- Beranda
- Stories from the Heart
Mirip Wali - Sesion 2
...
TS
kiocatra919
Mirip Wali - Sesion 2

Mirip Wali SESION 1

lndex
Mirip Wali 106 Bonia Gadis Indigo
Mirip Wali 107
Mirip Wali 108
Mirip Wali 109
Mirip Wali 110
Mirip Wali 111
Mirip Wali 112
Mirip Wali 113
Mirip Wali 114
Mirip Wali 115
Mirip Wali 116
Mirip Wali 117
Mirip Wali 118
Mirip Wali 119
Mirip Wali 120
Mirip Wali 121
Mirip Wali 122
Mirip Wali 123 PELUKISS NAIF
Mirip Wali 124
Mirip Wali 125
Mirip Wali 126
Mirip Wali 127
Mirip Wali 128
Mirip Wali 129
Mirip Wali 130
Mirip Wali 131 TAMAT
Thread yang lain :
Hidup itu Sruput Kopi KLIK
Mirip Wali Reborn KLIK
Bukan Panembahan KLIK
Pejuang Akhir Zaman KLIK
Panembahan Klero KLIK
Tanah Yang Di Janjikan KLIK
Ahli Waris Bedono KLIK
HIdup Seperti Mimpi Tak Terhapus KLIK

Diubah oleh kiocatra919 08-02-2025 23:05
dimaschevy62 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
4.8K
41
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kiocatra919
#2
Mirip Wali 107
BONIA GADIS INDIGO .2.
Sampai di penawangan hujan lagi dan badai. Perjalanan semakin absurd saja...
Satu dua truk menghalangi kecepatan aku salip...
Jalanan terang lagi, rintik lagi...
Selepas penawangan aku ingin menyalip truk didepan..
Dan...
Klakson dan dim lampu mulai menyilaukan mata..
Ternyata truk jajar jajar menghalangi jalan mobilku....
Tooiiiieeennn....!!!!,,,
Suara klakson dari arah depan nggak mau kasih jalan pada mobilku yang lagi ditengah jalan menyalip...
Aku cekatan mengambil reteng kiri, minta jalan menghindar tabrakan, dan klakson truk bunyi lagi...
Tooooeenn...toooeen !!!
Lampu dim nyala, aku tak ada timing lagi menyosorkan mobilku di sela rombongan truk truk pasir itu...
Dikasih jalan, meskipun setengah ngepot. menyesel disela sela konvoi truk dan ambil potong jalur menghindari tabrakan dari arah depan....
Alhamdulillah ...
Aku selamat dari tabrakan keras...
Kemudian kusalip satu satu truk rombongan itu. Pas dijalan rusak antara penawangan dan godong...
Jalanan disitu gelap, licin, jalan rusak dan dikiri jalan ada sungai curam tanpa pembatas ....
Ini kalo nggak biasa nyopir malam dan luar kota berbahaya, jalur lurus tapi seperti jalur tengkorak...
Masuk godong, terang benderang...
Malah tak ada sisa hujan...
Jalanan padat lalu lalang motor nylonong semaunya...
Aku tak terasa sudah masuk pertigaan polsek Godong, kuambil jalan ke kanan menuju Dempet Demak...
200 meter kemudian sampai SMPN 1 Godong di kiri jalan dan masuk gang, itulah desa Bugel...
Aku sein kiri masuk jalan kecil itu dan menyalakan GPS hasil sharelok....
Dijalan sempit setelah mushola itu aku lurus dan disitulah aku melihat sesuatu yang janggal...
Disitu berkumpul laki perempuan bergerombol di pinggir lapangan , aroma alkohol menyeruak, perempuan ada berbaju sexy umuran 20 an taun, emak emak pakai daster, tua muda laki perempuan kumpul campur aduk kayak es cendol, music keras beda beda dalam setiap group di pinggir lapangan bugel itu...
Ini sebetulnya apa ?
