- Beranda
- Catatan Perjalanan OANC
[Cerita Perjalanan] Keluarga "Sandal Jepit" di Gunung Merbabu
...
TS
vienzz1234
[Cerita Perjalanan] Keluarga "Sandal Jepit" di Gunung Merbabu
sebuah tulisan yang agak panjang karya teman ts Eko Indriasto..
yang dibuat setelah kami melakukan pendakian ke Gunung Merbabu pada bulan oktober tahun lalu...
cekibrot.. dibaca yah gan...
Sebenarnya tidak ada perencanaan sama sekali untuk minggu ini saya mendaki gunung manapun itu, uang sayapun sama seperti minggu – minggu biasa, tanpa adanya tambahan untuk hal – hal lain. Cukup untuk makan , dan keperluan perkuliahan.
Di depan C saya mengobrol dengan teman – teman seangkatan, lewat obrolan tersebut saya baru tahu, mereka ingin mendaki gunung Merbabu pada hari sabtu minggu, 29-30 september 2012. Baru sadar ternyata info tersebut sudah di tag di FB group Elektro 07, dengan ”kode” sabtu minggu setengah 1 dari Mima. Cuma memang kelihatannya saya kurang memperhatikan “kode” tersebut. Saya di tawari untuk ikut naik bersama mereka.
Awalnya saya tertarik untuk ikut bersama mereka, belum pernah juga naik gunung Merbabu dan penasaran pikir saya, terakhir kali naik gunung waktu SMA, saya bergabung dalam team Pecinta Alam, itupun kami mendaki gunung Ungaran yang tak setinggi Merbabu. Ketertarikan itu, mulai pudar ketika saya melihat isi dompet, yang saya rasa tak cukup untuk melakukan persiapan pendakian beli ini , beli itu , sewa…dll. Saya mencoba mencari pinjaman uang hahahahaha..,dan rencana saya kembalikan minggu depannya, Cuma saat itu anak – anak yang kutemui pada tidak bisa, ya saya juga memahami tanggal –tanggal itu merupakan tanggal “kritis” bagi kalangan mahasiswa, apalagi yang anak kos..saya sangat memahami itu. Saya menjadi tak terlalu memaksakan keinginan saya untuk melakukan pendakian.
Malam hari (kamis malam) tiba – tiba saya mendapatkan info pendakian dari teman saya ius, dia salah satu dari 14anak (tanpa saya) yang berencana mendaki gunung Merbabu. Dengan melihat sikon saya menolak, dengan alasan yang sudah saya bilang tadi.
Jumat malam sebelum pendakian , saya bertemu lagi dengan ius dan teman – teman di tempat makan ,mereka selesai berbelanja untuk persiapan pendakian besok pagi. Dan saat itu teman – teman mengajak saya lagi, hahahahaha…>,<
“kae lho dwek gelem ngutangi sek…” terang ius
“ki lho duwetku gek telong puluh ewu thok,cukup pora?” sambil mengeluarkan 2 lembar uang dari dompet, sepuluh ribu dan dua puluh ribu.
“wes mangan sek wae, cukup – cukup” sahut Bas.
“bar iki , nang omahe urgi yo, persiapan”
Untuk membayar makan delapan ribu, jadi tinggal Rp 22.000 =,= saya pikir ini benar – benar uang yang sangat tipis untuk keperluan persiapan pendakian, ya walaupun uang patungan untuk pendakian sudah di bayarkan oleh teman saya urgi, saya juga butuh keperluan pribadi, seperti snack , mie, minuman, obat – obatan dll. Saya ga tahu kenapa , mungkin rasa ketertarikan yang besar ya.., mengalahkan pemikiran permasalahan keuangan ini hahahaha, dan teman saya urgi juga sudah mau membantu meminjami saya uang, ini sudah cukup untuk menutup permasalahan awal, keuangan. Dan malam itu saya mengambil keputusan untuk ikut pendakian Merbabu bersama mereka. ^^# thanks ius yang da mau mencarikan pinjaman, dan urgi yang mau meminjamkan uang hihihi..
