Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vigojinggoAvatar border
TS
vigojinggo
Living in Batu City (life stories)
Trit ini berisi kisah sepasang pengantin baru yang memutuskan untuk memulai kehidupan baru di kota Batu

Quote:


Sejak jaman kuliah aku sudah jatuh cinta dengan kota Batu hingga aku berangan angan ingin tinggal di sana suatu saat nanti , kini setelah tahun demi tahun berlalu akhirnya aku berhasil juga mewujudkan anganku yang dulu kuanggap terlalu muluk itu , selepas menikah pada bulan Mei tahun 2018 kumulai kehidupan baru di kota Batu bersama istriku yang baru saja lulus kuliah , kami berdua sudah muak bertahun tahun tinggal di Jakarta yang selalu saja semrawut tak karuan , kami ingin hidup yang singkat ini dipenuhi rasa damai , tentram dan bahagia seperti selayaknya berada di surga , dan kami selalu meyakini dengan hati bahwa surga itu berada di kota Batu , suatu kota yang indah dan ideal untuk membangun kehidupan secara manusiawi.

Aku Vigo dan istriku Aline dengan ini akan menuliskan sekelumit kehidupan sederhana kami di kota Batu , kisah demi kisah akan kami tuangkan secara berkala dan apa adanya.

Quote:



Quote:


Quote:


Quote:

Diubah oleh vigojinggo 06-06-2024 14:51
hendrap77
ayahuik
JabLai cOY
JabLai cOY dan 90 lainnya memberi reputasi
85
292.5K
3.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43.1KAnggota
Tampilkan semua post
vigojinggoAvatar border
TS
vigojinggo
#1778
TONARI TOMODACHI part 2
PARA TONARI GW 2 :

Dik Natsumi Kobayashi

Dik Natsumi seorang gadis SMA yang rumahnya agak jauh dari rumah gw tapi tiap sore pulang sekolah dia pasti jalan lewat depan rumah gw , kebetulan kalo sore gw sering gitaran di teras nyanyi lagu2 Indonesia dan Dik Natsumi pasti nengok lihat gw sebentar , lalu pada suatu ketika dia lihat gw nyanyi lagu Peterpan dan bertanya lagu yang gw mainkan , gw kasih pinjam CD album best of Peterpan yang kemudian dia bawa pulang , setelah itu kami mulai akrab dan tiap pulang sekolah kadang dia mampir rumah gw sebentar buat gitaran bareng hingga Aline merasa agak cemburu , ketika sekolah Dik Natsumi mengadakan acara festival budaya dia tampil di panggung nyanyi lagu2 Peterpan dengan lirik bahasa Indonesia.

Mas Goro Michibata

Mas Goro badannya kekar dan dia menjadi instruktur kendo di dojo lingkungan gw , muridnya adalah anak anak remaja dan beberapa orang dewasa termasuk gw yang iseng gabung dojo gara2 pengen latihan jurus2 samurai , Mas Goro yang ngajarin gw latihan rutin 2x seminggu dengan memakai pedang kayu dan sering melakukan sparring fight antar murid.

Dik Ichiro Motoyama

Dik Ichiro yang masih SMA numpang tinggal di dojo dan sebulan sekali pulang kampung ke Kagawa , diantara murid murid kendo gw paling akrab dengan Dik Ichiro yang sering sparring fight sama gw , selain latihan kendo Dik Ichiro juga sering latihan band bersama teman2 sekolahnya , bandnya sering manggung di live house sekitar kawasan Hanamachi sementara bayaran manggungnya dipake buat biaya hidup dan sekolah.

Ibu Kaori Morisaka

Bu Kaori pedagang buah di lingkungan gw , banyak buah yang dijual di tokonya dan semangka jadi buah paling laris saat musim panas , saat tau gw dari Indonesia Bu Kaori bilang ingin makan durian Jawa yang dulu pernah dia makan saat suaminya yang bekerja di Surabaya masih hidup , Bu Kaori tidak mampu membeli durian Jawa karena di Jepang termasuk buah import premium yang sangat mahal , durian yang murah cuma durian kupas kemasan kecil dari Malaysia yang rasanya kurang enak dan tidak segar , gw merasa ingin memberikan durian Jawa buat Bu Kaori jadi melalui toko khusus Indonesia gw dapat memesan beberapa durian montong yang baru dipanen dan dikirim ke Jepang melalui jasa ekspedisi , sebuah durian montong langsung gw kasih buat Bu Kaori sampe dia terus membungkuk berkali kali buat ngucapin terima kasih , lalu kami makan durian itu bareng di tokonya sementara Bu Kaori makan durian dengan muka sumringah setelah belasan tahun gak pernah makan.

