- Beranda
- Stories from the Heart
Ksatria Spardovh (Indonesian Superheroes)
...
TS
Ariel.Matsuyama
Ksatria Spardovh (Indonesian Superheroes)
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 21-10-2024 02:09
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
290
Kutip
17
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Ariel.Matsuyama
#9
Spoiler for Episode 1 Act 2:
Di tengah jalan yang sepi, Andra menempelkan sebuah benda bulat di 'speedometer' motornya. Motor CBR miliknya pun berubah menjadi sebuah motor 'futuristik' dengan bagian depan serta belakang bodi yang memanjang. Setelah benda bulat tadi berubah menjadi speedometer dengan banyak tombol, Andra menekan salah satu tombol berwarna putih yang membuat bodi depan motor Andra 'menembakkan' sebuah 'lingkaran' putih yang menciptakan sebuah lubang ke 'suatu tempat' yang langsung dimasuki oleh Andra.

Created by me
Andra yang masuk ke dalam lingkaran tersebut tiba di jalanan sebuah 'istana' nan 'futuristik' dengan cahaya yang begitu terang. Sesampainya Andra di depan pintu istana tersebut, ia segera berhenti, melepas helm, dan berjalan masuk setelah kedua penjaga berpakaian ala abad pertengahan bersenjatakan senapan futuristik membungkukkan badan mereka. Kemudian, begitu tiba di dalam ia langsung menemui seorang wanita paruh baya berpakaian serba putih dengan cahaya terang yang bersinar di tubuhnya.
"Selamat datang, Andra Mahawira," ucap wanita itu. "Aku Griz, tangan kanan pimpinan yang saat ini sedang berhalangan hadir. Sesuai janji, karena kau telah membasmi 100 Mundusk dalam waktu 3 hari, kau akan bekerja dibawah perintah 'Markas Utama'. Hari ini, tugasmu adalah menghancurkan Mundusk yang merasuki pria bernama Edi. Mundusk itu bernama Govi. Tunjukkanlah kinerja yang baik Sebagai Ksatria bergelar 'Harimau Surga'."
Andra mengangguk pelan.
"Sekarang pergilah ke daerah Jakarta Barat! Kemungkinan besar Govi ada disana. Pihak Markas Utama akan membantumu dari belakang," ucap wanita bernama Griz tersebut.
Andra mengangguk, lalu berbalik, dan segera pergi dengan motornya untuk mencari Edi.
Sementara itu, di lain pihak, rupanya sahabat Andra, Dara, tidak pulang ke rumahnya. Ia diculik oleh dua orang pria yang saat ini tengah mengintimidasinya, bahkan mencolek-colek Dara yang pakaiannya seperti telah dibuka paksa meski hanya terbuka setengah. Parahnya, salah satu diantara dua orang itu yang mengenakan ikat kepala meremas-remas dada Dara yang berteriak kecil sambil menangis.
"Bagaimana? Mau kami paksa, atau melakukannya dengan sukarela?" tanya penculik satu lagi yang memiliki poni lempar.
Dara pun langsung meludahinya dan seketika si poni lempar marah. Ia membuka mulutnya lebar dengan posisi tangan menerkam. Di luar dugaan, dari mulut si poni lempar keluar sebuah sulur yang hampir saja menusuk hidung Dara yang reflek menutup mata.
Akan tetapi, di luar dugaan lagi, si poni lempar roboh. Dan ternyata, sulur itu keluar dari mulut 'Edi' yang memembus ke tenggorokan si poni lempar.
Dara yang perlahan membuka matanya terkejut melihat si poni lempar disedot tubuhnya oleh sulur dari mulut Edi hingga tak bersisa. Sementara penculik yang tadi meremas-remas payudara besar Dara ketakutan dan langsung lari terbirit-birit.
"K-kau siapa?" tanya Dara dengan nada takut dan juga penasaran.
"Aku adalah penyelamatmu," jawab Edi sambil tersenyum dan langsung menghampiri Dara lalu memutuskan tali tambang yang mengikat Dara di kursi yang membuat Dara kaget.
"Cukup sampai disitu, Govi!" Tiba-tiba terdengar suara seseorang di belakang Edi.
