Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
The Spirit of Fallen Star
Sebuah cerita fantasi


SINOPSIS

Pada suatu malam, Howard terbunuh dalam sebuah insiden pembunuhan di kereta yang dilakukan oleh pria misterius. Namun, dia berhasil selamat dari kematian berkat kekuatan bintang yang tiba-tiba bangkit dari dalam dirinya.

Pasca insiden tersebut, Howard menetap bersama dengan seorang pria bertopeng bernama Doctor beserta teman-temannya di sebuah markas rahasia. Mereka adalah para pemilik kekuatan bintang alias Havenstar.

Perlahan-lahan, Howard mulai mempelajari kekuatan tersebut agar dia bisa membalaskan dendamnya.

Masalah mulai rumit saat dia terlibat konflik pertarungan berbahaya melawan sekelompok pengguna kekuatan bintang yang dikenal dengan nama Sabertooth.

Akankah dia bisa bertahan melewati semua rintangan itu?

List Chapter

Prolog
Chapter 1: Ingatan Kematian
Chapter 2: Energi Bintang
Chapter 3: Pria Aneh
Chapter 4: Howard vs 45
Chapter 5: Klasifikasi Havenstar
Chapter 6: Perempuan Misterius
Chapter 7: Harga Sebuah Kepercayaan
Chapter 8: Serangan di Distrik 2
Chapter 9: Sinyal Perang
Chapter 10: Serigala Kembar
Chapter 11: Wyvern Crush
Chapter 12: NHV
Chapter 13: Pemburu
Chapter 14: Pria yang Misterius
Chapter 15: Magician
Diubah oleh sandriaflow 09-06-2023 14:56
muchlisirfan065
herrsanz.con932
rizetamayosh295
rizetamayosh295 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
3.6K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
#14
Chapter 6: Perempuan Misterius
Dari hari ke hari, Howard terus berlatih dengan memanfaatkan sepasang sarung tangan canggih buatan James. Dia tidak menyangka bahwa gamermenyebalkan itu adalah anak yang sangat jenius.

Sarung tangan buatan James dilengkapi dengan reaktor yang bisa menampung energi dalam jumlah besar beserta stabiliser yang mampu menghasilan output energi dengan tingkat konsentrasi tinggi sesuai kebutuhan pengguna.

Sarung tangan itu juga dilengkapi dengan beberapa tombol yang bisa menembakkan energi melalui area telapak tangan. Selain itu, energi itu bisa dikeluarkan melalui buku-buku jari Howard saat dia meninju lawannya dengan kekuatan penuh.

Dalam hal tampilan, Howard meminta James untuk menggunakan warna hitam obsidian dengan beberapa motif yang terinspirasi dari sisik naga. Selaras dengan hal itu, dia menamai sarung tangan itu dengan sebutan Black Wyvern.

Howard perlahan membayangkan teknik-teknik baru yang mungkin bisa menghancurkan Dewa Kematian.

Namun, semua itu kebanyakan masih sebatas teori dan imajinasi yang ada di otaknya. Menurut Doctor dan 45, menciptakan satu teknik pamungkas perlu kejeniusan, ketekunan, dan waktu yang lama.

Melihat Howard yang terus menerus berlatih di halaman belakang, Margareth kali ini tergerak untuk mendekatinya.

"Kau tidak bosan latihan terus beberapa hari terakhir ini?"

"Aku tidak tahu lagi harus ngapain. Satu-satunya yang kupikirkan hanyalah terus bertambah kuat. Karena itulah, aku terus mengasah kemampuan bertarungku."

"Apa kau benar-benar menginginkan balas dendam? Kau pasti tahu bahwa dendam hanya akan melahirkan kebencian."

Howard sempat terdiam sejenak mendengar perkataan Margareth yang tanpa sengaja memantik sumbu api dalam dirinya.

Emosinya membara kembali saat dia teringat dengan rasa putus asa yang dia rasakan pada malam tragedi itu.

"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Jika aku sudah membalaskan dendamku, mungkin aku bisa mencari tujuan lain."

"Terserah kau saja. Aku sarankan kau beristirahat sejenak agar tubuhmu tidak cedera. Sesekali, pergilah keluar berhubung hari ini cuaca sedang cerah," ujar Margareth sambil tersenyum sebelum dia pergi meninggalkan Howard.

***

Saran yang diberikan oleh Margareth ternyata bagus juga. Howard memutuskan untuk berkeliling di area Distrik 2 dengan memanfaatkan salah satu motor moge milik Doctor.

Sebelum pergi, Doctor sempat meminta Howard untuk membelikan processor baru karena komputernya sedang bermasalah. Dia menitipkan kartu debit pribadinya. Berdasarkan penuturannya, total saldo yang ada di dalam kartu itu sekitar 1.000.000 Vero.

Howard sempat membayangkan hal-hal yang liar jika dia mempunyai uang sebanyak itu. Dia bisa membeli apapun sambil berfoya-foya sesuai keinginannya. Dia juga tidak perlu repot-repot bekerja.

Pikiran liar itu langsung ditepis oleh Howard. Jelas saja, dia tidak mungkin membawa kabur uang tersebut karena itu artinya dia akan mengkhianati kepercayaan Doctor dan teman-temannya.

