- Beranda
- Stories from the Heart
Menunggu Cinta Yang Bernada Mayor
...
TS
bogiestuck
Menunggu Cinta Yang Bernada Mayor
Halo agan agan
Perkenankan peranakan newbie ini membagi cerita masa lalunya.
Setelah selama ini hanya bisa jadi silent reader,gue beranikan diri buat menuliskan cerita gue disini.
Ditunggu kritiknya ya.
Harap maklum dengan cara penulisan gue karena gue bukan penulis.
Daripada lama lama gue ngoceh ngak jelas gini.
Mending langsung meluncur kebawah aja gan.

Perkenankan peranakan newbie ini membagi cerita masa lalunya.
Setelah selama ini hanya bisa jadi silent reader,gue beranikan diri buat menuliskan cerita gue disini.
Ditunggu kritiknya ya.
Harap maklum dengan cara penulisan gue karena gue bukan penulis.
Daripada lama lama gue ngoceh ngak jelas gini.
Mending langsung meluncur kebawah aja gan.

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh bogiestuck 21-04-2021 19:09
emineminna dan 12 lainnya memberi reputasi
13
142.8K
598
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bogiestuck
#470
Part 68
Jam 3 pagi gue terbangun.
Bukan karena gue terbangun sendiri.
Tapi karena efek suara yg di timbulan dari getaran hp gue yg ada di atas meja.
Meja yg posisinya pas di sebelah kasur gue.
Terlihat panggilan masuk dari nomer yang ga gue kenal sama sekali.
"Halo,siapa ni..!!" Tanya gue emosi
"Hallo lesti.ini nara.cuma mau ngucapin selamat ulang tahun.semogq panjang umur dan sehat selalu ya.miss you"
Tutt tutt tutt....
Dia langsung menutup telfonya.
Ekspresi gua saat itu bener bener mirip orang bego.nyawa belum ngumpul,dan saat itu otak gue masih linglung.
Ini mimpi atau nyata.
Yg jelas,wanita ini kembali menjejaki perlahan lahan di hati gue.
Dan disaat gue telfon dia balik.
Dia pun tidak menggangkat telfon gue.
Hati kecil gue paling dalam berkata saat itu.
Nara.. i miss you
Setelah itu di sekolah,gue ga melihat widya,bobby dan deni di sekolah.padahal niat gue saat itu.gue ingin menyeselesaikan masalah ini di sekolah.supaya nanti malem gue bisa jalan jalan sama rani.
Istirahat pertama rani menghampiri gue di kelas.
"Hey cowok,"
perlahan dia melangkah pelan pelan.
"Hey cewek"
"Happy birthday ya.ni kado kecilnya dulu.kado gedenya entar aja ya"
"Iya gapapa ko.apaan tu.?"
Dia memberikan sebuah kotak kecil yg dibungkusnya dengan kertas berwarna biru.
Yap,warna favorite gue.
"Dibuka sekarang boleh.?"
"Jangan dong.entar aja.oh iya yang.entar malem kamu jadi sama temen kamu.?"
"Emmm..sebenernya sih males.tapi udah keburu janji.tapi aku batalin gapapa ko."
"Udah gapapa.besok aja kita keluarnya.kelarin dulu masalah temen kamu itu.ok"
"Yaudah deh kalo gitu."
"Aku balik ke temenku dulu ya"
Rani entah kenapa celingukan di depan gue.
Dan setelah itu.
Cupp
Dia mencium pipi gue
"Happy birthday sayang.i love you"
Kemudian dia pergi meninggalkan gue.
Malam ini gue bersiap keluar untuk menemui widya dan deni.
Entah kenapa rasa benci gue ke mereka tu enggak sebenci dulu.
Gue sekarang lebih santai dan ga terlalu memikirkan sebenci apa gue sekarang ke mereka.
Senggaknya ini adalah pemberian terakhir gue ke mereka.
Seharian gue sms widya untuk memberikan alamat kos mereka.supaya gue sepulang sekolah bisa langsung kesana.
Tapi widya membalas sms gue sekitar setengah jam sebelum gue berangkat.
Dan seperti biasa.
Dengan Sepatu vans,tshirt,celana jeans,rambut poni dan sebuah vespa klasik.
Gue berangkat ke kosan so widya dan deni.
Sampai juga gue di kosan si widya.
Kenapa gue yakin ini kos kosanya widya.karena ada mobil deni terparkir di depan gue sekarang.
Saat itu gue liat mas mas yg sedang main kartu remi.gue pun langsung menghampiri mereka
"Mas,mau tanya.kosan si widya di sebelahana ya.?"