Selesai makan saya langsung menuju ke rumah Urgi sesuai permintaan ius ,untuk persiapan pendakian besok. Malam itu kami melakukan packing , membagi beban bawaan dalam masing – masing tas, sehingga tidak ada yang terlalu ringan atau berat .
Keperluan pendakian segera saya persiapkan malam itu juga , jaket, baju ganti, mantel,obat – obatan,SB,peralatan makan. Untuk keperluan kelompok semua sudah di akomodir oleh teman – teman saya yang lainnya..hihihi, jadi saya lebih memfokuskan untuk perlengkapan pribadi.
Esok harinya sabtu pagi, kami berangkat dari salatiga pukul 10.30, lebih 30 menit dari waktu perencanaan kami sebelumnya,biasalah molor ^^. Kami berlima belas, yaitu Mima, Ius, Urgi , Evan, Andika tan , Tio, Narendra , Anom, Bastian,Adit ,Septyan W,Oyo, Putu, Sam dan saya ,mulai berangkat menggunakan mobil yang telah kami sewa.
Untuk menampung kami dan barang – barang bawaan, mobil yang kami tumpangi bisa di bilang kecil. Kami harus duduk berdempet – dempetan, melipat kaki kami memberikan tempat duduk bagi teman – teman yang lain. Hahhahaha tapi seru juga, kami berjanda tertawa sepanjang perjalanan. Selang beberapa lama, saya merasakan bokong saya semakin panas, inipun juga dirasakan beberapa teman – teman saya , Narendra, Evan. Evan dengan cekatan memakai SB sebagai “lemek” bokongnya, dan saya menggunakan mantel, entah mantel siapa yang saya duduki yang penting terselamatkan bokong ini, ga mateng kepanasan hahhahaha..thanks Dit.
epanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan yang sangat indah. Udara yang sejuk, pepohonan kanan kiri ,membuat lupa akan posisi duduk kami yang tidak nyaman ini.
Untuk sampai ke basecamp keberangkatan dari wekas, kami harus melewati jalan menanjak hutan pinus. Sempat kami harus turun sebentar dari mobil , karena mobil yang kami naiki tak kuat menanjak. Lihatlah bagaimana kami dengan semangat kesatuan mendorong mobil ini.
Sampai di basecamp keberangkatan di daerah Wekas pukul 11.30, kami istirahat sejenak merenggangkan tubuh kami,pegel juga duduk sekitar satu jaman dalam posisi yang sama^^ . Dibasecamp ini di jual berbagai cindra mata ; stiker, eblem, slyer yang memperlihatkan “identitas” Gunung Merbabu. Kita bisa membelinya sebagai kenang – kenangan saat pulang nanti. Jangan kawatir jika kalian mengendarai motor atau mobil, di basecamp ini juga disediakan jasa parkir.
Pukul 12.30 kami mulai berangkat mendaki, kami harus mengisi data laporan pendakian, meliputi data nama, alamat, no hp, tempat awal pendakian, tempat pulang pendakian, asal organisasi dll.
Di daerah persawahan kami berhenti sejenak, kami berdoa agar pendakian ini dapat berjalan dengan lancar. Baru beberapa meter nafas saya mulai terasa berat, ini fase pemanasan bagi tubuh pikir saya. Berjalan menanjak dengan beban di punggung bukan sesuatu yang mudah, kami harus pandai – pandai mengatur pernafasan memantapkan langkah demi langkah.
Medan pendakian yang kami lalui sangatlah berdebu, kami harus pelan – pelan melangkahkan kaki, supaya tidak terlalu banyak menimbulkan debu berterbangan yang dapat mengganggu teman yang berada di belakang. Rasa lelah teredam dengan pemandangan yang indah, kesejukan udara, berbagai macam kicauan burung, menyemangati kami untuk terus melangkah.
