Hubungan percintaan berjalan mulus, dan urusan pekerjaan semakin baik. Karena load kerja yang kini hampir mustahil untuk gua kerjakan sendiri, ditambah akibat proyek yang sebelumnya gua ambil yang berkaitan tentang ilustrasi medis. Kini semakin banyak proyek sejenis yang masuk. Bikin kami kewalahan
https://s.kaskus.id/images/2024/05/13/6448808_20240513045603.jpg Gua berdiri di atas trotoar jalan, terasa kecil, sangat kecil di antara tingginya gedung-gedung pencakar langit yang berdiri pongah. Sambil menatap ke arah padatnya lalu lintas dengan bising suara klakson dan deru mesin kendaraan m...
Suatu hari, menjelang siang, terdengar dering ponsel dari dalam kamar saat gua baru saja selesai mengerjakan salah satu ilustrasi. Dari nada dering yang sengaja diatur terdengar berbeda, gua bisa langsung tau kalau yang menelpon adalah Poppy. “Halo…” “Halo, Sal. Gua baru aja balik dari ru...
“Gimana aku bisa ikhlasin kamu kalo nggak pergi, Sal?” Tata balik bertanya. “Yaudah, jangan ikhlasin gua. Jangan!” Jawab gua. “Aku jadi bingung deh sama kamu, Sal…” “...” “... Tempo hari kamu bilang aku harus ngelupain kamu, biar nggak ada yang tersakiti. Sekarang, giliran aku...
“Kalau perlu? Kalau lo perlu sesuatu itu, dan lo perlu memilikinya? Gimana?” Tanya gua. “...” “... Jadi terpaksa memilikinya kan?” Gua menambahkan. Sementara, Tata hanya terdiam sambil menatap gua. Selesai memasak mie instan, gua mengajaknya kembali ke ruang tamu. Gua meletakkan mangk...
Nggak mau terlihat kucel dan seperti baru bangun, karena sudah jam 10. Gua lantas bergegas ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi. Tapi, saat baru saja gua keluar dari kamar, Poppy sudah terlihat berdiri di anak tangga paling atas. Di Belakangnya terlihat bayangan dua orang yang...
Sejak hari itu, hampir setiap akhir minggu kami habiskan untuk pergi ‘berkencan’. Ya walaupun nggak melulu ke mall atau ke restoran, kadang kami hanya menghabiskan waktu dengan mengunjungi pameran lukisan atau sekedar makan bersama di tukang nasi goreng pinggir jalan. Di sisi lain, hampir ngg...
Gua berniat melanjutkan tidur begitu selesai bicara dengan Marshall melalui sambungan ponsel. Tapi, karena banyak pikiran yang berseliweran di kepala, mata ini rasanya enggan terpejam. Gua bangkit, melipat selimut dan merapikan ranjang, sesuatu yang jarang sekali gua lakukan. Selesai beres-beres ...
https://s.kaskus.id/images/2024/05/04/6448808_20240504082414.jpg “Mah” sapa Marshall sambil berdiri, diam, mematung. Sementara pandangannya ia arahkan ke arah nyokapnya. “Baru bangun?” Tanya nyokapnya yang lantas menerobos, mendekat ke arah anaknya itu. Ia lalu berjinjit dan mengecup ked...
Sepagi ini, di awal hari, hati terasa berat dan gelisah saat tau bahwa Marshall akan bertemu dengan Tata. Rasanya campur aduk, dan sulit dijelaskan; ada perasaan sakit layaknya ratusan jarum menusuk ke dalam hati, menciptakan rasa cemburu yang tak terbendung. Ya walaupun gua lah yang mengusulkan ...
“Lo pikir gampang?” Tanyanya. Aku menggelengkan kepala. “... Kalo gampang, mungkin gua udah mengikhlaskan lo sejak dulu, Ta” Tambahnya. Aku mematikan rokok, dengan menekan puntungnya pada asbak di atas meja, kemudian berdiri. ‘Jika, lebih lama di sini, di sisinya, bisa-bisa bakal pecah ...
Ponselku berdering, layarnya menampilkan nama Poppy. “Halo…” Sapaku, menjawab panggilan sambil berjalan ke arah agen sembako. “Kalian ngobrol apa aja?” Ia langsung bertanya tanpa menjawab sapaanku. “Kenapa nggak tanya Marshall aja? Aku yakin kok abis ini dia pasti telpon kamu…” Uc...
“Sal…” “Ya, Tan…” “Kalau memang mungkin, coba berikan kesempatan sekali lagi Tata untuk mencoba. Tapi, seandainya kemungkinan itu sudah sama sekali nggak ada. Tolong bantu dia keluar dari rasa sesalnya…” Ucap Bunda. “Saya nggak bisa janji Tan, tapi bakal tetap saya usahakan”...
Aku baru saja selesai meminum obat saat tiba-tiba ponselku bergetar, aku melirik ke arah layar ponsel yang menampilkan pesan dari Marshall. Sambil tersenyum, kuraih ponsel dan mulai membaca pesan darinya; ‘Ta, besok ada waktu sebentar?’ ‘Kenapa?’ Balasku. ‘Mau ngobrol, bisa?’ Marshall...
Setengah jam berikutnya, gua sudah berada di area stasiun Pondok Ranji. Jam menunjukkan hampir pukul 6 sore. Suasana ramai dan riuh memenuhi udara. Terlihat lebih banyak penumpang berjalan keluar dari peron; sepertinya para pekerja yang baru saja pulang dari kantornya di Jakarta. Sementara, sisi ...
Gua nggak menjawab, hanya terdiam lalu meraih bungkusan rokok miliknya yang berada di atas meja, meraihnya sebatang, kemudian menyulutnya. Nggak mendapat jawaban dari gua, Tata kembali bertanya; “Udah lama?” “Lumayan, ada kali sejaman” jawab gua. “Hah!?” Tata terlihat terkejut, kemudi...