Sebenarnya aku sekarang sedang mengalami masalah ekonomi yang cukup serius , semenjak wabah virus Corona merebak bisnis eksport ikan yang kujalani bersama Ardian terpaksa harus berhenti dalam jangka waktu yang tidak ditentukan , pengiriman pasokan ikan ke Hongkong yang biasanya berlangsung rutin tiap bulan kini sudah berhenti total karena kontrak dagang terpaksa dinyatakan hangus akibat desakan situasi , apa boleh buat terpaksa kami pasrah menerima keadaan tanpa ada pemasukan lagi barang sepeserpun , masih untung kami punya dana simpanan yang mencukupi untuk membayar semua utang piutang serta pesangon untuk pegawai yang terpaksa kami rumahkan sementara waktu.
Hidup tanpa pemasukan membuatku harus menguras semua bentuk simpanan yang kupunya , mulai dari rekening pasif , reksadana hingga emas sekian gram langsung kucairkan semuanya agar aku punya dana tunai untuk mengkover semua pengeluaran di tengah situasi yang tak menentu , sebagian besar dana tunai itu sudah kugunakan untuk memborong sembako dalam jumlah banyak dan juga untuk membiayai perkuliahan adikku yang sekarang sedang menyelesaikan skripsi , kini dana tunai yang kupunya jumlahnya semakin menipis sementara masa masa genting ini tak tahu kapan akan berakhir , terus terang aku khawatir kalau ekonomi negara ini sampai kolap dan mengalami inflasi yang jauh lebih parah daripada yang sudah sudah , kalau sampai hal itu terjadi maka negara ini benar benar berada dalam bahaya besar.
Rasa takut ini melebihi ketakutan apapun yang pernah kurasakan , siapa sangka kalau wabah Corona yang tadinya dianggap remeh ternyata bisa mentrigger berbagai kekacauan yang jauh lebih besar daripada marabahaya Corona itu sendiri , sungguh benar benar menakutkan melihat perubahan situasi dari hari ke hari yang tak kunjung membaik tetapi justru malah semakin memburuk , entah akan seperti apa jadinya kalau wabah Corona ini tak segera berakhir secepatnya.
Di tengah ketakutan yang kurasakan aku kembali teringat dengan salah satu nubuat dalam Jangka Jayabaya , nubuat itu mengatakan kalau suatu saat akan ada pagebluk besar yang melanda dunia hingga membuat banyak orang mati secara cepat , bisa jadi pagebluk itu adalah wabah virus Corona yang sekarang ini sudah menyebar ke berbagai negara dan membuat ribuan orang mati dari hari ke hari , lebih buruknya lagi setelah nubuat pagebluk juga ada nubuat goro goro dalam bab terakhir Jangka Jayabaya , goro goro berarti adalah peristiwa huru hara besar yang penuh kekacauan hingga tak dapat lagi ditanggulangi , bisa jadi nubuat goro goro itu benar benar akan terjadi karena tanda tandanya sudah terlihat dari situasi pasca merebaknya virus Corona.
Kalau semua nubuat itu benar benar terjadi pada saat ini maka memang demikianlah ketetapan yang sudah tertulis di Luh Mahfuz , tentunya Prabu Jayabaya bukan sekedar ramal meramal tetapi beliau telah melihat sendiri apa yang sudah ditetapkan di Luh Mahfuz dan kemudian ditulis dalam Jangka Jayabaya , yang jelas semua nubuat dalam Jangka Jayabaya selalu tepat sesuai dengan apa yang terjadi jaman demi jaman , hanya saja perlu pengkajian mendalam untuk memastikan apakah wabah virus Corona ini memang sudah tepat sesuai nubuat pagebluk yang tertulis dalam Jangka Jayabaya , jika memang tepat maka semua orang harus bersiap siap menghadapi situasi yang jauh lebih buruk , tetapi jika tidak tepat maka nubuat pagebluk itu memang belum ditetapkan untuk terjadi pada saat ini , aku sendiri memilih untuk bersikap aware sembari menyiapkan segala sumber daya untuk mengantisipasi situasi yang kian tak pasti , rasa takut ini harus kumanfaatkan untuk bergerak dan bertindak lebih cepat daripada hanya sekedar diam berpangku tangan menunggu keajaiban.