Pada persimpangan jalan kami sempat bingung , kami harus ke kiri atau kekanan. Narendra, Sam, dan Adit yang sudah berada di depan kami memilih jalur kanan, sedangkan sisanya kami memilih jalur kiri. Kami meminta mereka untuk turun, tapi mereka tetap meneruskan perjalanan,semakin menjauh dari kami. Mulai disinilah kami berpisah dari mereka bertiga, di sepanjang perjalanan kami berusaha memanggil – manggil mereka , namun tak ada jawaban, kami berteriak, menelpon lewat hp tapi sama saja., tak ada jawaban dari mereka.
Kami tetap mendaki meneruskan perjalanan, kami percaya nanti kami juga akan bertemu kembali, walaupun tak bisa di pungkiri rasa cemas kawatir itu ada..,dan kami tetap berusaha menghubungi mereka.
Rasa lelah , memberikan sinyal bahwa kami harus istirahat. Permen Hapydent dari Urgi ditambah minum, cukup mengembalikan tenaga dan semangat kami untuk mendaki kembali. Kami menjaga jarak agar tidak saling berjauhan, saling memperhatikan dan menyemangati. Jika jarak antar kami mulai berjauhan maka teman yang di depan harus menunggu, memastikan teman di belakangnya tetap mengikuti dalam jalur yang benar ,tak tersesat.
Dalam perjalanan, saya mendapatkan kabar bahwa , Narendra, Sam dan Adit sudah sampai di atas. Syukurlah dalam hati saya. Akhirnya kami bisa bertemu kembali, meneruskan pendakian bersama sama. Rasa gemes dan plong terlihat di raut muka kami, Apalagi liat sikap Narendra., benar – benar rasanya ingin membuangnya ke laut..^^ pis!
Bagaimana kita bisa bertemu kembali? Kalian lewat jalur mana? Seperti apa medannya? Apa kalian tidak mendengar kami memanggil – manggil kalian? semua pertanyaan terjawab sudah. Kami mendengar Narendra sudah mau pingsan dalam perjalanan, untung ada Sam dan Adit yang mambantunya. Jalur yang mereka lalui memang lebih pendek daripada jalur yang kami lalui, tetapi lebih terjal menguras lebih banyak energi ,terang Adit dan Sam.
bersambung dibawah gan...
yang dibuat setelah kami melakukan pendakian ke Gunung Merbabu pada bulan oktober tahun lalu...
cekibrot.. dibaca yah gan...
Keluarga "Sandal Jepit" di Gunung Merbabu
Quote:
Sebenarnya tidak ada perencanaan sama sekali untuk minggu ini saya mendaki gunung manapun itu, uang sayapun sama seperti minggu – minggu biasa, tanpa adanya tambahan untuk hal – hal lain. Cukup untuk makan , dan keperluan perkuliahan.
Di depan C saya mengobrol dengan teman – teman seangkatan, lewat obrolan tersebut saya baru tahu, mereka ingin mendaki gunung Merbabu pada hari sabtu minggu, 29-30 september 2012. Baru sadar ternyata info tersebut sudah di tag di FB group Elektro 07, dengan ”kode” sabtu minggu setengah 1 dari Mima. Cuma memang kelihatannya saya kurang memperhatikan “kode” tersebut. Saya di tawari untuk ikut naik bersama mereka.
Awalnya saya tertarik untuk ikut bersama mereka, belum pernah juga naik gunung Merbabu dan penasaran pikir saya, terakhir kali naik gunung waktu SMA, saya bergabung dalam team Pecinta Alam, itupun kami mendaki gunung Ungaran yang tak setinggi Merbabu. Ketertarikan itu, mulai pudar ketika saya melihat isi dompet, yang saya rasa tak cukup untuk melakukan persiapan pendakian beli ini , beli itu , sewa…dll. Saya mencoba mencari pinjaman uang hahahahaha..,dan rencana saya kembalikan minggu depannya, Cuma saat itu anak – anak yang kutemui pada tidak bisa, ya saya juga memahami tanggal –tanggal itu merupakan tanggal “kritis” bagi kalangan mahasiswa, apalagi yang anak kos..saya sangat memahami itu. Saya menjadi tak terlalu memaksakan keinginan saya untuk melakukan pendakian.