Banyak motor parkir sembarangan di tengah jalan kecil itu....
Kumatikan lampu mobilku, kunyalakan lampu senja...
Kuraba kunci pelek di bawah jok mobilku. Tangan krekel kepalan tinju kuambil dibawah jok dan kupangku...
Ini senjata bela diriku yang ada....
Sambil aku melirik GPS , sinyalnya mulai hilang dari 4G menjadi dibawah 3G...
Tiba tiba disalip motor dan motor itu parkir ditengah jalan di depanku...
Penumpangnya turun, dan dikerumunan ....
Aneh nian ini, deket polsek Godong kok kayak gini...
Nggak sampe sekilo udah kayak bronx kayak brooklyn di New York...
Apa gunanya mereka ? Keamanan dan ketertiban nggak ada., seolah daerah tak bertuan....
Ini kampung apa ?
Ada musholla seperti tak berdaya...
Sisi selatan itu seperti bar bar...
Penghuninya kok kayak gini ???...
Kuberhentikan mobilku. Kubuka kacanya...
Dan sepertinya grombolan tengah itu paling parah..
Musik keras keras khas house music diskotic pinggiran,
muncul lelaki muda yang tadi parkir sambil melihat ke arahku meminggirkan motornya dan diikuti lelaki paruh baya, meminggirkan motor maticnya...
Alhamdulillah mereka tak menggangu aku. Cuman terlihat heran dan aneh...
Jam sudah menunjuk jam sepuluhan lebih. Ada yang brani lewat sini pakai upluk putih lagi...
Sambil menunduk memberi hormat , dikiri dan kananku,
Aku minta jalan tanpa keluar sepatah katapun...hanya senyum dan anggukan...
Sampai di ujung lapangan aku dapat sinyal sedikit...
GPS menujuk ke arah utara...
melingkari lapangan...
Aduh...
Jalanannya sempit seukuran mobilku pas...
Diujung lapangan, disuruh GPS ambil jalan ke timur lagi...
Ini kemana sih ?
Percaya kok sama GPS ? Musrikk !!!!.
Teknologi itu tak selamanya dipercaya !!!
Tiba tiba sinyal ilang lagi...
Aku buka tablet anakku yang sengaja kubawa buat cadangan jika hape mati...
Keduanya sama sinyal hilang lagi...
Ragu ragu aku meluncur pelan pelan...
Kulihat ibu ibu dan perempuan paruh baya di depan rumah, Kali ini tak seperti seberang timur lapangan...
aku sopir mobilku pelan pelan dan ketemu tanah kosong , Mobil aku parkirkan saja di tempat kosong depan kantor balai warga dan koprasi yang tak terurus di situ...
Kuambil hape....
Nah, ada sinyal sedikit...
Aku whatssap group minta dijemput sambil sharelok...
Kuputuskan mobil brenti disitu...aku nyerah saja...
Tiba tiba kok inget pesen kyai guru dulu...
" Jangan menganggap Allah tak berdaya dalam sesuatu hal, Allah itu sanggup melakukan apa saja, sesuai kehendaknya,
sanggup mengangkat siapa saja dan merendahkan siapa saja, tak ada yang mampu menahan kehendak dan ketentuanNya, jangan menganggap ketetapan-Nya tak sempurna, dan jangan sedikit pun ragu akan janji-Nya.
Dalam hal ini ada sebuah contoh luhur dalam Nabi Allah. Ayat-ayat dan surat-surat yang diturunkan kepadanya, dan yang dipraktekkan, dikumandangkan di masjid-masjid, dan termaktub di dalam kitab-kitab.
Tentang hikmah dan kondisi rohani yang dimilikinya, ia sering mengatakan bahwa hatinya sering tertutup awan, dan ia berlindung kepada Allah tujuh puluh kali sehari. Diriwayatkan pula, bahwa dalam sehari ia dibawa dari satu hal ke hal lain sebanyak seratus kali, sampai ia berada pada maqam tertinggi dalam kedekatan dengan Allah.
