- Beranda
- Stories from the Heart
Menunggu Cinta Yang Bernada Mayor
...
TS
bogiestuck
Menunggu Cinta Yang Bernada Mayor
Halo agan agan
Perkenankan peranakan newbie ini membagi cerita masa lalunya.
Setelah selama ini hanya bisa jadi silent reader,gue beranikan diri buat menuliskan cerita gue disini.
Ditunggu kritiknya ya.
Harap maklum dengan cara penulisan gue karena gue bukan penulis.
Daripada lama lama gue ngoceh ngak jelas gini.
Mending langsung meluncur kebawah aja gan.

Perkenankan peranakan newbie ini membagi cerita masa lalunya.
Setelah selama ini hanya bisa jadi silent reader,gue beranikan diri buat menuliskan cerita gue disini.
Ditunggu kritiknya ya.
Harap maklum dengan cara penulisan gue karena gue bukan penulis.
Daripada lama lama gue ngoceh ngak jelas gini.
Mending langsung meluncur kebawah aja gan.

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh bogiestuck 21-04-2021 19:09
emineminna dan 12 lainnya memberi reputasi
13
142.8K
598
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bogiestuck
#221
part 45
Sore ini gue ada di sebuah fast food di sebuah mall di kota gue.gue lihat disana ada sebuah perempuan cantik yang memakai tshirt putih polos dan celana jeans hitam.gue liat dia sedang memainkan hpnya,seperti sedang ingin menelfon seseorang.gue lalu menghampirinya deangan hp yang ada di tangan kanan gue.
Hp gue bergetar waktu itu.dan ternyata telfon itu dari nara.gue biarkan telfon ini berdering,sampai akhirnya dia tau keberadaan gue sekarang.
"Dasar tukang ngaret.dimana mana tu kalo ketemuan,harusnya cowok yang nunggu"
"Hahaha.maaf maaf.tau sendiri kan,tank nazi gue udah buyut.hahaha"
"Lagu lama ah kamu.buruan yuk makan,abis itu kota langsung berangkat"
"Loh,jadi kita disini cuma makan.?"
"Ya iya lah lesti.masak iya kamu mau beli bensin disini.yaudah aku kesana dulu"
Saat dia berdiri,gue turunkan bahunya dengan tangan gue,sehingga membuatnya duduk kembali saat dia mau berdiri tadi.
"Udah,aku aja yang pesen.kamu duduk sini aja.lagian antre juga.kasian kamu juga"
"Hmmmm... yaudah deh.aku disini aja ya"
Gue liat senyumanya waktu itu.bener bener bikin gigi gue sakit karena begitu manisnya senyuman yg dia berikan ke gue.
Di antrian panjang ini gue hitung.ke urutan berapa gue berdiri disini.dan ternyata gue urutan ke 7.
Dan seperti biasa,gue langsung memasang earphone gue untuk menjaga kesuntukan saat antri.
Sedikit cerita,gue adalah orang yang bener bener nganggep bahwa earphone itu adalah salah satu bagian tubuh gue.entah kenapa kayaknya gue ga bisa hidup tanpa earphone.coba deh bayangin dunia ini tanpa earphone.......
Sunyi
Setelah antri begitu panjang akhirnya gue dihadapkan dengan mas mas berpakain merah putih.gue pun menunjuk pesanan gue.karena nara tadi ga menyuruh gue untuk memesan ini itu.akhirnya gue memutuskan untuk memilih menu.karena menu di fast food ini juga itu itu aja.
Setelah membayar,gue pun menunu ke tampat dimana nara duduk.
"Ini mbak pesananya.silahkan di untal"
*untal itu bahasa jawa yang artinya makan tapi dalam bahasa kasar
"Hahaha,terima kasih mas ganteng"
Gue bener bener kaget dengan ucapan nara.
dia bilang gue ganteng.dan jujur ucapanya itu ngebuat gue jadi salah tingkah
"Abis ini mau kemana.??"
"Udah dimakan dulu.entar juga tau"
"Terus kesananya naik apa.? Vespa gue.??"
"Ya enggak lah.entar mogok akunya yang capek.naik mobilku aja.entar motor kamu titipin aja di kos temenku.daerah sini ko.entar kamu ngikutin aku aja dulu.oke.."
"Ohh gitu.ok deh.."
Setelah makanan habis.gue pun mengajak nara untuk segera berangkat.mulut gue keburu kecut buat nahan pengen ngerokok.jadi gue ajak nara buru buru keluar mall.