Quote:
Malam hari (kamis malam) tiba – tiba saya mendapatkan info pendakian dari teman saya ius, dia salah satu dari 14anak (tanpa saya) yang berencana mendaki gunung Merbabu. Dengan melihat sikon saya menolak, dengan alasan yang sudah saya bilang tadi.
Jumat malam sebelum pendakian , saya bertemu lagi dengan ius dan teman – teman di tempat makan ,mereka selesai berbelanja untuk persiapan pendakian besok pagi. Dan saat itu teman – teman mengajak saya lagi, hahahahaha…>,<
“kae lho dwek gelem ngutangi sek…” terang ius
“ki lho duwetku gek telong puluh ewu thok,cukup pora?” sambil mengeluarkan 2 lembar uang dari dompet, sepuluh ribu dan dua puluh ribu.
“wes mangan sek wae, cukup – cukup” sahut Bas.
“bar iki , nang omahe urgi yo, persiapan”
Untuk membayar makan delapan ribu, jadi tinggal Rp 22.000 =,= saya pikir ini benar – benar uang yang sangat tipis untuk keperluan persiapan pendakian, ya walaupun uang patungan untuk pendakian sudah di bayarkan oleh teman saya urgi, saya juga butuh keperluan pribadi, seperti snack , mie, minuman, obat – obatan dll. Saya ga tahu kenapa , mungkin rasa ketertarikan yang besar ya.., mengalahkan pemikiran permasalahan keuangan ini hahahaha, dan teman saya urgi juga sudah mau membantu meminjami saya uang, ini sudah cukup untuk menutup permasalahan awal, keuangan. Dan malam itu saya mengambil keputusan untuk ikut pendakian Merbabu bersama mereka. ^^# thanks ius yang da mau mencarikan pinjaman, dan urgi yang mau meminjamkan uang hihihi..
Quote:
Selesai makan saya langsung menuju ke rumah Urgi sesuai permintaan ius ,untuk persiapan pendakian besok. Malam itu kami melakukan packing , membagi beban bawaan dalam masing – masing tas, sehingga tidak ada yang terlalu ringan atau berat .
Keperluan pendakian segera saya persiapkan malam itu juga , jaket, baju ganti, mantel,obat – obatan,SB,peralatan makan. Untuk keperluan kelompok semua sudah di akomodir oleh teman – teman saya yang lainnya..hihihi, jadi saya lebih memfokuskan untuk perlengkapan pribadi.
Esok harinya sabtu pagi, kami berangkat dari salatiga pukul 10.30, lebih 30 menit dari waktu perencanaan kami sebelumnya,biasalah molor ^^. Kami berlima belas, yaitu Mima, Ius, Urgi , Evan, Andika tan , Tio, Narendra , Anom, Bastian,Adit ,Septyan W,Oyo, Putu, Sam dan saya ,mulai berangkat menggunakan mobil yang telah kami sewa.
Spoiler for Its foto dulu kawan sebelum berangkat, cepreet….^^:
Quote:
Untuk menampung kami dan barang – barang bawaan, mobil yang kami tumpangi bisa di bilang kecil. Kami harus duduk berdempet – dempetan, melipat kaki kami memberikan tempat duduk bagi teman – teman yang lain. Hahhahaha tapi seru juga, kami berjanda tertawa sepanjang perjalanan. Selang beberapa lama, saya merasakan bokong saya semakin panas, inipun juga dirasakan beberapa teman – teman saya , Narendra, Evan. Evan dengan cekatan memakai SB sebagai “lemek” bokongnya, dan saya menggunakan mantel, entah mantel siapa yang saya duduki yang penting terselamatkan bokong ini, ga mateng kepanasan hahhahaha..thanks Dit.
Spoiler for poto:
Quote:
epanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan yang sangat indah. Udara yang sejuk, pepohonan kanan kiri ,membuat lupa akan posisi duduk kami yang tidak nyaman ini.
