Kembali ke cerita mas agus gundih...

"lho mas agus kerja apa ?" tanyaku santai disela disela minum kopi yang dah mulai hangat, lho kok hangat ? Iya, karena cerita menggulung ke depan pas adegan kopi datang dan stelah sholat magrib yang kami lakukan bergantian, aku dapat antrian setelah pak budi, jadi diawali mas agus gundi, pak budi , aku dan ditutup mas agus temanku, sementara abis isya baru mas joko datang ke rumah dinas itu...

"aku bukak sablon mas " jawab mas agus gundih...
Dan sesaat dia meneruskan lagi..." kalo dulu aku jadi tukang kayu "

"lho emang rumah dimana ?" tanyaku mulai iseng
"aku gundih kidul stasiun " jawab mas agus gundih
"lho ini masuk ke arah stasiun trus ngidul (ke selatan) trus sebelah mana sama rumah tua PJKA tua itu..."
"bukan, jadi ke selatan trus nanti ketemu kampung bernama gundih nah disitu bilang cari rumahnya mas agus tukang ndandani wong mana ? Nanti ketemu"

Pak budi senyum senyum karena sudah lama, semua pegawai perhutani juga banyak yang tau siapa mas agus gundih, dia sering dimintai tolong menjaga hutan. Atau jika ada pencurian kayu dihutan....

"dulu saya itu tukang kayu ditempatnya pak jokowi di solo " jelas mas agus gundih..
" lho pak presiden ?" tanya mas agus temenku..
"iya " jawab mas agus gundih ...
"pak jokowi dulu ngapain kalo di tempat usahanya ?" tanya agus temenku...
" pak jokowi itu kan punya usaha kayu dan mebel peninggalan orang tuanya, waktu dulu ya kadang ikut bantu bantu masah kayu juga " jelas mas agus gundih..
" ah masak ?" tanya mas agus temanku...
"iya, itu taun sembilanpuluhan " jawab mas agus gundih kayak nostalgia, kayak inget jaman jadi tukang kayu ditempat pak jokowi dulu...

Sementara di depanku seperti ada layar bioskop, pak jokowi sedang pakai kaos oblong memasah kayu...
Namanya ini imajiner, pikiran hilang nggak dilokasi tapi membayangkan bapak presiden kita dikala muda, pribadi sederhana. Sekarang dah jadi orang presiden Indonesia, siapa yang menyangka ? Tak ada yang tau sejarah seseorang ke depan akan jadi apa? Sekarang hebat besuk hancur ya bisa, hidup kayak makan soto yang diaduk panas panas sebelum dimakan...hidup itu panas kayak kuah soto jika patokan hanya dunia ini...

" Nah setelah pulang ngaji dimekkah saya ke solo lagi dan ketemu pak jokowi " jelas mas agus masih dengan muka datarnya...

"waktu itu sedang pilihan walikota solo dan pak jokowi ikut nyalon lha saya disuruh mimpin doa disana itu " terang mas agus sekarang dengan senyum senyum

" pas itu kan pencalonan walikota lha saya disuruh mimpin bancaan dirumah pak Achmad Purnomo, nah pak Achmad Purnomo itu lawan pak jokowi ketika nyalon walikota, nah saya itu disitu ya dikasih bancaan, abis itu dipanggil sama kubunya pak jokowi disuruh kerumah dan mimpin doa serta bancaan, ya dikasih bancaan (makanan pas acara doa minta selamat) abis acara. Ya namanya mendoakan ya kepada siapa aja ya nggak masalah " jelas mas agus gundih seperti membayangkan sesuatu...

" lha ketemu pak jokowi no sampeyan? " tanya mas agus temenku...
" lha nggih, malah dirangkul, lho gus koe saiki dadi ustadz to ? (kamu sekarang jadi ustad) Tanya pak jokowi, lha saya senyum senyum aja, itu jaman pak jokowi nyalon walikota solo dulu, lha ketemu trakhir ya dulu itu " jelas mas agus gundih...
"brarti sampeyan kenal pak jokowi dong ?" tanya mas agus kayak penyidik KPK...
"lha saya dulu kan tukangnya..." jawab mas agus gundih dengan mimik lucu...

Kami pun tertawa pelan mendengar cerita mas agus gundih, sambil otakku berfikir keras seperti suudzon, lha kalo pribadinya sederhana kalem dan merakyat, kenapa harus dibuat image jadi penyuka musik metal macam megadeath, harus jadi biker naik chooper, yang saya suka dari cerita mas agus gundih adalah pak jokowi pekerja keras, pribadi sederhana,dan jujur...
Dah itu aja cukup bagi aku sebagai rakyat kecil...
Aku tak butuh citra aneh aneh...

Kalo diajak aneh aneh. Pasti kujawab " sini maen music metal ma aku, kalo perlu nyanyi tak gitari listrik, tak melodi sisan, kalo naik chopper ayo balapan "... (Pikir suudzonku muncul lagi)....

Bagi saya pak jokowi harus memimpin rakyat indonesia lebih baik dan memberi harapan bahwa besuk indonesia lebih gilang gemilang. Maju dan adil menuju sejahtera, karena kami tak butuh citra dari tim sukses kampanye...

Saya berdoa Bapak Jokowi sehat dan memimpin masyarakat indonesia , rakyat indonesia menuju baldatun thoyibatun. Amin...

Quote :
Mencintai negara adalah bagian dari iman, patuh kepada pemimpin negara adalah suatu kewajiban