Kaskus

Story

sicangkangAvatar border
TS
sicangkang
Hijau Ungu Senja di langit Jogja
"Yuuuuuu"
Teriakan keras seorang laki2 dari depan rumahnya sambil menggerakkan kedua tangan seperti takbir saat sholat.
Dia melihat dengan tajam sekumpulan anak2 yang sedang bermain dihalaman rumah tetangganya....
ya, beliau adalah ayahku, seorang petani sederhana di sebuah desa di jawa tengah.
dan dengan Dengan langkah gontai tak terarah Keringat bercampur debu jalanan jiahhhhh malah nyanyi sarjana muda emoticon-Big Grin
teman teman terdiam, penonton pun terdiam
dan aku.......
aku berhenti dari acara permainanku dengan teman2 kampungku....tanpa banyak bicara aku pulang ambil air wudlu dan melaksanakan sholat dzuhur.

dalam hati (waktu itu) keselnya bukan main. dari sekian banyak anak2 yang bermain hanya aku yang dipanggil oleh ayahnya (lebih tepatnya orang tuanya).
"gini banget ayahku, g tau lagi seru2nya malah suruh pulang"

memang begitulah ayahku dan begitulah caranya mengingatkanku saat waktunya sholat tiba
tanpa banyak bicara, tanpa banyak gerakan
cukup satu panggilan dan satu gerakan, maka aku akan pergi dari teman2ku.....

YU... BAYU.....
begitu biasanya aku dipanggil....dan perjalanan Hijau Ungu Senja di Langit Jogjaku akan dimulai dari sini....


Spoiler for Prehistorical Age:
Diubah oleh sicangkang 02-01-2018 22:30
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
3.1K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
sicangkangAvatar border
TS
sicangkang
#24
Prehistorical Age 4. Adzan di Tengah Angin Puting Beliung

Ibu : "yuuu.. bangun yu...bangun,ayo ambil wudlu..sholat....kumpul sini cepat ambil wudlu sana..."
saya :"hmmm masih ngantuk bu....ini juga baru jam 1. biasanya tahajud kan jam 3an bu...."
Ibu: "makanya kamu bangun, dengar baik2 apa yang terjadi dilluar rumah...."
saya : "hmmm??? luar rumah?""
Ibu: "Udah paham?, ayo sekarang wudlu sana..sholat malam terus duduk sini kumpul dengan keluarga"
saya :"Iya bu...."

Hari itu benar-benar hari yang tidak biasa bagi kami dan keluarga, dan mungkin semua orang di kota kami....
itu adalah saat pertama kali bagi saya, berada di tengah2 bencana alam....mungkin tidak sedasyat gempa bumi,tsunami,maupun bencana besar yang lain. Tetapi bagi saya, melihat angin bertiup sangat kencang hingga merobohkan pohon membuat listrik padam dan bahkan menimpa beberapa rumah cukup membuat saya berdebar debar....
angin yang bertiup membuat ranting ranting pohon satu denga yang lainnya bertabrakan, patah dan jatuh...
bunyi krattaaaakkkkkk Brugggg..... pohon roboh dan wuuussssszz wuusszzzz angin yang begitu kencang dan tidak ada hentinya menjadi episode yyang harus saya jalani malam itu...
di tambah padamnya listrik membuat suasana semakin mencekam......
"ya Alloh, seperti inikah rasanya beraada di tengah bencana"
begitu pikir saya waktu itu...
dan lagi, panggilan ibu untuk segera wudlu membuyarkan lamunan saya....

ketika saya bangun dan menuju kamar mandi, disana saya melihat kakak perempuan saya,ibu dan ayah sedang berkumpul membaca Al-Qur'an, dzikir dan juga berdo'a.....
segera saya ambil air wudlu dan melaksanakan sholat seperti yang ibu perintahkan....

Tahajud dengan do'a tangis pertama saya....
itulah yang saya alami, saya benar2 takut waktu itu..bayang bayang bencana berseliweran di kepala saya...

coba kalau ada pohon yang menimpa rumah kami saat kami sedang tidur...
coba kalau saya saja yang masih tidur....
coba kalau saya bangun dan semuanya sudah tidak ada...

"Ya Alloh. lindungilah saya dan keluarga saya dari segala bencana dan kejahatan....."
itulah do'a yang saya panjatkan beerulang-ulang hingga tanpa terasa airmata saya sudah berlinang...