Mas Mike Andersson

Mas Mike seorang fotografer asal Oklahoma Amerika yang ditugaskan ke Jepang untuk keperluan suatu majalah digital , dia mengontrak rumah dekat toko buah Bu Kaori dan gw sering lihat dia memotret apa saja di lingkungan , kami jadi akrab karena dia sering mengajak gw menjelajahi tempat2 alami di Kyoto yang tidak diketahui turis , seminggu sekali kami juga latihan aikido bareng.

Dik Itsuka Maruyama

Di lingkungan gw ada stasiun radio lokal yang hanya siaran saat sore hingga malam , salah satu penyiarnya adalah Dik Itsuka yang juga bekerja jadi staff kantor pemerintah , tiap sore hingga malam siaran radio itu selalu disetel orang2 di lingkungan gw dan semuanya mengenal Dik Itsuka , ketika ketemu di izakaya gw ngajak ngobrol membahas lagu2 city pop 80an Jepang yang sering disetel Dik Itsuka saat siaran , obrolan soal musik itu yang membuat kami jadi akrab.

Pak Kenichi Inagaki

Di pinggir jalan raya ada kafe kecil yang serba vintage , pemiliknya adalah Pak Kenichi yang sudah lama hidup menduda ditinggal anak istri , kalo mampir kafenya gw selalu minum kopi sambil ngobrol dengan Pak Kenichi yang paling suka obrolan tentang permusikan atau perfilman Jepang era Showa 60an - 90an.

Pak Kotaro Okada

Pak Kotaro seorang duda yang telah lama ditinggal anak istrinya , sehari hari dia membuka rental komik atau mangakissa yang letaknya di dekat sungai , rental komiknya tampak usang dengan koleksi komik2 lama yang udah lusuh , orang2 yang menyewa komiknya hanyalah warga lingkungan yang rata rata udah bapak2 ibu2 , mereka adalah penggemar komik Jepang era Showa 60an - 90an yang sangat tahu perkomikan Jepang pada masa itu.

Pak Hajime Yamimura

Di pinggir jalan raya ada netcafe kecil yang dikelola Pak Hajime , netcafe atau warnet itu selalu sepi hanya ada beberapa orang yang masih jadi pelanggan tetap , Pak Hajime selalu mengeluh warnetnya semakin sepi karena orang2 bisa internetan pake ponsel dan wifi , dia bingung harus bagaimana jika warnetnya sebentar lagi akan bangkrut , mungkin dia akan ikut anak lakinya pindah ke Gifu dan menghabiskan hidupnya di sana.

Pak Harry Potter

Di seberang sungai masih ada beberapa gembel yang tinggal di gubuk triplek sempit , salah satunya adalah Pak Harry Potter yang dipanggil demikian karena selalu pake kacamata bulat , sehari sehari Pak Harry Potter bekerja jadi pemulung tapi tiap sore dia selalu pergi ke perpustakaan kota untuk meminjam buku astronomi , Pak Harry Potter memang kutu buku penggemar astronomi bahkan di gubuknya ada sebuah teleskop bintang yang dia temukan dari tumpukan rongsokan , tiap gw diajak Pak Homer mampir ke gubuknya pada malam hari Pak Harry Potter selalu asik meneropong bintang dari tepi sungai sambil ngoceh soal ilmu astronomi.

Pak Kenta Yamamoto

Pak Kenta seorang guru SMA dari Tajimi yang ngontrak rumah di lingkungan gw , di sekolahan dia mengajar pelajaran sosiologi dan gw pernah diajak jadi tamu untuk materi pelajarannya dimana gw harus menjelaskan sosial kultur Indonesia di hadapan murid muridnya yang hanya cengengesan tak menyimak dengan serius selain beberapa anak yang termasuk murid rajin.

