- Beranda
- Stories from the Heart
Buku Harian Seorang Indigo
...
TS
monikahastono
Buku Harian Seorang Indigo

WELCOME TO MY THREAD
Haloo, sebelumnya ane buat thread di The Lounge.. tapi sehubungan dengan banyaknya cerita yang akan ane post, ane jadi pindahin semuanya ke sfth

Tadinya mau pake ID klonengan tapi waktu mau bikin ga bisa-bisa. Woyes pake id yg sudah ada aja.
Ane mau cerita pengalaman ane sebagai seorang yang bisa melihat dan merasakan hal yang tidak semua orang bisa merasakan. Di thread ini ane tuangin semua pengalaman ane. Tidak ada cerita klimaks ataupun anti klimaks karena murni pengalaman ane. Jadi, tiap hari pasti ada aja ceritanya. Tapi ane tuangin yang bener-bener berkesan buat ane.
Well, awalnya ane ragu mau share ini. Karena suatu hari ane pernah minta saran sm kakek ane yang bisa punya hal yang kaya gini juga dan beliau juga bisa mengartikan mimpi.
Kakek ane bilang, jangan sampai orang lain tahu kelebihan kamu ini. Akan memungkinkan bahaya.
Bukannya ane mau melanggar pesan kakek ane, tapi... Ane kadang mau mengungkap semua apa yang ane rasain selama hidup 23 tahun ini.
Spoiler for "YOU DIDN'T SEE WHAT I SAW":
Terima kasih atas kesetiaannya pantengin thread ane hehe. Rate, cendol, share and bookmark please! 

RUMAH HANTU
Spoiler for Rumah Hantu:
IBU
Spoiler for Ibuku:

Diubah oleh monikahastono 12-04-2019 17:21
Menthog dan 24 lainnya memberi reputasi
25
227.6K
668
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
monikahastono
#78
Dikucilkan
Mungkin mempunyai kelebihan ini dianggap orang-orang hebat atau terkadang menjijikan. Pernah suatu kali, saat aku SMP. Sekolahku mengadakan persami di Cibubur. Berbekal perlengkapan yang lengkap dan pembagian tugas membawa perlengkapan, siaplah regu kami menempuh kegiatan persami di Cibubur. Saat itu aku ingat, aku membawa panci dan mie instan. Tak lupa ibuku membelikan cemilan kesukaanku, wafer. Pop mie pun tak lupa dibawakan. Seakan ibuku lupa bahwa aku sedang menjalani persami di Cibubur bukan tur ke Pantai Anyer.
Pagi sekali aku diantar ayahku ke sekolah. Disana teman-temanku sudah menunggu gegap gempita aku menyambut teman-temanku. Singkat cerita kami sudah sampai di perkemahan. Tenda sudah didirikan dan kami menempati tenda yang sudah diatur oleh ketua pembina pramuka kami.
Yel-yel kami siapkan dan aku adalah ketua regu. Kami semua membuat yel-yel dan mencoba untuk memenangkan pemilihan yel-yel terbaik.
Kami suka cita menjalani perkemahan itu, sampai suatu saat dimana malam tiba. Setelah kami bersiap tidur ditenda terdengar gaduh di tenda sebelah. Kami semua keluar bersama dengan semua guru kami dan pembina pramuka. Temanku menuturkan bahwa ada sesuatu bergerak dibawah karpet tenda. Ada yang bilang juga itu ular. Senantiasa semua diperintahkan menaburkan garam di parit-parit yang sudah kami buat disiang hari.
Dibelakang tenda kami ada pohon sedang. Tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Pohon itu sering aku lihat serupa dengan yang di pinggir jalan ibu kota. Ada wanita berambut panjang duduk di dahan paling besar padahal pohon itu tidak terlalu besar. Aku melihatnya dan tak menghiraukannya.
Tapi, saat aku bergurau bersama teman-temanku. Wanita itu mengelilingi tendaku. Aku menyadari hal itu kemudian memutuskan untuk membaca alfatihah sebanyak 3x dan meniupkannya ke gelas di depanku. Kemudian akupun meminumnya. Aku melihat hal itu saat kakekku menenangkan orang yang sedang kesurupan. Melihat apa yang aku lakukan, Siti temanku meminta air itu. Akupun bercerita bagaimana aku dan siapa aku.
Sehari kemudian. Senin, rupanya semua sudah mengetahui apa yang aku lakukan pada malam persami. Semua orang melihat jijik kepadaku dan ada yang berkata : " ciyee monik kemarin jadi dukun biar ada yang minum terus disembur".
Semenjak kejadian itu, aku tidak akan pernah memberitahu orang lain bahwa aku berbeda. Perkataan itu terus membekas diingatanku.
Pagi sekali aku diantar ayahku ke sekolah. Disana teman-temanku sudah menunggu gegap gempita aku menyambut teman-temanku. Singkat cerita kami sudah sampai di perkemahan. Tenda sudah didirikan dan kami menempati tenda yang sudah diatur oleh ketua pembina pramuka kami.
Yel-yel kami siapkan dan aku adalah ketua regu. Kami semua membuat yel-yel dan mencoba untuk memenangkan pemilihan yel-yel terbaik.
Kami suka cita menjalani perkemahan itu, sampai suatu saat dimana malam tiba. Setelah kami bersiap tidur ditenda terdengar gaduh di tenda sebelah. Kami semua keluar bersama dengan semua guru kami dan pembina pramuka. Temanku menuturkan bahwa ada sesuatu bergerak dibawah karpet tenda. Ada yang bilang juga itu ular. Senantiasa semua diperintahkan menaburkan garam di parit-parit yang sudah kami buat disiang hari.
Dibelakang tenda kami ada pohon sedang. Tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Pohon itu sering aku lihat serupa dengan yang di pinggir jalan ibu kota. Ada wanita berambut panjang duduk di dahan paling besar padahal pohon itu tidak terlalu besar. Aku melihatnya dan tak menghiraukannya.
Tapi, saat aku bergurau bersama teman-temanku. Wanita itu mengelilingi tendaku. Aku menyadari hal itu kemudian memutuskan untuk membaca alfatihah sebanyak 3x dan meniupkannya ke gelas di depanku. Kemudian akupun meminumnya. Aku melihat hal itu saat kakekku menenangkan orang yang sedang kesurupan. Melihat apa yang aku lakukan, Siti temanku meminta air itu. Akupun bercerita bagaimana aku dan siapa aku.
Sehari kemudian. Senin, rupanya semua sudah mengetahui apa yang aku lakukan pada malam persami. Semua orang melihat jijik kepadaku dan ada yang berkata : " ciyee monik kemarin jadi dukun biar ada yang minum terus disembur".
Semenjak kejadian itu, aku tidak akan pernah memberitahu orang lain bahwa aku berbeda. Perkataan itu terus membekas diingatanku.
Diubah oleh monikahastono 02-04-2015 14:57
johny251976 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
