sepulang sekolah gue langsung menuju ke tempat parkir sekolah.sebelum gue mengayunkan kaki gue untuk menghidupkan vespa gue,terdengar ada suara cowok yg ga asing di telinga gue.

"woi bang,batagor serebu bang"

"sialan lo.!! kemana aja lo tadi.?sampe ga gue liat lo sampek pulang sekolah.?"

"biasalah,kaya ga tau widya aja lo.istirahat suruh nemenin dia.istirahat kedua juga iya.tapi enak sih,ngeliat anak anak baru dikerjain.lucu aja"

"kaya gitu ko dibilang asik sih.ngaco lo"

"eh,malam sabtu entar kita maen lagi lo.om rinto sms gue semalem"

"ohh.. oke deh sip"

"yee,udah gitu aja.?" tanya deni

"na terus ngapain.? masa iya gue cipok lo disini.?"

"taik lo.entar ikutan yuk.?"

"kemana,?" tanya gue

"ya ini kita pulang dulu,entar sore lo gue jemput,terus kita jemput bobby sama widya deh.sambil ngeliat anak anak baru di kerjain les.kan pulangnya jam 5 mereka"

"ahhhh,,ga ikut deh gue.kaya ga ada kerjaan aja."

"ah pokoknya lo ikut lah.!"

"ogah gue.!! yaudah gue cabut ya."

"ah ga asik lo les."

"elo yg ga asik" gue menoyor kepala deni

"yaudah deh kalo gitu.cabut gih,gue kesana dulu"

"oke"

setelah itu,gue langsung menuju pulang dengan vespa kesayangan gue.

kegiatan gue dirumah cuma habis dengan beberapa keping dvd sewaan yg gue tonton waktu itu.sampek pada akhirnya rasa jenuh sudah mulai muncul,gue putuskan untuk mandi.supaya otak dalam kepala ini fresh(bukan sirup).
setelah mandi gur pun ke kamar.
gur buka lemari gue waktu dan gur menemukan sesuatu yg ngebuat otak gue langsung memutarkan cuplikan film tentang masa lalu.film dengan peran utama seorang bocah labil sma yg kurus dan hobi menunggangi vespa.
jam pemberian nara tergeletak disana.
mendadak gue pakai jam itu,dan seketika juga,kenangan kenangan manis gue bersama nara terulang kembali.
waktu itu gue di ombang ambingan oleh fantasy gue.kadar gula dalam tubuh gue seperti mendadak naik setelah hayalan tentang nara muncul.
Gue rindu senyumnya
Gue rindu suara lembutnya
Gue suka manjanya
Gue suka gerak geriknya
Dan gue rindu rasa manis di bibirnya.
Tapi,nara yg manis di hidup gue berbalaskan rasa pahit yg dibawa oleh realita yg ada.
lamunan gue tentang nara mendadak sirna setelah handphone gue berbunyi.
gue liat nama bobby di panggilan masuk

"ngopo ndes.?"

"dimana lo.??" tanya bobby

terdengar ditelfon seperti suasana ramai dan gue agak mendengar suara widya yg lagi cekikikan.

"dirumah lah,kenapa emangnya.??"

"sini deh lo.ke cafe ******** sekarang"

"ada siapa aja emangnya.?"

"udah sini aja"

"iya deh,20 menit lagi gue sampek"

"gue tunggu les"

"ok"

tanpa pikir panjang,gue langsung pake baju dan langsung menuju ke tempat dimana anak anak lagi pada kumpul.
betapa kagetnya gue waktu itu.
begitu sampe disana,kaki gue mendadak lemas dan otot otot serasa linu.
kaki gue seakan tak mau dibuat bergerak.
selain widya,deni dan bobby.
Gue liat disana ada aurel dan pacarnya,nara,yosep dan risma beserta cowoknya.
gue pun akhirnya menghampiri mereka dengan langkah gue yg ragu.
mereka terlihat ceria sekali waktu itu.tapi suasana mendadak hening ketika gue hadir di tengah tengah mereka.

"loh,ko lo bisa disini les.? tau darimana lo kalo kita lagi ngumpul.?" kata widya

gue mendadak bingung waktu itu.kenapa anak anak kesanya kaya ga tau gue bakalan dateng.apa iya keberadaan gue emang ga diharapkan sama mereka.

"gue yg ngajak,enak kan jadinya.lengkap kita sekarang.hahaha"
tawa bobby agak aneh waktu itu

suasananya bener bener aneh waktu itu.
mereka pun langsung diam dan ga mengeluarkan suara sekatapun.

kenapa mereka jadi begini?
apa mereka ga suka gue disini.?
apa salah gue.?
apa ada taik dijidat gue sampe mereka begini.?
apa karena aurel ga mau ada gue disini.?
apa karena risma ga mau gue ada disni.?
apa karena nara.?
yg jelas gue bener bener bingung waktu itu.

"eh lesti,duduk sini les" yosep menawarkan kursinya"

situasi waktu itu adalah,kursi di meja ini emang udah bener bener penuh.
kalaupun gue ambil kursi satu lagi dari meja lain.posisinya akan bener bener ga enak.
dan harus tambah 1 meja lagi,untuk digabungkan dengan meja ini.

gue pandang mereka satu satu.
pandangan deni dan widya juga agak canggung ke gue.disini semua melihat gue seakan akan gue adalah mahluk asing.
bobby yg tadi ceria banget di telfon juga mendadak agak aneh memandang gue.

gue pun langsung membuka bungkus rokok yg ada di kantong jaket gue waktu itu.
gue keluarkan satu batang rokok,lalu gue ambil korek yg ada di meja mereka.
gue bakar rokok gue waktu itu.

"kalo keberadaan gue disini ngeganggu gue minta maaf.gue disini cuman mau minjem korek.yaudah gue cabut dulu.thanks semuanya"

gue pun langsung pergi dari mereka sembari menghisap dalam dalam rokok yg gue bawa.
sewaktu gue pergi,deni dan bobby sempat menahan dan ngebujuk gue buat ga pergi.tapi bujukan mereka sama sekali ga gue gubris.gue hanya memberi senyum simpul ke mereka berdua.
gue pun berjalan tegap menuju parkiran waktu itu.
sebelum gue menghidup vespa gue,gue pasang earphone dikuping gue.
gue langsung play lagu dari nirvana untuk mengiringi kepergian gue dari sini.

waktu itu gue bener bener emosi.sampek sigininya yg mereka lakuin ke gue.
mereka seperti enggak mengharapkan gue ada disana.
gue hanya ga habis pikir waktu itu.
kalaupun memang mereka ga mau gue ada disini,kenapa bobby nyuruh gue dateng.
yang jelas,mulai malam ini gue bener bener kecewa sama bobby,deni dan widya.
gue ga peduli dengan nara aurel,risma,nara dan pacar pacarnya.
yang bikin gue kecewa waktu itu,kenapa bobby,widya dan deni juga ngelakuin hal seperti aurel dan yg lainya ke gue.
ini adalah pertama kalinya gue kecewa dengan sahabat gue.
dan gue bener bener muak dengan mereka semua.
malam ini gue berjanji.
gue akan coret nama mereka semua hidup gue.
suara dari kurt cobain di telinga gue semakin membuat tangan gue ingin menarik gas lebih dalam lagi.


semarang july 2008
gue benci hari ini