Untuk sampai ke basecamp keberangkatan dari wekas, kami harus melewati jalan menanjak hutan pinus. Sempat kami harus turun sebentar dari mobil , karena mobil yang kami naiki tak kuat menanjak. Lihatlah bagaimana kami dengan semangat kesatuan mendorong mobil ini.
Spoiler for poto:
Quote:
Sampai di basecamp keberangkatan di daerah Wekas pukul 11.30, kami istirahat sejenak merenggangkan tubuh kami,pegel juga duduk sekitar satu jaman dalam posisi yang sama^^ . Dibasecamp ini di jual berbagai cindra mata ; stiker, eblem, slyer yang memperlihatkan “identitas” Gunung Merbabu. Kita bisa membelinya sebagai kenang – kenangan saat pulang nanti. Jangan kawatir jika kalian mengendarai motor atau mobil, di basecamp ini juga disediakan jasa parkir.
Pukul 12.30 kami mulai berangkat mendaki, kami harus mengisi data laporan pendakian, meliputi data nama, alamat, no hp, tempat awal pendakian, tempat pulang pendakian, asal organisasi dll.
Spoiler for Narsis dulu cepreeet! ^^:
Quote:
Di daerah persawahan kami berhenti sejenak, kami berdoa agar pendakian ini dapat berjalan dengan lancar. Baru beberapa meter nafas saya mulai terasa berat, ini fase pemanasan bagi tubuh pikir saya. Berjalan menanjak dengan beban di punggung bukan sesuatu yang mudah, kami harus pandai – pandai mengatur pernafasan memantapkan langkah demi langkah.
Medan pendakian yang kami lalui sangatlah berdebu, kami harus pelan – pelan melangkahkan kaki, supaya tidak terlalu banyak menimbulkan debu berterbangan yang dapat mengganggu teman yang berada di belakang. Rasa lelah teredam dengan pemandangan yang indah, kesejukan udara, berbagai macam kicauan burung, menyemangati kami untuk terus melangkah.
Pada persimpangan jalan kami sempat bingung , kami harus ke kiri atau kekanan. Narendra, Sam, dan Adit yang sudah berada di depan kami memilih jalur kanan, sedangkan sisanya kami memilih jalur kiri. Kami meminta mereka untuk turun, tapi mereka tetap meneruskan perjalanan,semakin menjauh dari kami. Mulai disinilah kami berpisah dari mereka bertiga, di sepanjang perjalanan kami berusaha memanggil – manggil mereka , namun tak ada jawaban, kami berteriak, menelpon lewat hp tapi sama saja., tak ada jawaban dari mereka.
Spoiler for poto:
Quote:
Kami tetap mendaki meneruskan perjalanan, kami percaya nanti kami juga akan bertemu kembali, walaupun tak bisa di pungkiri rasa cemas kawatir itu ada..,dan kami tetap berusaha menghubungi mereka.
Rasa lelah , memberikan sinyal bahwa kami harus istirahat. Permen Hapydent dari Urgi ditambah minum, cukup mengembalikan tenaga dan semangat kami untuk mendaki kembali. Kami menjaga jarak agar tidak saling berjauhan, saling memperhatikan dan menyemangati. Jika jarak antar kami mulai berjauhan maka teman yang di depan harus menunggu, memastikan teman di belakangnya tetap mengikuti dalam jalur yang benar ,tak tersesat.
Dalam perjalanan, saya mendapatkan kabar bahwa , Narendra, Sam dan Adit sudah sampai di atas. Syukurlah dalam hati saya. Akhirnya kami bisa bertemu kembali, meneruskan pendakian bersama sama. Rasa gemes dan plong terlihat di raut muka kami, Apalagi liat sikap Narendra., benar – benar rasanya ingin membuangnya ke laut..^^ pis!
Bagaimana kita bisa bertemu kembali? Kalian lewat jalur mana? Seperti apa medannya? Apa kalian tidak mendengar kami memanggil – manggil kalian? semua pertanyaan terjawab sudah. Kami mendengar Narendra sudah mau pingsan dalam perjalanan, untung ada Sam dan Adit yang mambantunya. Jalur yang mereka lalui memang lebih pendek daripada jalur yang kami lalui, tetapi lebih terjal menguras lebih banyak energi ,terang Adit dan Sam.