Setelah itu gue pun menuju ke vespa gue.lalu gue mengikuti kemana arah mobil nara berjalan.
Sampailah gue pada sebuah kos kosan yang lumayan bagus.kos kosan 3 lantai ini membentuk huruf u.bener bener kos kosan yang bagus.
"Aku entar kalo udah kuliah bakalan ngekost disini les"
"Hah,ko ngekost.kenapa emangnya.?"
"Yaaa pengen mandiri aja."
"Alah,mandiri apa bebas.kaya ga tau anak jaman sekarang aja"
"Ih kamu ni ya.kurang ajar banget.kamu mesti mikir aku cewek yang enggak enggak.? Ya kan.?"
Gue disitu diam sejenak.gue berpikir apa gue salah ngomong sama nara.sampai dia berkata seperti itu.
"Enggak ko.maksudnya bebas dari orang tua tu kamu bisa begadang.pulang malem abis nongkrong ma temen temen.ga ada yg ngatur harus ini itu."
Disaat gue belum selesai ngomong tiba tiba dia mencium pipi gue.
Cupp..
"Kamu lucu banget sih"
Gue terdiam kaku disini.kaki gue seakan akan menyatu dengan tanah.dan entah kenapa rasanya seperti tersengat listrik dengan jutaan volt.
Dia kemudian masuk ke mobil.lalu gue cuma masih berdiri disini dengan kekakuan gue saat itu.
"Yaudah buruan masuk ke mobil.malh berdiri disitu"
di akhir kata dia memberikan gue senyuman
Gue pun segera masuk ke mobil nara.dia segera menghidupkan mesin mobilnya lalu dia menginjak pedal gas,dan membawa gue bersamanya.
Di perjalanan ini gue dan nara enggak banyak ngomong.dia hanya fokus memegang setir dan sesekali dia memandang gue di akhiri dengan senyuman,lalu dia kembali fokus dengan setirnya lagi.gue hanya di temani dari suara sexophone milik kenny g yang muncul dari audio mobil milik nara.
Sampai pada akhirnya gue berada di suatu tempat.sebuah tempat di mana semua umat manusia beristirahat sampai hari kiamat datang.
"Loh ra,kenapa kita ke tempat beginian"
Tanya gue heran
"Hahaha,udah deh ikut aja.aku kenalin sama papah aku"
Diapun turun dari mobil dan akhirnya gue pun mengikutinya.dia masuk ke gapura pemakaman yang sekarang ada di depan gue.di menuntun gue dengan tanganya yang sekarang menggenggam tangan gue.
Sampai pada akhirnya kita berdua berhenti di sebuah makam.
dan dia pun segera jongkok dan gue pun juga mengikutinya.
"Halo pa.papah apa kabar disana.? Pasti kangen nara ya.??
Sama pah.nara juga kangen papah.
Tiap nara mau tidur,pasti nara mainin kotak musik yang dulu papah beliin.
Masih bagus loh pah kotak musiknya.
Oh iya pah,nara kesini mau minta doa sama papah.
Papah doain ya supaya ujian nanti nara lulus dengan nilai yang bagus.
Makasih ya pah.
Oh iya pah,ni nara bawa temen cowok lo pah.orangnya baik,lucu dan dia orangnya ngaret pa kalo mau ketemuan.
Mirip papah banget kan."
Hati gue waktu itu bener bener bergetar.gue meihat nara waktu itu.
Matanya berkaca kaca,dan sekarang gue dihadapkan perasaan seorang anak yang begitu sayang dan rindunya dia kepada orang tuanya yg sudah menyatu dengan tanah.rasanya waktu itu gue pengen menangis melihat nara yang begitu sedihnya ketika datang ke makam ayahnya.
"Pah,ini pah kenalin.namanya lesti.mirip cewek ya pah namanya.dari awal ketemu dia sering sering curi curi pandang ke aku gitu pah"
Nara nerkata sambil tersenyum
Gue agak kikuk saat nara berkata seperti itu.ternyata selama ini dia tau kalo gue sering memandang dia dari kejahuan.rasanya bener bener malu gue waktu itu.
"Pah dia janji po pah bakal ngebahagian aku nanti.dia juga janji bakal sama aku terus.oh iya pah dia juga janji bakal nikahin aku nanti"
Kali ini gue bener bener kaget dengan ucapan nara.gue bakal nikahin dia.
Kapan gue ngomong kaya gitu.tapi dibalik kaget gue ada rasa seneng juga mendengar nara berkata seperti itu.