Perlahan, Edi menoleh ke belakang. "Ksatria Spardovh."
"Dara, lari!" perintah orang di belakang Edi yang ternyata adalah Andra.
Dara mengangguk dan segera berlari dari sana.
Edi menatap tajam Andra, sebelum kemudian ia terkejut melihat benda yang menempel di tangan kiri Andra. "Elderiz hijau? Harimau Surga? Tidak mungkin! Harimau Surga hanyalah legenda."
Andra yang tidak mau banyak basa-basi pun berlari ke arah Edi. Begitu tiba dihadapan Edi, Andra mengayunkan tangan kanannya ke arah kepala Edi. Tapi sayang sekali, Edi berhasil menangkap dan memelintir tangan Andra. Setelah itu, Edi berputar ke hadapan Andra menendang dadanya hingga Andra terlempar dan menabarak tembok terdekat hingga hancur dan Andra masuk ke dalam ruangan di balik tembok tersebut.
DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!
Dengan pistol handgun, Edi menembak-nembaki area tempat Andra masuk sembari masuk ke dalamnya. Namun, begitu Edi masuk, Andra menghilang. Edi pun kesal dan menendang karung yang ada disana. Tak lama setelah itu, Andra melompat dari atas dan berhasil memegang lalu memelintir tangan Edi yang memegang pistol.
"Kalau kau suka, ambil saja pistol itu," ucap Edi. Ia kemudian cengengesan. "Itu milik seorang manusia. Manusia melakukan itu dan membunuh manusia lain sekehendak hatinya."
Andra mengambil pistol tersebut dan langsung membuangnya.
"Orang-orang yang kumakan, adalah orang-orang seperti itu!" lanjut Edi, sebelum akhirnya melompat, berputar, dan melakukan tendangan ke samping kepala Andra.
Tapi, serangan yang mudah dibaca itu mampu dihindari oleh Andra yang segera melompat dan tiba di belakang Edi kemudian memelintir tangan Edi dan ia tahan tubuh Edi di sebuah meja usang.
"Sayangnya, aku hanya memakan manusia yang benar-benar jahat. Itu saja!" Edi kemudian berkelit dan berhasil lepas dari kuncian Andra lalu melompat dan duduk di pagar dekat tangga.
"Tidak ada manusia yang benar-benar jahat!" balas Andra dengan nada dingin.
Edi turun dari pagar. Sambil mendekati Andra ia berkata, "Oh mereka ada banyak. Ada banyak sekali di dunia ini..."
Andra hanya menatap dingin, sebelum akhirnya Edi meninju wajahnya. Namun, Andra mengelak dan membalas tinjuan tersebut dengan tinjuan berulang kali di wajah dan dada, lalu perut Edi. Kemudian, Andra menendang keras dada Edi yang membuat Edi terpental menubruk pagar yang tadi ia duduki hingga pagar tersebut patah tak karuan.
Edi yang kesakitan mencoba kabur dengan menaiki tangga. Andra mengejarnya. Akan tetapi, Edi terpeleset dan jatuh terduduk.
"Tunggu tunggu tunggu! Tunggu!" Edi berbalik hadap dan melakukan isyarat dengan telapak tangan kanannya agar Andra berhenti. "Kau bosnya, aku jadi anak buahmu. Aku tidak keberatan... Mari bersama-sama kita memburu Mundusk. Ya? Tuan Harimau Surga?!"
"Jangan seenaknya mengambil tugasku," balas Andra.
Edi berdiri. "Kalau begitu, laksanakan tugasmu dengan baik!" Sebelum akhirnya melompat ke ruang atas.
Andra pun naik ke atas dan mencari keberadaan Edi yang sayangnya tidak ia temukan.
"Disini, Harimau Surga!" Tiba-tiba Andra dikejutkan oleh suara Edi yang terdengar di belakangnya.
Belum sempurna Andra menoleh, punggungnya dihantam oleh kaki berpelundung biru. Andra pun terpental dan terguling-guling. Rupanya itu adalah perbuatan monster bertubuh 'Harimau' kekar dengan armor ala abad pertengahan dominan warna biru. Itu adalah wujud Mundusk dari Edi yaitu Govi.