"Oo si widya.naik aja mas.entar terus kekanan paling pojok"
"Oo gitu.matur suwun mas"
"Ngeh monggo"
Gue pun berjalan ke arah tangga kos kosan ini.dan enggak taunya si widya sudah berjalan menghampiri gue.mungkin dia tau gue dateng dari suara vespa gue.
"Sini les naik"
"Ok"
Gue pun mengikuti widya berjalan menuju kosanya.
Dia membuka pintu,dan terlihat disana deni sedang terbaring dengan selimut tebalnya.padahal kondisi malam ini bener bener panas.
"Den.ni lesti udah dateng..den"
Widya menggoyang goyangkan badanya.
Tapi deni juga tidak bangun.
Digoyang goyangkan lagi badanya dan deni masih juga belum bangun.
"Aduh les.deni kenapa ni"
"Duh.aku juga tau lah"
"Aku telfon dokter deh les.bentar"
Widya berlari keluar kamar dengan dengan handphone di tanganya.dia terlihat begitu panik.jujur waktu itu gua juga ikut panik.
"Den,bangun den.ini gua lesti"
Gue panggil namanya lagi,sembari gue menggoyang goyangkan badanya.
Dan setelah itu tiba tiba rani ada di depan pintu sembari membawa roti ulang tahun.
Gue liat ada bobby,widya, dan risma.
Dan setelah itu tiba tiba deni bangun drngan cengingisan.
"Happy birthday sayang.maaf ya aku bohong sama kamu.hehehe"
Jujur sebenernya kejutan kejutan seperti ini menurut gue itu norak.
Sinetron banget.!!!(kata gue dalam hati)
"Iya,makasih ya" jawab gue pelan
Setelah itu suasana mendadak hening.dan cuma rani yg menghampiri gue.dia menyodorkan rotinya dan menyuruh gue meniup lilin yg ada di atas roti itu.
Setelah gue tiup,orang selain gue dan rani masih diam dan cuma memandang gue.
"Harus ya pake beginian.?"
"Emmmm gini les" kata widya kemudian dia diem lagi.
Entah kenapa suasana jadi diem lagi.bener bener ngebuat gue ga nyaman disini.
"Yaudah deh,gue pulang ya" gue berdiri
"Jangan les" deni menahan gue
"Kenapa lo semua ngelakuin hal kaya gini.setelah lo semua ngehindar dan musuhin gue.kenapa den.?"
"Kita ga pernah les musuhin elo.tapi elo kan yg ngehindar.?" Kata bobby
"Jujur les,gue yg salah.gue emang kaya anak kecil waktu itu.lo ga salah.gue yg terlalu kekanak kanakan"
"Emang" kata gue singkat
Orang orang yg di sekitar gue sekarang terdiam.sekitar 5 menit ga ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka.
Gue kemudian berdiri dan menghampiri rani yg sedang membawa roti ulang tahun.
Gue tiup lilin itu..
"Udah.daripada lo semua pada diem.mendingan di makan ni.ga abis juga kalo gue makan sendirian ni roti"
Bukan karena gue terbangun sendiri.
Tapi karena efek suara yg di timbulan dari getaran hp gue yg ada di atas meja.
Meja yg posisinya pas di sebelah kasur gue.
Terlihat panggilan masuk dari nomer yang ga gue kenal sama sekali.
"Halo,siapa ni..!!" Tanya gue emosi
"Hallo lesti.ini nara.cuma mau ngucapin selamat ulang tahun.semogq panjang umur dan sehat selalu ya.miss you"
Tutt tutt tutt....
Dia langsung menutup telfonya.
Ekspresi gua saat itu bener bener mirip orang bego.nyawa belum ngumpul,dan saat itu otak gue masih linglung.
Ini mimpi atau nyata.
Yg jelas,wanita ini kembali menjejaki perlahan lahan di hati gue.
Dan disaat gue telfon dia balik.
Dia pun tidak menggangkat telfon gue.
Hati kecil gue paling dalam berkata saat itu.
Nara.. i miss you
Setelah itu di sekolah,gue ga melihat widya,bobby dan deni di sekolah.padahal niat gue saat itu.gue ingin menyeselesaikan masalah ini di sekolah.supaya nanti malem gue bisa jalan jalan sama rani.
Istirahat pertama rani menghampiri gue di kelas.
"Hey cowok,"
perlahan dia melangkah pelan pelan.
"Hey cewek"
"Happy birthday ya.ni kado kecilnya dulu.kado gedenya entar aja ya"
"Iya gapapa ko.apaan tu.?"
Dia memberikan sebuah kotak kecil yg dibungkusnya dengan kertas berwarna biru.
Yap,warna favorite gue.
"Dibuka sekarang boleh.?"
"Jangan dong.entar aja.oh iya yang.entar malem kamu jadi sama temen kamu.?"