Spoiler for poto:
bersambung dibawah gan...
Diubah oleh vienzz1234 12-03-2013 12:43
0
15.4K
Kutip
81
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
1.9KThread•1.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
vienzz1234
#2
Quote:
Susah di ungkapkan perasaan ketika kami mulai sampai ke pertigaan, dimana sebelah kiri menuju tower/ menara, dan yang satunya lagi menuju puncak Merbabu. Rasa ingin lekas sampai yang kian membesar, lekas menegakkan tubuh diatas sana, wow!…membuat kami lebih semangat.
Satu kata saya “Wow..!” kalau ini benar ku bilang wow, tanpa koprol hahahaha ^^. Susah untuk mengungkapkan, kurasakan ada energi ,semangat baru masuk ke dalam tubuh. Inilah sensasi pendakian, saya yakin teman- teman saya yang lainpun merasakan ini. Lembah rerumputan yang kering terlihat seluas mata kami memandang. Di sebelah sana , di atas sana itu puncak, yang akan kami gapai kian terasa dekat.
Spoiler for Tak lupa kami berfoto di tempat ini, ^^:
Quote:
“kae puncake” terang ius sambil menunjuk puncak – puncak Merbabu.
Dari tempat kami berada, memang terlihat dekat..itu jika ditarik garis lurus hahahaha^^. Perjalanan benar – benar akan semakin sulit,medan lebih ektrim dari perjalanan kami sebelumnya, pikir saya. Ini akan mejadi perjalanan yang tidak mudah. Kami harus lebih hati – hati. Tebing terjal, bebatuan besar, debu yang licin dan membuat mata perih, kian lama semakin keras menghadang laju pendakian kami, tak memberikan kemudahan bagi perjalanan kami. Tapi semangat kami akan tetap selalu membara, berkobar menaklukan segala rintangan. Mata kami sudah menuju di puncak, hati kami sudah berada di puncak, sekarang tinggal mambawa tubuh ini sampai keatas sana.
Saya salut , melihat cewek – cewek pada naik dan sampai ke puncak. Semangat yang hebat, tak mudah menyerah, fisik yang hebat. Aku akui benar – benar salut dengan cewek – cewek ini.
Spoiler for Inilah sedikit gambaran medan yang kami lalui yang saya abadikan dalam foto.:
Spoiler for Ini jembatan setan, sisi kanan dan kiri sudah jurang, kami harus berhati – hati disini.:
Quote:
Pada pendakian ini kami berdepalan, melibas 3 puncak sekaligus. Pertama puncak Syarif, kedua puncak Kentheng Songo dan yang terakhir Puncak Trianggulasi.
Spoiler for puncak:
Quote:
Benar kata Ius dan Andika ,setelah kita sampai dipuncak serasa malas kita untuk kembali, memikirkan jalan untuk kembali ,benar – benar membuat malas.^^ tapi ya, kami harus kembali, tidak mungkin kami akan menginap disini hihihi.
Dari ketiga puncak , puncak Trianggulasilah yang memiliki medan yang sangat berat, untuk sampai di puncak ini , kami harus melewati sebuah tebing yang curam. Hanya menyisakan sedikit pijakan bagi kaki kami, satu persatu kami melewati tebing ini, tak boleh terburu – buru,harus tenang dan tetap fokus.
Spoiler for treking:
Spoiler for pemandangan:
Quote:
Kabut mulai naik, membatasi jarak pandang kami, dingin. Kami turun bersama – sama dengan pendaki yang lain kembali lagi ke basecamp dua. Langkah kaki kami semakin cepat, lebih cepat daripada saat kami naik. Teman – teman yang dibawah sudah menunggu kepulangan kami, ^^ jangan sampai kami kembali terlalu sore, mengingat setelah sampai di pos kedua, kami harus segera turun,pulang ke Salatiga.
