Entah apalagi ini, kenapa kembali lagi ada kejadian aneh yang datang.
Semoga setelah melewati Hutan ini, tak akan ada lagi keanehan melanda.

Saya kembali memacu motor ini dengan perasaan heran bercampur was-was, sampai mengacaukan fokus yang sedari tadi sudah tertata.

Hutan lebat dengan embun dingin menyelimuti, menjadi kabut, membuat pandangan ini jadi kabur, sulit sekali rasanya melihat jalan didepan. Saya Hanya mengandalkan sorot lampu kuning butut motor ini yang tak begitu terang.

Dinginnya pagi didalam hutan membuatku gemetaran menggigil, sampai-sampai wajah dan tanganku basah terkena embun yang sedari tadi saya terjang.

Dan saya mulai menyadari sesuatu

Entah mengapa

Saya merasa

tak keluar-keluar dari Hutan ini

Kalo sesuai perkiraan harusnya saya takkan sebegitu lama melewati hutan, tapi ini hampir 3jam saya masih dijalan perlintasan didalam Hutan(biasanya cuma 30menit gansis kalo lewat ini hutan 😂)

Aneh

Bahkan

Hutan yang harusnya masih ada satu dua gapura menuju ke pedesaan serasa berubah seperti hutan rimbun nan lebat yang belum pernah kutemui sebelumnya, kalaupun ini jalan yang Biasanya takkan segelap dan selebat ini.

Saya hanya terus berdoa dan berucap, agar diberikan jalan keluar

Suara-suara hutan mulai lirih terdengar

Suasana mencekam mulai menyelimuti

Dan

Embun lebat ini serasa melengkapi kelamnya suasana

Saya hanya terus memacu motor ini tanpa henti sembari melihat-lihat sekitar

Fikiran semakin was-was karna tidak kunjung terlihat Monumen itu, monumen yang biasa saya jadikan patokan bilamana saya sudah keluar dari Hutan ini

Dan akhirnya

Saya kembali melihat

Satu sosok diseberang jalan

Sosok itu

Ibu Hamil

Tapi

Tak ada keanehan dari ibu-ibu tersebut

Juga

Ia tak menampakkan gelagat yang mencurigakan, hanya berdiri seolah menunggu bus datang( kalo dari posisi nya, ia ingin menuju ke Jawa Timur gansis, soalnya saya menuju Jawa Tengah)

Sampai tiba-tiba

Ia melihatku

Ia tersenyum

dan melambaikan tangannya

Saya kaget

Dan

Saya mencoba menghiraukan itu dan terus melaju

Takut

Fikiranku sudah tak lagi bisa membedakan kenyataan dan khayalan, yang ada dibenakku hanyalah

Ia bukan Manusia

Bagaimana bisa ada manusia sendirian ditengah hutan yang bahkan tak ada gapura masuk pedesaan yang menandakan bila ia dari desa tersebut, tahu-tahu berdiri menunggu disitu
Logika saya beradu dan mantap mengiyakan bila ini sudah bukan lagi alam Duniaku

Saya semakin menaikkan kecepatan motor ini, dan langsung menjauh sebisanya

Hingga

"ajeng teng pundi mas?"
(mau kemana mas? )

Suara itu jelas terdengar

Tapi dari siapa?

Saya tengok sekitaran tak ada siapapun

Hingga saya menoleh ke belakang

Astagfirullahal adim

Sosok Ibu Hamil itu masih nampak berdiri diseberang

Berarti

Dari tadi saya hanya jalan ditempat donk

Sumpah, saya sudah tak bisa lagi santai tenang, fikiranku kacau, sampai-sampai detak jantung serasa terdengar jelas ditelinga dan nadiku

Saya harus berbuat apa?

Saya berdoa dan terus menyebut asma Allah yang bisa saya ucap

Dan benar saja

Saya perlahan bisa menjauh dari sosok itu

Alhamdulillah

Sedikit lega rasanya, walaupun takut masih mendominasi diri, merinding tak henti-henti nya terasa

Dan saya kembali melaju melanjutkan perjalanan yang tak kunjung menemukan titik terang

Saya was-was, karna sedari tadi saya tak jua menemukan atau melihat jalan keluar dari sini, alih-alih ketemu, terlihat monumen So**** pun tidak.

Hingga

Entah ada keajaiban apa

Saya melihat jalan yang tak asing bagi saya

Ia benar

Ini jalan menuju arah Monumen yang menandakan arahku sudah kembali seperti sedia kala

Saya sudah lepas dari hal-hal nyeleneh itu, fikirku

Hutan lebat masih mendominasi jalan, apalagi ini mayoritas hutan jati, semakin menambah keseraman yang semakin mencekam

Padahal ini pagi hari lho!!!!