"Emmm..sebenernya sih males.tapi udah keburu janji.tapi aku batalin gapapa ko."
"Udah gapapa.besok aja kita keluarnya.kelarin dulu masalah temen kamu itu.ok"
"Yaudah deh kalo gitu."
"Aku balik ke temenku dulu ya"
Rani entah kenapa celingukan di depan gue.
Dan setelah itu.
Cupp
Dia mencium pipi gue
"Happy birthday sayang.i love you"
Kemudian dia pergi meninggalkan gue.
Malam ini gue bersiap keluar untuk menemui widya dan deni.
Entah kenapa rasa benci gue ke mereka tu enggak sebenci dulu.
Gue sekarang lebih santai dan ga terlalu memikirkan sebenci apa gue sekarang ke mereka.
Senggaknya ini adalah pemberian terakhir gue ke mereka.
Seharian gue sms widya untuk memberikan alamat kos mereka.supaya gue sepulang sekolah bisa langsung kesana.
Tapi widya membalas sms gue sekitar setengah jam sebelum gue berangkat.
Dan seperti biasa.
Dengan Sepatu vans,tshirt,celana jeans,rambut poni dan sebuah vespa klasik.
Gue berangkat ke kosan so widya dan deni.
Sampai juga gue di kosan si widya.
Kenapa gue yakin ini kos kosanya widya.karena ada mobil deni terparkir di depan gue sekarang.
Saat itu gue liat mas mas yg sedang main kartu remi.gue pun langsung menghampiri mereka
"Mas,mau tanya.kosan si widya di sebelahana ya.?"
"Oo si widya.naik aja mas.entar terus kekanan paling pojok"
"Oo gitu.matur suwun mas"
"Ngeh monggo"
Gue pun berjalan ke arah tangga kos kosan ini.dan enggak taunya si widya sudah berjalan menghampiri gue.mungkin dia tau gue dateng dari suara vespa gue.
"Sini les naik"
"Ok"
Gue pun mengikuti widya berjalan menuju kosanya.
Dia membuka pintu,dan terlihat disana deni sedang terbaring dengan selimut tebalnya.padahal kondisi malam ini bener bener panas.
"Den.ni lesti udah dateng..den"
Widya menggoyang goyangkan badanya.
Tapi deni juga tidak bangun.
Digoyang goyangkan lagi badanya dan deni masih juga belum bangun.
"Aduh les.deni kenapa ni"
"Duh.aku juga tau lah"
"Aku telfon dokter deh les.bentar"
Widya berlari keluar kamar dengan dengan handphone di tanganya.dia terlihat begitu panik.jujur waktu itu gua juga ikut panik.
"Den,bangun den.ini gua lesti"
Gue panggil namanya lagi,sembari gue menggoyang goyangkan badanya.
Dan setelah itu tiba tiba rani ada di depan pintu sembari membawa roti ulang tahun.
Gue liat ada bobby,widya, dan risma.
Dan setelah itu tiba tiba deni bangun drngan cengingisan.
"Happy birthday sayang.maaf ya aku bohong sama kamu.hehehe"
Jujur sebenernya kejutan kejutan seperti ini menurut gue itu norak.
Sinetron banget.!!!(kata gue dalam hati)
"Iya,makasih ya" jawab gue pelan
Setelah itu suasana mendadak hening.dan cuma rani yg menghampiri gue.dia menyodorkan rotinya dan menyuruh gue meniup lilin yg ada di atas roti itu.
Setelah gue tiup,orang selain gue dan rani masih diam dan cuma memandang gue.
"Harus ya pake beginian.?"
"Emmmm gini les" kata widya kemudian dia diem lagi.
Entah kenapa suasana jadi diem lagi.bener bener ngebuat gue ga nyaman disini.
"Yaudah deh,gue pulang ya" gue berdiri
"Jangan les" deni menahan gue
"Kenapa lo semua ngelakuin hal kaya gini.setelah lo semua ngehindar dan musuhin gue.kenapa den.?"
"Kita ga pernah les musuhin elo.tapi elo kan yg ngehindar.?" Kata bobby
"Jujur les,gue yg salah.gue emang kaya anak kecil waktu itu.lo ga salah.gue yg terlalu kekanak kanakan"
"Emang" kata gue singkat
Orang orang yg di sekitar gue sekarang terdiam.sekitar 5 menit ga ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka.
Gue kemudian berdiri dan menghampiri rani yg sedang membawa roti ulang tahun.
Gue tiup lilin itu..
"Udah.daripada lo semua pada diem.mendingan di makan ni.ga abis juga kalo gue makan sendirian ni roti"
yusufchauza memberi reputasi
3
Tutup