NESSAKU


nessa sudah terlelap lebih dulu akhirnya, gw bingung, perasaan tadi gw deh yg capek, koq dia yg (boboin gw duluan ) tidur duluan, nessa dewasa menurut gw semakin perfect, di banding wktu SMP ato SMA. belah dagunya, wajah tajam, tahi lalat di bawah bibirnya(katanya kesan galak, karena dekat dengan bibir), rambut ikal panjang, kulit putih, dan body sintal yg semakin hari makin berkelok. (pengen banget gw pak* ). dan yg pasti cara perhatian dan galaknya gw suka, tapi ada saatnya dia manja.

dia membuka mata saat gw perhatikan.





nessa merasa bersalah, sontak ia langsung membantu gw berdiri, padahal gw hanya ingin mengoloknya, gw pura2 pincang.





gw mulai terkekeh karena tidak bisa menahan tawa. muka nessa skeptik banget saat itu, dan gw mulai tertawa terbahak bahak. gw melihat raut wajah nessa menembung kesal.

dan memukuli gw lagi. dan akhirnya ikut tertawa.





saat sedang memukul mukul, gw dengan sigap memegang kedua tangannya. dan memandang nessa penuh arti. seakan nessa mengerti, ia melemahkan tenaganya, pandangannya membalas penuh arti, wajah kami mulai berdekatan, tanpa menunggu lama nessa melepaskan tangan gw, dengan cepat memegang wajah gw dengan kedua tangannya, dan mencium lembut bibir gw, dengan dua lidah yg saling bertemu.

gw sebenernya terbawa.

tiba2 nessa berhenti.





nessa berbinar menatap gw.

mungkin traumatik membuat dia sulit untuk hubungan, tapi gw gak masalah, buat gw, hubungan int*m dengan orang yg kita sayang adalah bonus dari kesepakatan bersama, bukan pemaksaan.

kami pun berlanjut ridur tanpa melakukan apa2 seperti biasa.

(jason kecoa bos ).

...


esok malamnya gw ngamen di Pi**a kafe Ment**g. suasana di sini jelas berbeda dengan kemarin malem, ini kafe banget, ya kafe makan, tapi tetap ada bar, deaignnya mirip kafe2 yg ada di legian bali, semi outdoor design ruangan western lah, vintage gitu barang2nya, panggung gak terlalu besar, langsung menjamah crowd di samping dan di depan panggung. rame banget, mungkin karena malam sabtu, ini kedua kalinya gw datang ke kafe ini.


malam itu karena suasana kafe yg cozy, gw mengajak nessa, kesian juga jarang2 dia refreshing di kampus mulu ngapain kali. gatau . dia duduk di samping panggung di tempat anak band beristirahat. dia terus tersenyum memandangi gw. dan membisikan dari jauh "semangat ". gw hanya mengangguk dan membalas senyumnya.

sesi demi sesi gw lewati. ternyata bukan hanya karung band malam itu, ada artis juga, kalo gak salah potret bandnya mbak melly goeslaw. saat itu sudah wong aksan yg main, gw seneng banget, bisa curi2 ilmu, ternyata mas wong aksan baek banget, mau share ilmu . makasih suhu sudah menginspirasi.

...

selly menelfon gw, saat itu nessa sedang di samping gw. ia ikut melihat ke arah ponsel, gw menatap matanya nessa, ada kekecewaan di sana.





gw hanya mengangguk dan menjauh untuk mengangkat (jemuran ) telefon.





TUT.


ya... tentu saja gw bingung harus bilang apa ke nessa, gw memutuskan jujur kepadanya. nessa serius menonton potret, matanya berbinar kagum. sampai gw menghampirinya, sekejap berubah sendu.




nessa menenggelamkan wajahnya. gw sampau ikut merasakan sakitnya, pasti sakit banget buat nessa, tapi gw bisa apa.

tidak lama ia menadahkan wajahnya, memandang gw, dan tersenyum tipis maniis banget. tapi entah kenapa di senyumannya tersirat kepedihan. ada yg mengalir dari matanya.

ya.

air mata.

masih tetap tersenyum





deg. entah kenapa rasa sakit nessa menembus hati gw saat itu, gw ikut merasakan kepedihan, bagaimana jika itu terjadi ama gw.

di stage potret memainkan lagu.


SALAH.


selalu ku bilang..

aku tak sebaik kau pikir...

tak pernah kunantikan kamu...

kucinta kamu bukan berarti ku tak mendua.

sayang kau nilai aku.

salah...