Di tengah perjalanan, Andika tan menyempatkan diri memetik buah Ucen – ucen sebagai oleh – oleh teman kami di bawah,buah itu berwarna merah orange, seperti strowbery. Enak, terasa manis agak asam. Terdapat duri – duri di bagian batang pohon, kami harus hati – hati jika ingin memetik atau badanmu akan tergores duri – duri dan terluka.
Sesampai di basecamp dua,terlihat semua tenda – tenda sudah di rapikan, barang – barang sudah dikemasi dengan rapi di dalam tas – tas. Kami makan bersama , mengisi energi untuk perjalanan pulang. Kali ini makananya lumayan berkualitas hahahahaha ^^ pis bercanda…ada, nasi, sarden,mie goreng,saos, abon, naged .
Quote:
Sebelum kami meninggalkan tempat ,basecamp. Beberapa kera mulai turun mendekati kami. Ini pemandangan yang jarang terlihat . Melihat beberapa kera di alam liar, menambah nilai plus perjalanan pendakian kami.
Sampai di basecamp wekas, pukul 16.30 sore. Kami segera mengemasi barang – barang pulang kembali ke salatiga. Tak lupa kami membeli kenang- kenangan sebagai bukti tanda pendakian kami ke merbabu. Saya membeli stiker, seharga 2500. Hihihi^^ kebanyakan memang dari kami membeli stiker. Mima membeli tali, entah ga jelas tali apa itu, seingat saya harganya 2500 per meter. ^^
Tidak hanya jalan menanjak menjadi permasalahan kami, jalan turunpun juga membawa masalah. Mobil yang kami naiki, mengeluarkan bau kampas rem terbakar. Kami harus segera turun, terlihat asap keluar dari fleg mobil. Mobil hanya bisa masuk ke gigi dua, tidak bisa berpindah gigi. Urgi menginstruksikan untuk menyiram felg mobil dengan air ,masalahnya kami tidak bisa menemukan air disitu. Saya lupa siapa yang menyuruh Andika mengencingi felg mobilnya, bisa kalian bayangkan felg mobil yang dalam keadaan panas kemudian di siram dengan air seni, maka akan menimbulkan uap. Bulll ….wusss! ini sangat konyol ..ketika Urgi mau masuk kedalam mobil, dia ga betah segera keluar kembali akibat bau pesing yang timbulkan. Kejadian ini membuat kami semua tertawa Wkwkwkwkwkwkwkwk ><. Tidak ada air? gimana lagi…^^
Quote:
“koplinge macet isone melbu 2 thok” kata urgi sebagai sopir kami.
Urgi mencoba tetap menjalankan mobil dengan gigi dua. Tak mudah membawa mobil tanpa memindahkan gigi, bagaimana jika jalan itu naik dan mobil itu tak kuat, maka satu satunya jalan kami harus turun dan naik kembali. Dan Urgi ,mampu lakukan itu ,membawa mobil yang kami tumpangi tanpa memindahkan gigi dari basecamp wekas sampai salatiga , dan kami para penumpang tak sekalipun turun dari mobil. eh ada deng sekali ,mima…^^ hahahahaha. Thanks Gi dari kami, Great Driver guys.
Kami makan bersama di pancasila, menutup bulan September dengan the great moment at Merbabu Mountain.^^ dengerin lagu when september end.
Quote:
Aku tak bisa menuliskan semuanya kawan, yang ada dalam pikiranku, apa yang kurasakan, yang kalian rasakan, yang akan mewakili cerita kita semua kawan – kawan. Ini akan menjadi tulisan yang sangat panjang. Dan akan menjadi lebih panjang jika kalian menuliskannya juga. Biarlah itu cerita – cerita ada dalam hati kita semua, tak perlu aku menuliskan semuanya ya..^^ thx all guys!
Spoiler for makan:
terima kasih yang udah sempetin baca...
versi blog ada disini wordpress
Diubah oleh vienzz1234 12-03-2013 12:47
0
Kutip
Balas
Tutup