bedulokAvatar border
TS
OWNER
bedulok
Milanisti Kaskus | A. C. Milano 20/21 | Sempre Insieme, Forza Milan! - Part 1


Quote:







SOCCER ROOM GENERAL RULES
Read This Before Posting



Spoiler for Rules:





*Peraturan dapat direvisi/dirubah sewaktu waktu emoticon-shakehand


Peraturan Baru di Sub Forum Milkas





SAYEMBARA MILANISTI KASKUS

Quote:

Quote:


Quote:
Diubah oleh bedulok 25-12-2020 17:40
kenshin90
boznayan
hydenista
hydenista dan 52 lainnya memberi reputasi
47
756.3K
26.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Milanisti Kaskus
Milanisti Kaskus
240Thread1.8KAnggota
Tampilkan semua post
ilozenAvatar border
ilozen
#310
UTILITAS KOLEKTIF
Oleh: Magico Milan

Satu pertanyaan menggelitik datang dari seorang rekan. Dia bertanya ada masalah apa Theo Hernandez dengan Jens Petter Hauge? Kenapa Hauge jarang sekali diberi umpan Theo?

Pertanyaan nylekit seperti ini kadang ada benarnya. Tetapi kalau ditelaah lebih jauh, banyak mlengsenya.

Nah untuk meluruskan yang mlengse itu perlu dijelaskan lebih panjang. Jadi begini, ada tiga tipikal winger dalam sepakbola modern.

Tipe pertama ini yang sudah mulai langka yaitu berupa gelandang melebar (wide midfielder) yang cenderung slow drible dibanding winger asli. Tipe kedua adalah attacking winger (sayap serang) yang karakteristiknya speed dribble, jago one on one dan biasa mencetak gol. Tipe ketiga adalah inverted winger atau pemain sayap yang ditaruh pada posisi berkebalikan dengan kaki spesialnya.

Kembali ke pertanyaan di atas, Hauge atau Alexis Saelemaekers lebih cenderung sebagai wide midfielder meski sesekali merangsek masuk petak penalti. Kalau winger asli contohnya tentu Ante Rebic atau Rafael Leao. Samu Castillejo atau sang mantan Suso, biasa disebut inverted winger.

Tugas utama wide midfielder bukan mencetak gol. Mereka tidak punya karakteristik winger. Disebut winger hanya karena posisinya yang melebar. Kadangkala membuat assist tetapi dia lebih sering menjadi pantulan bagi gelandang atau bek sayap yang mendobrak naik. Dia juga punya tugas khusus menarik pertahanan lawan supaya lebih longgar.

Hauge bagus sekali berperan dalam situasi ini bersama Theo Hernandez. Maka Anda akan jarang melihat kolaborasi Theo dengan Hauge. Coba cermati posisi Hauge, pada saat rekannya membawa bola dia cenderung mendekati garis kanan luar lapangan lawan atau garis kiri serang.

Dalam konteks laga lawan Lazio, dia akan membetot Patric supaya menciptakan celah dengan Luis Felipe di garis pertahanan terakhir. Ketika Theo membawa bola yang sudah melewati Lazzari, maka dia tinggal berhadapan dengan satu gelandang bertahan lawan dan satu bek tengah (Luis Felipe atau Radu).

Pada posisi inilah Theo akan berani mengambil keputusan merangsek masuk jantung pertahanan lawan. Dia bisa tiktak. Pilihannya dengan striker (Leao) atau gelandang serang (Hakan). Atau bisa pula kombinasinya Hauge ke Hakan dan Theo tiba-tiba sudah ada di depan selayaknya striker.

Di sinilah peran Hauge. Sepertinya tidak kelihatan padahal nyata. Sama seperti dilakukan Saelemaekers di kanan. Ingat pola tiga setengah Pioli yang diuntungkan situasi ketika dua bek sayap Milan yaitu Theo dan Davide Calabria, sama-sama punya karakter ofensif. Kombinasi wide midfielder dengan bek sayap ofensif ini salah satu kelebihan Milan yang bisa dimaksimalkan potensinya oleh Stefano Pioli. Cerdas!

***

Dalam permainan sepakbola, tentu anda sudah mengenal jenis pemain yang versatile. Biasanya juga diistilahkan sebagai utility player alias pemain utilitas atau pemain serbabisa. Komentator sepakbola Indonesia jaman dulu sering menyebut istilah ini. Kalau komentator jaman sekarang, istilah-istilahnya serba aneh dan tidak mendidik.

Utility player adalah jenis pemain yang bisa memerankan banyak posisi. Sebagai contoh Pierre Kalulu Kyatengwa adalah pemain utilitas karena bisa menjadi bek kanan dan bisa pula berperan sebagai bek tengah. Atau Rafael Leao, bisa sebagai winger dan bisa juga sebagai forward. Semakin banyak posisi yang bisa dikuasai si pemain, dia akan semakin dibutuhkan.

Milan musim ini jelas memiliki banyak pemain utilitas. Namun, ada sisi menarik yang terjadi di Milan sepanjang 2020 atau awal musim ini. Mereka tidak hanya memiliki banyak pemain utilitas. Tetapi mereka juga menemukan apa yang kami istilahkan sebagai utilitas kolektif.

Sederhananya, ini semacam versatilitas individu yang berhasil menciptakan berbagai varian versatilitas sistem. Hebatnya pula, utilitas kolektif ini terjadi di hampir semua lini dan posisi. Dari belakang, tengah maupun depan.

Di belakang, ketika Romagnoli absen masih ada Kjaer. Kjaer menjadi substitusi atas keahlian Romagnoli dalam hal decision making skill. Ketika Kjaer absen, ada Kalulu. Kalulu menjadi substitusi atas keahlian Kjaer dalam hal intersep dan umpan vertikal. Berikutnya di tengah, ketika Bennacer absen, masih ada Tonali yang juga punya spesialisasi membagi bola. Ketika Kessie absen, ada Krunic sebagai breaker dan box to box midfielder.

Pada posisi sayap pun demikian. Saat Saelemaekers tidak bekerja maka dimasukkan inverted winger pada diri Samu Castillejo. Pada saat winger murni misalnya Leao tidak bekerja maka dimasukkan wide midfielder. Hakan dan Brahim Diaz juga saling melengkapi.

Sebenarnya hal seperti ini sudah jamak di tim modern. Tetapi substitusi keahlian atau yang kami istilahkan dengan utilitas kolektif ini berjalan sangat mulus di Milan.

Wajar jika kemudian rekor demi rekor diciptakan Milan. Salah satu rekor membanggakan tentu satu-satunya tim yang belum kalah musim ini di lima liga top Eropa. Milan juga selalu mencetak dua gol dalam 16 laga berturut-turut jika dua laga terakhir musim lalu dihitung. Rekor dipegang Barcelona yaitu 18 laga pada 1948.

Kalau mau tidak terlalu sombong, kami lebih suka catatan ini: Milan sejauh ini meraih 34 poin jika dibandingkan 17 poin pada jumlah laga yang sama musim lalu. Dua kali lipat!

***

Satu-satunya pekerjaan rumah bagi manajemen di bursa transfer Januari nanti adalah menemukan striker baru yang bisa semakin memperkuat utilitas kolektif. Jujur saja, ketika Zlatan Ibrahimovic cedera, belum ada pengganti sepadan.

Kita harapkan pemain baru ini segera ketemu. Selamat Tahun Baru, semoga 2021 AC Milan makin berjaya. Lolos Liga Champions adalah target, scudetto adalah bonus!
a.n.a.
XIV
f43007pp
f43007pp dan 50 lainnya memberi reputasi
51
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.