Mas Koji Imamura

Di dekat supermarket ada pengamen jalanan bernama Mas Koji yang asalnya dari Nara , tiap sore sampe malam dia ngamen pake gitar , mic dan sound system kecil , orang orang yang belanja di supermarket biasanya pada kumpul nonton lalu ngasih duit , itulah caranya Mas Koji mencari penghasilan karena dia sudah gagal jadi musisi di Tokyo hingga akhirnya memilih jadi pengamen yang sudah berkali kali pindah kota.

Pak Ryohei Manami

Di pinggir jalan raya ada rental mobil milik Pak Ryohei yang kadang gw sambangi buat nyewa mobil kalo mau wisata keluar kota , hanya ada mobil biasa bermesin kecil di rentalnya tapi di garasi rumahnya dia punya mobil andalan Toyota Trueno AE86 yang jadi terkenal gara gara anime jadul Initial D , kalo sedang keliling sekitar lingkungan Pak Ryohei selalu tampak bangga mengendarai mobil andalannya itu.

Mbak Rinko Emoto

Mbak Rinko seorang janda yang sehari hari jualan kerupuk senbei di warung pinggir jalan raya , dengan dibantu adiknya Mbak Rinko tiap hari membuat kerupuk senbei yang berbahan beras dengan isian cumi , udang dan gurita , walaupun cuma warung kecil tapi orang2 selalu rame antri beli krupuk senbei sejak pagi hingga sore.

Tim Xtraordinary Men

Sekumpulan orang bodoh di lingkungan gw merasa kalo mereka akan menemukan alien di Kyoto hingga mereka membentuk suatu tim investigasi Xtraordinary Men , gw gak kenal mereka tapi tiap malam gw sering lihat mereka kumpul gak jelas di tepi sungai atau di hutan dekat kuil sambil membawa senter dan peralatan macam2 , mereka bilang sedang mencari alien atau UFO yang mungkin mendarat di Kyoto.

Tim Ghostbuster

Selain tim Xtraordinary Men juga ada tim Ghostbuster yang anggotanya sekumpulan orang2 kurang kerjaan di lingkungan gw , biasanya pada malam2 tertentu mereka datang ke kuburan dekat kuil atau ke rumah mangkrak sekitar sawah untuk mencari penampakan hantu yang direkam video , setelah itu biasanya mereka makan ramen gerobakan dan gw sering dikasih lihat rekaman videonya yang tak pernah ada penampakan hantu , mereka selalu mengeluh sulitnya mencari penampakan hantu yang bisa direkam kamera dengan jelas seperti film horor.


PARA TOMODACHI GW :

Ousman Dabo

Ousman seorang pria seumuran gw dari Tunisia yang sama sama masuk program study communication intercultural di universitas Kyoto negeri , kami akrab sejak awal dan sering menghabiskan waktu main bilyar bareng , Ousman tinggal di apartemen dekat kampus dan agak jorok banyak sampah berserakan di ruangan , kalo dikirimi keluarganya sekardus korma dari Tunisia dia selalu bagi bagi buat semua teman.

Dik Arlita Putri

Arlita yang berasal dari Sragen sudah menjadi dosen di kampus UII Jogja , dia juga masuk program study communication intercultural sama kayak gw , dia masih cukup muda lebih suka melajang dan menikmati hidup secara bebas , kalo ada apa apa dia selalu minta bantuan gw dalam segala hal.

Mbak Saeko Wanatabe

Mbak Saeko yang juga dosen universitas Kyoto negeri paling sering membantu teman teman program study communication intercultural jika mengalami berbagai kendala dalam hal apa saja terutama yang berkaitan dengan birokrasi dan sosial kultur Jepang , selain itu bibinya punya rumah maiko di kawasan Hanamachi yang terkenal sebagai pusat geisha , kalo diajak ke sana pasti mampir restoran tradisional makan sashimi sambil nonton geisha nyanyi , nari atau main shamisen.