Setelah puas berjalan-jalan, Howard mampir dulu ke sebuah kafe yang berada di dekat Menara Rievers.

Dia memesan secangkir kopi khas Robusta dengan seduhan V60. Diseruputnya kopi itu perlahan-lahan hingga aromanya meresap dengan kuat.

Pada momen yang singkat itu, Howard merasa bersyukur karena dia masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup meskipun kehidupannya saat ini sudah berubah drastis.

Tanpa sengaja, Howard berpapasan dengan perempuan cantik berambut pirang yang melintas dengan anggun di hadapannya. Tubuh perempuan itu mempunyai lekukan yang sungguh aduhai nan selaras dengan gaun merah khas mawar yang dia pakai hari ini.

Perempuan itu spontan menyapa Howard dengan satu kedipan yang memikat. Hanya dari tatapan mata itu, dia tahu bahwa perempuan itu bukanlah perempuan biasa.

Perempuan itu berjalan pelan menuju ke arah pelayan. Dia memesan sebuah minuman yang paling mahal di sana.

Pandangan Howard tidak henti-hentinya tertuju pada perempuan tersebut. Rasa kagum bercampur gairah mulai memenuhi pikiran-pikiran Howard.

Tanpa disangka-sangka, perempuan itu berjalan mendekati Howard lalu duduk tepat di hadapannya sambil tersenyum manis.

"Apa aku boleh menemanimu hari ini?"

"Silahkan, Nyonya!" balasnya setelah membisu beberapa detik.

"Jangan panggil aku 'nyonya'! Panggil aku 'sayang'!" ucap perempuan itu manja dengan nada yang sedikit mendesah.

Meskipun Howard tahu bahwa perempuan itu sedikit lebih tua darinya, kecantikan perempuan itu benar-benar membuat Howard takjub dan bergejolak.

Ah, pikiran Howard serasa mulai gelap seperti listrik yang sedang konslet. Dia tidak lagi mampu berpikir dengan jernih. Gairah jiwa mudanya mulai memberontak seolah-olah ingin disalurkan dengan paksa.

Anehnya, perempuan itu seperti tahu gerak-gerik Howard. Dia mulai mengarahkan pembicaraan ke hal-hal yang lebih intim.

"Ehm, kalau kau menginginkan 'itu', kita ke tempat lain, yuk!" ucap perempuan itu dengan rayuan manja.

"Maksudmu?" tanya Howard setengah menduga-duga makna dari kata 'itu'.

Perempuan itu beranjak dari tempat duduknya. Dia mulai mendekati Howard hingga membuat jantung anak itu berdetak dengan lebih cepat seperti pembalap motor GP yang mau menyalip lawan.

Kemudian, perempuan itu membisikkan sebuah kata dengan sangat lirih.

_______

"SEKS?" Howard bereaksi dengan sangat keras saking terkejutnya.

Tentu saja, ucapan itu menarik perhatian para pelanggan yang ada di sekelilingnya. Dia pun merasa malu bukan kepalang.

Perempuan itu tiba-tiba menarik lengan Howard lalu mengajaknya pergi meninggalkan tempat duduk mereka.

Seolah terhipnotis, Howard langsung mengiyakan ajakan perempuan tersebut tanpa berpikir panjang. Dia merasa bahwa momen ini adalah anugerah sekali seumur hidup yang tidak boleh dilewatkan karena dia belum tentu bisa mengulangnya kembali.

Setelah menjauh beberapa kilometer dari kafe tadi, mereka berdua berhenti di sebuah bangunan terbengkalai yang cukup jauh dari pemukiman orang-orang.

Perempuan itu langsung menarik tangan Howard menuju ke dalam bangunan tersebut.

"Sayang, aku ada kejutan buat kamu. Tapi, kamu pejamkan dulu kedua matamu!"

Howard hanya bisa pasrah dan mengangguk tanpa melakukan perlawanan. Dia berusaha untuk mengikuti alur permainan dari perempuan tersebut sebaik mungkin.

Perempuan itu sontak langsung menggerayangi tubuh Howard dengan sangat agresif. Karena matanya terpejam, dia terhanyut fantasi-fantasi liar di dalam kepalanya.

Selang beberapa saat, Howard merasa ada sesuatu yang janggal. Sentuhan liar itu berhenti tanpa dia sadari. Selain itu, dia mendengar suara mesin motor yang mulai menjauh secara perlahan-lahan.

Aneh, suara motor itu seperti motor milik Doctor yang dia pinjam barusan.

Saat Howard membuka kedua matanya, dia sangat terkejut karena perempuan itu sudah tidak ada. Dia juga baru sadar bahwa dompetnya tidak lagi berada di saku celananya.

Sungguh sial, Howard sudah terkena bujuk rayu penipu berwajah cantik itu. Raut wajahnya langsung berubah menjadi pucat. Dia mondar-mandir di pinggir jalan karena dia kebingungan.

Pikirannya gelap seperti mati lampu.

Apa yang harus dia katakan kepada Doctor? Apa lebih baik dia melarikan diri saja ke kota lain?
dheaw33519
harisfirmans799
rizetamayosh295
rizetamayosh295 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.