Fajar mulai menampakkan sinarnya, memberiku sedikit kekuatan untuk meneruskan perjalanan

Hawa sejuk mulai terasa, sedikit demi sedikit menghilangkan ketakutan yang sedari tadi menguasai

Sampai tibalah saya dititik terang

Monumen itu terlihat jelas

Kokoh berdiri

Masih menunjuk tak tergoyahkan waktu

Lega rasanya

Saya tidak jadi Hilang di alam lain

Syukurlah

Alhamdulillah

Saya berhenti dan ngaso barang sebentar dipinggir jalan tepat dipintu gerbang Monumen ini




Saya minum dan ngemil menenangkan diri setelah kejadian yang membuat saya kalang kabut itu

Kembali normal, itu yang terlintas difikiran saya, lalu lintas kendaraan membuatmu merasa telah ada didunia ini, tak lagi sepi sunyi dan rimbun hutan yang ada dipandangan mata

Sambil memandangi monumen yang mulai nampak jelas terpapar fajar, saya takjub melihat monumen ini, sepertinya sudah lama ini monumen ada, mungkin sebelum saya lahir, ini monumen sudah kokoh berdiri, sayangnya kurang terawat, dan sekitaran seperti kurang tertata rapi (jaman itu masih belum bagus gansis 😅) walaupun sudah banyak warung dan toko-toko perabotan dari kayu khas tempat wisata disini, ada yang satu dua toko yang sudah mulai buka, ada tukang sapu yang juga sedang melaksanakan tugasnya (disini tiap pinggir jalan di sepanjang jalan banyak pengrajin kayu gansis, jadi ya wajar kalau ditempat wisata juga ada yang mendirikan toko kerajinan kayu ini disekitaran tempat wisata ini).

Belum lama saya menikmati pemandangan yang ada, saya terfokus pada satu titik diatas monumen

Sosok itu melintas diatasnya

Terbang

Melintas dari arah barat menuju ke timur

Bentuknya seperti siluet ular bermahkota dikepalanya, terbang melintas begitu saja

Saya terperangah, bengong melihat apa yang terjadi, merinding kembali menyelimuti, saya tak bisa berkata apa-apa


itu apa?

Dan yang membuat ini semakin aneh

Kenapa tak ada yang sadar bila ada sosok melintas lewat itu

Saya langsung kembali tancap gas dan pergi secepat saya bisa, saya juga tak menggubris jalanan yabg rusak atau tidak pokoknya saya terjang begitu saja

Mau itu beneran atau bukan, bagiku ini tetap satu hal diluar nalar yang sampai saat ini masi membuatku tak bisa mencernanya, bahkan saya tak bisa melogikakan hal itu, yang terlintas Hanyalah Aneh, aneh dan aneh.
Kenapa harus saya lagi dan lagi? Ada apa dengan saya?

Saya kebut sebisanya, walaupun mentok di 80km/jam, itu sudah lumayan kencang untuk motor Supra X keluaran tahun 2000an ini.

Saya lewati jembatan yang pernah terjadi tragedi kecelakaan seorang pejabat yang lumayan ramai itu (silahkan tebak itu siapa haha), untungnya tak terjadi apa-apa, walaupun diri masih merasa terancam akibat kejadian tadi.

Jalan masih panjang, saya terus melaju tanpa henti entah karna takut atau karna ingin lekas pergi jauh dari area ini

Masih saja terasa dan terngiang difikiran saya apa yang tadi saya lihat. Merinding bulu kuduk ini bsrdiri, bukan lagi gara-gara dinginnya pagi tapi karna saya masih terpaku oleh kejadi yang tak bisa saya jelaskan itu.

Saya kembali masuk dalam Alas Man*****.

Roda Motor ini terus berputas dengan kencangnya, untungnya tak ada kejadian aneh terjadi.

Melewati perbatasanpun juga tak ada keanehan

Syukurlah.

***

Saya melintasi Jawa tegah sampai di kota tempatku berkuliah, untungnya tak terjadi apa-apa lagi, bahkan lebih cepat dari biasanya.

Alhamdulillah

Saya bisa selamat sampai tujuan

Setidaknya kejadian tadi akan kuingat terus sampai kapanpun. Yang menjadi pertanyaanku, mereka itu siapa?
Kenapa harus saya?

Semoga waktu akan menjawabnya
Dan saya masi terus meneruskan kehidupanku dengan membawa misteri yang sampai saat ini masih belum terjawab.

SEKIAN