Created by me
Govi mengeluarkan bola api dari mulutnya yang langsung melesat ke arah Andra yang sudah berdiri kembali.
Melihat hal itu, Andra mengepal lengan kirinya yang membuat Elderiz miliknya menyala terang. Setelah itu, ia meninju telapak tangan kanannya dan meneriakkan satu kata...
"Berubah!"
Tubuh Andra pun langsung diselimuti api. Api yang dikeluarkan Govi ditangkap oleh Andra yang tangannya telah dilapisi oleh zirah perak-coklat. Kobaran api yang melapisi tubuhnya telah menghilang dan kini seluruh tubuh Andra telah dilapisi oleh zirah yang didominasi warna merah dengan helm bervisor hijau yang mewakili bentuk harimau, serta permata hijau di zirah bagian dada. Andra telah berubah menjadi 'Saga Sang Harimau Surga'. Api yang tadi ditangkapnya langsung ia hancurkan dengan menggenggam keras kepalan tangannya.
"Harimau Surga itu nyata," gumam Govi yang kembali mengeluarkan bola api dari mulutnya berulang kali.

Created by me
Di saat yang bersamaan, Saga berjalan dengan tenang sembari menghindari setiap bola api Govi yang meluncur ke arahnya. Dan, ketika jaraknya sudah dekat dengan Govi, ia segera mengayunkan kepalan tinjunya yang ternyata disambut oleh Govi dengan menepis serangan tersebut. Setelah itu, mereka berdua beradu jurus-jurus beladiri yang terlihat apik.
Beberapa menit kemudian, Govi yang pertahanannya terbuka langsung ditendang oleh Saga menggunakan tapak kaki kanannya hingga terlempar jauh.
Govi yang terkena serangan tersebut dadanya terbakar dan terasa amat sakit. Untuk bangun saja ia hampir tak sanggup.
Di saat seperti itu, Saga mengepal lengan kanannya dengan kuat. Tak lama, tangan kanannya dilapisi api yang membara serta percikan listrik.
"Tinju Api Suci!" teriak Saga seraya meluncur cepat dengan kepalan tangan mengarah ke depan menuju Govi yang telah berdiri.
Govi kembali terlempar begitu tinju Saga menghantam dadanya, sebelum akhirnya Andra berbalik sambil mengibaskan tinjunya, dan...
KWABOOOMM!!!
Tubuh Govi pun meledak hebat, hancur tak bersisa. Ledakan itu membuat lantai bolong sangat besar.
Pertarungan selesai.
Spoiler for Motor:

Created by me
Andra yang masuk ke dalam lingkaran tersebut tiba di jalanan sebuah 'istana' nan 'futuristik' dengan cahaya yang begitu terang. Sesampainya Andra di depan pintu istana tersebut, ia segera berhenti, melepas helm, dan berjalan masuk setelah kedua penjaga berpakaian ala abad pertengahan bersenjatakan senapan futuristik membungkukkan badan mereka. Kemudian, begitu tiba di dalam ia langsung menemui seorang wanita paruh baya berpakaian serba putih dengan cahaya terang yang bersinar di tubuhnya.
"Selamat datang, Andra Mahawira," ucap wanita itu. "Aku Griz, tangan kanan pimpinan yang saat ini sedang berhalangan hadir. Sesuai janji, karena kau telah membasmi 100 Mundusk dalam waktu 3 hari, kau akan bekerja dibawah perintah 'Markas Utama'. Hari ini, tugasmu adalah menghancurkan Mundusk yang merasuki pria bernama Edi. Mundusk itu bernama Govi. Tunjukkanlah kinerja yang baik Sebagai Ksatria bergelar 'Harimau Surga'."
Andra mengangguk pelan.
"Sekarang pergilah ke daerah Jakarta Barat! Kemungkinan besar Govi ada disana. Pihak Markas Utama akan membantumu dari belakang," ucap wanita bernama Griz tersebut.
Andra mengangguk, lalu berbalik, dan segera pergi dengan motornya untuk mencari Edi.
Sementara itu, di lain pihak, rupanya sahabat Andra, Dara, tidak pulang ke rumahnya. Ia diculik oleh dua orang pria yang saat ini tengah mengintimidasinya, bahkan mencolek-colek Dara yang pakaiannya seperti telah dibuka paksa meski hanya terbuka setengah. Parahnya, salah satu diantara dua orang itu yang mengenakan ikat kepala meremas-remas dada Dara yang berteriak kecil sambil menangis.