Dik Amanda Daniel

Dik Amanda seorang gadis dari Australia yang juga masuk program study communication intercultural , sehari hari dia selalu boros makan enak atau belanja barang tapi kalau uangnya menipis dia terus mengeluh , akhirnya dia sering hutang buat bayar sewa apartemen atau buat makan.

Mas Matthew Carter

Mas Matthew berasal dari Illnois Amerika dan dia sangat kaya hingga bisa hidup mewah tinggal di apartemen elit yang ada kolam renangnya , meskipun kaya tapi dia tidak sombong tapi justru sering mengajak teman teman program study communication intercultural buat seneng seneng bareng , entah pesta barbekyu , karaokean di bar atau menginap di onsen semua dibayarin sama dia , sifat buruknya dia agak mesum suka cari cewek panggilan buat esek esek.

Mas Esteban Cordoba

Mas Esteban berasal dari Spanyol dan dia nyambi jadi pelukis yang melayani orderan luar negeri dengan tarif yang cukup mahal , hasil lukisannya dia pake buat biaya hidup dan biaya program study communication cultural karena bea siswanya hanya mendapat sedikit , sehari hari dia tinggal di apartemen dekat kampus dan ruangannya penuh dengan lukisan.

Vindy Berliana

Vindy teman SMA gw ini udah jadi profesor doctor di universitas Kyoto negeri , kami jarang ketemu karena selalu sibuk , dia sudah menikah dengan orang asli Kyoto dan tinggal di apartemen sekitar kawasan kastil Heian Kyo , kalo sedang ada waktu luang Vindy dan suaminya mengajak wisata bersama keliling Kyoto atau makan bareng di restoran sukiyaki , teppanyaki , sushi dll.

Sergio Da Costa

Sergio yang berasal dari Brazil seumuran sama gw tapi dia berbeda program study , kami jadi akrab gara gara dikenalkan Vindy dan kemudian sering menghabiskan waktu untuk bermain sepakbola futsal atau karaokean di bar sekitar kampus bersama teman teman yang lain.

Jimena Rodriquez

Pacarnya Sergio yang berasal dari Colombia sering ikut kumpul bareng , di kampus banyak lelaki yang menyukai Jimena dan sering menggoda hingga Sergio selalu cemburu , Jimena sangat menyukai makan belut bakar yang harganya mahal hingga Sergio sering tekor bayarin makan.

Pak Yani Hidayat

Salah satu satpam di universitas Kyoto negeri adalah Pak Yani yang asalnya dari Cirebon , dia tugas jaga shift pagi yang sehari hari selalu ngendon di pos depan bersama satpam2 yang lain , baru beberapa tahun dia di Jepang bersama anak istrinya yang juga diajak tinggal di rumah kontrakan dekat kampus , kalo mampir rumahnya gw selalu disuguhi makan ikan asin pake sambel trasi khas Cirebon , dia hanya doyan sambel trasi tidak suka sambel wasabi.

Pak Shigeru Aoki

Satpam temannya Pak Yani ini berasal dari Kamakura , kalo sedang kumpul dia selalu menceritakan tempat2 menarik di Kamakura seperti patung Buddha besar atau pantai2 yang indah sering jadi lokasi syuting film , dia juga pernah berkali kali ikutan main film walaupun cuma jadi figuran , hobinya bermain kartu hanafuda untuk mengisi waktu saat jaga di pos.

Pak Hiroshi Namiya

Salah satu profesor doctor universitas Kyoto negeri program study communication intercultural yang juga menekuni seni theater boneka bunraku , tiap sebulan sekali Pak Hiroshi mengundang nonton theater bunraku di Osaka yang selalu rame dipenuhi turis2 berbagai negara , jika sedang luang Pak Hiroshi menghabiskan waktu untuk menulis kaligrafi shodo dan juga membuka kursus menulis shodo gratis demi melestarikan seni kaligrafi shodo yang kian ditinggalkan orang orang Jepang.

Mas Deden Winardi

Mas Deden sudah lama tinggal di Jepang membuka bengkel mobil / motor di dekat universitas Kyoto negeri , asalnya dari Salatiga sementara istrinya berasal dari Onomichi laut pedalaman Seto , perkenalan kami berawal dari pertemuan secara kebetulan di depot monjayaki yang tak jauh dari kampus , Mas Deden sangat senang jika bertemu sesama orang Indonesia terutama dari Jawa jadi kalo ngobrol sama gw dia selalu pake bahasa Jawa yang bikin dia kangen kampung halaman.

