- Beranda
- Stories from the Heart
Sonne Mond und Stern
...
TS
glitch.7
Sonne Mond und Stern
die SONNE der MOND und der STERN
Cerita ini tak lagi sama
Meski hatimu selalu di sini
Mengertilah bahwa ku tak berubah
Lihat aku dari sisi yang lain
Bersandar padaku, rasakan hatiku
Bersandar padaku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu tuk memelukku
Kau melengkapiku, kau sempurnakan aku
Waktu yang telah kita lalui
Buatmu jadi lebih berarti
Luluhkan kerasnya dinding hati
Engkaulah satu yang aku cari
Bersandar padaku, rasakan hatiku
Bersandar padaku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu tuk memelukku
Kau melengkapiku, kau sempurnakan aku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu menemaniku
Kau menenangkanku,Kau melegakan aku.
Cerita ini tak lagi sama
Meski hatimu selalu di sini
Mengertilah bahwa ku tak berubah
Lihat aku dari sisi yang lain
Bersandar padaku, rasakan hatiku
Bersandar padaku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu tuk memelukku
Kau melengkapiku, kau sempurnakan aku
Waktu yang telah kita lalui
Buatmu jadi lebih berarti
Luluhkan kerasnya dinding hati
Engkaulah satu yang aku cari
Bersandar padaku, rasakan hatiku
Bersandar padaku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu tuk memelukku
Kau melengkapiku, kau sempurnakan aku
Dan diriku bukanlah aku tanpa kamu menemaniku
Kau menenangkanku,Kau melegakan aku.
Tak Lagi Sama - Noah
Spoiler for Cover Stories:
JAGALAH SOPAN-SANTUN ANDA DALAM BERKOMENTAR, KARENA 95% TOKOH DISINI IKUT MEMBACA
Masa ini adalah lanjutan dari sebuah Masa yang Paling Indahdan lanjutan dari sebuah cerita Love in Elegy yang pernah Gua tulis di Forum ini.
Quote:
Versi PDF Dua Thread Sebelumnya :

*mulustrasi karakter dalam cerita ini
Quote:
*thanks to my brother in law yang bantu index dan update selama gua mudik
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 239 suara
Siapakah pendamping Eza sebenarnya ?
Sherlin Putri Levanya
55%
Franziska Luna Katrina
17%
Giovanna Almira
28%
Diubah oleh glitch.7 08-01-2022 09:16
chamelemon dan 125 lainnya memberi reputasi
122
1.9M
8.8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
glitch.7
#3989
Sebelum Cahaya PART XXI
MELEPASMU
Quote:
*
*
*
*
*
Gerimis yang turun mengiringi tangisnya, walaupun tidak begitu deras tapi cukup membasahi pakaian kami berdua. Gua tarik tangannya pelan, untuk menahan laju langkahnya.
"Ay.. Tunggu sebentar, Ay.. Please dengerin aku ngomong dulu..", ucap gua sambil menahan satu tangannya.
"Lepas! Lepas!", teriaknya sambil berusaha melepaskan satu tangan yang gua pegang.
"Iya iya, tapi please dengerin aku dulu, Ay..", ucap gua lagi dengan tetap menahan tangan kanannya itu.
"Enggak! Aku gak mau dengerin apapun dari kamu lagi! Aku benci sama kamu! Lepaaassss!!", dia pukul-pukul dada gua dengan tangan kiri, mencoba melepaskan genggaman gua.
Gua melihat airmatanya yang belum berhenti, dan kini bercampur dengan air hujan di bulan desember. Dia kembali menangis sambil terus memukuli dada gua, tidak bertenaga tapi itu semua malah membuat hati gua hancur melihatnya seperti ini.
Bahunya naik turun karena tangis yang bercampur emosi, pukulannya kian melemah seiring tubuhnya yang kini merapat karena sudah gua peluk, gua sandarkan kepalanya ke dada ini, gua dekap dirinya agar tenang, lalu gua usap punggungnya.
Hanya suara rintikan hujan dan isak tangisnya yang terdengar memenuhi jalanan ini, gua pejamkan mata dan menyandarkan dagu diatas kepalanya.
"Aku minta maaf, aku bener-bener minta maaf udah buat kamu kecewa, Ay..", ucap gua lirih.