"Bagaimana? Mau kami paksa, atau melakukannya dengan sukarela?" tanya penculik satu lagi yang memiliki poni lempar.
Dara pun langsung meludahinya dan seketika si poni lempar marah. Ia membuka mulutnya lebar dengan posisi tangan menerkam. Di luar dugaan, dari mulut si poni lempar keluar sebuah sulur yang hampir saja menusuk hidung Dara yang reflek menutup mata.
Akan tetapi, di luar dugaan lagi, si poni lempar roboh. Dan ternyata, sulur itu keluar dari mulut 'Edi' yang memembus ke tenggorokan si poni lempar.
Dara yang perlahan membuka matanya terkejut melihat si poni lempar disedot tubuhnya oleh sulur dari mulut Edi hingga tak bersisa. Sementara penculik yang tadi meremas-remas payudara besar Dara ketakutan dan langsung lari terbirit-birit.
"K-kau siapa?" tanya Dara dengan nada takut dan juga penasaran.
"Aku adalah penyelamatmu," jawab Edi sambil tersenyum dan langsung menghampiri Dara lalu memutuskan tali tambang yang mengikat Dara di kursi yang membuat Dara kaget.
"Cukup sampai disitu, Govi!" Tiba-tiba terdengar suara seseorang di belakang Edi.
Perlahan, Edi menoleh ke belakang. "Ksatria Spardovh."
"Dara, lari!" perintah orang di belakang Edi yang ternyata adalah Andra.
Dara mengangguk dan segera berlari dari sana.
Edi menatap tajam Andra, sebelum kemudian ia terkejut melihat benda yang menempel di tangan kiri Andra. "Elderiz hijau? Harimau Surga? Tidak mungkin! Harimau Surga hanyalah legenda."
Andra yang tidak mau banyak basa-basi pun berlari ke arah Edi. Begitu tiba dihadapan Edi, Andra mengayunkan tangan kanannya ke arah kepala Edi. Tapi sayang sekali, Edi berhasil menangkap dan memelintir tangan Andra. Setelah itu, Edi berputar ke hadapan Andra menendang dadanya hingga Andra terlempar dan menabarak tembok terdekat hingga hancur dan Andra masuk ke dalam ruangan di balik tembok tersebut.
DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!
Dengan pistol handgun, Edi menembak-nembaki area tempat Andra masuk sembari masuk ke dalamnya. Namun, begitu Edi masuk, Andra menghilang. Edi pun kesal dan menendang karung yang ada disana. Tak lama setelah itu, Andra melompat dari atas dan berhasil memegang lalu memelintir tangan Edi yang memegang pistol.
"Kalau kau suka, ambil saja pistol itu," ucap Edi. Ia kemudian cengengesan. "Itu milik seorang manusia. Manusia melakukan itu dan membunuh manusia lain sekehendak hatinya."
Andra mengambil pistol tersebut dan langsung membuangnya.
"Orang-orang yang kumakan, adalah orang-orang seperti itu!" lanjut Edi, sebelum akhirnya melompat, berputar, dan melakukan tendangan ke samping kepala Andra.
Tapi, serangan yang mudah dibaca itu mampu dihindari oleh Andra yang segera melompat dan tiba di belakang Edi kemudian memelintir tangan Edi dan ia tahan tubuh Edi di sebuah meja usang.
"Sayangnya, aku hanya memakan manusia yang benar-benar jahat. Itu saja!" Edi kemudian berkelit dan berhasil lepas dari kuncian Andra lalu melompat dan duduk di pagar dekat tangga.
"Tidak ada manusia yang benar-benar jahat!" balas Andra dengan nada dingin.
Edi turun dari pagar. Sambil mendekati Andra ia berkata, "Oh mereka ada banyak. Ada banyak sekali di dunia ini..."
Andra hanya menatap dingin, sebelum akhirnya Edi meninju wajahnya. Namun, Andra mengelak dan membalas tinjuan tersebut dengan tinjuan berulang kali di wajah dan dada, lalu perut Edi. Kemudian, Andra menendang keras dada Edi yang membuat Edi terpental menubruk pagar yang tadi ia duduki hingga pagar tersebut patah tak karuan.