Ia diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, karena sebaik-baik seorang hamba yaitu berlindung dan berpaling kepada Allah. Karena, dengan begini, ada pengakuan akan dosa dan kesalahannya, dan inilah dua macam mutu yang ada pada seorang hamba, dalam segala situasi kehidupan, dan yang dimilikinya sebagai pusaka dari Adam as., 'Bapak' manusia, dan pilihan Allah.
semakin orang itu tak merasa punya daya apa-apa dan berserah diri pada Allah, maka makin menunjukkan mutu dan nilai manusia itu karena dalam tanggungan Allah. " (Kyai Nur)

Sampai di penawangan hujan lagi dan badai. Perjalanan semakin absurd saja...
Satu dua truk menghalangi kecepatan aku salip...
Jalanan terang lagi, rintik lagi...
Selepas penawangan aku ingin menyalip truk didepan..
Dan...
Klakson dan dim lampu mulai menyilaukan mata..
Ternyata truk jajar jajar menghalangi jalan mobilku....
Tooiiiieeennn....!!!!,,,
Suara klakson dari arah depan nggak mau kasih jalan pada mobilku yang lagi ditengah jalan menyalip...
Aku cekatan mengambil reteng kiri, minta jalan menghindar tabrakan, dan klakson truk bunyi lagi...
Tooooeenn...toooeen !!!
Lampu dim nyala, aku tak ada timing lagi menyosorkan mobilku di sela rombongan truk truk pasir itu...
Dikasih jalan, meskipun setengah ngepot. menyesel disela sela konvoi truk dan ambil potong jalur menghindari tabrakan dari arah depan....
Alhamdulillah ...
Aku selamat dari tabrakan keras...
Kemudian kusalip satu satu truk rombongan itu. Pas dijalan rusak antara penawangan dan godong...
Jalanan disitu gelap, licin, jalan rusak dan dikiri jalan ada sungai curam tanpa pembatas ....
Ini kalo nggak biasa nyopir malam dan luar kota berbahaya, jalur lurus tapi seperti jalur tengkorak...
Masuk godong, terang benderang...
Malah tak ada sisa hujan...
Jalanan padat lalu lalang motor nylonong semaunya...
Aku tak terasa sudah masuk pertigaan polsek Godong, kuambil jalan ke kanan menuju Dempet Demak...
200 meter kemudian sampai SMPN 1 Godong di kiri jalan dan masuk gang, itulah desa Bugel...
Aku sein kiri masuk jalan kecil itu dan menyalakan GPS hasil sharelok....
Dijalan sempit setelah mushola itu aku lurus dan disitulah aku melihat sesuatu yang janggal...
Disitu berkumpul laki perempuan bergerombol di pinggir lapangan , aroma alkohol menyeruak, perempuan ada berbaju sexy umuran 20 an taun, emak emak pakai daster, tua muda laki perempuan kumpul campur aduk kayak es cendol, music keras beda beda dalam setiap group di pinggir lapangan bugel itu...
Ini sebetulnya apa ?
Banyak motor parkir sembarangan di tengah jalan kecil itu....
Kumatikan lampu mobilku, kunyalakan lampu senja...
Kuraba kunci pelek di bawah jok mobilku. Tangan krekel kepalan tinju kuambil dibawah jok dan kupangku...
Ini senjata bela diriku yang ada....
Sambil aku melirik GPS , sinyalnya mulai hilang dari 4G menjadi dibawah 3G...
Tiba tiba disalip motor dan motor itu parkir ditengah jalan di depanku...
Penumpangnya turun, dan dikerumunan ....
Aneh nian ini, deket polsek Godong kok kayak gini...
Nggak sampe sekilo udah kayak bronx kayak brooklyn di New York...
Apa gunanya mereka ? Keamanan dan ketertiban nggak ada., seolah daerah tak bertuan....