Dik Andika Prasetya

Dik Andika yang asalnya dari Jember bekerja jadi perawat orang tua di panti jompo , gw kebetulan ketemu dia saat jalan mau balik dari kampus , setelah berkenalan kami jadi akrab dia sering main ke rumah gw sementara gw juga main ke kosnya yang juga dihuni para perawat panti jompo asal Indonesia , dia dan teman temannya banyak belajar bahasa Jepang dari gw karena ngomongnya masih grotal gratul.

Dik Retno Wulandari

Cewek temannya Dik Andika ini berasal dari Situbondo yang juga bekerja jadi perawat di panti jompo , dia masih terlihat homesick kurang bisa beradaptasi dengan kultur Jepang hingga sehari hari dia merasa canggung melakukan aktifitas apapun , untuk mengisi waktu luang biasanya dia diajak Dik Andika pergi berwisata atau makan makan di depot.

Dik Bima Megantara

Dik Bima yang juga perawat panti jompo ini berasal dari Balikpapan , bagi Dik Bima bekerja di Jepang adalah pelarian karena hidupnya di Balikpapan berantakan , walaupun keluarganya cukup kaya tapi ia muak dengan ayahnya yang otoriter dan juga ibunya yang diam diam selingkuh , setelah kuliahnya drop out Dik Bima dipaksa ayahnya bekerja di kantor perusahaan tapi Dik Bima tidak mau hingga diam diam dia berangkat bekerja ke Jepang walaupun cuma jadi perawat panti jompo.

Kakek Toshi Matsuda

Di perbukitan pinggiran Kyoto ada seorang pertapa bernama kakek Toshi yang mengasingkan diri dari keramaian kota , pertemuan gw dengan kakek Toshi berawal dari ajakan kemah Mas Mike Andersson di perbukitan hingga akhirnya gw mengenal kakek Toshi yang sehari hari tinggal di goa sempit dengan peralatan seadanya untuk memasak hewan2 buruan di hutan , dulunya kakek Toshi adalah bos perusahaan besar di Tokyo yang selalu memperlakukan para karyawan secara buruk , dia juga memperlakukan keluarganya secara buruk hingga pada saat Jepang mengalami stagnasi ekonomi pada era 2000an perusahaan kakek Toshi bangkrut sementara keluarganya kabur , dalam keadaan terpuruk kakek Toshi merasa kalau itu adalah akibat dosanya sendiri jadi dia memutuskan untuk menjadi pertapa agar bisa merenungi dosa dosanya dan memohon ampunan pada Kamisama.

Mas Ryusuke Himura

Senasib dengan kakek Toshi yang jadi pertapa Mas Ryusuke yang berasal dari Iwate juga mengalami keterpurukan hidup hingga akhirnya memutuskan untuk mengasingkan diri , dia sudah kehilangan segalanya setelah bencana gempa dan tsunami pada tahun 2011 hingga dia terus terusan terpuruk , dalam keadaan tak punya apa apa dan tak punya siapa siapa Mas Ryusuke luntang lantung jadi gembel yang berpindah2 kota sebelum akhirnya ketemu Kakek Toshi sewaktu masih keleleran di kawasan Sanya Tokyo , sejak saat itu Mas Ryusuke bersahabat dengan Kakek Toshi yang kemudian memutuskan untuk menyepi bersama di perbukitan pinggiran Kyoto.

Kakek Tetsuo Harada

Di dekat perbukitan ada dojo aikido yang dikelola oleh seorang kakek bernama Tetsuo , muridnya sangat sedikit dan gw ikutan gabung dojo aikido bareng Mas Mike Andersson , dibanding bela diri Jepang yang lain aikido jauh lebih sulit karena hanya mengandalkan reflek serangan balik dengan memanfaatkan energi kinetik serangan musuh yang diserap melalui tangkisan dan kemudian energi kinetik itu dikembalikan untuk menyerang balik musuh , pada tingkatan lebih lanjut aikido bisa dikombinasikan dengan teknik reiki mengolah tenaga dalam yang butuh bertahun tahun untuk mempelajari , biasanya gw sama Mas Mike hanya latihan seminggu sekali dimana kemampuan kami masih sebatas tingkatan dasar.