Edi yang kesakitan mencoba kabur dengan menaiki tangga. Andra mengejarnya. Akan tetapi, Edi terpeleset dan jatuh terduduk.
"Tunggu tunggu tunggu! Tunggu!" Edi berbalik hadap dan melakukan isyarat dengan telapak tangan kanannya agar Andra berhenti. "Kau bosnya, aku jadi anak buahmu. Aku tidak keberatan... Mari bersama-sama kita memburu Mundusk. Ya? Tuan Harimau Surga?!"
"Jangan seenaknya mengambil tugasku," balas Andra.
Edi berdiri. "Kalau begitu, laksanakan tugasmu dengan baik!" Sebelum akhirnya melompat ke ruang atas.
Andra pun naik ke atas dan mencari keberadaan Edi yang sayangnya tidak ia temukan.
"Disini, Harimau Surga!" Tiba-tiba Andra dikejutkan oleh suara Edi yang terdengar di belakangnya.
Belum sempurna Andra menoleh, punggungnya dihantam oleh kaki berpelundung biru. Andra pun terpental dan terguling-guling. Rupanya itu adalah perbuatan monster bertubuh 'Harimau' kekar dengan armor ala abad pertengahan dominan warna biru. Itu adalah wujud Mundusk dari Edi yaitu Govi.
Spoiler for Govi:

Created by me
Govi mengeluarkan bola api dari mulutnya yang langsung melesat ke arah Andra yang sudah berdiri kembali.
Melihat hal itu, Andra mengepal lengan kirinya yang membuat Elderiz miliknya menyala terang. Setelah itu, ia meninju telapak tangan kanannya dan meneriakkan satu kata...
"Berubah!"
Tubuh Andra pun langsung diselimuti api. Api yang dikeluarkan Govi ditangkap oleh Andra yang tangannya telah dilapisi oleh zirah perak-coklat. Kobaran api yang melapisi tubuhnya telah menghilang dan kini seluruh tubuh Andra telah dilapisi oleh zirah yang didominasi warna merah dengan helm bervisor hijau yang mewakili bentuk harimau, serta permata hijau di zirah bagian dada. Andra telah berubah menjadi 'Saga Sang Harimau Surga'. Api yang tadi ditangkapnya langsung ia hancurkan dengan menggenggam keras kepalan tangannya.
"Harimau Surga itu nyata," gumam Govi yang kembali mengeluarkan bola api dari mulutnya berulang kali.
Spoiler for Saga:

Created by me
Di saat yang bersamaan, Saga berjalan dengan tenang sembari menghindari setiap bola api Govi yang meluncur ke arahnya. Dan, ketika jaraknya sudah dekat dengan Govi, ia segera mengayunkan kepalan tinjunya yang ternyata disambut oleh Govi dengan menepis serangan tersebut. Setelah itu, mereka berdua beradu jurus-jurus beladiri yang terlihat apik.
Beberapa menit kemudian, Govi yang pertahanannya terbuka langsung ditendang oleh Saga menggunakan tapak kaki kanannya hingga terlempar jauh.
Govi yang terkena serangan tersebut dadanya terbakar dan terasa amat sakit. Untuk bangun saja ia hampir tak sanggup.
Di saat seperti itu, Saga mengepal lengan kanannya dengan kuat. Tak lama, tangan kanannya dilapisi api yang membara serta percikan listrik.
"Tinju Api Suci!" teriak Saga seraya meluncur cepat dengan kepalan tangan mengarah ke depan menuju Govi yang telah berdiri.
Govi kembali terlempar begitu tinju Saga menghantam dadanya, sebelum akhirnya Andra berbalik sambil mengibaskan tinjunya, dan...
KWABOOOMM!!!
Tubuh Govi pun meledak hebat, hancur tak bersisa. Ledakan itu membuat lantai bolong sangat besar.
Pertarungan selesai.
To Be Continued
Diubah oleh Ariel.Matsuyama 07-10-2024 21:24
kelomangdarat dan amekachi memberi reputasi
2
Kutip
Balas
