Kaskus

Story

monikahastonoAvatar border
TS
monikahastono
Buku Harian Seorang Indigo
Buku Harian Seorang Indigo

WELCOME TO MY THREAD

Haloo, sebelumnya ane buat thread di The Lounge.. tapi sehubungan dengan banyaknya cerita yang akan ane post, ane jadi pindahin semuanya ke sfth emoticon-Smilie
Tadinya mau pake ID klonengan tapi waktu mau bikin ga bisa-bisa. Woyes pake id yg sudah ada aja.
Ane mau cerita pengalaman ane sebagai seorang yang bisa melihat dan merasakan hal yang tidak semua orang bisa merasakan. Di thread ini ane tuangin semua pengalaman ane. Tidak ada cerita klimaks ataupun anti klimaks karena murni pengalaman ane. Jadi, tiap hari pasti ada aja ceritanya. Tapi ane tuangin yang bener-bener berkesan buat ane.
Well, awalnya ane ragu mau share ini. Karena suatu hari ane pernah minta saran sm kakek ane yang bisa punya hal yang kaya gini juga dan beliau juga bisa mengartikan mimpi.
Kakek ane bilang, jangan sampai orang lain tahu kelebihan kamu ini. Akan memungkinkan bahaya.
Bukannya ane mau melanggar pesan kakek ane, tapi... Ane kadang mau mengungkap semua apa yang ane rasain selama hidup 23 tahun ini.

Spoiler for "YOU DIDN'T SEE WHAT I SAW":


Terima kasih atas kesetiaannya pantengin thread ane hehe. Rate, cendol, share and bookmark please! emoticon-Malu (S)emoticon-Kiss (S)


RUMAH HANTU

Spoiler for Rumah Hantu:


IBU

Spoiler for Ibuku:


Buku Harian Seorang Indigo
Diubah oleh monikahastono 12-04-2019 17:21
vinatrihapsa965Avatar border
jenggalasunyiAvatar border
MenthogAvatar border
Menthog dan 24 lainnya memberi reputasi
25
227.6K
668
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
monikahastonoAvatar border
TS
monikahastono
#240
Running Child
Malam itu, aku disuruh Ayahku membeli nasi goreng di daerah pondok labu. Dekat Bata pondok labu karena porsi yang banyak dan juga rasa yang lumayan. Perjalanan 15 menit dari Cinere ke Pondok Labu membuat saya dan ibuku memutuskan menggunakan sepeda motor. Saat ibuku akan mengeluarkan motor dari garasi rumah aku menunggu di depan garasi menerawang ke luar ke arah pagar rumah. Dan seketika itu juga aku melihat ada anak kecil berlari dengan sangat kencang. Sangat kencang bahkan. Tapi perasaan yang aku rasakan, itu bukanlah manusia. Pantulan cahaya dari depan rumah ke depan gerbang seharusnya cukup untuk menerangi orang yang lewat di depan gerbang, akan tetapi that running child is black! Without shadow.
Hitam dan tidak terlihat sama sekali. Aku sontak berteriak karena saat dia berlari dengan kencangnya, dia melihat kearahku. Aku menjerit masuk kedalam. Ibuku mengejarku kedalam. Dia bilang, itu memang anak kecil dan dia pergi ke warung yang berada di seberang rumahku. Tapi aku merasakan hal yang berbeda. Aku yakin itu bukanlah manusia.
Lingkungan rumahku adalah lingkungan gaya orang betawi yang saling bersebelahan dan berseberangan dengan saudara. Di depan rumahku adalah rumah adik dari ibuku. Aku memanggilnya Mamang. Mang Upik mengetahui kejadian tersebut karena aku berteriak, dia kemudian keluar dan menanyakan apa yang aku lihat. Setelah aku menjelaskan, dia keluar rumahku dan memanggilku. Sontak aku berteriak kembali karena anak kecil itu bergelantungan di rangka toren air. “Itu mang, itu yang anak kecil tadi”. Dikejar oleh Mang Upik akan tetapi dia menghilang.
Usut punya usut, ternyata di sekitar lingkungan rumahku sedang ada issue manusia berkepala anjing. Dan Mang Upik menerangkan bahwa di kebun depan rumahku ada yang membuang underwear laki laki dan sebotol air seni. Entah bagaimana itu terjadi, benda tersebut dibakar oleh Mamangku takut terjadi apa-apa. Kejadian ini terjadi pada Kamis, 23 Juli setelah lebaran. Semoga kedepannya tidak ada lagi hal seperti ini. Amin.

kaskus-image

Update cerita :

Saat Mang Upik mengejar, that running child lari menuju pintu dan ke kos-kosan tingkat. Saat dikejar, anak kecil itu terlihat naik ke tangga dan Mang Upik langsung bertanya pada Om Paul (Ayah Martha temanku yang tinggal di kosan tingkat itu) apa dia melihat anak kecil lari ke atas ? Dan Om Paul pun mengiyakan bahwasannya Ishak berlari naik keatas.

Semalam, 30 Juli 2015 Martha main kerumah. Aku sedang membuat nastar untuk dibawa ke kantor, permintaan temanku. Dia bercerita bahwa saat itu dia berada di rumah Mang Upik bersama Cing Nur, istri dari mamangku. Melihat aku menjerit ketakutan, diapun mengikuti Mang Upik mengejar anak kecil itu dari toren air. Penasaran, Martha keatas menemui Ishak dan adik perempuannya. Dia menanyakan kepada Ishak apakah barusan bermain berlarian di depan rumahku. Ternyata tidak sama sekali. Ishak dan adik perempuannya disuruh menunggu rumah oleh ayah dan ibunya lantaran ayah dan ibunya pergi membeli nasi goreng. Besoknya saat orangtua Ishak ada, Martha memastikannyakepada orangtua Ishak. Ternyata benar, Ishak tidak pergi kemana-mana. Apalagi berlarian ke warung, ataupun menaiki toren air itu.
Diubah oleh monikahastono 31-07-2015 10:38
fatqurr
jenggalasunyi
johny251976
johny251976 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.