghilang, sampai-sampai benda-benda di sekitarnya beterbangan.
"Hoo..," gumam Saga. Ditekannya kotak yang menempel di sabuk sebelah kirinya.
"Lightspeed!" Sabuk Saga mengeluarkan suara rekaman digital.
Setelahnya, tubuh Saga lenyap dari pandangan mata. Benda-benda seperti kaleng, botol, tabung gas kecil, dan lain-lain, yang tadi beterbangan karena angin yang dihasilkan dari kecepatan Wolv nampak tak bergerak, sementara Saga dan Wolv yang kini tengah 'bertarung' terlihat bergerak normal. Padahal, yang sebenarnya terjadi, kecepatan Saga dan Wolv meningkat hingga secepat cahaya.
Setelah terkena tendangan Saga di kepalanya, Wolv kabur dan sempat menghancurkan pintu keluar. Saga mengejarnya.
Namun, begitu tiba di luar, Saga tak menemukan apapun, sampai akhirnya ia mendapatkan tendangan keras di punggungnya yang membuat ia terlempar ke depan dan terguling di aspal jalanan.
Wolv mengeluarkan beberapa 'kertas' dan menggambar di kertas-kertas tersebut dengan sangat cepat.
"Ini adalah hari kematianmu, Harimau Surga. Mulailah berdoa!" ujar Wolv yang kemudian menyeringai.
Saga yang sudah kembali berdiri, segera berlari menuju Wolv. Begitu mencapai jarak yang dapat ia jangkau, Saga langsung melepaskan tinjuan ke wajah Wolv.
Akan tetapi, tinjuan Saga tidak memberikan efek apa-apa.
Saga mencoba menyerang sekali lagi dengan tinjunya yang kali ini ke perut Wolv. Namun, lagi-lagi tak berefek. Tak menyerah, ia pun melakukan tinjuan bertubi-tubi ke dada dan perut Wolv. Tapi tetap, tidak ada efeknya sama sekali.
Wolv tertawa terbahak-bahak. "Kau lihat kertas itu?" tunjuknya pada beberapa kertas yang tadi ia gambar yang kini melayang atau bisa juga dikatakan berhenti di udara karena efek gerak cepat miliknya dan efek Lighstpeed milik Saga.
Melihat kertas-kertas tersebut, Saga kaget. Pertarungan yang baru saja terjadi tadi tergambar di kertas itu.
Wolv tertawa keras. "Semuanya sudah berjalan sesuai kemauanku. Bahkan aku bisa menciptakan kehidupanku sendiri. Menarik bukan?"
Sesuai dengan yang tergambar di kertas, Wolf menembakkan bola 'tinta' dari mulutnya beberapa kali hingga hancur ketika menghantam tubuh Saga. Setelahnya, Saga ditinju di bagian dagu hingga terlontar ke atas dan berputar di udara, sebelum akhirnya, ketika jatuh, Saga mendapat tendangan keras di dadanya. Saga pun terpental beberapa meter ke belakang.
Tiba-tiba saja Saga merasa seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan. Untuk bangun saja rasanya mustahil.
"Tinta racunnya sudah menyebar." Wolv tertawa. "Sekaranglah saatnya!" Ia kemudian meluncur cepat setelah mengeluarkan sebilah pedang dari tangan kanannya.
Akan tetapi, begitu ia hendak menikam Saga, Ksatria itu tiba-tiba bisa menghindarinya dengan berguling kemudian melompat dan langsung menendang keras kepala Wolv yang membuat sang Mundusk terlontar jauh.
Kali ini, serangan Saga berefek, bahkan Wolv kesulitan bangun.
"Ba-bagaimana bisa??" keluh Wolv.
"Asal kau tahu, jika kehidupan selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, itu tidak akan menarik. Tapi, jika kita mampu bertahan dari kehidupan yang tak selalu berjalan sesuai harapan, itu baru menarik," ujar Saga. "Kau bisa lihat, adegan di komikmu terkena tinta yang tak sengaja terciprat dari tubuhku. Saat itu, aku sempat berpikir, mungkin saja akan terjadi perubahan setelahnya. Aku bersyukur dugaanku benar. Mungkin salahmu adalah tak menyimpan kertas-kertas komikmu itu."
Wolv melihat ke arah gambar yang dikatakan Saga. Salah satu gambar terkena tinta, dan itu adalah adegan terakhir komik yang ia buat.
"KURANG AJAR!!!" teriak Wolv.
"Giliranku." Saga kemudian menekan salah satu kotak hijau di sebelah kanan sabuknya, menekannya ke bawah lalu ke atas lagi.
"ASSAULT STRIKE!" Sabuk Saga mengeluarkan suara.
Kaki kanan Saga tiba-tiba diselimuti oleh api dan dilingkari listrik biru di saat bersamaan. Kemudian, Saga berlari beberapa langkah, sebelum akhirnya melompat tinggi di udara, lalu bersalto, kemudian meluncur cepat dengan posisi menendang ke arah Wolv yang sudah bangkit kembali walau dengan sangat susah payah.
Tak butuh waktu lama, kaki kanan Saga yang berselimut api dan listrik itu menghantam dada Wolv yang membuat sang Mundusk kembali terpental, sedangkan Saga mendarat mulus di permukaan aspal dengan posisi berlutut. Setelahnya, tubuh Wolv yang jatuh ke aspal jalanan meledak hancur dengan efek ledakan besar yang suaranya menggelegar.
Armor Saga yang melapisi tubuh Andra menghilang, mengembalikannya ke wujud manusia. Andra kemudian berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Namun, baru beberapa langkah saja Andra berjalan, dadanya 'ditapak' oleh tangan berukuran besar hingga ia terlempar beberapa langkah. Tapi, ia segera bangkit kembali walau merasakan sakit yang luar biasa di dadanya.
Tangan tersebut lalu terbang ke arah seseorang berjas dan bercelana panjang putih dengan topeng berwarna senada. Tangan itu langsung terserap masuk ke tangan kanan orang tersebut.
Andra melihatnya. Melihat orang misterius itu, sebelum akhirnya orang tersebut menghilang.
Spoiler for Orang Misterius:

Created by me
To Be Continued
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 21-10-2024 15:06
0
Kutip
Balas