Ini kampung apa ?
Ada musholla seperti tak berdaya...
Sisi selatan itu seperti bar bar...
Penghuninya kok kayak gini ???...
Kuberhentikan mobilku. Kubuka kacanya...
Dan sepertinya grombolan tengah itu paling parah..
Musik keras keras khas house music diskotic pinggiran,
muncul lelaki muda yang tadi parkir sambil melihat ke arahku meminggirkan motornya dan diikuti lelaki paruh baya, meminggirkan motor maticnya...
Alhamdulillah mereka tak menggangu aku. Cuman terlihat heran dan aneh...
Jam sudah menunjuk jam sepuluhan lebih. Ada yang brani lewat sini pakai upluk putih lagi...
Sambil menunduk memberi hormat , dikiri dan kananku,
Aku minta jalan tanpa keluar sepatah katapun...hanya senyum dan anggukan...
Sampai di ujung lapangan aku dapat sinyal sedikit...
GPS menujuk ke arah utara...
melingkari lapangan...
Aduh...
Jalanannya sempit seukuran mobilku pas...
Diujung lapangan, disuruh GPS ambil jalan ke timur lagi...
Ini kemana sih ?
Percaya kok sama GPS ? Musrikk !!!!.
Teknologi itu tak selamanya dipercaya !!!
Tiba tiba sinyal ilang lagi...
Aku buka tablet anakku yang sengaja kubawa buat cadangan jika hape mati...
Keduanya sama sinyal hilang lagi...
Ragu ragu aku meluncur pelan pelan...
Kulihat ibu ibu dan perempuan paruh baya di depan rumah, Kali ini tak seperti seberang timur lapangan...
aku sopir mobilku pelan pelan dan ketemu tanah kosong , Mobil aku parkirkan saja di tempat kosong depan kantor balai warga dan koprasi yang tak terurus di situ...
Kuambil hape....
Nah, ada sinyal sedikit...
Aku whatssap group minta dijemput sambil sharelok...
Kuputuskan mobil brenti disitu...aku nyerah saja...
Tiba tiba kok inget pesen kyai guru dulu...
" Jangan menganggap Allah tak berdaya dalam sesuatu hal, Allah itu sanggup melakukan apa saja, sesuai kehendaknya,
sanggup mengangkat siapa saja dan merendahkan siapa saja, tak ada yang mampu menahan kehendak dan ketentuanNya, jangan menganggap ketetapan-Nya tak sempurna, dan jangan sedikit pun ragu akan janji-Nya.
Dalam hal ini ada sebuah contoh luhur dalam Nabi Allah. Ayat-ayat dan surat-surat yang diturunkan kepadanya, dan yang dipraktekkan, dikumandangkan di masjid-masjid, dan termaktub di dalam kitab-kitab.
Tentang hikmah dan kondisi rohani yang dimilikinya, ia sering mengatakan bahwa hatinya sering tertutup awan, dan ia berlindung kepada Allah tujuh puluh kali sehari. Diriwayatkan pula, bahwa dalam sehari ia dibawa dari satu hal ke hal lain sebanyak seratus kali, sampai ia berada pada maqam tertinggi dalam kedekatan dengan Allah.
Ia diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, karena sebaik-baik seorang hamba yaitu berlindung dan berpaling kepada Allah. Karena, dengan begini, ada pengakuan akan dosa dan kesalahannya, dan inilah dua macam mutu yang ada pada seorang hamba, dalam segala situasi kehidupan, dan yang dimilikinya sebagai pusaka dari Adam as., 'Bapak' manusia, dan pilihan Allah.
semakin orang itu tak merasa punya daya apa-apa dan berserah diri pada Allah, maka makin menunjukkan mutu dan nilai manusia itu karena dalam tanggungan Allah. " (Kyai Nur)

Diubah oleh kiocatra919 12-07-2020 22:39
bonita71 dan 5 lainnya memberi reputasi
6