Ibaratnya Posisi gue sekarang ada di titik tengah antara kaget dan bahagia.perasaan gue bener bener campur aduk waktu itu.sampai sampai gue ga bisa mendeskripsikan melalui tulisan.
Gue masih diam membisu disitu.gue juga ga tau harus berbuat apa.yang bisa gue lakuin disitu cuma bisa menatap nara.
"Iya pah,lesti kau nikahin aku nanti setelah kita udah sama sama sukses.ya kan les.??"
"I..iya ra" gue terbata bata disitu
"Loh ko aku sih.itu loh papah nanyak ke kamu.kamu beneran bakal nikahin aku enggak.? Jawab ke papah dong"
"Iya om.saya bakal buat nara bahagia nantinya.sama saya akan nikahin nara om"
Entah apa yang terjadi tiba tiba mulut gue mengeluarkan kata kata seperti itu.
"Tu kan pah,lesti beneran mau nikahin aku"
nara tersenyum memandang gue dan gue pun membalasnya.entah ada zat apa di perempuan ini.sebegitu simplenya dia bisa membius gue sampai sebegini cintanya gue sama dia.kali ini gue ga menyangkal.
Gue emang bener bener cinta sama nara.
"Yaudah pah.udah sore ni pah.aku pamit pulang dulu ya.inget ya pah,doain nara buat bisa ujian dengan nilai yg bagus.yaudah pah,nara pamit ya.
Assallamualaikum"
Dia pun berdiri dan begitu juga gue.kali ini gue liat air mata nara yang menetes ke pipinya.tapi dengan air mata itu dia tetap memandang gue dengan senyumanya.
Dan di situasi ini kita berdua saling bertatapan dengan kesunyian sore ini di tempat pemakaman.
Gue pun akhirnya memeluk nara di samping makam ayahnya.
"Ra,aku bakal jagain kamu terus ko.aku janji bakal bahagian kamu.aku sayang sama kamu ra.dan kali ini aku enggak bisa mbohongin perasaan aku.aku bener benee sayang sama kamu.tinggalin yosep ra.
Dan biarkan aku yang bahagiain kamu mulai sekarang"
Itulah yang keluar dari mulut gue.entah kenapa otak dan hati gue ga menyatu.pikiran gue selalu menjaga bagaiman hubungan gue dan yosep nanti.tapi perasaan gue bilang,gue harus jujur sama diri sendiri.bahwa yang gue cinta cuma nara seorang.dan bukan risma.
Mulai saat itu gue bertekad untuk memiliki nara.walaupun entah apa yg terjadi sama sekeliling gue kalo mereka tau gue sayang sama nara.
Nara melepaskan pelukan gue waktu itu.
Dia menatap gue dengan mata yang masih merah dan airmata yang terkadang masih menetes.
"Aku juga sayang sama kamu les.sayang banget.tapi bisa kan kita bicarainya setelah aku ujian"
Gue hanya mengangguk disitu.
lalu gue menggenggam tangan nara,dan menuntunya keluar dari pemakaman ini.
Hp gue bergetar waktu itu.dan ternyata telfon itu dari nara.gue biarkan telfon ini berdering,sampai akhirnya dia tau keberadaan gue sekarang.
"Dasar tukang ngaret.dimana mana tu kalo ketemuan,harusnya cowok yang nunggu"
"Hahaha.maaf maaf.tau sendiri kan,tank nazi gue udah buyut.hahaha"
"Lagu lama ah kamu.buruan yuk makan,abis itu kota langsung berangkat"
"Loh,jadi kita disini cuma makan.?"
"Ya iya lah lesti.masak iya kamu mau beli bensin disini.yaudah aku kesana dulu"
Saat dia berdiri,gue turunkan bahunya dengan tangan gue,sehingga membuatnya duduk kembali saat dia mau berdiri tadi.
"Udah,aku aja yang pesen.kamu duduk sini aja.lagian antre juga.kasian kamu juga"
"Hmmmm... yaudah deh.aku disini aja ya"
Gue liat senyumanya waktu itu.bener bener bikin gigi gue sakit karena begitu manisnya senyuman yg dia berikan ke gue.
Di antrian panjang ini gue hitung.ke urutan berapa gue berdiri disini.dan ternyata gue urutan ke 7.
Dan seperti biasa,gue langsung memasang earphone gue untuk menjaga kesuntukan saat antri.
Sedikit cerita,gue adalah orang yang bener bener nganggep bahwa earphone itu adalah salah satu bagian tubuh gue.entah kenapa kayaknya gue ga bisa hidup tanpa earphone.coba deh bayangin dunia ini tanpa earphone.......