Hanya suara isak tangis yang gua dengar...
"Aku..",
"Aku sayang kamu...", lanjut gua.
Tangan kanan ini masih terus mengusap punggungnya. Gua sandarkan pipi kanan ini ke kepalanya dengan tetap memejamkan mata.
"Tapi maaf, Ay...",
"Aku gak bisa nunggu kamu dan meninggalkan Vera..."
"Maaf...".
Dia lepas pelukan gua, lalu membuka gelang yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Dia buka telapak tangan kanan gua, dan memberikan gelang itu.
"Aku salah berada disini... Aku gak sangka kebersamaan kita selama ini cuma jadi sia-sia.. Makasih untuk semua kenangannya, Kak..", ucapnya lirih.
Gua berdiri di malam gelap dengan rintiknya hujan yang semakin deras.
Gua pandangi bidadari cantik yang sedang terluka itu berjalan semakin menjauh, lalu hilang ketika dia berbelok di persimpangan.
Gua menghela nafas dan memejamkan mata.
...
Ketika gua buka mata ini, gua hanya bisa menatap sebuah gelang yang berada pada tangan kanan gua. Sebuah gelang yang merupakan cinderamata dari seorang saudara jauh di Hokkaido.
"Ay.. Tunggu sebentar, Ay.. Please dengerin aku ngomong dulu..", ucap gua sambil menahan satu tangannya.
"Lepas! Lepas!", teriaknya sambil berusaha melepaskan satu tangan yang gua pegang.
"Iya iya, tapi please dengerin aku dulu, Ay..", ucap gua lagi dengan tetap menahan tangan kanannya itu.
"Enggak! Aku gak mau dengerin apapun dari kamu lagi! Aku benci sama kamu! Lepaaassss!!", dia pukul-pukul dada gua dengan tangan kiri, mencoba melepaskan genggaman gua.
Gua melihat airmatanya yang belum berhenti, dan kini bercampur dengan air hujan di bulan desember. Dia kembali menangis sambil terus memukuli dada gua, tidak bertenaga tapi itu semua malah membuat hati gua hancur melihatnya seperti ini.
Bahunya naik turun karena tangis yang bercampur emosi, pukulannya kian melemah seiring tubuhnya yang kini merapat karena sudah gua peluk, gua sandarkan kepalanya ke dada ini, gua dekap dirinya agar tenang, lalu gua usap punggungnya.
Hanya suara rintikan hujan dan isak tangisnya yang terdengar memenuhi jalanan ini, gua pejamkan mata dan menyandarkan dagu diatas kepalanya.
"Aku minta maaf, aku bener-bener minta maaf udah buat kamu kecewa, Ay..", ucap gua lirih.
Hanya suara isak tangis yang gua dengar...
"Aku..",
"Aku sayang kamu...", lanjut gua.
Tangan kanan ini masih terus mengusap punggungnya. Gua sandarkan pipi kanan ini ke kepalanya dengan tetap memejamkan mata.
"Tapi maaf, Ay...",
"Aku gak bisa nunggu kamu dan meninggalkan Vera..."
"Maaf...".
Dia lepas pelukan gua, lalu membuka gelang yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Dia buka telapak tangan kanan gua, dan memberikan gelang itu.
"Aku salah berada disini... Aku gak sangka kebersamaan kita selama ini cuma jadi sia-sia.. Makasih untuk semua kenangannya, Kak..", ucapnya lirih.
Gua berdiri di malam gelap dengan rintiknya hujan yang semakin deras.
Gua pandangi bidadari cantik yang sedang terluka itu berjalan semakin menjauh, lalu hilang ketika dia berbelok di persimpangan.
Gua menghela nafas dan memejamkan mata.
...
Ketika gua buka mata ini, gua hanya bisa menatap sebuah gelang yang berada pada tangan kanan gua. Sebuah gelang yang merupakan cinderamata dari seorang saudara jauh di Hokkaido.
°°°
Maafkan aku yang membiarkanmu
Masuk ke dalam hidupku ini
Maafkan aku yang harus melepasmu
Walau ku tak ingin
Masuk ke dalam hidupku ini
Maafkan aku yang harus melepasmu
Walau ku tak ingin
Melepasmu - Drive
oktavp dan 4 lainnya memberi reputasi
5

