Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZekeAndThePopo.Avatar border
TS
ZekeAndThePopo.
[ANSWER] Yang Butuh Bantuan Soal Hati, Ane Kasih Jawaban. (Part 2) - Part 4


Ini adalah Part ke-6 dari Thread ini. Dikarenakan part yang lama sudah melebihi batas posting.



Silakan ke Part 1atau Part 2 dan Part 3 dan Part 4 dan Part 5 untuk baca baca.

Oke, jadi langsung aja. Aturan mainnya masih sama



"Konsultasi Hati"

Sebelum curhat disini, silakan berikan rate bintang 5 dulu yaa ***** emoticon-shakehand



Baca Aturan mainnya:
Quote:


"Karena Setiap Masalah pasti ada Jalan Keluar.."


Tambahan :

Quote:

Quote:



Pilihan ada di tangan kamu. Pilihan untuk membuka mata dan bangun melihat realita, atau terus tertidur dan membohongi diri sendiri.

Saya bukan motivator yg selalu ngomong manis, padahal realitanya pahit. Kalau mau kebohongan manis, jangan curhat di thread ini.

Oke, lesgooo
Diubah oleh ZekeAndThePopo. 11-03-2023 12:35
esber
bukhorigan
banyu suro
banyu suro dan 57 lainnya memberi reputasi
54
121.6K
5.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.8KThread27.8KAnggota
Tampilkan semua post
surrealismeAvatar border
surrealisme
#994
Reality check

Saya baru beranjak di usia 23 tahun, tetapi saya berilusi berusia 12 tahun.
Saya bisa melakukan apa yang saya inginkan, tapi saya tidak tahu apa yang saya butuhkan.
Saya sudah dewasa, tapi saya perlu bantuan dari orang dewasa.
Saya sering meninggalkan, tapi saya malah tertinggal.
Saya mau kembali menjadi anak kecil lagi, tetapi saya tidak sabar untuk menjadi tua.
Saya banyak melakukan sesuatu, tapi malah tak ada yang saya selesaikan.
Saya banyak melakukan hal bermanfaat, tapi saya merasa tidak berguna.
Saya ingin sendiri, tapi saya merasa kesepian.

Dahulu apa yang saya jalani terasa menyenangkan. Saya beranggapan bahwa saya memiliki "midas touch", dimana apa yang saya sentuh menjadi berharga, tapi nyatanya tidak.. Dulu saya beranggapan semua akan berjalan semestinya. Saya tidak terlalu memusingkan masa depan karena saya tidak neko-neko, "Toh tinggal sekolah, lanjut kuliah, terus kerja" sepolos itu.. Tapi perlahan lahan kehidupan semakin menekan saya, mulai dari orangtua, keadaan ekonomi, pertemanan, pekerjaan hingga kehidupan pribadi saya. Semua hal tersebut seolah-olah menyerang saya secara bersamaan. Rasanya seperti kena kudeta oleh dunia.

Hingga saat ini, setelah lulus kuliah saya belum mendapatkan pekerjaan tetap. Saya sudah mencoba melamar pekerjaan tapi masih belum mendapatkan hasil, entah itu gagal karena belum rezeki atau memang saya yang tidak dibutuhkan. Walaupun setelah lulus saya dapet job selama 1 bulan, tetapi setelahnya nganggur sampe sekarang. Sudah hampir setahun menganggur, saya merasa jemu, bosan, gelisah dan juga stres setiap harinya.

Apakah saya tidak sabar?
Apakah saya tidak berhak menjalani kehidupan yang saya idamkan?
Apakah saya terlalu berharap pada kehidupan, selalu membayangkan visi kehidupan yang ideal tanpa melakukan sesuatu yang nyata?
Apakah saya masih harus menunggu?

Saya sudah berada di fase hopeless dan desperate untuk menjalani hidup saya.
Memang, keluarga di rumah tidak menuntut,, mereka terkesan paham dengan situasi yang saya alami. Tapi bagi saya itu paradoks. Di satu sisi kluarga tidak ingin menambah beban saya dengan tuntutan, tapi di sisi lain keluarga sangat berharap saya mempunyai pekerjaan tetap.

Karena jika saya terus menerus menjalani kehidupan seperti ini, saya memegang kartu mati bagi diri saya. Saya tidak berada di comfort zone, berada di zona comfort zone pun belum. Apakah saya menyerah? Tidak. Saya hanya pasrah. Dititik ini juga saya tidak mempunyai concern tentang apa yang ada disekitar saya.
Ada pawai, barongsai, nobar bola se-RT, acara pernikahan, semua tidak saya gubris. Sampai sejauh itu saya merasa terasing dengan keadaan sekitar. Saya terlalu memanjakan ego saya.
Jujur, keseharian saya menjadi chaos. Hubungan sosial saya menjadi kaku.
Saat ngobrol, I'm not in the presence and my mind is worrying towards myself. Energi yang saya punya terkuras oleh pemikiran tak berujung. Emosi saya yang keluar terasa hambar.

Jadi apa intinya saya bercerita? Jawabannya tentu saja adalah karena uang.
Kenapa harus uang yang memberi pelajaran yang pahit?
Uang memberikan saya pengalaman pahit yang sangat berbekas. Suatu perspektif yang baru bagi saya. Kunci fondasi untuk hidup, mungkin bisa dikatakan hampir segalanya.
Saya baru mengerti alasan kenapa orang mati-matian untuk mencari uang, makna dari kalimat "banting tulang mencari rezeki", hingga hal-hal gila yang saya temui demi dapat uang.
Saya baru paham bagaimana rasanya tidak punya uang, rasanya ditolak oleh diri sendiri karena tidak punya uang, dicaci karena tidak punya uang dan merasakan lapar yang perih.
Saya baru tahu seberharga itu uang dibanding harga diri. Sensasi serba salah, perasaan yang getir dan mimpi buruk sebelum tidur jadi realita yang harus ditelan bulat-bulat karena tak punya duit di kantong.

Hal yang paling ironis adalah saya baru dapet konsep kehidupan seperti ini setelah saya lulus kuliah. Harus diakui saya telat paham dan gagal membaca arah keadaan. Karena terlena dengan keadaan, saya dulu sangat menyepelekan tentang realita yang berhubungan dengan pekerjaan. Saya dulu menganggap pekerjaan adalah hal yang secara natural akan datang (tanpa harus mengejar atau berjuang). Jawabannya adalah salah besar. Entah saya yang tutup mata atau tidak sadar, saya tidak pernah kepikiran. Dan jujur, saya tidak pernah kepikiran untuk nyari kerja atau punya duit, toh saya masih dapat uang dari keluarga, masih bisa makan, hidup sederhana, ditambah saya belum tau kekuatan uang. Yahh ibaratnya sekonyong-konyong anak kecil yang bawa ketapel ke medan perang.

Jadi, apakah salah saya berprinsip "hidup adalah untuk mencari uang"?
Karena bagi saya saat ini kebahagiaan dan ketenangan hidup belum saya dapatkan karena tidak ada uang. Dan uang dapat menjadi penyeimbang yang hebat.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.