Sunyi
Setelah antri begitu panjang akhirnya gue dihadapkan dengan mas mas berpakain merah putih.gue pun menunjuk pesanan gue.karena nara tadi ga menyuruh gue untuk memesan ini itu.akhirnya gue memutuskan untuk memilih menu.karena menu di fast food ini juga itu itu aja.
Setelah membayar,gue pun menunu ke tampat dimana nara duduk.
"Ini mbak pesananya.silahkan di untal"
*untal itu bahasa jawa yang artinya makan tapi dalam bahasa kasar
"Hahaha,terima kasih mas ganteng"
Gue bener bener kaget dengan ucapan nara.
dia bilang gue ganteng.dan jujur ucapanya itu ngebuat gue jadi salah tingkah
"Abis ini mau kemana.??"
"Udah dimakan dulu.entar juga tau"
"Terus kesananya naik apa.? Vespa gue.??"
"Ya enggak lah.entar mogok akunya yang capek.naik mobilku aja.entar motor kamu titipin aja di kos temenku.daerah sini ko.entar kamu ngikutin aku aja dulu.oke.."
"Ohh gitu.ok deh.."
Setelah makanan habis.gue pun mengajak nara untuk segera berangkat.mulut gue keburu kecut buat nahan pengen ngerokok.jadi gue ajak nara buru buru keluar mall.
Setelah itu gue pun menuju ke vespa gue.lalu gue mengikuti kemana arah mobil nara berjalan.
Sampailah gue pada sebuah kos kosan yang lumayan bagus.kos kosan 3 lantai ini membentuk huruf u.bener bener kos kosan yang bagus.
"Aku entar kalo udah kuliah bakalan ngekost disini les"
"Hah,ko ngekost.kenapa emangnya.?"
"Yaaa pengen mandiri aja."
"Alah,mandiri apa bebas.kaya ga tau anak jaman sekarang aja"
"Ih kamu ni ya.kurang ajar banget.kamu mesti mikir aku cewek yang enggak enggak.? Ya kan.?"
Gue disitu diam sejenak.gue berpikir apa gue salah ngomong sama nara.sampai dia berkata seperti itu.
"Enggak ko.maksudnya bebas dari orang tua tu kamu bisa begadang.pulang malem abis nongkrong ma temen temen.ga ada yg ngatur harus ini itu."
Disaat gue belum selesai ngomong tiba tiba dia mencium pipi gue.
Cupp..
"Kamu lucu banget sih"
Gue terdiam kaku disini.kaki gue seakan akan menyatu dengan tanah.dan entah kenapa rasanya seperti tersengat listrik dengan jutaan volt.
Dia kemudian masuk ke mobil.lalu gue cuma masih berdiri disini dengan kekakuan gue saat itu.
"Yaudah buruan masuk ke mobil.malh berdiri disitu"
di akhir kata dia memberikan gue senyuman
Gue pun segera masuk ke mobil nara.dia segera menghidupkan mesin mobilnya lalu dia menginjak pedal gas,dan membawa gue bersamanya.
Di perjalanan ini gue dan nara enggak banyak ngomong.dia hanya fokus memegang setir dan sesekali dia memandang gue di akhiri dengan senyuman,lalu dia kembali fokus dengan setirnya lagi.gue hanya di temani dari suara sexophone milik kenny g yang muncul dari audio mobil milik nara.
Sampai pada akhirnya gue berada di suatu tempat.sebuah tempat di mana semua umat manusia beristirahat sampai hari kiamat datang.
"Loh ra,kenapa kita ke tempat beginian"
Tanya gue heran
"Hahaha,udah deh ikut aja.aku kenalin sama papah aku"
Diapun turun dari mobil dan akhirnya gue pun mengikutinya.dia masuk ke gapura pemakaman yang sekarang ada di depan gue.di menuntun gue dengan tanganya yang sekarang menggenggam tangan gue.
Sampai pada akhirnya kita berdua berhenti di sebuah makam.
dan dia pun segera jongkok dan gue pun juga mengikutinya.
"Halo pa.papah apa kabar disana.? Pasti kangen nara ya.??
Sama pah.nara juga kangen papah.
Tiap nara mau tidur,pasti nara mainin kotak musik yang dulu papah beliin.
Masih bagus loh pah kotak musiknya.
Oh iya pah,nara kesini mau minta doa sama papah.
Papah doain ya supaya ujian nanti nara lulus dengan nilai yang bagus.
Makasih ya pah.