Mas Kenji Sakamoto

Satu satunya murid senior kakek Tetsuo adalah Mas Kenji yang kemampuan aikidonya sudah mencapai tingkatan tertinggi , ketika sedang sparring fight Mas Kenji selalu menumbangkan murid murid lainnya melalui serangan balik yang efektif , dia pernah bercerita pada era90an ketika masih bekerja di Yokohama dia pernah dikeroyok belasan orang geng Yakuza yang terus menyerang dengan berbagai senjata tapi hanya dalam waktu sekian menit semua orang geng Yakuza itu tumbang dihajar serangan balik tenaga dalam.

Nagisa Maekawa

Nagisa seorang gadis asal Fukuoka yang juga murid junior Kakek Tetsuo , sehari hari dia membantu bibinya yang punya depot izakaya di seberang dojo Kakek Tetsuo , kelar latihan biasanya Nagisa mengajak mampir makan atau mengambilkan beberapa bir buat diminum bareng , kegiatan Nagisa lainnya adalah berlatih menggebuk taiko / wadaiko yang biasa tampil saat festival , tiap pagi Nagisa juga bekerja menjadi Yakult lady yang harus mengantarkan pesanan Yakult dari rumah ke rumah naik sepeda.

Mas Ivan Kovalyov

Sejak tahun 2021 Jepang menampung banyak pengungsi dari Ukraina dan Myanmar yang sedang dilanda konflik perang , salah satu pengungsi dari Ukraina yang bernama Mas Ivan ikut ditampung di Osaka dan diberi segala kemudahan untuk menjadi warga negara Jepang , Mas Ivan yang sudah kehilangan segalanya sempat dipekerjakan di lapak rongsokan bersama orang orang Ukraina lainnya tapi kemudian dia malah meninggalkan Osaka dan pergi ke Kyoto hingga luntang lantung jadi gembel , dia ditemukan kakek Tetsuo yang akan melaporkan ke polisi tapi Mas Ivan memohon untuk ditampung di dojo hingga akhirnya malah jadi murid kakek Tetsuo , sementara bibinya Nagisa mempekerjakan Mas Ivan untuk membantu mengurus depot izakaya.

Sam Ardik Gundul

Sam Ardik alias gundul berasal dari Malang yang mencoba peruntungan berbisnis barang kerajinan seni khas Indonesia , dia membuka galeri di sekitar kawasan Gion yang selalu ramai didatangi para turis asing atau turis domestik , barang barang di galerinya ada banyak seperti kain batik , kain tenun , topeng kayu , wayang kulit , wayang golek , barongan , boneka sigale gale , sape dayak , sasando rote dll , Sam Andik bilang bisnisnya tidak selalu ramai tapi sekalinya terjual sebuah barang sudah mendapatkan untung yang lumayan , dia juga senang mengenal gw hingga kami selalu bicara pake bahasa walikan Malangan.

Pak Willy Budianto

Sejak muda Pak Willy yang berasal dari Jakarta sudah membuka toko khusus Indonesia sewaktu masih kuliah di Kobe , tapi pada tahun 1996 Kobe mengalami bencana gempa besar hingga toko Pak Willy hancur , setelah berpindah ke Kyoto Pak Willy membuka lagi toko khusus Indonesia di wilayah pinggiran yang harga lahannya masih murah , toko itu menjual beraneka produk Indonesia terutama snack , biskuit dan mie instan produksi Mayora , Siantar , Indofood , Wingsfood dll , selain itu toko Pak Willy juga menyediakan beraneka bumbu masakan dan oleh oleh khas Indonesia seperti brem , wingko , dodol , madu mongso , gudeg kaleng , tempe kripik dll , pelanggan toko Pak Willy juga bisa memesan buah buahan Indonesia yang langsung dikirim melalui kargo pesawat.
Diubah oleh vigojinggo 09-10-2023 08:42
jembloengjava
emangon
zoekyvalkrye
zoekyvalkrye dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.