"Sudah tidak apa2 yu...kita beerdo'a saja semoga semua baik2 saja"
sambil mengusap kepala saya,ibu menenagkan saya....
"ayo sini kumpul di ruang depan..."kata ibu....
"iya bu....."

kami berkumpul diruang tamu, tidak ada kata2 selain bacaan ayat suci,dzikir dan do'a yang kami lafalkan...
dan ditengah-tengah suasana yang khusu' itu...
wwuuussszzz wussszzzzz suara angin begitu kencang terdenar...dan.....
kraaaatttakkkkkkkk brugggggg.....
suara pohon tumbang yang begitu keras disertai getaran dari pohon tumbang tersebut....
"Subhanalloh Subhanalloh....."
"masyaAlloh.."
itu kalimat yang terus diucap ibu dan kaka saya...

suara kentong sebagai tanda peringatan kembali di tabuh....
membuat suasana semakin mencekam...
beberapa warga keluar dan mengecek siapa tahu ada rumah yang tertimpa pohon , tapi alkhamdulillah tidak ada yang tertimpa...
tidak ketinggalan ayah pun keluar rumah...tapi yang dilakukan ayah berbeda....

beliau berdiri di teras rumah, membaca sholawat, menutup kedua telinganya....
dan beliau mulai adzan ditengah2 malam...

o iya FYI, ayah saya terkenal dengan suaranya yang keras...dan memang benar-benar keras gan suara ayah.... kalau ada tahlil, atau hajatan.. suara beliau terdengar paling jelas bahkan dari jarak 5 rumahan.... emoticon-Big Grin

Adzan ayah memecah suasanya mencekam di malam itu.....
termasuk suasanya kacau yang ada dalam hati dan pikiran saya....
dan entah itu kebetulan atau apa....
setelah beliau adzan.. suasana serasa agak lebih tenang, meskipun angin masih bertiup kencang dan ranting2 pohon masih bertabrakan..tetapi iramanya tidak semencekam sebelumnya...
kejadian ini benar2 mengilhami saya.....
terutama saat saya duduk dibangku SMA...nanti InsyaAlloh saya ceritakan saat cerita masa SMA..

Malam itu menjadi malam yang terasa sangat panjang untuk saya...mungkin bukan hanya saya tetapi juga seluruh warga kota saya....
karena saat pagi hari saya tahu kalau kejadian ini melanca 1 kabupaten,...dan wilayah saya termasuk wilayah yang parah...

pagi itu saya berangkat sekolah sseperti biasanya, dengan mata yang terasa berat akibat semalam suntuk kita 1 keluarga terjaga semua...
dan di jalan menuju ke sekolah...
saya melihat beberapa rumah ambruk tertimpa pohon...
saya melihat sekitar 5 rumah tertimpa pohon...
"ya Alloh,bagaimana kondisi mereka, bagaimana kondisi saat malam tadi..."
itu yang ada dalam hati dan pikiran saya...

sampai di sekolah pun obrolan saya bersam ateman dan guru2 membahas seputar angin...ada teman saya yang atap rumahnya terbawa angin, ada pula yang rumahnya roboh tertimpa pohon...
dan hari itu juga sekolah dibubarkan labih awal....
tentu hal ini membuat kami para siswa senang....
kamipun pulang kerumah masing-masing.tidak ketinggalan saya...

sesampainya di rumah....
adi : "yu, ayo kita ke kebon...tadi malem anginnnya kenceng banget..banyak ranting pada jatuh... emoticon-Big Grin"
Astaga ini anak..lagikondisi begini masih sempat sempatnya mikir ngambil ranting......
adi: "lumayan yua,ayo mumpug belum ada yang ngambilin....
saya:"gila kamu di, orang angin sedang kencang gini...nttar ibu ngga ngasih ijin...."
adi:"udah ngga usah ijin, ntar tau2 dibawain ranting buat kayu bakar pasti ibukmu senang"
saya:"ya sudah ayo...kita ambil ranting2nya"

saya dan adi pergi menyusuri kebon satu ke kebon yang lainnya untuk mengambil ranting2 patah....kalo di tempat saya namanya REPEK (enya di baca kayak tempe gan)..
dan benar saja banyak sekali ranting kering yang bisa kami bawa...satu persatu ranting kami kumpulkan sambil melihat pohon-pohon siapa tahu ada ranting besar yang jatuhh menimpa dan kalo ada pohon roboh..

selama angin puting beliung terjadi, di desa saya listrik padam selama 4 hari karena salah satu tiang lstrik jalur ke desa saya tertimpa pohon dan roboh. alhasil selama 4 hari untuk setrika sseragam saya numpang di rumah sodara di desa sebelah.....

meski banyak kerugian yang dialami.
tapi alkhamdulillah di desa saya tidak ada rumah romoh, maupun rusak parah..hanya pohon2 tumbang ke jalan yang cukup mengganggu. dan tidak ada korban jiwa di desa kami...
Diubah oleh sicangkang 07-03-2017 09:44
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.