Oh iya pah,ni nara bawa temen cowok lo pah.orangnya baik,lucu dan dia orangnya ngaret pa kalo mau ketemuan.
Mirip papah banget kan."
Hati gue waktu itu bener bener bergetar.gue meihat nara waktu itu.
Matanya berkaca kaca,dan sekarang gue dihadapkan perasaan seorang anak yang begitu sayang dan rindunya dia kepada orang tuanya yg sudah menyatu dengan tanah.rasanya waktu itu gue pengen menangis melihat nara yang begitu sedihnya ketika datang ke makam ayahnya.
"Pah,ini pah kenalin.namanya lesti.mirip cewek ya pah namanya.dari awal ketemu dia sering sering curi curi pandang ke aku gitu pah"
Nara nerkata sambil tersenyum
Gue agak kikuk saat nara berkata seperti itu.ternyata selama ini dia tau kalo gue sering memandang dia dari kejahuan.rasanya bener bener malu gue waktu itu.
"Pah dia janji po pah bakal ngebahagian aku nanti.dia juga janji bakal sama aku terus.oh iya pah dia juga janji bakal nikahin aku nanti"
Kali ini gue bener bener kaget dengan ucapan nara.gue bakal nikahin dia.
Kapan gue ngomong kaya gitu.tapi dibalik kaget gue ada rasa seneng juga mendengar nara berkata seperti itu.
Ibaratnya Posisi gue sekarang ada di titik tengah antara kaget dan bahagia.perasaan gue bener bener campur aduk waktu itu.sampai sampai gue ga bisa mendeskripsikan melalui tulisan.
Gue masih diam membisu disitu.gue juga ga tau harus berbuat apa.yang bisa gue lakuin disitu cuma bisa menatap nara.
"Iya pah,lesti kau nikahin aku nanti setelah kita udah sama sama sukses.ya kan les.??"
"I..iya ra" gue terbata bata disitu
"Loh ko aku sih.itu loh papah nanyak ke kamu.kamu beneran bakal nikahin aku enggak.? Jawab ke papah dong"
"Iya om.saya bakal buat nara bahagia nantinya.sama saya akan nikahin nara om"
Entah apa yang terjadi tiba tiba mulut gue mengeluarkan kata kata seperti itu.
"Tu kan pah,lesti beneran mau nikahin aku"
nara tersenyum memandang gue dan gue pun membalasnya.entah ada zat apa di perempuan ini.sebegitu simplenya dia bisa membius gue sampai sebegini cintanya gue sama dia.kali ini gue ga menyangkal.
Gue emang bener bener cinta sama nara.
"Yaudah pah.udah sore ni pah.aku pamit pulang dulu ya.inget ya pah,doain nara buat bisa ujian dengan nilai yg bagus.yaudah pah,nara pamit ya.
Assallamualaikum"
Dia pun berdiri dan begitu juga gue.kali ini gue liat air mata nara yang menetes ke pipinya.tapi dengan air mata itu dia tetap memandang gue dengan senyumanya.
Dan di situasi ini kita berdua saling bertatapan dengan kesunyian sore ini di tempat pemakaman.
Gue pun akhirnya memeluk nara di samping makam ayahnya.
"Ra,aku bakal jagain kamu terus ko.aku janji bakal bahagian kamu.aku sayang sama kamu ra.dan kali ini aku enggak bisa mbohongin perasaan aku.aku bener benee sayang sama kamu.tinggalin yosep ra.
Dan biarkan aku yang bahagiain kamu mulai sekarang"
Itulah yang keluar dari mulut gue.entah kenapa otak dan hati gue ga menyatu.pikiran gue selalu menjaga bagaiman hubungan gue dan yosep nanti.tapi perasaan gue bilang,gue harus jujur sama diri sendiri.bahwa yang gue cinta cuma nara seorang.dan bukan risma.
Mulai saat itu gue bertekad untuk memiliki nara.walaupun entah apa yg terjadi sama sekeliling gue kalo mereka tau gue sayang sama nara.
Nara melepaskan pelukan gue waktu itu.
Dia menatap gue dengan mata yang masih merah dan airmata yang terkadang masih menetes.
"Aku juga sayang sama kamu les.sayang banget.tapi bisa kan kita bicarainya setelah aku ujian"
Gue hanya mengangguk disitu.
lalu gue menggenggam tangan nara,dan menuntunya keluar dari pemakaman ini.
Diubah oleh bogiestuck 23-09-2017 22:04
dany.agus dan 2 lainnya memberi reputasi
3